Barsha berjalan di gurun pasir yang tandus dan sangat panas. Terik mentari terasa sangat menyengat. Tak peduli kondisinya, Barsha harus menemukan jalan keluar dari tempat itu. Terakhir kali, Barsha hanya merasakan bahwa tadi dia masih berapa di Dompai dan ledakan energi terjadi.Barsha terus berjalan, angin di gurun itu terasa panas dan menerbangkan pasir lembut, hingga menyulitkan penglihatannya.Jalan terus!Begitulah, Barsha terus melangkah. Dia harus terus berjalan, Barsha terkenal sebagai sosok wanita kuat dan bisa melakukan apapun sendirian. Semua orang mengenal Barsha, sebagai sosok yang mandiri dan mampu melakukan apapun dengan baik. Di benua Denad, sosok Barsha adalah harapan besar untuk kejayaan dan populernya Assassin di benua Denad.Krataaak!Retakan di pasir terjadi, pasir bergerak-gerak seolah ada yang menggeliat di dalam tanah itu. Retakan itu terus membesar dan mengarh pada Barsha. Barsha lompat dengan cepat ke belakang. Retakan itu sempurna besar dan sebuah benda panj
Yarko dan Gonan saling berpandangan, mereka lalu melihat Kakek Nurin yang masih santai duduk di depan Dompai. Yarko dan Gonan seolah gelisah dan masih berdiri.”Kalian tenang saja, para peserta Pasukan Langit tidak sesederhana seperti yang kalian pikirkan. Mereka adalah para pendekar yang hebat.”Kakek Nurin mengatakan hal itu untuk menenangkan Gonan dan Yarko. Kakek Nurin percaya bahwa para peserta Pasukan Langit akan bisa menyelesaikan tes ketiga ini, meskipun mungkin tidak semuanya.***Blaaaamm!Serangan dari lelaki bermata merah yang merupakan Lord Demon itu menghantam dengan keras. Serangan jarak jauh, dengan cepat Aji menghindarinya dengan gerakan yang sudah dia latih dari lama.Kecepatan Aji mampu menghindari dengan mudah, serangan cepat dari kejauhan tersebut. Serangan itu bahkan menghancurkan sebuah bukit besar di belakang Aji. Area pertempuran itu semakin tak beraturan dan kehancuran di sana-sini. Tak ada lagi rumput tersisa, semuanya terbakar, dan pepohonan terlihat hangus
Aji menggunakan kekuatannya untuk memaksa jaring-jaring sihir energi itu untuk terus dipersempit. Jiwa-jiwa itu semakin meronta namun tak bisa lepas dari jaring sihir milik Aji.Aji merasa kemampuan yang dipelajarinya selama dua puluh tahun kini memiliki fungsinya. Aji setelah pertempuran besar itu dipindahkan dengan kemampuan terakhir dari Yonan, di samping itu, Ganada mengorbankan dirinya untuk bertarung habis-habisan.Aji dipindahkan dengan kekuatan sihir terakhir milik Yonan, Aji terpisah dengan dunia yang nyata dan seolah dirinya berada di tempat dimensi berbeda. Dia hanya sendirian selama dua puluh tahun.Tempat itu memang bumi seperti nyata, tapi itu seperti dunia cermin dari bumi. Semua bentuk bumi yang sama tapi tidak memiliki penghuni. Ini adalah dunia cermin dari dunia, saat itulah Aji terus melangkah dan berlatih dua ajaran dari sahabatnya, Ganada dan Yonan. Dua buah salinan dalam bentuk kekuatan sudah diberikan pada Aji, sebelum mereka bertarung habis-habisan dengan Shura
Tak ada yang bisa menghentikan Aji lagi saat ini. Dia membombardir Lord Demon dengan kekuatan serangan halilintar dari jarak jauh. Halilintar menyembar-nyambar dari seluruh penjuru dari atas langit kearah Lord Demon.Lord Demon menghindar ke arah kanan yang jauh, namun serangan halilintar langsung menyambarnya. Dia menghindar di sisi jauh lagi sepanjang setengah kilometer, namun Aji dapat merasakannya. Dia menerjangkan serangan halilintar kembali.Kemampuan Aji melalui sihirnya mampu menghancurkan apapun dari jarak yang jauh. Aji tidak memperlihatkan kemampuan sihir dan assasinnya sembarangan, dia hanya ingin menggunakan hal itu saat melawan Lord Demon. Inilah saatnya, selama ini, Legenda Pemukul Halilintar hanya diketahui akan kekuatan wariornya yang mampu menghancurkan apapun dengan tinjunya.Berbeda kali ini, karena musuh yang memang menjadi target hidupnya selama ini adalah Lord Demon.Suara gemuruh semakin menggelegar dan menghancurkan apapun. Bumi tempat dimana Lord Demon dan Aj
Lao semakin bersemangat, melihat para pasukan kegelapan menyerangnya bertubi-tubi dari segala arah. Cakram bercahaya yang saling terkait dengan cakram yang asli, menyerang pula ke arah para pasukan gelap.Semua pasukan kegelapan itu seolah hanya menyeringai dan mengejek Lao. Saatnya membalas dendam atas apa yang sudah dialami Lao. Sesekali Lao terpental dengan serangan musuh yang mendapatkan celah darinya dan Lao terus melompat dan melakukan serangan balik. Begitu terus pertarungan tiada henti itu.Saat Lao mengumpulkan energinya kembali untuk bersiap menghadapi serangan dari pasukan gelap. Tiba-tiba seluruh pandangan seperti terbakar berganti dengan sebuah dimensi baru. Para pasukan gelap seolah menghilang satu-persatu, dan berganti menjadi seperti abu yang pecah begitu saja.Ini adalah?***Di dimensi yang lain, Alicia masih saja asyik bermain air dan beberapa hewan lengkap saling berkejaran dan nampak suasana tenang yang dirasakan Alicia. Senyum Alicia nampak begitu bahagia dan ber
Barsha masuk ke dalam pertempuran, Jasum menghadapi serangan dari Lao dan Gayatri dari jarak jauh. Barsha bukan menyerang Jasum melainkan menuju ke arah Mora. Mora yang merupakan wanita dengan wajah yang cukup menyeramkan, karena ada kabut gelap di sekitarnya membuat wajah cantiknya terlihat menyeramkan. Seperti hantu di malam hari, meski wajahnya memang cantik, tapi senyum menyeringainya nampak mematikan.Kedua belati tajamnya sudah berada di tangan kanan dan kiri, kecepatannya tidak bisa diragukan. Dia merangsek kearah Mora, Mora pun tersenyum dan menghadang dengan kedua pedangnya. Benturan pedang dengan belati, kanan dan kiri saling berdenting.Barsha meliuk dan menghindari serangan pedang dari Mora, dia membalas serangan Mora dan menghentak lantai dan menerjang dengan sangat cepat. Sedetik menghilang dan sedetik kemudian muncul di belakang Mora. Namun, kecepatan yang hebat itu mampu diketahui oleh Mora, artinya Mora bukanlah lawan yang mudah dikelabui dengan trik seorang assassin
Nagada menyerang dengan pedang sihirnya kearah Mora. Mora menangkisnya dan menghindari dengan baik setiap serangan dari Nagada. Nagada memutar tubuhnya sambil memberikan efek serangan pada pedangnya. Mora kembali menangkisnya dengan pedang satunya.Kekuatan Mora memang masih di bawah Jasum, tapi untuk mengalahkannya juga sangat berat. Nagada seperti melihat celah, dia memutar tendangan kakinya karena merasa Mora tengah menangkis pedangnya. Tendangan Nagada masuk ke pinggang Mora sebelah kiri, tapi perkiraannya salah. Mora sudah siaga.Mora melesat dan menghindar sangat cepat dan sudah berada di belakang Nagada, Mora mampu menendang punggung Nagada dengan kuat.Bug!Nagada terpental maju cukup jauh hingga beberapa meter, Nagada sampai bergulingan di lantai.Sanjo dan Yara menyerang dari sudut kanan dan kiri Mora, Nanji menyusul beserta Samuel. Keempatnya bekerjasama hingga membuat Mora harus menghindari semua serangan itu. Midan memberi serangan dari jarak jauh, dengan panah energinya
”Apa tidak sebaiknya kita masuk Tetua Nurin?” Gonan merasa khawatir dengan kondisi para peserta Pasukan Langit di dalam Dompai. Dia merasakan bahwa ada pertarungan yang cukup besar dari dalam Dompai.Benturan demi benturan energi seperti menggoncangkan keadaan di luar Dompai. Dompai sendiri sudah dipasang kekuatan pelindung dengan sihir tingkat 8. Memastikan bahwa latihan di dalam Dompai tidak dapat membuat kerusakan hingga di luar Dompai. Hal ini penting karena Dompai merupakan arena tanding terbesar di benua Orpris, di mana dari banyak pendekar dari seluruh benua sering melakukan tanding adu kekuatan di sini.Tempat latihan Dompai sudah disusun dengan kuat agar menjadi tempat latihan nyaman, tidak peduli dengan kekuatan seseorang pendekar. Semua kekuatan mereka bisa diredam, dan tidak menimbulkan kerusakan ke luar Dompai.Namun, saat ada pertarungan besar di dalam Dompai. Orang di luar Dompai, dengan kekuatan tinggi mampu merasakan dahsyatnya pertempuran di dalamnya. Hal itulah yang
”Aku sedang menunggu seseorang,” Aji menjelaskan hal itu pada empat orang yang masih duduk di sekitarnya.”Siapa yang kamu tunggu, Aji?” tanya Gayatri.Aji pun tersenyum, ”Dia yang memberikan aku kesempatan kedua. Saatnya bagiku untuk memilih, dan aku sudah menjalankan tugasku untuk menghentikan Shura, Lord Demon.”Mereka semua masih belum bisa memahami apa sebenarnya yang dimaksud oleh Aji. Mungkin, mereka akan segera mengetahuinya di kemudian waktu.Sesosok lelaki berbaju putih muncul di sana, dia tersenyum pada Aji. Aji berdiri dan menghadap lelaki itu. Sayangnya, empat orang yang bersamanya tidak bisa melihat sosok yang datang tersebut.”Jadi ..., apa yang akan kamu pilih, manusia?”Lelaki itu adalah lelaki yang bertemu dengan Aji saat berada di Ujung dunia. Saat itu, dia memberikan air kehidupan yang dijaganya seumur hidup. Aji yang meminum air itu kembali muda, dan tidak bisa terluka melainkan luka itu akan segera sembuh dengan cepat.”Sebenarnya kamu sudah mati, wahai Manusia,”
Sesuatu di dalam Portal teleportasi yang sudah dibentuk oleh Gayatri dan Alicia nampak bergetar sangat kuat. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah biasanya, ketika portal terbentuk dan mereka masuk di dalamnya mereka akan langsung terhubung dengan portal di tempat lain sehingga akan lansung keluar.Berbeda dengan saat ini, Alicia dan Gayatri nampak seolah terjebak di dalam dimensi yang hanya ada garis dan kegelapan. Semuanya serba tidak jelas dan penuh dimensi di sekitar mereka. Mereka merakan goncangan hebat di dalam Dimensi yang baru saja mereka masuki.”Sepertinya, Dimensinya sedang kacau, Alicia!” ucap Gaytri.”Benar! Seluruh Dimensi ini nampaknya sedang kacau balau.”Ada setitik cahaya seperti bersinar di ujung perjalanan mereka. Dimensi tersebut semakin bergoncang, mereka berdua tak memiliki pilihan lain selain segera menuju cahaya tersebut. Mereka terbang dengan kecepatan tinggi menuju cahaya itu, semakin dekat dan cahaya itu semakin terlihat. Itu adalah sebuah dimensi.Ada kek
