Setelah beberapa hari melesat, Lin Feng sampai di hutan kegelapan. Dia menemui pasukannya di dalam gua.“Jenderal, kamu telah kembali. Kami pikir, jenderal akan kembali dalam waktu yang cukup lama,” ujar Kolonel Han Zhie menyambut kedatangan Lin Feng.“Aku hanya sebentar melihat kalian dan akan kembali pergi,” balas Lin Feng.“Kolonel Han Zhie, aku akan membawamu dan pasukanmu ke paviliun merak,” ujar Lin Feng.“Baik jenderal,” balas Kolonel Han Zhie.Lin Feng akan membawa Kolonel Han Zhie dan pasukannya untuk mengurus dan menjaga beberapa tambang emas yang dia dapatkan dari sekte aliran hitam di paviliun merak.“Bagaimana dengan kami?” tanya Cakar Setan dan Hantu Rimba.“Kalian bisa tetap disini untuk melanjutkan berlatih dan berkultivasi,” balas Lin Feng.Lin Feng kemudian mengeluarkan sangat banyak sumberdaya untuk Cakar Setan, Hantu Rimba dan pasukan mereka. Pil kultivasi, pil obat, pil khusus dan pil racun menggunung di dalam gua tempat keberadaan mereka.“Tidak hanya sumberdaya,
Tak berapa lama, Lin Feng, Kolonel Han Zhie dan pasukannya sampai di sekte pedang api. Lin Feng memasuki sekte tanpa halangan yang berarti. Para petinggi sektepun bergegas mengadakan pertemuan setelah Lin Feng kembali ke sekte. “Feng’er, kemana saja kamu selama ini?” tanya Patriark Zhen LI. “Selama beberapa bulan, aku berada di wilayah paviliun merak. Paviliun merak telah jatuh ke tangan sekte aliran hitam,” terang Lin Feng. Penatua Zhao terlihat kaget mendengar hal itu. “Bocah, apa kamu tidak bercanda?” “Tidak Penatua Zhao. Memang kenyataannya seperti itu.” “Kalau begitu, rakyat paviliun merak berada dalam bahaya,” sahut Tetua Zhang. Lin Feng mengangguk. “Aku bermaksud mengajak sekte pedang api bergabung menjadi aliansi keadilan dan menyelamatkan paviliun merak dari cengkraman sekte aliran hitam.” “Apakah ada aliansi seperti itu di Kekaisaran Qilin? Aku baru pernah mendengarnya,” gumam Tetua Zhang. “Aku dan beberapa patriark sekte di paviliun merak baru membentuknya. Hanya s
Setelah beberapa hari melesat, Lin Feng sampai kembali di wilayah paviliun merak. Dia, Kolonel Han Zhie dan pasukannya langsung menuju ke sekte pagoda naga.Lin Feng tidak langsung menyuruh Kolonel Han Zhie dan pasukannya mengelola tambang. Dia berpikir sekte aliran hitam dapat merebutnya kembali.Klan zhao dan sekte aliran hitam memerlukan banyak uang karena akan membangun kekaisaran tandingan. Mereka tidak akan diam saja mengetahui tambang emas yang mereka kelola dikuasai oleh orang lain.Aliansi sekte aliran hitam di wilayah paviliun merak perlu terlebih dahulu dikalahkan sebelum Lin Feng menyuruh Kolonel Han Zhie dan pasukannya mengelola tambang.Lin Feng, Kolonel Han Zhie dan pasukannya berdiri di hadapan air terjun di sebuah hutan belantara.“Apa ada sekte di dalam air terjun ini?” gumam Kolonel Han Zhie bingung.“Disinilah sekte pagoda naga menurut Patriark Jin Fei,” sahut Lin Feng.Di balik air terjun yang ada dihadapan mereka, ada semacam dunia lain yang menjadi markas dari s
“Kurang ajar … siapa tuan bercadar hitam itu? Apa kalian tidak becus mengatasinya?” Wu Liem tampak sangat marah. “Tuan Liem, tolong tenang! Kami akan segera menyiapkan kembali pil darah suci.” Raja Zhao Chen menengahi Wu Liem dan Muo Jin. Menurut Zhao Chen, mengumpulkan gadis suci dan mengekstrak darah mereka menjadi pil darah suci merupakan hal yang mudah karena paviliun merak sudah mereka kuasai, tidak akan ada sekte aliran putih maupun netral yang berani menghalangi. “Jangan panggil aku Tuan! Aku sekarang adalah Kaisar,” perintah Wu Liem. “Segera siapkan pil darah suci atau kalian akan menanggung akibatnya!” lanjutnya. “Baik Kaisar Liem, kami akan segera menyuruh beberapa sekte aliran hitam untuk kembali menculik gadis-gadis suci dan mengekstraknya menjadi pil darah suci,” balas Zhao Chen. “Selain itu, aku menginginkan kepala tuan bercadar hitam. Segera cari dan bawakan kepalanya kehadapanku!” perintah Kaisar Liem. “Baik Kaisar,” balas Zhao Chen dan Muo Jin kemudian membubark
Kelima patriark hanya mengangkat bahu. Mereka tidak tahu dengan apa yang harus dilakukan.“Tuan, apa yang harus kita lakukan?” tanya Shao Long.“Bagaimana jika kita menyerang kerajaan sekarang? Bukankah kekuatan mereka terbagi ke dalam beberapa kelompok?”Lin Feng menganggap ketidaksabaran Wu Liem membawa keberuntungan tersendiri. Wu Liem telah membagi kekuatan sekte aliran hitam ke dalam beberapa kelompok sehingga pertahanan di wilayah kerajaan mungkin tidak begitu kuat.“Itu ide yang sangat bagus.” Kelima patriark mulai menyadari perkataan Lin Feng memang benar adanya.“Bersiaplah! Kita akan berangkat ke kerajaan,” perintah Lin Feng. “Namun, Aku dan Shao Long akan menuju ke kerajaan terlebih dahulu untuk mengamati situasi,” lanjutnya.“Dimana kita akan bertemu?” tanya Jin Fei.“Kita akan bertemu di dekat gerbang kerajaan,” balas Lin Feng.Lin Feng dan Shao Long kemudian melesat dengan kuda biru bersayap sementara patriark lainnya akan menyusul dengan ratusan ribu pasukan mereka.Set
Lin Feng melirik ke arah para petinggi aliansi keadilan, namun mereka sedang sibuk melawan para petinggi lain dari pasukan musuh. Selain itu, prajurit aliansi keadilanpun terlihat sudah mulai melawan prajurit musuh.Jumlah yang tidak seimbang membuat prajurit musuh harus menghadapi empat sampai lima prajurit dari aliansi keadilan. Namun, Wu Liem yang bergerak bebas berbuat kecurangan dengan menyerang prajurit aliansi keadilan yang jauh lebih lemah darinya.Wu Liem bergerak bagaikan bayangan di mata para prajurit aliansi keadilan. Satu persatu prajurit aliansi keadilan dihabisi tanpa ampun olehnya. Dalam sekejap mata, Wu Liem telah berhasil menghabisi ribuan prajurit aliansi keadilan.“Kaisar baru itu benar-benar curang. Kalau terus dibiarkan, akan banyak pasukan aliansi keadilan yang tewas.” Meskipun sedang melawan Zhao Chen, perhatian Lin Feng tidak lepas dari keadaan di sekitarnya.Lin Feng melihat Shao Long dan dua tetua sekte lembah berangin sedang menghadapi Zhao Han. “Patriark L
Lin Feng tersenyum, dia telah menunggu seseorang membantunya mengalahkan Wu Liem. “Baiklah, dia sangat kuat, kita mungkin dapat mengalahkannya jika mengeroyoknya,” ujarnya.“Aku tidak dapat dikalahkan dengan mudah meskipun kalian mengeroyokku.” Wu Liem sangat percaya diri dengan kemampuannya.Wu Liem mengeluarkan energi api ke pedangnya. Pedang miliknyapun menyala terang diselimuti aura api yang sangat panas. Dia kemudian langsung melesat dengan pedangnya menyerang Jin Fei. “Pedang Api Neraka.”Jin Fei bersiap menerima serangan dari Wu Liem. Dia memegang erat pusaka tombak miliknya. “Tombak Naga Pemakan Jiwa,” dia mengeluarkan tekniknya dan menghalau serangan Wu Liem.TrangggTrangggTrangggJin Fei dapat menangkis beberapa kali serangan Wu Liem dengan teknik tombak miliknya.“Tendangan Kematian.”Saat Jin Fei terlihat lengah, Wu Liem langsung menendangnya. Jin Fei terlempar beberapa meter ke belakang dan tersungkur ke tanah. Dia mengeluarkan darah segar dari mulutnya.“Patriark Fei,
Beberapa patriark aliansi keadilan bermaksud mengejar Wu Liem. Namun, Lin Feng menghentikan mereka karena Wu Liem melesat sangat cepat. Dia merasa mengejar Wu Liem merupakan hal yang sia-sia. “Lebih baik kita selesaikan peperangan ini,” ucap Lin Feng. Lin Feng dan para patriark kemudian mengejar para prajurit musuh yang hendak kabur. Mereka menghabisi satu per satu prajurit musuh dan tak lama peperangan berhasil dimenangkan oleh pasukan aliansi keadilan. Lin Feng dan kelima patriark berkumpul di istana kerajaan paviliun merak. “Tuan Feng … kita telah berhasil merebut kerajaan paviliun merak, langkah apa yang akan kita lakukan selanjutnya?” tanya Shao Long. “Menurutku … kita hanya perlu berjaga di kerajaan ini untuk sementara waktu. Jangan sampai sekte aliran hitam merebut kembali kerajaan,” balas Lin Feng.. “Bagaimana dengan kekosongan kekuasaan kerajaan ini?” sahut Jin Fei bertanya. “Untuk masalah kekuasaan, kita serahkan saja hal itu kepada Kaisar Qilin setelah sekte al
Satu persatu ular es raksasa kembali muncul di hadapan Lin Feng dari berbagai sisi gua es. Lin Fengpun dengan mudah menghabisi mereka dengan menancapkan pedangnya ke otak mereka. Tanpa terasa, Lin Feng telah menghabisi tiga puluh ular es raksasa. Diapun menguliti semua ular es itu dan mengambil empedunya. Ular es raksasa merupakan jenis binatang buas. Meskipun begitu, kekuatan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, kekuatan ular es raksasa tidaklah lebih hebat dibandingkan Lin Feng. Lin Feng kembali menyusuri gua es setelah menghabisi semua ular es raksasa yang muncul. Tak lama, Lin Feng menemukan pusat gua es itu. Dia melihat tempat yang cukup luas dengan pepohonan berlapis es berada di sekelilingnya. Lin Feng menengok ke kanan kiri untuk mencari sumber energi yang membuat gua itu terselimuti es. "Ketemu, disanalah sumber energi itu!" Lin Feng melihat kolam air dan meyakini jika di dalam kolam air itulah sumber energi gua es berada. Tanpa menunggu waktu l
Pertarungan antara Lin Feng melawan wanita siluman terlihat sangat dahsyat. Dalam radius puluhan kilometer pepohonan hancur lebur, tanah retak dan menjadi lubang kawah akibat teknik dan jurus dari keduanya. Lin Feng terus menggempur wanita siluman dengan tarian pedangnya yang sangat anggun. Wanita siluman berusaha menjauh dari Lin Feng agar bisa mengeluarkan tekniknya. Namun Lin Feng tidak membiarkan hal itu. Wanita siluman hanya bisa bergerak mundur sementara Lin Feng terus mengejarnya. "Jika terus seperti ini, aku pasti akan kalah," desah wanita siluman frustasi. Wanita siluman adalah salah satu siluman tersesat yang entah kenapa sampai di kekaisaran qilin. Dia termasuk golongan siluman yang sangat lemah yang ada di hutan siluman di kekaisaran luo. Namun meskipun begitu, kultivasi wanita siluman yang berada ditingkatan kaisar keenam tidak bisa diremehkan. "Wanita siluman, kenapa kamu sampai di kekaisaran qilin?" tanya Lin Feng sambil terus menyerang. "Maukah kamu menye
Penguasa hutan setan ternyata merupakan salah satu siluman tersesat yang berasal dari Kekaisaran Luo. Wanita siluman itu sebenarnya sudah berusia ratusan tahun, namun karena menyerap energi para pemuda tampan dan hebat, dia terlihat seperti wanita muda yang sangat cantik. "Cih, darimana kamu tahu kalau aku adalah siluman?" "Tidak perlu banyak bertanya! Sebentar lagi kamu akan mati," ucap Lin Feng. Lin Feng mengetahui aura wanita itu berbeda dari manusia. Sekali melihat, dia dapat mengetahui jika wanita itu adalah siluman. "Tampaknya, kamu harus aku paksa untuk menjadi suamiku." "Coba saja kalau kamu bisa!" Wanita siluman mengibaskan lengannya. Seketika, puluhan pisau langsung melesat ke arah Lin Feng. Lin Feng berlari zigzag menghindari pisau-pisau yang melesat ke arahnya. Duarrr Duarrr Duarrr Pisau-pisau yang dilesatkan wanita siluman mengenai pepohonan besar hingga membuat pepohonan itu hancur berkeping-keping. Lin Feng bergerak mendekati wanita siluman set
"Berapa hari tuan ingin menyewa kuda tercepat?" tanya pelayan. "Aku akan menyewanya sekitar seminggu," jawab Lin Feng. "Untuk seminggu, tuan bisa membayar tujuh juta koin emas. Tapi tuan perlu menitipkan uang sebesar dua ratus juta koin emas sebagai jaminan. Jika tuan membawa kuda sewaan kembali kesini, uang tuan akan dikembalikan," ujar pelayan. Lin Feng memberikan dua ratus tujuh juta koin emas kepada pelayan untuk menyewa kuda dan juga jaminannya. Setelah itu, Lin Feng langsung melesat ke hutan setan dengan kuda biru bersayap. Wusss Kecepatan kuda biru bersayap berada diluar nalar kultivator biasa, bahkan Lin Feng serasa mual menaikinya karena terlalu cepat. Lin Feng turun di desa kupu-kupu bermaksud menitipkan kuda biru disana. Dia kemudian menuju ke sebuah kedai yang ada disana. "Tuan, apa aku bisa menitipkan kudaku beberapa hari disini?" tanya Lin Feng kepada pemilik kedai. "Disini tempat menjual makanan, bukan tempat penitipan binatang," jawab pemilik kedai. L
Setelah kemenangan itu, Lin Feng, Qio Yinsi, para patriark dan lainnya yang selamat membawa orang-orang yang terluka. Kaisar Qilin, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin dibawa menuju ke istana. "Cepat panggil tabib kemari!" Qio Yinsi sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. Dia segera menyuruh pelayan untuk membawa tabib istana. "Tidak perlu memanggil tabib, aku akan memeriksanya!" Lin Feng yang dahulu diajari pengetahuan tentang kedokteran oleh petapa misterius, mencegah Qio Yinsi untuk memanggil tabib. Lin Feng segera memeriksa Kaisar Qilin, Pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. "Untuk menyembuhkan racun ini, diperlukan pil hati emas," ucap Lin Feng setelah memeriksa Kaisar dan lainnya. Qio Yinsi merasa lemas mendengar Lin Feng menyebut pil hati emas. Pil hati emas merupakan pil tingkat lima yang hanya bisa diracik oleh alkemis legendaris. Keberadaan alkemis legendaris sangat misterius sehingga Qio Yinsi terlihat tampak putus as
Kaisar iblis menggeleng. "Kamu harus bisa mengendalikanku." "Bagaimana cara mengendalikanmu?" tanya pendekar mabuk. "Kamu akan mengetahuinya nanti," jawab kaisar iblis. Pendekar mabuk menghela nafas. "Percuma aku mengikat kontrak darah denganmu! Aku akan mati oleh assassin." "Jangan khawatir, kamu tidak akan mati oleh assassin yang sangat lemah," jawab kaisar iblis. Kaisar iblis kemudian berpamitan kepada pendekar mabuk. Menurutnya, dia akan benar-benar melebur menjadi sebuah pedang setelah segel di pedang iblis terbuka. "Selamat tinggal," ucap kaisar iblis. Pendekar mabuk tiba-tiba kembali ke dunia nyata. Dia membuka matanya, namun dengan segera pedang iblis bergerak bebas kesana-kemari dengan sendirinya. Pendekar mabuk tidak bisa mengendalikan pedang iblis. Dia mengikuti ke arah mana pedang iblis bergerak. Lalu, pedang iblis membawanya sampai ke ketua assassin. Slasss Slasss Pedang iblis bergerak sendiri menyerang ketua assassin, dan pendekar mabuk hanya mengik
Kaisar, Li Wang dan Cang Lin berusaha bangkit untuk kembali membantu Lin Feng. Wusss Wusss Wusss Ketua assassin segera melesatkan ratusan jarum beracun ke arah Kaisar, Li Wang dan Cang Lin. Mereka bertiga berusaha menghindar, namun karena luka yang sudah sangat parah beberapa jarum beracun berhasil mengenai tubuh mereka. Mereka bertiga kembali terkapar di tanah seperti orang lumpuh yang hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apapun. "Kaisar, Patriark ... " Lin Feng mengkhawatirkan keselamatan Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin. Lin Feng berusaha kembali berdiri tegak dengan pedang sebagai penopangnya. "Bocah, kamu benar-benar mengerikan." Ketua assasssin mengagumi Lin Feng yang tetap berdiri tegak. "Bocah sepertimu harus mati!" Ketua assasssin merasa Lin Feng akan menjadi monster jika terus dibiarkan hidup. Lin Feng masih sangat muda, namun dia dapat bertahan lama dari ketua assassin tingkat kaisar kedelapan. Hal itu membuat ketua assassin khawatir jika Lin Feng t
Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin bangkit dari tanah, kemudian menyeka darah di bibir mereka. "Kami baik-baik saja," jawab mereka. Wusss Wusss Wusss Baru saja bangkit, ketua assassin melesatkan ratusan shuriken ke arah mereka. Ratusan shuriken itu melesat sangat cepat hingga tak dapat dilihat dengan mata biasa. Trangg Trangg Trangg Lin Feng segera menangkis shuriken-shuriken itu dengan pedangnya. Namun beberapa shuriken berhasil menyayat lengannya hingga lengannya meneteskan banyak darah. Lin Feng, Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin tetap bertahan. Mereka kemudian kembali menyerang ketua assassin. Di tempat lain, pendekar mabuk bergabung dengan pihak kaisar setelah memastikan Ye Jun dalam kondisi aman. Dia bertempur dengan para assassin tidak jauh dari Qio Yinsi dan pendekar lainnya. Pendekar mabuk menggunakan pedang iblis. Dia merasa cocok dengan pedang itu dan menganggap pedang itu pasangan yang sangat sempurna baginya. "Pedang Iblis Kematian." Pendekar mabu
Pertarungan terus terjadi, Lin Feng berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan sangat mudah. Disisi lain, Hui San juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Kini, hanya tinggal Lin Feng dan Hui San yang harus bertarung untuk menjadi pemenang. "Saudara, aku harap kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu." Hui San telah siap berhadap-hadapan dengan Lin Feng di arena. Selama bertarung, Lin Feng hanya menggunakan lima persen kekuatannya. Hui San tidak mengetahui kekuatan Lin Feng yang sesungguhnya. Jika Hui San tahu, dia tidak mungkin berkata seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal meremehkan kemampuan Hui San. "Kamu bukanlah lawanku," jawabnya. "Kita akan tahu siapa pemenangnya sebentar lagi," balas Hui San. Juripun memulai pertarungan setelah Lin Feng dan Hui San sudah siap. Lin Feng langsung berlari zigzag ke arah Hui San sementata Hui San menari dengan pedangnya untuk menghalau gerakan Lin Feng. Lin Feng dengan mudah menghindari tarian pedang Hui San. Dia