Dinding yang meledak dari samping Dompai, membuat kakek Nurin langsung meloncat dan terbang di atap Dompai, diikuti ketua Yarko dan ketua Gonan. Mereka segera menuju ke arah gemuruh ledakan tersebut.Satu hal yang dipikirkan oleh kakek Nurin, dia kehilangan koneksinya pada Heart Dragon. Tidak sembarangan orang bisa memegang dan mengambil alih Heart Dragon darinya. Jika tebakan kakek Nurin benar, maka artefak itu hancur dan musnah. Itulah kesimpulan dari kakek Nurin saat ini.Kakek Nurin dan kedua ketua segera turun dari atas, tepat turun di dekat dinding yang hancur. Mereka segera turun, dan melihat para prajurit nampak bersiaga dan sudah menemukan semua peserta Pasukan Langit keluar. Mereka saling bahu-membahu menolong rekannya yang terluka, atau kelelahan.Di depan dari semua peserta itu, ada; Nagada, Barsha dan Alicia. Aji di belakangnya, Aji sebelumnya meminta mereka untuk maju terlebih dahulu, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.Kakek Nurin segera mendekati mereka, ”Kalian sem
Pertempuran di dalam Dompai. Saat-saat terakhir pertempuran Aji dan Jasum. Mereka sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya, dan Jasum merasa dia harus mengeluarkan kekutan puncaknya. Aji melesat dari lantai dan menerjang serangan kuat dari Jasum, yang sudah melakukan perubahan bentuk iblisnya.Benturan kepalan itu membuat Aji dan Jasum tertahan. Keduanya saling mendorong dengan kekuatan penuh yang dimilikinya. Jasum merasa kepayahan mendorong kekuatan, yang seolah itu adalah bata karang yang sangat besar dan tak bisa didorongnya sama sekali.Ini mirip seperti..., saat dirinya dikalahkan telak dengan satu pukulan oleh Pemukul Halilintar. Jasum marah, dia jadi teringat dengan sosok yang paling dibencinya itu. Dia pun habis-habisan mengerahkan seluruh kekuatnnya. Tak peduli, hancur tubuhnya tapi dia tak ingin dipermalukan lagi.Namun, kekuatan Jasum bahkan tak bisa mendorong lagi, meskipun sudah memperkuat seluruh kekuatannya. Bagaimana bisa pemuda itu memiliki kekuatan sekuat itu.”Siapa
Tempat persembunyian para pasukan kegelapan. Denta.Laporan dari; Drisin, Saga dan Junta cukup membuat Denta marah. Bukan saja tidak mendapatkan apa yang diinginkannya yaitu Heart Dragon. Namun, dia kehilangan kontak energi dengan Jasum dan Mora.Mereka terjebak dan jika sudah kehilangan kontak energi iblis maka artinya mereka berdua sudah dikalahkan. Denta merasa kerugian ada di pihaknya, Jasum termasuk salah satu orang kepercayaannya. Dia adalah satu bagian dari lima divisi di bawah Lord Demon.Ini semua karena penasehat tua itu, kakek Nurin. Denta tidak menyangka kalau Nurin yang merupakan adik dari legenda saint Yonan ada di tempat ujian Pasukan Langit. Ini merepotkan, artinya para pendekar itu, benar-benar tengah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ancaman kekuatan Lord Demon.Menarik! Mereka sudah bersiaga dan sebentar lagi, tuan Shura akan segera mempersiapkan keuatannya untuk penghancuran dunia dan menguasainya.Denta pun tersenyum, rapat pertemuan dengan keempat rekannya y
Gayatri maju melangkah ke depan, dia berdiri di depan para anggota Pasukan Langit. Dia menatap nenek Silvi, dan memberikan diri untuk menjelaskan apa yang terjadi saat Heart Dragon hancur.”Saya adalah Gayatri dari desa Grayle. Saya minta izin untuk memberikan keterangan, hormat saya pada para penasehat benua, dan juga nenek Silvi.”Para penasehat pun mengangguk dan mempersilakan Gayatri untuk menjelaskan. Gayatri memulai dengan cerita saat tombak, yang di ujungnya ada artefak Heart Dragon diaktifkan. Semua orang terkena ilusi Heart Dragon. Gayatri sendiri masuk ke ilusi, di mana dirinya menghadapi ribuan pasukan kegelapan.Saat melihat bentuk energi para pasukan kegelapan, Gayatri sadar bahwa itu adalah ilusi sehingga dia berkonsentrasi untuk bisa keluar dari ilusi itu. Dia satu-satunya yang keluar dari ilusi untuk pertama kalinya, berkat kemampuanya dalam melihat warna energi seseorang. Saat keluar, dia mencoba membangunkan para peserta Pasukan Langit.Satu-satunya yang bisa keluar,
Gayatri mundur beberapa langkah, para anggota Pasukan Langit mundur ke belakang. Ketua Yarko dan ketua Gonan juga mundur dan seolah memberikan ruang agak terbuka, untuk penasehat Silvi dan juga Gayatri untuk beradu kekuatan.Penasehat yang lain juga tidak berani melakukan apapun, mereka paham dengan Silvi yang memang selalu begitu. Dia ingin selalu melihat kemampuan orang lain, untuk mengukur kemampuannya dan menilainya secara langsung. Bahkan, semua penasehat pernah ditantangnya untuk beradu kekuatan.Bisa dibilang, nenek tua itu, Silvi adalah sosok yang sangat suka dengan tarung atau bimu. Tarung atau Bimu adalah adu kekuatan untuk melihat kemampuan dan mengukur kedalaman ilmu bela diri seseorang. Bukan untuk saling menjatuhkan, melainkan hanya sebagai pijakan untuk mengukur kemampuan diri sendiri sebatas mana perkembangan ilmu bela dirinya.Penasehat Silvi masih melayang di udara, Gayatri masih berdiri dan mengambi kuda-kuda. Mereka berdua bersiap untuk melakukan adu kekuatan. Saat
Gayatri menatap nenek Silvi, dia sedikit ragu untuk menyerang dengan spear energi yang baru saja diciptakannya. Kali ini, dia merasa bangga bisa menciptakan spear energi besar, senjata energi berbentuk tombak raksasa yang menyala.Sewaktu kecil dan dilatih oleh kakek Jinho, dia selalu bermimpi bisa menciptakan spear energi yang besar. Bahkan, terakhir kali sebelum mereka berpisah, Gayatri masih belum bisa menciptakan spear energi meskipun satu. Saat terakhir bersama gurunya itu, Gayatri hanya mampu menciptakan ribuan jarum atau ribuan pisau.Gayatri pun penasaran bagaimana efek serangan spear energi kali ini. Apakah itu bisa membuat nenek Silvi kesulitan dengan serangannya kali ini.”Seranglah Gayatri, aku sudah siap!” teriakan nenek Silvi membuyarkan lamunan Gayatri.Gayatri pun bersiap melepaskan lima spear energi yang sudah dibentuk olehnya. Para penonton yaitu para anggota Pasukan Langit dan juga para ketua dan penasehat mundur lebih ke belakang, agar tidak mengganggu adu kesaksi
Woooooossshhhh!Angin mendesau marah dan saling bertabrakan satu sama lain, menciptakan gelombang angin yang seolah kesana-kemari tak tentu arah. Rambut dan ujung baju siapapun, seperti kapal yang terombang-ambing di lautan. Kesana dan kemari saling terlempar kesana dan kemari.Gelombang angin ini mengagetkan banyak orang, ada energi luar biasa yang tengah bertabrakan di sekitar mereka.Barsha merasakan rambutnya yang diikat saja masih terayun karena angin yang seolah marah. Kekuatan besar ini, apakah Gayatri sedang mengumpulkan energi untuk menyerang penasehat Silvi?Energi sebesar ini, apakah ini milik Gayatri? Bagaimana bisa kekuatan energi sebesar ini milik seorang wanita, yang bahkan masih lebih muda darinya? Barsha merasa sedikit cemburu. Sejak dulu dia selalu berlatih dengan giat, dia selalu dipandang sebagai wanita paling kuat dan diakui di benua Denad. Kali ini, dia juga harus membuka mata bahwa dunia ini memang luas. Gayatri mampu membuka matanya lebih lebar.Nenek Silvi kag
Ribuan spear energi masih memenuhi langit. Semua mata terpukau indah, serangan ketiga adalah serangan yang paling menegangkan untuk dilihat.Penasehat Silvi tak mau kalah untuk memperlihatkan kemampuannya. Dia tersenyum dan menggerakkan kedua tangannya yang sudah teraliri dengan energi. Saat kedua tangannya bergerak menyamping, muncul tanda trisula di kening penasehat Silvi. Tanda itu terlihat bercahaya di kening wanita setengah baya itu.Dari seluruh tempat di sekitar penasehat Silvi, muncul banyak lingkaran sihir hologram khas dengan ukiran-ukiran sihir. Semua kini menyadari bahwa penasehat Silvi sedang serius dan menikmati pertarungannya. Para penasehat yang lain sudah menyadari karena mereka pernah beradu kekuatan dengan penasehat Silvi.Mereka mengenal orang paling dipercaya di benua Frost Line untuk menjadi penasehat itu. Ya, watak dari penasehat Silvi, dia selalu berlatih dan berlatih. Dia ingin beradu dan beradu kekuatan. Dia sangat menyukai hal itu, bahkan jika sedang ingin
”Aku sedang menunggu seseorang,” Aji menjelaskan hal itu pada empat orang yang masih duduk di sekitarnya.”Siapa yang kamu tunggu, Aji?” tanya Gayatri.Aji pun tersenyum, ”Dia yang memberikan aku kesempatan kedua. Saatnya bagiku untuk memilih, dan aku sudah menjalankan tugasku untuk menghentikan Shura, Lord Demon.”Mereka semua masih belum bisa memahami apa sebenarnya yang dimaksud oleh Aji. Mungkin, mereka akan segera mengetahuinya di kemudian waktu.Sesosok lelaki berbaju putih muncul di sana, dia tersenyum pada Aji. Aji berdiri dan menghadap lelaki itu. Sayangnya, empat orang yang bersamanya tidak bisa melihat sosok yang datang tersebut.”Jadi ..., apa yang akan kamu pilih, manusia?”Lelaki itu adalah lelaki yang bertemu dengan Aji saat berada di Ujung dunia. Saat itu, dia memberikan air kehidupan yang dijaganya seumur hidup. Aji yang meminum air itu kembali muda, dan tidak bisa terluka melainkan luka itu akan segera sembuh dengan cepat.”Sebenarnya kamu sudah mati, wahai Manusia,”
Sesuatu di dalam Portal teleportasi yang sudah dibentuk oleh Gayatri dan Alicia nampak bergetar sangat kuat. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah biasanya, ketika portal terbentuk dan mereka masuk di dalamnya mereka akan langsung terhubung dengan portal di tempat lain sehingga akan lansung keluar.Berbeda dengan saat ini, Alicia dan Gayatri nampak seolah terjebak di dalam dimensi yang hanya ada garis dan kegelapan. Semuanya serba tidak jelas dan penuh dimensi di sekitar mereka. Mereka merakan goncangan hebat di dalam Dimensi yang baru saja mereka masuki.”Sepertinya, Dimensinya sedang kacau, Alicia!” ucap Gaytri.”Benar! Seluruh Dimensi ini nampaknya sedang kacau balau.”Ada setitik cahaya seperti bersinar di ujung perjalanan mereka. Dimensi tersebut semakin bergoncang, mereka berdua tak memiliki pilihan lain selain segera menuju cahaya tersebut. Mereka terbang dengan kecepatan tinggi menuju cahaya itu, semakin dekat dan cahaya itu semakin terlihat. Itu adalah sebuah dimensi.Ada kek
Tubuhnya ditusuk oleh tangan-tangan tajam milik Shura, yang muncul di belakang punggung Shura. Seperti biasa, para pendekar dengan energi kegelapan selalu bisa memunculkan apa saja dari tubuhnya.Tubuh mereka yang sudah bersatu dengan energi kegelapan memiliki tubuh yang sudah menjadi bagian dari Iblis, yang membuat mereka mampu menjadi lebih kuat dan melakukan perubahan iblis pada tubuh mereka.Kekuatan serangan Aji terlihat melemah dan Shura mengetahui hal itu. Dia menarik tanga-tangan tajamnya dari tubuh Aji yang menancap. Shura lalu menekan lagi dengan kekuatan penuh dari kegelapan dan Artefak Blood Supreme. Karena kekuatan Aji melemah, dia terpental dengan kuat dari serangan Shura tersebut.Tubuh Aji terpental ke belakang dan jauh melesat menabrak pepohonan dan membuat ledakan karena saking jauhnya terpental dan pohon-pohon sejauh satu kilo hancur memebentuk lubang panjang besar karena terkena tubuh Aji yang terpental tersebut.Booomm! Blaamm!Shura seolah tak mau memberi kesempa
”Alicia, kita bisa menembus dunia Cermin dengan kekuatan gabungan kita!”Ide itu muncul begitu saja dari pikiran Gayatri. Benar, jika dia menggabungkan kekuatan dari penguasaan ruang Alicia dan kemampuan Gayatri melacak energi Aji yang tersisa. Maka, mereka bisa menemukan dunia cermin yang dalam pemahaman Gayatri adalah ada di ujung dunia dan hanya berseberaganan dengan dunia nyata.Kita ibaratkan sebuah cermin. Jika kita ingin mencapi sebuah cermin kita harus menempelkan tangan kita di cermin itu. Barulah kita akan sangat dekat antara satu objek dengan objek lainnya. Contohnya seperti tadi, tangan kita menyentuh tangan kita di cermin itu.Teoti dunia cermin adalah dimana dunia itu hanya bisa dilewati di ujung dunia dan dekat dengannya. Masuknya seseorag ke dunia cermin adalah karena pemahaman mereka tentang dunia cermin itu sendiri.”Tapi ..., aku tidak bisa menembusnya sama sekali?” Alicia masih keheranan dengan arah pembicaraan dari Gayatri.”Kita akan menggabungkan energi kita, ka
Aji memutar tongkatnya, miring ke atas. Tongkat itu berputar cepat dan serangan dari Shura ditahannya dengan energi yang terus diputar dan membentuk perisai yang kuat. Serangan dari Shura sangat dahsyat, api hitam itu bahkan ketika terpental dari penghalang yang dibuat Aji. Sernagan itu terpental dan menghancurkan bumi sebagaimana sebuah boom besar yang mampu menghancurkan sebuah gunung sekalipun.Serangan bola api kegelapan terus-menerus muncul menyerang Aji. Aji menghentikan memutar tongkatnya. Dia menghalau semua serangan itu dengan tongkatnya dan ledakan terjadi di semua tempat karena serangan bola api hitam itu dipentalkan oleh Aji.Aji terus menghalang serangan bola api hitam dan ledakan terjadi terus-menerus. Aji harus menyudahinya. Dia membentuk sebuah perisai di depannya untuk menghadang serangan dari Shura. Dia lalu mempersiapkan tombaknya dan mengalirkan energi yang kuat pada tombaknya tersebut.Energi ditanamkan dalam tongkat cahayanya. Dia mengambil ancang-ancang dan bers
Brush!Pukulan kuat bersarang di perut Aji, Aji terpental sangat jauh dan membentur pepohonan serta menimbulkan kehancuran dan ledakan besar.Booom!Shura terlihat bersemangat dan juga kelelahan. Dia segera mengisi kembali kekutan energinya dengan kekuatan kegelapan. Dia melihat asap mengepul dari tempat Aji terjatuh. Tetap saja, Aji bangun dan melesat kembali dengan kekuatan penuh. Luka-lukanya juga sudah hilang.”Pukulan Halilintar!”Aliran energi listrik dan petir yang menyambar dari langit mengikuti pergerakan cepat Aji menuju Shura. Shura pun membuat barier dengan kedua tangannya yang dimajukan ke depan. Tameng kegelapan tercipta dan mencoba menahan serangan dari Aji.Booomm!Krak!Penghalang pecah dan pukulan yang dipenuhi aliran halilintar itu, mengenai tubuh Shura yang dilapisi dengan energi kegelapan. Pukulan itu menyebabkan Shura terpental sangat jauh dan terdorong sangat kuat. Kekuatan pukulan halilintar milik Aji memang sangat kuat, bahkan ledakan di sekitarnya menciptakan