Tubuhnya ditusuk oleh tangan-tangan tajam milik Shura, yang muncul di belakang punggung Shura. Seperti biasa, para pendekar dengan energi kegelapan selalu bisa memunculkan apa saja dari tubuhnya.Tubuh mereka yang sudah bersatu dengan energi kegelapan memiliki tubuh yang sudah menjadi bagian dari Iblis, yang membuat mereka mampu menjadi lebih kuat dan melakukan perubahan iblis pada tubuh mereka.Kekuatan serangan Aji terlihat melemah dan Shura mengetahui hal itu. Dia menarik tanga-tangan tajamnya dari tubuh Aji yang menancap. Shura lalu menekan lagi dengan kekuatan penuh dari kegelapan dan Artefak Blood Supreme. Karena kekuatan Aji melemah, dia terpental dengan kuat dari serangan Shura tersebut.Tubuh Aji terpental ke belakang dan jauh melesat menabrak pepohonan dan membuat ledakan karena saking jauhnya terpental dan pohon-pohon sejauh satu kilo hancur memebentuk lubang panjang besar karena terkena tubuh Aji yang terpental tersebut.Booomm! Blaamm!Shura seolah tak mau memberi kesempa
”Alicia, kita bisa menembus dunia Cermin dengan kekuatan gabungan kita!”Ide itu muncul begitu saja dari pikiran Gayatri. Benar, jika dia menggabungkan kekuatan dari penguasaan ruang Alicia dan kemampuan Gayatri melacak energi Aji yang tersisa. Maka, mereka bisa menemukan dunia cermin yang dalam pemahaman Gayatri adalah ada di ujung dunia dan hanya berseberaganan dengan dunia nyata.Kita ibaratkan sebuah cermin. Jika kita ingin mencapi sebuah cermin kita harus menempelkan tangan kita di cermin itu. Barulah kita akan sangat dekat antara satu objek dengan objek lainnya. Contohnya seperti tadi, tangan kita menyentuh tangan kita di cermin itu.Teoti dunia cermin adalah dimana dunia itu hanya bisa dilewati di ujung dunia dan dekat dengannya. Masuknya seseorag ke dunia cermin adalah karena pemahaman mereka tentang dunia cermin itu sendiri.”Tapi ..., aku tidak bisa menembusnya sama sekali?” Alicia masih keheranan dengan arah pembicaraan dari Gayatri.”Kita akan menggabungkan energi kita, ka
Aji memutar tongkatnya, miring ke atas. Tongkat itu berputar cepat dan serangan dari Shura ditahannya dengan energi yang terus diputar dan membentuk perisai yang kuat. Serangan dari Shura sangat dahsyat, api hitam itu bahkan ketika terpental dari penghalang yang dibuat Aji. Sernagan itu terpental dan menghancurkan bumi sebagaimana sebuah boom besar yang mampu menghancurkan sebuah gunung sekalipun.Serangan bola api kegelapan terus-menerus muncul menyerang Aji. Aji menghentikan memutar tongkatnya. Dia menghalau semua serangan itu dengan tongkatnya dan ledakan terjadi di semua tempat karena serangan bola api hitam itu dipentalkan oleh Aji.Aji terus menghalang serangan bola api hitam dan ledakan terjadi terus-menerus. Aji harus menyudahinya. Dia membentuk sebuah perisai di depannya untuk menghadang serangan dari Shura. Dia lalu mempersiapkan tombaknya dan mengalirkan energi yang kuat pada tombaknya tersebut.Energi ditanamkan dalam tongkat cahayanya. Dia mengambil ancang-ancang dan bers
Brush!Pukulan kuat bersarang di perut Aji, Aji terpental sangat jauh dan membentur pepohonan serta menimbulkan kehancuran dan ledakan besar.Booom!Shura terlihat bersemangat dan juga kelelahan. Dia segera mengisi kembali kekutan energinya dengan kekuatan kegelapan. Dia melihat asap mengepul dari tempat Aji terjatuh. Tetap saja, Aji bangun dan melesat kembali dengan kekuatan penuh. Luka-lukanya juga sudah hilang.”Pukulan Halilintar!”Aliran energi listrik dan petir yang menyambar dari langit mengikuti pergerakan cepat Aji menuju Shura. Shura pun membuat barier dengan kedua tangannya yang dimajukan ke depan. Tameng kegelapan tercipta dan mencoba menahan serangan dari Aji.Booomm!Krak!Penghalang pecah dan pukulan yang dipenuhi aliran halilintar itu, mengenai tubuh Shura yang dilapisi dengan energi kegelapan. Pukulan itu menyebabkan Shura terpental sangat jauh dan terdorong sangat kuat. Kekuatan pukulan halilintar milik Aji memang sangat kuat, bahkan ledakan di sekitarnya menciptakan
Shura semakin bingung dengan dunia dimensi yang menjeratnya. Dia bahkan tak bisa pergi dari sana sama sekali. Dia mencoba mencari celah untuk melihat semua sisi di dunia itu. Namun, semuanya kosong dan dia tidak menemukan apapun, kecuali ada dua energi yang ada tetapi letaknya sangat jauh.Energi dari dua sosok itu sangat kuat dirasakan oleh Shura. Seolah kedua energi itu adalah energi yang juga sangat dikenalnya.”Apa kamu menemukan sesuatu di dunia ini, Shura?” tanya Aji. Aji menyadari kalau kekuatan kesadaran Shura sedang mengintai semua energi di dunia cermin ini. Aji mengetahui hal itu karena dunia ini sudah menjadi bagian darinya. Dia sudah terkurung di dunia cermin ini selama dua puluh tahun lamanya.”Apa kamu yang menciptakan dunia ini, Bagas. Kamu ingin menjebak siapapun yang kamu inginkan ke dunia ini?” Shura masih penasaran.”Aku tidak menciptakan dunia ini,” Aji menatap Shura, ”Aku bahkan terjebak di dunia ini selama dua puluh tahun lamanya. Aku terkurung setelah kamu menc
Ujung dari dunia cermin sudah dilewati Aji. Dia menemui seseorang yang katanya adalah seorang penunggu di ujung dunia dan yang menjaga antara dua dunia. Lelaki itu memberinya air minum dari air yang sangat jernih, dan akan meminta keputusan akhir nantinya apakah dia akan hidup kekal atau menyelesaikan hidupnya.Itu adalah kata-kata lelaki berbaju putih itu setelah Aji melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Jadi, kini Aji telah memulai langkah awalnya di dunia nyata dengan wajah seorang pemuda. Dia kembali ke dunia nyata setelah dua puluh tahun.Dia pun mendengar banyak desas-desus bahwa dunia semakin kacau dan kekuatan kegelapan, sedang mempersiapkan diri untuk menguasai dunia sekali lagi. Aji pun pergi dan ke rumah makan. Dia pun bertemu dengan Aaman. Disanalah awal mulai perjalanan Aji berada di dunia nyata, dengan tubuh kembali muda berkat air kehidupan dan tubuh kuat dengan artefak Soul Deep.***”Kenapa kamu selalu merusak seluruh tujuan hidupku, Bagas! Apa salahku padamu!”Shura s
Perjalanan panjang dilalui oleh Aji Bagaskara. Dia hanya terus berjalan dan menemui banyak makhluk hidup, kecuali manusia. Setiap permberhentian dan istirahat, Aji akan melakukan latihan bela diri dan mengembangkan kekuatannya. Setiap kehancuran yang diciptakan karena efek damage dari kekuatannya. Semua di alam itu kembali lagi normalMisalnya pukulannya yang menghantam gunung dan hancur, gunung itu kembali lagi seperti semula setelah beberapa lama.Seperti lautan yang dihempaskan hingga menciptakan air bah tsunami, kemudian kondisi alam kembali lagi separti semula. Awalnya, Aji merasa bahwa ini seperti dunia dongeng namun lama-kelamaan dia pun terbiasa dan meneruskan perjalanannya menuju ujung dari dunia ini.Hanya itu kata-kata yang diingat oleh sahabatnya Yonan, ujung dunia. Aji harus mencapainya, cepat atau lambat dan dia akan terus meneruskan perjalanan sambil mempelajari bela diri dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk menghadapi kekuatan Shura nantinya.Aji membuka gulungan dar