Aji berjalan keluar dari penginapan, dia ingin menemui seseorang di pinggir danau. Aji mempercepat langkahnya, orang yang ingin ditemui Aji adalah Aaman, Aaman sendiri tadi menitipkan surat pada pelayan di penginapan untuk Aji. Aaman baru saja selesai melakukan inspeksi dan laporan pada beberapa cabang pasukan keamanan antar benua.Sebelum pergi jauh, seseorang berjalan dari arah berlawanan dengan Aji, seorang perempuan. Di depan penginapan itu, wanita itu yang tak lain adalah Alicia. Alicia memiliki rambut panjang, dan sebagian tergerai dan sebagian dikepang melilit. Wajahnya sangat anggun dan cantik. Mereka pun berpapasan.Alicia terhenti sejenak, Aji masih berjalan meninggalkannya.”Maaf Pemuda!” Alicia yang bersama dua rekannya, Rosa dan Yara itu menatap punggung Aji. Rosa dan Yara kurang peduli pada Aji, tapi mereka ikut terhenti karena Alicia memanggil lelaki itu.Aji menghentikan langkahnya dan berbalik, ”Ada yang bisa aku bantu Nona?”Beberapa orang yang lalu-lalang merasa sed
Pagi hari menyapa, ujian ketiga merupakan hari terberat bagi 21 peserta Pasukan Langit yang tersisa. Ujian itu akan dilakukan di suatu tempat yang belum diketahui, tapi para peserta harus berkumpul di alun-alun untuk mendapatkan instruksi terlebih dahulu.Aji sudah berdiri dengan bersedekap di alun-alun tersebut, beberapa peserta sudah datang dan masuk ke alun-alun. Alicia pun sudah di sana dan dia kadang memperhatikan Aji, tapi Aji tak bergeming dan tetap santai.Barsha pun menyusul sudah hadir, hanya tinggal beberapa peserta yang lulus ujian kedua yang belum hadir. Saat matahari sepenggalan, para peserta seluruhnya yang berjumlah 21 orang pun lengkap.Alun-alun itu dijaga oleh para pendekar dari aliran putih, yang menjaga dan membuat barier berkeliling dengan rapi. Mereka adalah pasukan keamanan dari Kota Prisma. Seorang lelaki gemuk mendekati Aji.”Terima kasih atas bantuanmu kemarin Tuan, oya siapa nama Tuan?” itu adalah suara Nora, dia adalah orang yang diselamatkan dari penyeran
Barsha melewati Ketua Gonan di sebelah kiri, dan Ketua Yarko di sebelah kanannya. Keduanya sangat mengenal Barsha dan memberikan penghormatan, agar Barsha segera memasuki pintu besar Dompai.Melihat Barsha yang terus maju ke pintu Dompai, pintu Dompai itu pun terbuka dan daun pintu dengan ukiran serta megah itu terbuka otomatis. Peserta Pasukan Langit yang lainnya pun mengikuti untuk masuk ke pintu Dompai.Alicia beserta yang lainnya pun ikut maju, semua peserta pun mengikuti langkah Alicia. Barsha sudah sepenuhnya masuk ke Dompai. Alicia melewati dua Ketua dan diikuti 19 peserta yang tersisa termasuk Aji. Lao dan Gayatri memberi kode untuk saling bersama dalam memasuki Dompai, mereka bisa saling mendukung dan melindungi.Aji masuk terakhir, dia menunggu semua orang masuk dan dirinya pun sepenuhnya berjalan memasuki pintu Dompai tersebut.Dua meter ketika Aji sudah memasuki bangunan Dompai, pintu di belakangnya tertutup otomatis dengan kekuatan sihir. Aji mengetahui hal itu, mereka me
Di pinggir Dompai, para penjaga sedang menghadap ke depan. Sedangkan, di belakang mereka adalah bangunan Dompai. Mereka menjaga Dompai sepanjang pinggiran bangunan, dan bersiaga jika terjadi sesuatu. Mereka tetap tegak dan menatap lurus ke depan.Sesekali ada di antara mereka yang bercanda, antara penjaga satu dengan penjaga yang lainnya. Tentu saja, jarak mereka hanya sekitar dua meter dari satu prajurit dengan prajurit yang lain.Matahari pun mulai naik ke atas, beberapa prajurit merasa lelah dan menghampiri rekan di sebelahnya. Ada yang berkumpul beberapa orang sambil bersandar pada tombak yang mereka pegang. Selain tombak yang mereka pegang di tangan kanan, senjata pedang juga disarungkan pada pinggang bagian kiri dengan sarung pedangnya.Mereka bersantai sambil berjaga, dan mengobrol apa saja untuk menghilangkan kebosanan menjaga Dompai. Mereka terus berjaga sedangkan para peserta Pasukan Langit sudah memasuki Dompai, yang sedang melakukan tes ketiga mereka.Para prajurit paham b
Zuuungggg!Energi tipis menyelimuti kepalan tangan Aji. Dia menahan gejolak dalam dirinya, resonansi Soul Deep dalam dirinya seolah menyala. Artefak yang ada di ujung tombak, yang berdiri mengharap ke atas itu pastilah salah satu dari artefak Rahasia Langit.Blood Supreme juga merupakan salah satu dari tiga Rahasia Langit, yang dimiliki oleh Lord Demon. Lalu..., kenapa artefak Heart Dragon bisa muncul di dalam tes ketiga Pasukan Langit? Aji pun menerka, apa yang sebenarnya hendak dicapai dengan menggunakan Heart Dragon.Para peserta lainnya tidak menyadari akan hal itu, mereka masih terpesona dengan ruangan luas dengan rak senjata yang lengkap memenuhi seluruh ruangan. Jika tebakan Aji benar, maka ujian mental yang dimaksudkan oleh Nurin. Maka itu adalah ujian, untuk menghadapi ketakutan terbesar pada manusia yang terjerat dalam Heart Dragon.Aji merasa harus memperingatkan semua peserta Pasukan Langit di depannya. Mereka semua terus maju dan terpukau melihat-lihat berbagai macam senj
Saga melihat apa yang barusan dilakukan oleh lelaki tua yang memendarkan cahaya itu, energi dahsyat langsung memancar dari dalam Dompai. Saga yang terluka cukup berat, karena serangan besar dari ketua Yarko itu mengenai dadanya.Dia kini memikirkan kedua rekannya di dalam Dompai yang sudah masuk. Dilihatnya, Junta dan Drisin juga kewalahan menghadapi seorang di sebelah kirinya. Saga segera mengalirkan energi gelap dalam tubuhnya. Setidaknya, lukanya akan menjadi ringan dengan kekuatan kegelapan yang dimilikinya.Saga harus kabur, entah apa yang akan terjadi pada ketuanya; Jasum dan Mora di dalam Dompai. Setelah ledakan energi di dalam Dompai, sepertinya Heart Dragon sudah diaktifkan.Saga mengibaskan pedangnya, dia melemparkan energi pedang kepada ketua Yarko. Yarko melihat serangan jarak jauh itu, dia berpikir pendekar hitam masih memiliki kekuatan cukup kuat. Yarko dapat menangkis serangan itu dengan mudah. Namun itu adalah pengalihan, Saga menghilang dengan cepat dan sudah berada d
Barsha berjalan di gurun pasir yang tandus dan sangat panas. Terik mentari terasa sangat menyengat. Tak peduli kondisinya, Barsha harus menemukan jalan keluar dari tempat itu. Terakhir kali, Barsha hanya merasakan bahwa tadi dia masih berapa di Dompai dan ledakan energi terjadi.Barsha terus berjalan, angin di gurun itu terasa panas dan menerbangkan pasir lembut, hingga menyulitkan penglihatannya.Jalan terus!Begitulah, Barsha terus melangkah. Dia harus terus berjalan, Barsha terkenal sebagai sosok wanita kuat dan bisa melakukan apapun sendirian. Semua orang mengenal Barsha, sebagai sosok yang mandiri dan mampu melakukan apapun dengan baik. Di benua Denad, sosok Barsha adalah harapan besar untuk kejayaan dan populernya Assassin di benua Denad.Krataaak!Retakan di pasir terjadi, pasir bergerak-gerak seolah ada yang menggeliat di dalam tanah itu. Retakan itu terus membesar dan mengarh pada Barsha. Barsha lompat dengan cepat ke belakang. Retakan itu sempurna besar dan sebuah benda panj
Yarko dan Gonan saling berpandangan, mereka lalu melihat Kakek Nurin yang masih santai duduk di depan Dompai. Yarko dan Gonan seolah gelisah dan masih berdiri.”Kalian tenang saja, para peserta Pasukan Langit tidak sesederhana seperti yang kalian pikirkan. Mereka adalah para pendekar yang hebat.”Kakek Nurin mengatakan hal itu untuk menenangkan Gonan dan Yarko. Kakek Nurin percaya bahwa para peserta Pasukan Langit akan bisa menyelesaikan tes ketiga ini, meskipun mungkin tidak semuanya.***Blaaaamm!Serangan dari lelaki bermata merah yang merupakan Lord Demon itu menghantam dengan keras. Serangan jarak jauh, dengan cepat Aji menghindarinya dengan gerakan yang sudah dia latih dari lama.Kecepatan Aji mampu menghindari dengan mudah, serangan cepat dari kejauhan tersebut. Serangan itu bahkan menghancurkan sebuah bukit besar di belakang Aji. Area pertempuran itu semakin tak beraturan dan kehancuran di sana-sini. Tak ada lagi rumput tersisa, semuanya terbakar, dan pepohonan terlihat hangus
”Aku sedang menunggu seseorang,” Aji menjelaskan hal itu pada empat orang yang masih duduk di sekitarnya.”Siapa yang kamu tunggu, Aji?” tanya Gayatri.Aji pun tersenyum, ”Dia yang memberikan aku kesempatan kedua. Saatnya bagiku untuk memilih, dan aku sudah menjalankan tugasku untuk menghentikan Shura, Lord Demon.”Mereka semua masih belum bisa memahami apa sebenarnya yang dimaksud oleh Aji. Mungkin, mereka akan segera mengetahuinya di kemudian waktu.Sesosok lelaki berbaju putih muncul di sana, dia tersenyum pada Aji. Aji berdiri dan menghadap lelaki itu. Sayangnya, empat orang yang bersamanya tidak bisa melihat sosok yang datang tersebut.”Jadi ..., apa yang akan kamu pilih, manusia?”Lelaki itu adalah lelaki yang bertemu dengan Aji saat berada di Ujung dunia. Saat itu, dia memberikan air kehidupan yang dijaganya seumur hidup. Aji yang meminum air itu kembali muda, dan tidak bisa terluka melainkan luka itu akan segera sembuh dengan cepat.”Sebenarnya kamu sudah mati, wahai Manusia,”
Sesuatu di dalam Portal teleportasi yang sudah dibentuk oleh Gayatri dan Alicia nampak bergetar sangat kuat. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah biasanya, ketika portal terbentuk dan mereka masuk di dalamnya mereka akan langsung terhubung dengan portal di tempat lain sehingga akan lansung keluar.Berbeda dengan saat ini, Alicia dan Gayatri nampak seolah terjebak di dalam dimensi yang hanya ada garis dan kegelapan. Semuanya serba tidak jelas dan penuh dimensi di sekitar mereka. Mereka merakan goncangan hebat di dalam Dimensi yang baru saja mereka masuki.”Sepertinya, Dimensinya sedang kacau, Alicia!” ucap Gaytri.”Benar! Seluruh Dimensi ini nampaknya sedang kacau balau.”Ada setitik cahaya seperti bersinar di ujung perjalanan mereka. Dimensi tersebut semakin bergoncang, mereka berdua tak memiliki pilihan lain selain segera menuju cahaya tersebut. Mereka terbang dengan kecepatan tinggi menuju cahaya itu, semakin dekat dan cahaya itu semakin terlihat. Itu adalah sebuah dimensi.Ada kek
Tubuhnya ditusuk oleh tangan-tangan tajam milik Shura, yang muncul di belakang punggung Shura. Seperti biasa, para pendekar dengan energi kegelapan selalu bisa memunculkan apa saja dari tubuhnya.Tubuh mereka yang sudah bersatu dengan energi kegelapan memiliki tubuh yang sudah menjadi bagian dari Iblis, yang membuat mereka mampu menjadi lebih kuat dan melakukan perubahan iblis pada tubuh mereka.Kekuatan serangan Aji terlihat melemah dan Shura mengetahui hal itu. Dia menarik tanga-tangan tajamnya dari tubuh Aji yang menancap. Shura lalu menekan lagi dengan kekuatan penuh dari kegelapan dan Artefak Blood Supreme. Karena kekuatan Aji melemah, dia terpental dengan kuat dari serangan Shura tersebut.Tubuh Aji terpental ke belakang dan jauh melesat menabrak pepohonan dan membuat ledakan karena saking jauhnya terpental dan pohon-pohon sejauh satu kilo hancur memebentuk lubang panjang besar karena terkena tubuh Aji yang terpental tersebut.Booomm! Blaamm!Shura seolah tak mau memberi kesempa
”Alicia, kita bisa menembus dunia Cermin dengan kekuatan gabungan kita!”Ide itu muncul begitu saja dari pikiran Gayatri. Benar, jika dia menggabungkan kekuatan dari penguasaan ruang Alicia dan kemampuan Gayatri melacak energi Aji yang tersisa. Maka, mereka bisa menemukan dunia cermin yang dalam pemahaman Gayatri adalah ada di ujung dunia dan hanya berseberaganan dengan dunia nyata.Kita ibaratkan sebuah cermin. Jika kita ingin mencapi sebuah cermin kita harus menempelkan tangan kita di cermin itu. Barulah kita akan sangat dekat antara satu objek dengan objek lainnya. Contohnya seperti tadi, tangan kita menyentuh tangan kita di cermin itu.Teoti dunia cermin adalah dimana dunia itu hanya bisa dilewati di ujung dunia dan dekat dengannya. Masuknya seseorag ke dunia cermin adalah karena pemahaman mereka tentang dunia cermin itu sendiri.”Tapi ..., aku tidak bisa menembusnya sama sekali?” Alicia masih keheranan dengan arah pembicaraan dari Gayatri.”Kita akan menggabungkan energi kita, ka
Aji memutar tongkatnya, miring ke atas. Tongkat itu berputar cepat dan serangan dari Shura ditahannya dengan energi yang terus diputar dan membentuk perisai yang kuat. Serangan dari Shura sangat dahsyat, api hitam itu bahkan ketika terpental dari penghalang yang dibuat Aji. Sernagan itu terpental dan menghancurkan bumi sebagaimana sebuah boom besar yang mampu menghancurkan sebuah gunung sekalipun.Serangan bola api kegelapan terus-menerus muncul menyerang Aji. Aji menghentikan memutar tongkatnya. Dia menghalau semua serangan itu dengan tongkatnya dan ledakan terjadi di semua tempat karena serangan bola api hitam itu dipentalkan oleh Aji.Aji terus menghalang serangan bola api hitam dan ledakan terjadi terus-menerus. Aji harus menyudahinya. Dia membentuk sebuah perisai di depannya untuk menghadang serangan dari Shura. Dia lalu mempersiapkan tombaknya dan mengalirkan energi yang kuat pada tombaknya tersebut.Energi ditanamkan dalam tongkat cahayanya. Dia mengambil ancang-ancang dan bers
Brush!Pukulan kuat bersarang di perut Aji, Aji terpental sangat jauh dan membentur pepohonan serta menimbulkan kehancuran dan ledakan besar.Booom!Shura terlihat bersemangat dan juga kelelahan. Dia segera mengisi kembali kekutan energinya dengan kekuatan kegelapan. Dia melihat asap mengepul dari tempat Aji terjatuh. Tetap saja, Aji bangun dan melesat kembali dengan kekuatan penuh. Luka-lukanya juga sudah hilang.”Pukulan Halilintar!”Aliran energi listrik dan petir yang menyambar dari langit mengikuti pergerakan cepat Aji menuju Shura. Shura pun membuat barier dengan kedua tangannya yang dimajukan ke depan. Tameng kegelapan tercipta dan mencoba menahan serangan dari Aji.Booomm!Krak!Penghalang pecah dan pukulan yang dipenuhi aliran halilintar itu, mengenai tubuh Shura yang dilapisi dengan energi kegelapan. Pukulan itu menyebabkan Shura terpental sangat jauh dan terdorong sangat kuat. Kekuatan pukulan halilintar milik Aji memang sangat kuat, bahkan ledakan di sekitarnya menciptakan
Shura semakin bingung dengan dunia dimensi yang menjeratnya. Dia bahkan tak bisa pergi dari sana sama sekali. Dia mencoba mencari celah untuk melihat semua sisi di dunia itu. Namun, semuanya kosong dan dia tidak menemukan apapun, kecuali ada dua energi yang ada tetapi letaknya sangat jauh.Energi dari dua sosok itu sangat kuat dirasakan oleh Shura. Seolah kedua energi itu adalah energi yang juga sangat dikenalnya.”Apa kamu menemukan sesuatu di dunia ini, Shura?” tanya Aji. Aji menyadari kalau kekuatan kesadaran Shura sedang mengintai semua energi di dunia cermin ini. Aji mengetahui hal itu karena dunia ini sudah menjadi bagian darinya. Dia sudah terkurung di dunia cermin ini selama dua puluh tahun lamanya.”Apa kamu yang menciptakan dunia ini, Bagas. Kamu ingin menjebak siapapun yang kamu inginkan ke dunia ini?” Shura masih penasaran.”Aku tidak menciptakan dunia ini,” Aji menatap Shura, ”Aku bahkan terjebak di dunia ini selama dua puluh tahun lamanya. Aku terkurung setelah kamu menc
Ujung dari dunia cermin sudah dilewati Aji. Dia menemui seseorang yang katanya adalah seorang penunggu di ujung dunia dan yang menjaga antara dua dunia. Lelaki itu memberinya air minum dari air yang sangat jernih, dan akan meminta keputusan akhir nantinya apakah dia akan hidup kekal atau menyelesaikan hidupnya.Itu adalah kata-kata lelaki berbaju putih itu setelah Aji melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Jadi, kini Aji telah memulai langkah awalnya di dunia nyata dengan wajah seorang pemuda. Dia kembali ke dunia nyata setelah dua puluh tahun.Dia pun mendengar banyak desas-desus bahwa dunia semakin kacau dan kekuatan kegelapan, sedang mempersiapkan diri untuk menguasai dunia sekali lagi. Aji pun pergi dan ke rumah makan. Dia pun bertemu dengan Aaman. Disanalah awal mulai perjalanan Aji berada di dunia nyata, dengan tubuh kembali muda berkat air kehidupan dan tubuh kuat dengan artefak Soul Deep.***”Kenapa kamu selalu merusak seluruh tujuan hidupku, Bagas! Apa salahku padamu!”Shura s
Perjalanan panjang dilalui oleh Aji Bagaskara. Dia hanya terus berjalan dan menemui banyak makhluk hidup, kecuali manusia. Setiap permberhentian dan istirahat, Aji akan melakukan latihan bela diri dan mengembangkan kekuatannya. Setiap kehancuran yang diciptakan karena efek damage dari kekuatannya. Semua di alam itu kembali lagi normalMisalnya pukulannya yang menghantam gunung dan hancur, gunung itu kembali lagi seperti semula setelah beberapa lama.Seperti lautan yang dihempaskan hingga menciptakan air bah tsunami, kemudian kondisi alam kembali lagi separti semula. Awalnya, Aji merasa bahwa ini seperti dunia dongeng namun lama-kelamaan dia pun terbiasa dan meneruskan perjalanannya menuju ujung dari dunia ini.Hanya itu kata-kata yang diingat oleh sahabatnya Yonan, ujung dunia. Aji harus mencapainya, cepat atau lambat dan dia akan terus meneruskan perjalanan sambil mempelajari bela diri dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk menghadapi kekuatan Shura nantinya.Aji membuka gulungan dar