Shura semakin bingung dengan dunia dimensi yang menjeratnya. Dia bahkan tak bisa pergi dari sana sama sekali. Dia mencoba mencari celah untuk melihat semua sisi di dunia itu. Namun, semuanya kosong dan dia tidak menemukan apapun, kecuali ada dua energi yang ada tetapi letaknya sangat jauh.Energi dari dua sosok itu sangat kuat dirasakan oleh Shura. Seolah kedua energi itu adalah energi yang juga sangat dikenalnya.”Apa kamu menemukan sesuatu di dunia ini, Shura?” tanya Aji. Aji menyadari kalau kekuatan kesadaran Shura sedang mengintai semua energi di dunia cermin ini. Aji mengetahui hal itu karena dunia ini sudah menjadi bagian darinya. Dia sudah terkurung di dunia cermin ini selama dua puluh tahun lamanya.”Apa kamu yang menciptakan dunia ini, Bagas. Kamu ingin menjebak siapapun yang kamu inginkan ke dunia ini?” Shura masih penasaran.”Aku tidak menciptakan dunia ini,” Aji menatap Shura, ”Aku bahkan terjebak di dunia ini selama dua puluh tahun lamanya. Aku terkurung setelah kamu menc
Ujung dari dunia cermin sudah dilewati Aji. Dia menemui seseorang yang katanya adalah seorang penunggu di ujung dunia dan yang menjaga antara dua dunia. Lelaki itu memberinya air minum dari air yang sangat jernih, dan akan meminta keputusan akhir nantinya apakah dia akan hidup kekal atau menyelesaikan hidupnya.Itu adalah kata-kata lelaki berbaju putih itu setelah Aji melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Jadi, kini Aji telah memulai langkah awalnya di dunia nyata dengan wajah seorang pemuda. Dia kembali ke dunia nyata setelah dua puluh tahun.Dia pun mendengar banyak desas-desus bahwa dunia semakin kacau dan kekuatan kegelapan, sedang mempersiapkan diri untuk menguasai dunia sekali lagi. Aji pun pergi dan ke rumah makan. Dia pun bertemu dengan Aaman. Disanalah awal mulai perjalanan Aji berada di dunia nyata, dengan tubuh kembali muda berkat air kehidupan dan tubuh kuat dengan artefak Soul Deep.***”Kenapa kamu selalu merusak seluruh tujuan hidupku, Bagas! Apa salahku padamu!”Shura s
Perjalanan panjang dilalui oleh Aji Bagaskara. Dia hanya terus berjalan dan menemui banyak makhluk hidup, kecuali manusia. Setiap permberhentian dan istirahat, Aji akan melakukan latihan bela diri dan mengembangkan kekuatannya. Setiap kehancuran yang diciptakan karena efek damage dari kekuatannya. Semua di alam itu kembali lagi normalMisalnya pukulannya yang menghantam gunung dan hancur, gunung itu kembali lagi seperti semula setelah beberapa lama.Seperti lautan yang dihempaskan hingga menciptakan air bah tsunami, kemudian kondisi alam kembali lagi separti semula. Awalnya, Aji merasa bahwa ini seperti dunia dongeng namun lama-kelamaan dia pun terbiasa dan meneruskan perjalanannya menuju ujung dari dunia ini.Hanya itu kata-kata yang diingat oleh sahabatnya Yonan, ujung dunia. Aji harus mencapainya, cepat atau lambat dan dia akan terus meneruskan perjalanan sambil mempelajari bela diri dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk menghadapi kekuatan Shura nantinya.Aji membuka gulungan dar