Bab 27. Reruntuhan Kota GelapSemua orang sudah berkumpul di reruntuhan kota gelap, keadaan menegang saat beberapa sosok kuat saling memperlihatkan senyuman meremehkan. Ling dan dua orang di sampingnya menggunakan topeng agar tidak dikenali siapapun, mereka mengintip keberadaan dua tetua sekte di arah lain. "Qin Chen, ternyata ramai sekali!" bisik Ling mengamati semua orang"Iya, setelah portal reruntuhan aktif… saat itu juga kita langsung masuk!"Tidak lama setelah itu satu sosok menarik pedang berlari ke arah Ling, immortal Ling Fan membuat pria di depannya tersandung. Semua orang di sekitar mengalihkan perhatian ke arah pria yang tersandung, sosok tersebut adalah prajurit dari sekte Glory."Beraninya kau menyadung kakiku? Aku pembunuh dari kerajaan Dan De.. ingin mati hah" "Memangnya kenapa, cuma pembunuh dari kerajaan Dan De ingin berlaga di kerajaan bulan sabit… bahkan pemimpin sekte Glory? Aku tidak takut sekalipun!" ucap immortal Ling Fan memperlihatkan tingkat kultivasiPam
Bab 28. Memperebutkan tanaman obat mawar berduri hitam Patung naga hancur menjadi bebatuan, Ling dan dua orang di sampingnya menghela nafas panjang, mereka hampir mati kalau terlambat sedikit saja. Tidak lama setelah itu, pedang melayang-layang membuat tiga sosok merasakan tekanan mengerikan, pedang memunculkan 100 bayangan."Habislah kita!" ucap Ling memucatQin Chen merapalkan segel tangan "Formasi Tiga Lantai… Warisan Leluhur Qin Huang!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Qin Chen berlutut menahan 100 pedang naga, Leona merapalkan segel tangan untuk membantu menahan 100 pedang, sedangkan Ling berdiri memikirkan cara."Bagaimana ini!" "Aku ada cara!" ucap Ling menarik pedang besar"Yeaaaaaaaaaa…!"Semua pedang mundur lalu melesat ke arah Ling."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Pedang naga saling dorong dengan pedang yang digunakan Ling"Qin Chen, tangkap pedang itu!""Baik!"Tidak berapa lama Qin Chen berhasil memegang pedang naga, namun energi kuat masuk kedalam tubuh, Qin Chen berusaha
Bab 29. Bangkitnya Energi Terlarang ( Semua Orang Panik )Semua orang dari kerjaan Dan De berhasil diusir keluar reruntuhan, immortal Ling Fan dan Immortal Bosan kembali mencari keberadaan tiga pemuda yang sebelumnya mereka ikuti. Disisi lain, Ling, Leona, dan Qin Chen melihat sebuah lukisan yang mengisahkan perang langit kuno, lukisan memberitahu kalau perang kuno melawan bangsa iblis. "Menyeramkan sekali, orang ini pasti memakan korban jiwa!" ucap Qin Chen dengan wajah seriusLing meraba lukisan "Aku yakin sekali kalau disini menyimpan sesuatu?" ucapnya menyentuh satu lukisan"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" lukisan dinding terbelah memperlihatkan jalan masuk"Ada jalan masuk?" Leona melihat gelangnya bersinar lalu meredup, saat itu juga ia teringat ucapan ayahnya."Kalau gelang ini bersinar, saat itulah ada kekuatan iblis di sekitarmu… kamu jangan membuang waktu dan segera pergi meninggalkan tempat tersebut, atau kamu akan terpengaruh oleh energi jahat!" ucap ayah Leona saat ia masi
Bab 30. Pertemuan ayah dan anak Qin Chen dan Leona meneruskan perjalanan pulang, semua orang pergi meninggalkan kota gelap dengan wajah panik. Setelah terkena dampak energi jahat membuat niat membunuh semakin kuat, penduduk berteriak histeris ketakutan, Ling mematung melihat mayat bergelimpangan dari gerbang kota sampai ujung kota, darah berceceran dimana-mana, dalam waktu singkat semua penduduk tewas akibat pembunuhan massal."Semuanya sudah mati!" ucap Ling tidak tahu harus melakukan apaLing melihat kabut hitam keluar dari portal reruntuhan "aku harus kembali ke tempat itu!"Ling berlari memasuki reruntuhan, adanya aura tak terlihat membuatnya tidak terkena efek energi jahat. Disisi lain Immortal Ling Fan berjuang mati-matian melawan temannya sendiri, immortal Bosan sudah sepenuhnya terpengaruh energi jahat."Aku tidak mungkin bisa membunuh temanku sendiri, sekarang apa yang harus aku lakukan!" gumam Immortal Ling Fan menyapu darah segar"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Lin
Bab 31. Seleksi muridSemua orang sudah kembali ke sekte tiga lantai, semua murid berkumpul di aula mendengar cerita pemimpin sekte. Ling dan dua orang di sampingnya mencoba menahan tawa karena mereka juga berangkat ke reruntuhan kota gelap, namun kabar yang lebih parah mereka dengar adalah banyak korban jiwa di tragedi kota gelap."Tetua… bagaimana ini? Kekuatan jahat sudah menyebar kemana-mana?" tanya Qin San"Mungkin kita akan bergabung dengan pasukan kerajaan!" "Tapi kita harus bisa menarik perhatian keluarga kerajaan agar bisa dekat dengan mereka!" sahut tetua Vendor"Tetua, aku dengar satu minggu lagi ada turnamen di ibukota?""Benar tetua…!" ucap murid-murid sekte"Baiklah, aku akan mengadakan seleksi… besok pagi!""Hore…!" Semua murid sekte terlihat senang, mereka berjalan meninggalkan aula utama. Ling mengajak dua orang di sampingnya jalan-jalan di kota 1000 tangga, sebelum pergi tiga sosok meminta izin terlebih dahulu."Tetua, kami ingin jalan-jalan menikmati keindahan kot
Bab 32. Seleksi Murid SekteSemua orang melihat ke arah arena pertarungan, mereka sedang mengandakan seleksi murid sebelum mengikuti turnamen di ibukota. Qin Chen memunculkan pedang naga, saat itu juga aura ganas membuat semua orang merasakan tekanan energi. Semua tetua berdiri melihat Qin Chen memiliki Pedang berkualitas tinggi."Pedang gila habisi dia!""Qin Chen… hadanganlah ini…!" teriak Qin San berlari membawa tombak nagaPedang di tangan Qin Chen bergerak membuatnya terpeleset, saat itu juga Qin San memucat ketika dia berlari terlalu cepat."A-aaaa!""Bruk!" Qin San jatuh keluar arena Semua orang mematung melihat Qin San keluar arena, Qin Chen tertawa lantang saat mengetahui ia memenangkan duel sebelum bertaurung."Haha… Kakak ipar, maafkan aku!" Tetua Vendor berdiri "Pemenangnya adalah Qin Chen!" "Tetua… tapi, kita belum bertarung?" sahut Qin San dengan wajah kesal"Qin San, kamu kenapa keluar arena… peraturannya, bagi peserta keluar arena artinya sudah kalah!" "Ah… Qin Che
Bab 33. Berangkat menuju ibukotaSeleksi murid sudah selesai, semua orang berkumpul di halaman mengantarkan kepergian tiga sosok menuju ibukota. Ling, Qin Chen, dan Qin Yuri ditemani oleh tetua Vendor, mereka menaiki kuda melambaikan tangan ke arah semua orang. Perlahan empat sosok menghilang dari pandangan. Peserta turnamen harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum turnamen dimulai."Kami pergi dulu!" "Hati-hati!" teriak sosok cantik Leona Tidak berapa lama empat sosok berkuda sudah berada di jalur utama menuju ibukota, sambil melakukan perjalanan Tetua Vendor memberitahu kalau turnamen akan dihadiri oleh murid-murid berbakat dari sekte ternama kerajaan bulan Sabit, sedangkan sekte tiga lantai hanya sekte kecil yang cuma mendapatkan dukungan dari keluarga Qin. "Tenang guru… aku akan membuat mereka semua melihat bakat murid sekte tiga lantai!" ucap Qin Yuri penuh percaya diri"Haha… berusahalah nanti… menang atau kalau pasti didapatkan!""Tetua, kira-kira apa hadiah turnamen
Bab 34. Tiba di IbukotaEmpat sosok mengantri untuk memasuki gerbang kota, banyaknya pengunjung membuat ibukota terlihat padat, di atas dinding besi terlihat prajurit penjaga berdiri. Ling mematung melihat pemandangan luar biasa, ia baru pertama kali datang ke ibukota, begitu juga dengan Qin Chen dan Qin Yuri. Pendekar pedang kerajaan berlalu lalang di atas langit ibukota."Aaaa…. Ini luar biasa, aku tidak sabar untuk masuk!" Ling melihat ke arah Qin Chen"Aku juga… apa yang ingin kamu lakukan setelah masuk?"Ling memberitahu kalau ia akan membeli makanan, Qin Yuri mendengus kesal saat tidak diajak."Apakah kamu tidak mengajakku?" "Hehe… uangnya tidak cukup… tapi tenang saja, aku akan mengajakmu!" Penjaga menghampiri tetua Vendor "perkenalan siapa dan darimana?""Kamu dari sekte tiga lantai ingin mengikuti turnamen!" "Heh… murid lemah seperti ini? Mana bisa menang!" ejek penjaga Qin Chen mengepal erat tangannya "prajurit gila, kamu saja nanti… sekte tiga lantai akan membantai semu
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan