Beranda / Fantasi / Legenda Pukulan Halilintar / 15. Apakah Dia Masih Hidup?

Share

15. Apakah Dia Masih Hidup?

Penulis: Ideabadar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-06 10:01:37

Kota Prisma teramat ramai sebagai pusat dari benua Orpris. Apalagi, tempat ini dijadikan tempat untuk pusat dari seluruh rangkaian tes untuk menjadi Pasukan Langit. Pendekar putih dari seluruh benua pun datang dan ingin mengikuti tes. Orang biasa dan bangsawan pun datang untuk melihat dan mendukung para pendekar.

Hal ini karena, para pendekar yang sedang direkrut untuk Pasukan Langit akan menjadi tameng utama, jika memang pasukan kegelapan datang dan ingin menguasai dunia ini sekali lagi.

Pergerakan pasukan gelap memang sudah mulai tercium oleh intelejen dari seluruh benua. Gerakan mereka cukup licin dan sulit untuk ditangani.

Aji duduk di sebuah kedai makan yang cukup ramai, di salah satu meja dia sendirian dan memesan makanan. Aji terus berpikir bahwa masuk menjadi Pasukan Langit tidaklah salah, dengan otoritas Pasukan Langit selanjutnya, maka hal itu mudah untuk mengumpulkan para pendekar yang bisa membantunya menumpas pasukan Lord Demon.

Aji kembali teringat pengorbanan Ganada dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Pukulan Halilintar   16. Mata Gayatri, Kemampuan Unik Aji

    ”Masih mau melanjutkannya Jinho?” Pemukul Halilntar menepuk-nepukkan telapak tangan kanan dan kirinya, seperti membersihkan debu yang sempat menempel di telapak tangan.Seorang lelaki paruh baya, sekitar 40 tahunan itu pun bangun dari jatuhnya karena adu kekuatan yang baru saja dijalaninya. Dia tersenyum tanda ada kepuasan.”Kamu pikir hanya segitu kemampuanku? Aku baru saja melihat alur kekuatanmu sehingga aku tak akan tertipu lagi olehmu.””Kamu selalu saja bicara omong kosong. Sekarang maju dan keluarkan semua kemampuanmu, aku ingin melihat apakah kamu bisa menahan serangan pukulanku!” Pemukul Halilintar kini kembali bersiaga, dan mempersiapkan energi tipis di sekujur tubuhnya.”Bersiaplah!” Jinho mundur dua langkah dan melebarkan rentangan kedua tangannya ke sisi masing–masing. Dia bersiap kembali, di depan kedua telapak tangannya muncul seperti portal kecil lingkaran hole magic.Kedua tangan Jinho masuk ke masing-masing lubang energi tersebut. Jinho menarik sebuah senjata, dari m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Legenda Pukulan Halilintar   17. Tes Kedua, Bertahan!

    Matahari mulai memanggang alun-alun, tempat para peserta tes Pasukan Langit yang tersisa dan lulus dari tes pertama. Jumlahnya ada seribu dua orang saja.Matahari baru mulai naik dari peraduannya, seribu lebih orang itu yaitu peserta tes Pasukan Langit yang akan mengikuti tes kedua. Mereka akhirnya berkumpul seluruhnya di alun-alun kota Prisma. Mereka lengkap membawa perlengkapan mereka baik itu perlengkapan dari penyihir, artefak, senjata dan apa saja yang biasa mereka gunakan dalam setiap perjalanan mereka.Perlu diketahui, bahwa setiap benua memiliki tempat stasiun sendiri–sendiri. Jadi, saat tes pertama kemarin berakhir. Beberapa peserta bisa pulang dengan cepat ke benua asalnya. Di setiap benua dibangun beberapa stasiun teleportasi, hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan artefak yang disusun dengan baik oleh orang yang ahli dalam sihir, artefak dan support. Mereka merancang mesin teleportasi.Perpindahan ini mengharuskan memiliki frekuensi yang sama, sehingga bisa dilakukan pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Legenda Pukulan Halilintar   18. Penyerangan dalam Kabut

    Dua orang lainnya mendekati Aji, mereka adalah Lao dan Gayatri.”Sudah kubilang. Kita pasti bertemu lagi, Aji,” Lao mendekati Aji dan Barsha, bersama dengan Gayatri. Mereka berempat, sedangkan yang lain sudah saling berkumpul dan masing – masing sudah berkelompok.Totalnya ada 40 kelompok, kelompok paling banyak adalah kelompok Nagada. Arion bersama degnan Astro, dan beberapa orang yang lain. Jumlah 1002 orang peserta, yang catatkan ikut dalam tes kedua ini. Mereka semua sudah mendapatkan kelompok yang dibuat dengan proses yang singkat dan sekedar berkumpul.”Waktu kalian habis! Ujian kedua akan segera dimulai. Seperti pada awalnya, aku hanya memerintahkan kalian untuk membuat kelompok atau tim. Hanya saja, itu bukanlah intinya. Misi kali ini adalah bertahan, dan siapapun yang bisa bertahan maka dia akan lulus ujian tes kedua. Ada bersama tim, atau tanpa kelompok!”Jadi, tidak ada gunanya membentuk kelompok? Semua pun bertanya.”Memiliki kelompok itu tentu lebih bagus, di mana kalian

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Legenda Pukulan Halilintar   19. Melumpuhkan Peserta dalam Kabut

    Suasana tak terkendali. Pandangan gelap dan tertutup kabut energi yang dilepaskan ketua Gonan. Namun, hal itu tak berarti bagi mata Gayatri. Dia melihat dengan jelas dari sumber energi yang menyala dari energi internal seseorang.Meski memejamkan matanya, Gayatri dapat melihat pergerakan dari orang lain karena energi itu dapat dirasakannya. Begitupun saat ada para pendekar yang baru saja masuk melalui pintu-pintu di dinding Colosium.Energi berbenturan, artinya sudah ada orang-orang yang ditugaskan melumpuhkan. Terjadi serangan dan benturan. Beberapa energi dari tubuh seseorang nampak terjatuh di lantai, segera ada tim khusus yang masuk kembali dan mengangkat tubuh yang jatuh, untuk dibawa masuk ke pintu dinding Colusium di dekatnya.Inilah makna ujian kali ini, bertahan. Dan, ini adalah ujian pertarungan sungguhan, sparing. Tak tanggung-tanggung, ini pertarungan nyata untuk saling melumpuhkan.”Teman-teman, hati-hati dan perhatikan di sekeliling kalian. Mereka datang dari segala penj

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Legenda Pukulan Halilintar   20. Seorang Pendekar Harus Waspada

    Serangan dari pasukan penguju terus berdatangan, Alicia bersama beberapa orang yang bersamanya. Mereka berjumlah 10 orang, ada Midan di antara mereka. Mereka dapat bertarung imbang, dengan para penyerang yang datang berseliweran bergantian. Para penguji, menyerang dari berbagai sudut dengan pedang kayu.Alicia dengan mudah mampu mengembalikan penglihatan, dia mengangkat pedangnya ke atas, dan jarak pandang mereka tak terganggu oleh kabut sama sekali.Woosshhh!Jarak 10 meter di depan dan di belakang mereka bersih dari kabut energi, itu adalah barier untuk menghilangkan serangan sihir. Jadi, selama mereka berada di dalam lingkaran penghapus sihir itu, mereka dapat melihat musuh mereka.Meskipun begitu, para assassin yang ditugaskan untuk melumpuhkan, tetap saja memiliki kemampuan yang kuat sehingga mereka harus berjuang habis-habisan untuk bertahan. Meskipun terang, lawan mereka juga banyak dan mengincar mereka yang paling lemah.Alicia kesulitan melindungi yang lain, meskipun sudah b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Legenda Pukulan Halilintar   21. Nora

    Serangan mulai kendur oleh para penyerang, para penyerangpun yang bertugas mulai kelelahan. Para peserta pun demikian, energi mereka terkuras karena mereka bertahan dari serangan, sekaligus memusatkan energi untuk merasakan arah serangan yang datang pada mereka.Pertempuran dalam kabut sudah berlangsung selama dua jam, kelelahan mulai terjadi. Alicia dan Midan, serta rekannya masih bertahan. Arion dan Astro juga dengan beberapa orang di timnya masih bertahan, di pihak lain pun demikian.Nagada bertahan pula dengan timnya, tersisa lima orang dan mereka mampu terus memberikan pukulan pada penyerang. Mereka mampu menghalau setiap serangan dari penyerang, dari semua sisi.Di sisi lain, Aji menghalau serangan yang menuju kearahnya. Dia merasa bahwa tiga orang di di dekatnya mampu bertahan tanpa dirinya. Mereka semua memiliki kualifikasi yang baik dan kemampuan yang tinggi.Serangan dari atas, pedang kayu menyabet. Aji menangkisnya dengan tangan kanannya, pedang kayu terhalang dengan energi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Legenda Pukulan Halilintar   22. Serangan Kejutan

    Seseorang terlihat kembali menghampiri Gayatri, Lao dan Barsha. Mereka bersiap siaga, tapi begitu mendekat mereka tahu itu adalah Aji. Kini mereka bersiaga, setiap ada gerakan yang datang ke arah mereka. Mereka sudah mulai kekurangan pasokan energi dalam jiwa mereka.Bertahan adalah syarat untuk bisa lulus dalam ujian kali ini.”Darimana kamu, Aji?” Barsha agak keras bicaranya. Barsha merasa sedikit kesal karena tiba-tiba, Aji melompat dan menghilang ke dalam kabut. Dan, tiba – tiba sudah kembali lagi. Aji mendekati rekan-rekannya.”Aku hanya memastikan, aku sudah menyerang salah satu penyerang yang menyamar menjadi peserta. Aku sudah bisa mengkonfirmasinya.””Apa maksudmu?” Barsha menjadi penasaran.Denting suara senjata bertabrakan dan juga tabrakan energi terlihat disana sini. Meskipun di antara kabut, tapi suara gemuruh pertempuran masih terjadi.Aji menatap Gayatri, ”Aku sudah menjatuhkannya, apa yang kau bedakan dari energinya?”Gayatri menatap ganti pada Aji. Dia juga merasakan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Legenda Pukulan Halilintar   23. Tim Ditargetkan, Serangan Penuh!

    ”Kamu siap Gayatri?” Aji bersiap. Aji memasang kuda-kuda. Dia dan Gayatri sudah merencanakan akan menyerang para Penguji yang menyamar. Hal itu akan lebih cepat, dibandingkan menunggu untuk diserang.Gayatri bersiap, dia merentangkan kedua tangannya ke sisi masing-masing. Gayatri fokus pada kemampuan analisa, dan seketika energinya menyebar dari bawah kakinya. Energinya menyebar hingga seluruh lantai di dalam Colosium itu. Matanya menyala dan terbuka lebar, kemampuan matanya dan energi yang menyebar di lantai bersatu menjadi kesatuan.Tring!’Dapat!’Identifikasi dengan cepat dan mendalam. Gayatri melihat semua orang; baik peserta ujian, penyerang yang menguji yaitu para assassin, dan juga para penguji yang menyamar menjadi peserta. Gayatri fokus dan mendapatkan semuanya, energi melumpuhkan dan energi bertahan. Gayatri dalam tiga detik mampu mengidentifikasi semua.”Kau butuh berapa Aji?” tanya Gayatri sambil matanya berkilauan mempertahankan energi, untuk terus mengawasi semua energi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07

Bab terbaru

  • Legenda Pukulan Halilintar   236. Waktuku Habis

    ”Aku sedang menunggu seseorang,” Aji menjelaskan hal itu pada empat orang yang masih duduk di sekitarnya.”Siapa yang kamu tunggu, Aji?” tanya Gayatri.Aji pun tersenyum, ”Dia yang memberikan aku kesempatan kedua. Saatnya bagiku untuk memilih, dan aku sudah menjalankan tugasku untuk menghentikan Shura, Lord Demon.”Mereka semua masih belum bisa memahami apa sebenarnya yang dimaksud oleh Aji. Mungkin, mereka akan segera mengetahuinya di kemudian waktu.Sesosok lelaki berbaju putih muncul di sana, dia tersenyum pada Aji. Aji berdiri dan menghadap lelaki itu. Sayangnya, empat orang yang bersamanya tidak bisa melihat sosok yang datang tersebut.”Jadi ..., apa yang akan kamu pilih, manusia?”Lelaki itu adalah lelaki yang bertemu dengan Aji saat berada di Ujung dunia. Saat itu, dia memberikan air kehidupan yang dijaganya seumur hidup. Aji yang meminum air itu kembali muda, dan tidak bisa terluka melainkan luka itu akan segera sembuh dengan cepat.”Sebenarnya kamu sudah mati, wahai Manusia,”

  • Legenda Pukulan Halilintar   235. Menolong Aji

    Sesuatu di dalam Portal teleportasi yang sudah dibentuk oleh Gayatri dan Alicia nampak bergetar sangat kuat. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah biasanya, ketika portal terbentuk dan mereka masuk di dalamnya mereka akan langsung terhubung dengan portal di tempat lain sehingga akan lansung keluar.Berbeda dengan saat ini, Alicia dan Gayatri nampak seolah terjebak di dalam dimensi yang hanya ada garis dan kegelapan. Semuanya serba tidak jelas dan penuh dimensi di sekitar mereka. Mereka merakan goncangan hebat di dalam Dimensi yang baru saja mereka masuki.”Sepertinya, Dimensinya sedang kacau, Alicia!” ucap Gaytri.”Benar! Seluruh Dimensi ini nampaknya sedang kacau balau.”Ada setitik cahaya seperti bersinar di ujung perjalanan mereka. Dimensi tersebut semakin bergoncang, mereka berdua tak memiliki pilihan lain selain segera menuju cahaya tersebut. Mereka terbang dengan kecepatan tinggi menuju cahaya itu, semakin dekat dan cahaya itu semakin terlihat. Itu adalah sebuah dimensi.Ada kek

  • Legenda Pukulan Halilintar   234. Pertarungan Akhir!

    Tubuhnya ditusuk oleh tangan-tangan tajam milik Shura, yang muncul di belakang punggung Shura. Seperti biasa, para pendekar dengan energi kegelapan selalu bisa memunculkan apa saja dari tubuhnya.Tubuh mereka yang sudah bersatu dengan energi kegelapan memiliki tubuh yang sudah menjadi bagian dari Iblis, yang membuat mereka mampu menjadi lebih kuat dan melakukan perubahan iblis pada tubuh mereka.Kekuatan serangan Aji terlihat melemah dan Shura mengetahui hal itu. Dia menarik tanga-tangan tajamnya dari tubuh Aji yang menancap. Shura lalu menekan lagi dengan kekuatan penuh dari kegelapan dan Artefak Blood Supreme. Karena kekuatan Aji melemah, dia terpental dengan kuat dari serangan Shura tersebut.Tubuh Aji terpental ke belakang dan jauh melesat menabrak pepohonan dan membuat ledakan karena saking jauhnya terpental dan pohon-pohon sejauh satu kilo hancur memebentuk lubang panjang besar karena terkena tubuh Aji yang terpental tersebut.Booomm! Blaamm!Shura seolah tak mau memberi kesempa

  • Legenda Pukulan Halilintar   233. Menembus Dimensi Cermin

    ”Alicia, kita bisa menembus dunia Cermin dengan kekuatan gabungan kita!”Ide itu muncul begitu saja dari pikiran Gayatri. Benar, jika dia menggabungkan kekuatan dari penguasaan ruang Alicia dan kemampuan Gayatri melacak energi Aji yang tersisa. Maka, mereka bisa menemukan dunia cermin yang dalam pemahaman Gayatri adalah ada di ujung dunia dan hanya berseberaganan dengan dunia nyata.Kita ibaratkan sebuah cermin. Jika kita ingin mencapi sebuah cermin kita harus menempelkan tangan kita di cermin itu. Barulah kita akan sangat dekat antara satu objek dengan objek lainnya. Contohnya seperti tadi, tangan kita menyentuh tangan kita di cermin itu.Teoti dunia cermin adalah dimana dunia itu hanya bisa dilewati di ujung dunia dan dekat dengannya. Masuknya seseorag ke dunia cermin adalah karena pemahaman mereka tentang dunia cermin itu sendiri.”Tapi ..., aku tidak bisa menembusnya sama sekali?” Alicia masih keheranan dengan arah pembicaraan dari Gayatri.”Kita akan menggabungkan energi kita, ka

  • Legenda Pukulan Halilintar   232. Misteri Aji dan Ujung Dunia

    Aji memutar tongkatnya, miring ke atas. Tongkat itu berputar cepat dan serangan dari Shura ditahannya dengan energi yang terus diputar dan membentuk perisai yang kuat. Serangan dari Shura sangat dahsyat, api hitam itu bahkan ketika terpental dari penghalang yang dibuat Aji. Sernagan itu terpental dan menghancurkan bumi sebagaimana sebuah boom besar yang mampu menghancurkan sebuah gunung sekalipun.Serangan bola api kegelapan terus-menerus muncul menyerang Aji. Aji menghentikan memutar tongkatnya. Dia menghalau semua serangan itu dengan tongkatnya dan ledakan terjadi di semua tempat karena serangan bola api hitam itu dipentalkan oleh Aji.Aji terus menghalang serangan bola api hitam dan ledakan terjadi terus-menerus. Aji harus menyudahinya. Dia membentuk sebuah perisai di depannya untuk menghadang serangan dari Shura. Dia lalu mempersiapkan tombaknya dan mengalirkan energi yang kuat pada tombaknya tersebut.Energi ditanamkan dalam tongkat cahayanya. Dia mengambil ancang-ancang dan bers

  • Legenda Pukulan Halilintar   231. Menyatukan Blood Supreme

    Brush!Pukulan kuat bersarang di perut Aji, Aji terpental sangat jauh dan membentur pepohonan serta menimbulkan kehancuran dan ledakan besar.Booom!Shura terlihat bersemangat dan juga kelelahan. Dia segera mengisi kembali kekutan energinya dengan kekuatan kegelapan. Dia melihat asap mengepul dari tempat Aji terjatuh. Tetap saja, Aji bangun dan melesat kembali dengan kekuatan penuh. Luka-lukanya juga sudah hilang.”Pukulan Halilintar!”Aliran energi listrik dan petir yang menyambar dari langit mengikuti pergerakan cepat Aji menuju Shura. Shura pun membuat barier dengan kedua tangannya yang dimajukan ke depan. Tameng kegelapan tercipta dan mencoba menahan serangan dari Aji.Booomm!Krak!Penghalang pecah dan pukulan yang dipenuhi aliran halilintar itu, mengenai tubuh Shura yang dilapisi dengan energi kegelapan. Pukulan itu menyebabkan Shura terpental sangat jauh dan terdorong sangat kuat. Kekuatan pukulan halilintar milik Aji memang sangat kuat, bahkan ledakan di sekitarnya menciptakan

  • Legenda Pukulan Halilintar   230. Pertarungan Akhir, Kekuatan Maksimal

    Shura semakin bingung dengan dunia dimensi yang menjeratnya. Dia bahkan tak bisa pergi dari sana sama sekali. Dia mencoba mencari celah untuk melihat semua sisi di dunia itu. Namun, semuanya kosong dan dia tidak menemukan apapun, kecuali ada dua energi yang ada tetapi letaknya sangat jauh.Energi dari dua sosok itu sangat kuat dirasakan oleh Shura. Seolah kedua energi itu adalah energi yang juga sangat dikenalnya.”Apa kamu menemukan sesuatu di dunia ini, Shura?” tanya Aji. Aji menyadari kalau kekuatan kesadaran Shura sedang mengintai semua energi di dunia cermin ini. Aji mengetahui hal itu karena dunia ini sudah menjadi bagian darinya. Dia sudah terkurung di dunia cermin ini selama dua puluh tahun lamanya.”Apa kamu yang menciptakan dunia ini, Bagas. Kamu ingin menjebak siapapun yang kamu inginkan ke dunia ini?” Shura masih penasaran.”Aku tidak menciptakan dunia ini,” Aji menatap Shura, ”Aku bahkan terjebak di dunia ini selama dua puluh tahun lamanya. Aku terkurung setelah kamu menc

  • Legenda Pukulan Halilintar   229. Pertarungan Pamungkas

    Ujung dari dunia cermin sudah dilewati Aji. Dia menemui seseorang yang katanya adalah seorang penunggu di ujung dunia dan yang menjaga antara dua dunia. Lelaki itu memberinya air minum dari air yang sangat jernih, dan akan meminta keputusan akhir nantinya apakah dia akan hidup kekal atau menyelesaikan hidupnya.Itu adalah kata-kata lelaki berbaju putih itu setelah Aji melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Jadi, kini Aji telah memulai langkah awalnya di dunia nyata dengan wajah seorang pemuda. Dia kembali ke dunia nyata setelah dua puluh tahun.Dia pun mendengar banyak desas-desus bahwa dunia semakin kacau dan kekuatan kegelapan, sedang mempersiapkan diri untuk menguasai dunia sekali lagi. Aji pun pergi dan ke rumah makan. Dia pun bertemu dengan Aaman. Disanalah awal mulai perjalanan Aji berada di dunia nyata, dengan tubuh kembali muda berkat air kehidupan dan tubuh kuat dengan artefak Soul Deep.***”Kenapa kamu selalu merusak seluruh tujuan hidupku, Bagas! Apa salahku padamu!”Shura s

  • Legenda Pukulan Halilintar   228. Perjalanan Panjang

    Perjalanan panjang dilalui oleh Aji Bagaskara. Dia hanya terus berjalan dan menemui banyak makhluk hidup, kecuali manusia. Setiap permberhentian dan istirahat, Aji akan melakukan latihan bela diri dan mengembangkan kekuatannya. Setiap kehancuran yang diciptakan karena efek damage dari kekuatannya. Semua di alam itu kembali lagi normalMisalnya pukulannya yang menghantam gunung dan hancur, gunung itu kembali lagi seperti semula setelah beberapa lama.Seperti lautan yang dihempaskan hingga menciptakan air bah tsunami, kemudian kondisi alam kembali lagi separti semula. Awalnya, Aji merasa bahwa ini seperti dunia dongeng namun lama-kelamaan dia pun terbiasa dan meneruskan perjalanannya menuju ujung dari dunia ini.Hanya itu kata-kata yang diingat oleh sahabatnya Yonan, ujung dunia. Aji harus mencapainya, cepat atau lambat dan dia akan terus meneruskan perjalanan sambil mempelajari bela diri dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk menghadapi kekuatan Shura nantinya.Aji membuka gulungan dar

DMCA.com Protection Status