Bab 34. Tiba di IbukotaEmpat sosok mengantri untuk memasuki gerbang kota, banyaknya pengunjung membuat ibukota terlihat padat, di atas dinding besi terlihat prajurit penjaga berdiri. Ling mematung melihat pemandangan luar biasa, ia baru pertama kali datang ke ibukota, begitu juga dengan Qin Chen dan Qin Yuri. Pendekar pedang kerajaan berlalu lalang di atas langit ibukota."Aaaa…. Ini luar biasa, aku tidak sabar untuk masuk!" Ling melihat ke arah Qin Chen"Aku juga… apa yang ingin kamu lakukan setelah masuk?"Ling memberitahu kalau ia akan membeli makanan, Qin Yuri mendengus kesal saat tidak diajak."Apakah kamu tidak mengajakku?" "Hehe… uangnya tidak cukup… tapi tenang saja, aku akan mengajakmu!" Penjaga menghampiri tetua Vendor "perkenalan siapa dan darimana?""Kamu dari sekte tiga lantai ingin mengikuti turnamen!" "Heh… murid lemah seperti ini? Mana bisa menang!" ejek penjaga Qin Chen mengepal erat tangannya "prajurit gila, kamu saja nanti… sekte tiga lantai akan membantai semu
Bab 35. TurnamenSemua peserta sudah mendaftar diri, hari pertama turnamen hanya berisi acara-acara sambutan, dan acara puncak akan di mulai di hari kedua. Ling sudah membelikan tiket untuk 10 anak, ia juga membelikan makanan untuk mereka. Ada tujuh sekte yang mengikuti turnamen, setiap sekte diwakilkan tiga murid. Total semua murid ada 21.Sekte Tiga LantaiSekte Danau LotusSekte Kincir AirSekte Menara EsSekte Tangan BesiSekte Naga BiruSekte Bunga DosaSuara terompet dan tarian membuat semua penonton berteriak kegirangan, di antara banyaknya orang terlihat Ling dan Tetua Vendor mengobrol dengan serius.Ling melihat ke arah 10 anak "tetua… apakah aku boleh, membawa mereka ke sekte?" "Bukannya aku tidak mau, tapi kamu tahu sendiri kalau sekte kita juga kekurangan bahan makanan.. itu pun dana sekte dibantu oleh keluarga Qin!""Benar juga…. Tetua sekarang aku memiliki emas untuk membantu kebutuhan sekte… untuk bulan yang akan datang, aku akan mencari uang kembali?""Bagaimana kamu
Bab 36. Turnamen Dimulai ( Menjadi Peserta Pertama ) Semua orang sudah berkumpul di area turnamen, kursi penonton sudah penuh dari ujung ke ujung. Semua peserta berjalan memasuki lapangan luas, setelah itu duduk di kursi peserta. Detak jantung berdebar kencang disambut sorakan ratusan juta penonton, Ling memegang dadanya yang begitu gugup, sedangkan Qin Chen dan Qin Yuri melambaikan tangan ke arah semua murid sekte tiga lantai."Qin Chen… ayo semangat!" teriak murid wanita dari sekte tiga lantaiLeona tersenyum hangat ke arah Ling "aku harap dia baik-baik saja!" Tidak lama setelah itu, ratusan kembang api melesat memberitahu kalau keluarga kerajaan sudah tiba, saat itu juga semua orang kembali berlutut. "Sepertinya ini menyenangkan!" "Ayah… aku ingin mencari suami di turnamen ini!"Raja Liu Hong melihat ke arah putrinya "putriku, pastinya kamu harus memilih peringkat pertama!""Tentu saja, aku mau pria yang kuat!" Keluarga mereka sudah duduk di kursi VIP, pembawa acara memperpanj
Bab 37. Qin Chen Turnamen sudah berlangsung di babak pertama, satu-persatu peserta berhasil lolos ke babak selanjutnya, yang kalah berjalan menuruni arena pertandingan dengan wajah putus asa. Beberapa menit kemudian, satu pertarungan sudah selesai, selanjutnya adalah giliran Qin Chen Vs Wu Dong dari sekte tangan besi. Sekte Tiga Lantai, Sekte Danau Lotus, dan keluarga Qin bersorak mengerikan dukungan."Peserta selanjutnya… Qin Chen dari sekte tiga lantai akan melawan Wu Dong dari sekte tangan besi… kedua peserta dipersilahkan memasuki arena pertandingan untuk bertarung!" teriak Pembawa acara"Qin Chen…. Calon suamiku… kalahkan dia!" teriak satu sosok cantik dari sekte danau lotus"Qin Chen, aku padamu!""Qin Chen, kamu milikku!" "Qin Chen… pujaan hatiku… kamu segalanya!" Wu Dong mengepal erat tangannya "sial… aku kalah keren darinya!" Raja Liu Hong tertawa lantang melihat pemuda yang berjalan menaiki tangga arena pertandingan, begitu banyak penggemar, ia melihat ke arah putrinya y
Bab 38. ( Duel Sengit ) Qin Yuri Vs Wu Yi Arena pertandingan babak pertama masih berlangsung, peserta terakhir bertarung serius dengan jurus-jurus terkuatnya. Kemampuan yang dimiliki Wu Yi mampu membuat Qin Yuri tidak berdaya, Qin Chen dan Ling begitu panik saat mengetahui pedang milik Qin Yuri tidak mampu menebas logam besi di tubuh Wu Yi."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Qin Yuri terguling dengan tubuh memar"Hei bodoh… menyerahlah, cepat katakan menyerah… kamu akan mati kalau terus memaksakan diri!" teriak Qin San Wu Yi menginjak kepala Qin Yuri "haha… inilah akibatnya meremehkan sekte tangan besi!" "Wu Yi, aku peringatkan untuk tidak berbuat macam-macam dengan muridku!" ancam tetua VendorPemimpin sekte tangan besi berdiri "berani sekali kamu mengancam muridku… lihat kebodohannya, sudah tidak berdaya tapi masih bersikeras untuk bangkit!" "Qin Yuri… aku mohon katakan menyerah sekarang, kamu akan terluka parah!" teriak Ling mengepal erat tangannya Wu Yi mencengkeram leher "haha… d
Im 39. Hari istirahat ( Turnamen )Semua orang menikmati hari istirahat setelah babak pertama turnamen, peserta yang lolos ada 10 orang. Di depan sebuah tenda, Ling membakar ikan untuk makan malam bersama Leona. Disisi lain, Qin Chen dan Qin Yuri berkultivasi untuk memulihkan kondisi tubuh, dua sosok begitu gugup menghadapi babak kedua yang akan berlangsung besok pagi. "Sudah matang…!" "Wah, aromanya wangi sekali!" Ling memberikan satu ikan bakar "Ini!" Sambil menikmati ikan bakar, Leona menceritakan perjalanannya menuju ibukota. Qin Mei dan Qin San menghampiri dua sosok yang sedang menikmati ikan bakar, mereka menepuk jidat melihat Ling malah enak menikmati makanan."Kamu kenapa tidak berkultivasi?" tanya Qin San"Kakak Qin San, bagaimana aku bisa berkultivasi kalau aku lapar sekali!" "Haha… terserah kamu saja, aku tidak tanggung jawab kalau kamu di hajar orang saat babak kedua nantinya!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" tenda Qin Chen hancur di hembus gejolak energi "Aaaaaaaaaa
Bab 40. Babak kedua ( Turnamen )Di pagi buta, semua orang sudah berdatangan menuju turnamen pertandingan, sedangkan semua peserta masih tertidur pulas. Untuk bisa menonton langsung, kursi penonton jadi rebutan semua orang, semua prajurit kerajaan kewalahan mengatasi banyaknya pengunjung, beberapa saat kemudian suara ayam berkokok membangunkan semua peserta. "Ah… ternyata sudah pagi!" ucap Ling mengusap mata yang masih mengantuk"Leona, sudah pagi…!""Iya!" "Ayo kita sarapan dulu!" "Oke!" Setelah selesai menikmati makanan, semua peserta berkumpul lalu berjalan memasuki turnamen besar, semua orang bersorak melihat 10 peserta berdatangan. Qin Chen melambaikan tangan ke arah semua orang, sedangkan Ling menunduk malu karena tidak biasa dihadapan orang banyak, immortal Ling Fan ayah Ling hanya menggelengkan kepalanya."Ayah yakin kamu memenangkan turnamen ini!" ucap satu sosok di balik awan Semua peserta sudah duduk di kursi masing-masing, setelah itu keluarga kerajaan berjalan memasu
Bab 41. Babak Kedua ( Turnamen )Satu perwakilan dari sekte Kincir Air lolos ke babak semifinal, sedangkan perwakilan sekte danau lotus sudah sepenuhnya gugur dan tidak ada yang bisa bertanding lagi. Pertarungan sedang berlangsung, waktu pertandingan terus berjalan, tidak lama setelah itu giliran Qin Yuri untuk bertanding."Yang kita tunggu-tunggu, Qin Yuri dari sekte tiga lantai melawan Hun Men dari sekte bunga dosa… dua peserta dipersilahkan untuk memasuki arena pertandingan!" "Aaaaaaaaaaa….!" teriak penonton kegirangan"Hoi…!" sorak semua orang Qin Chen berdiri "apakah kamu yakin menggunakan pedang itu lagi?" "Tidak apa kewan… biarkan aku berjuang sekali lagi?" "Baiklah, aku harap kamu berhasil mengalahkan perwakilan sekte bunga dosa!""Em!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" sosok cantik berjubah hitam dengan corak bunga mawar merah mendarat di tengah arena pertandingan"Ini gila… apakah Qin Yuri bisa menang melawannya?""Aku juga tidak tahu!" Qin Yuri berjalan menaiki tangga, ia
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan