Share

Bab 61

Author: Gilva Afnida
last update Huling Na-update: 2025-01-03 18:00:02

Untungnya, setelah mengatakan itu Finley langsung tak sadarkan diri. Jadi Lily tak harus bersusah payah menjawab ucapan Finley.

Perasaannya pada Finley hanya sebatas kagum karena kebaikan yang dilakukan Finley untuknya begitu luar biasa.

Lily hanya akan merasa canggung jika dia menolak perasaan Finley namun juga tidak mau menerima cintanya karena tidak ingin terikat dengan seorang pria, setidaknya untuk saat ini saja.

Lily pun mencari ponselnya di dalam tas jinjing lalu menelepon Hana untuk menyuruh seseorang membopong Finley pulang.

Beberapa saat kemudian.

Hana datang dengan dua pria berseragam dan bertubuh tegap.

Lily menduga, dua pria itu adalah seorang bodyguard jika dilihat dari jenis seragamnya.

"Maaf, karena telah merepotkan. Entah kenapa akhir-akhir ini Tuan Finley menjadi seorang pemabuk, aku bahkan tidak tahu kalau Tuan pergi ke apartemen Nona," ujar Hana merasa tidak enak.

Tatapan Hana muram saat melihat Finley yang masih tergeletak di lant
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 62

    Di kantor Max.Hubungan Olivia dengan Eddie sudah putus semenjak Olivia hamil dan memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Eddie sama sekali tak memberitahu soal kehamilan Olivia pada Max karena dia takut kalau Max akan mengetahui hubungan gelapnya bersama Olivia nanti.Selama tiga tahun setelahnya Eddie sudah memiliki kekasih sedang Olivia masih terus menempel pada Max.Eddie tak mengerti mengapa Max yang nampak tidak lagi mencintai Olivia masih terus mempertahankan wanita itu di sisinya.Apapun itu, Max tetap tidak akan menceritakan soal urusan pribadi pada Eddie. Dia hanyalah sekretaris di kantor, urusannya sebatas pekerjaan saja.Saat Olivia terlihat membuka pintu dan hendak masuk ke ruangan Max, Eddie meliriknya dari balik kaca ruangan dengan tatapan muak. Dulu dia begitu cinta mati terhadap Olivia, kini saat melihatnya saja dia begitu muak. Eddie tetap tidak bisa melihat wanita yang dia sukai berhubungan badan dengan pria asing yang tidak dikenal, b

    Huling Na-update : 2025-01-03
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 63

    "Untuk apa kamu tiba-tiba kesini?" Suara Max mengejutkan Olivia yang kemudian segera menolehkan kepala."Max, kamu sudah datang." Suara Olivia terdengar lega, dia menarik napas lalu kembali berkata, "Kamu darimana saja? Aku sudah menunggumu di sini selama kurang lebih sepuluh menit."Ekspresi Max nampak datar. Namun sorot matanya sangat terlihat kalau Max tidak suka melihat Olivia berada di dalam ruangannya. "Dari makam, mengunjungi makam ayahku bersama ibu." Gegas Olivia mendekati Max dan menampilkan raut wajah kecewa. "Kenapa tidak mengajakku? Aku kan-""Itu sudah berlalu." Max langsung memotong ucapan Olivia lalu acuh tak acuh berjalan ke meja kerja.Olivia menatap Max dengan tatapan kecewa namun sedetik kemudian bisa mengendalikan dirinya. Dengan langkah yang anggun Olivia kembali mendekati Max. "CEO Ernes ingin aku ikut ke pagelaran fashion show yang diadakan di Bangkok. Bagaimana menurutmu?" tanya Olivia. Dia sudah berada di depan meja Max dengan tatapan antusias, meski Max ha

    Huling Na-update : 2025-01-04
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 64

    Lily menikmati perayaan yang dilakukan oleh karyawannya. Dia sibuk menyesap wine sambil tertawa lepas saat melihat tingkah lucu Vina yang setengah mabuk tengah menari aneh di antara kerumunan.Para karyawan pun terlihat senang dan menikmati hidangan yang disiapkan Vina.Saat masih fokus itu, Lily tak sadar Elliot sedari tadi mengamatinya dari kejauhan.Elliot masih belum bebas karena kanan dan kirinya dipenuhi oleh para karyawan wanita. Mereka tak kenal lelah menawari Elliot minuman atau makanan bahkan berani menyuapinya.Padahal kedatangannya ke sini hanyalah untuk mendekati Lily.Kalau bukan untuk menjaga perasaan Lily, Elliot pasti sudah mengusir mereka atau enggan untuk meneruskan ikut acara.Demi penyelamatnya, Elliot rela melakukan apapun untuknya. Semenjak Lily menyelamatkannya, entah kenapa keberuntungan selalu memihak padanya. Mulai dari segi karir, kesehatan bahkan hubungan keluarga yang membaik. Elliot dengan mudah mendapatkannya.Usianya baru menginjak dua puluh dua tahun

    Huling Na-update : 2025-01-04
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 65

    Bukannya menjawab, Lily malah memutar bola matanya dengan malas lalu berdiri untuk keluar. Elliot adalah tipe anak muda yang sering ceplas-ceplos. Lily malas untuk meladeninya."Hei, hei, kamu mau kemana?" Elliot terlihat panik lalu ikut berdiri dan menyusul Lily. "Kenapa diam saja? Apa kamu marah?" "Tidak. Untuk apa aku marah?" Raut wajah Lily nampak santai dan dia berjalan dengan cepat di sepanjang lorong."Terus kenapa malah lari?""Aku tidak lari. Ucapanmu tadi terdengar konyol bagiku, jadi aku malas untuk menjawab" jawab Lily jujur."Konyol bagaimana? Setidaknya jelaskan padaku." Elliot terlihat tidak puas, masih ingin menuntut. Namun Lily malah membalikkan badan yang seketika membuat Elliot terhenti."Tunggu aku masuk lebih dulu baru kamu menyusul. Aku tidak ingin ada gosip yang muncul kalau kita tiba-tiba masuk bersama." Elliot ingin protes namun Lily sudah masuk terlebih dahulu yang membuat Elliot mengerutkan bibirnya. Lily memang susah untuk didekati, tapi dia tidak akan me

    Huling Na-update : 2025-01-05
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 66

    Saphira tak menyangka kini dia bisa memiliki peluang untuk kembali menguasai Lily. Matanya berbinar di tengah kegelapan kamar karena tidak adanya listrik untuk penerangan. Tiga tahun lalu saat Saphira tiba-tiba di penjarakan oleh Lily dengan alasan kelalaian dan kekerasan terhadap anaknya, Arsan. Dia langsung kehilangan segalanya. Uang, kemewahan, dan kekasihnya.Tidak ada satupun yang membersamai Saphira kala itu. Dia jatuh miskin dan terseok-seok untuk mencukupi kebutuhannya sendiri.Saphira hanya dijatuhi hukuman setahun. Setelah keluar, dia masih berusaha mencari Lily untuk meminta maaf. Bagaimana juga, dia adalah ibu tirinya dan ibu kandung Arsan. Saphira berharap Lily dapat mempertimbangkan itu untuk menyelamatkan hidupnya.Namun saat kini dia mendengar kabar Lily dari Olivia, timbul rasa dendam dan benci yang teramat dalam.Rupanya Lily menyembunyikan Arsan dan dia pergi ke Paris untuk mewujudkan cita-cita. "Sialan! Pria mana lagi yang dia peras uangnya?" kesal Saphira saat m

    Huling Na-update : 2025-01-06
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 67

    Bagaimanapun kecurigaan Lily tidak akan bisa diketahui kalau tidak segera pulang untuk mencari.Lily terlihat resah dan berusaha untuk terus menghubungi Inda. Namun Inda masih belum juga mengetahui keberadaan Arsan.Bahkan saat Lily sudah perjalanan menuju ke bandara pun Inda belum menemukan Arsan. Lily semakin resah.Vina yang berada di sampingnya pun menenangkan Lily. "Aku tahu kalau kamu khawatir padanya. Tapi setidaknya kamu harus makan untuk mengisi perut."Vina sudah diceritakan oleh Lily soal Arsan yang tiba-tiba hilang, kemungkinan diambil oleh Saphira."Bagaimana aku bisa makan kalau aku tidak tahu dimana adikku berada? Dia sedang sakit keras, Vina. Tiba-tiba malah diambil orang dan sampai sekarang tidak diketahui dia ada dimana." Suara Lily terdengar lemah dan tidak bertenaga. "Aku bahkan ada di tempat yang jauh darinya..."Mengerti tentang kegalauan Lily, Vina memilih terdiam dan mengelus pundak sahabatnya itu. "Finley sudah membantu untuk mencari

    Huling Na-update : 2025-01-06
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 68

    "Untuk apa?" Suara Max terdengar dingin dan raut wajahnya nampak tidak peduli tapi sebenarnya dalam hatinya dipenuhi kesenangan karena akan melihat Lily kembali dalam jarak dekat.Sudah tiga tahun lamanya dia menahan rindu dan egonya agar tidak mengacaukan kehidupan Lily di Paris. Dia bahkan menyetujui perceraian demi Lily yang ingin mewujudkan cita-citanya.Max sudah mengalah dan berusaha melupakan. Namun semakin berusaha, Max semakin tak bisa. Bagaimanapun, Lily adalah wanita yang berada di sisinya selama dia terpuruk.Olivia yang dulu dia cintai saja tega meninggalkannya.Apalagi Max akhirnya mengetahui bahwa Lily melupakan cita-cita dan kesenangannya sendiri saat bersedia menikah dengan Max. Tapi Max malah menyia-nyiakannya."Adik kandungnya yang bernama Arsan tengah sakit keras lalu dikabarkan dia hilang dari pengawasan pengasuh. Setelah saya selidiki, petugas rumah sakit mengatakan kalau Arsan dipindahkan oleh ibunya sendiri ke rumah sakit besar yang memili

    Huling Na-update : 2025-01-07
  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 69

    Saat ini Lily sudah tiba dan disambut oleh Inda yang kedua matanya terlihat membengkak. "Nona, maafkan saya." Hanya itu kata yang terucap begitu melihat kedatangan Inda. "Saya telah gagal."Lily tidak menanggapi ucapan Inda namun malah memeluknya dengan erat. "Ini bukan salahmu, Inda. Kamu sudah berusaha keras, kita akan mencari Arsan sama-sama."Inda tak memiliki daya dan hanya mengangguk lemah. Saat memeluknya, Lily merasa tubuh Inda lebih kurus dari terakhir kali saat dia bertemu. Lily segera melepas pelukannya dan menatap Inda dengan sedih. "Kamu terlihat lebih kurus, pasti kamu sudah mengalami kesulitan selama tiga tahun ini."Sudut bibir Inda terangkat tipis. "Tidak, Nona. Kesulitan saya tidak begitu berarti karena telah menganggap Arsan seperti adik saya sendiri." Inda benar-benar melakukan tugasnya dengan tulus. Mengasuh Arsan selama tiga tahun membuatnya menganggap Arsan seperti adik kandungnya sendiri. Makanya dia merasa sangat kehilangan saat tiba-tiba Arsan menghilang.

    Huling Na-update : 2025-01-07

Pinakabagong kabanata

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 161

    "Adik, Nona?" Kedua alis si sopir saling menyatu. "Kayaknya gak ada siapapun yang keluar lewat sini, Nona. Dari tadi saya duduk di kursi teras ini kok."Pikiran Lily langsung kacau. Arsan bukanlah anak yang suka keluar dan bertemu dengan orang. Kalau sampai Arsan panik dan tantrum di jalan, itu bisa membahayakan dirinya sendiri. Apalagi jalanan sangat ramai oleh kendaraan pribadi.Lily memutuskan untuk mengecek seluruh isi rumah sekali lagi. Setelahnya dia baru sadar kalau Arsan keluar melalui pintu belakang, tepatnya yang menjadi penghubung antara teras belakang dengan dapur. "Kemana kamu, Arsan?" gumam Lily penuh khawatir.Karena Lily tidak tahu harus mencari dimana, Lily mengajak sang sopir untuk mencari Arsan dengan mobil. "Mau dicari kemana, Nona?" tanya si sopir."Kemana aja, Pak. Asal adik saya bisa ketemu.""Tapi, Non. Kata Nyonya Wina, Anda harus segera pulang. Kalau saya gak bisa nganterin Nona pulang tepat waktu, bisa-bisa saya yang akan kena omel nantinya.""Gak usah kha

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 160

    Lily tersentak dan menjadi canggung. "Mmm... baru saja," jawabnya sambil menyelipkan anak rambut ke belakang telinga. Seketika dia tersadar atas apa yang dilakukannya. Dia pun kembali meluruskan anak rambutnya.Max tersenyum lebar. Rasanya dia sudah lama tidak melihat Lily. Wajahnya nampak lebih segar dan pipinya semakin bulat. Jika dia pikir-pikir, keadaan Lily jauh berbeda dibanding saat menikah dengannya dulu."Mau ketemu dengan Arsan? Kebetulan aku mau pulang karena ada urusan, jadi aku bisa menitipkannya padamu sebentar," ucap Max."Memangnya Inda kemana? Kenapa dia menitipkannya padamu?""Tadi pagi dia ditelepon kalau ada saudaranya yang meninggal. Jadi dia harus pulang selama sehari semalam. Mungkin besok pagi dia baru pulang."Kening Lily mengerut dalam. "Kok dia gak ngabarin aku? Malah ngasih tahu kamu?"Max mengangkat kedua bahunya. "Entah. Mungkin karena kamu sulit untuk dihubungi? Ini bukan pertama kalinya kok. Dia juga pernah menitipkan Arsan padaku selama dua hari.""Dua

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 159

    Di tengah keramaian kafe, Lily melihat Vina yang duduk di salah satu kursi sendirian di antara banyaknya pengunjung. Dia sudah menghubungi Vina untuk bertemu di kafe saja.Mata Lily berkilat senang, pasalnya sudah lama dia tidak bertemu dengan sahabatnya itu. Tangannya segera terangkat untuk melambai dan memanggil namanya. Sahabatnya itu segera menoleh dan senyuman lebar langsung merekah di wajahnya."Lily!" teriaknya sambil berdiri menyambut kedatangan Lily.Mereka berdua pun saling berpelukan erat."Bagaimana kabarmu?" tanya Vina begitu pelukan mereka sudah terlepas."Aku baik. Bahkan lebih baik."Vina bernapas lega, ada perasaan senang melihat wajah Lily yang nampak lebih cantik dan segar. "Syukurlah... apa Tuan Kenneth dan Nyonya Wina memperlakukanmu dengan baik?""Tentu saja. Mereka orang tua kandungku, tidak mungkin mereka menyia-nyiakan anak yang telah lama mereka kira sudah meninggal." Lily meneliti wajah Vina yang nampak kusam dan juga letih. "Lalu bagaimana denganmu? Kuden

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 158

    Vina menatap ke arah halaman rumah dari jendela kaca kamar. Mobil Finley sudah menghilang dari pandangan, segera dia menutup kembali tirai jendela.Sandra membuka pintu kamar dan berjalan menghampiri Vina. "Maafkan Mama karena sudah membukakan pintu."Vina memaksakan senyumannya sambil duduk di tepi ranjang. "Tidak apa-apa, bukan salah Mama."Melihat senyuman Vina, Sandra semakin merasa bersalah. Dia pun ikut duduk di samping Vina dan berkata, "Kulihat dia pria yang baik dan bertanggung jawab. Kenapa kamu gak sepertinya tidak percaya padanya?""Menikah bukan perkara mudah, Ma. Apalagi aku dan Finley tidak saling mencintai. Biarlah aku mengurus anakku sendirian tanpa harus melibatkannya," jawab Vina sambil mengelus perutnya."Mengandung dan melahirkan anak sendirian itu terasa berat, Vina. Mama rasa akan lebih mudah kalau kamu menerima Finley untuk bertanggungjawab."Vina memegang kedua lututnya erat. "Bukannya ada Mama dan Papa yang akan membantuku? Aku tidak mencintai Finley, Ma. Men

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 157

    Di tengah terpaan angin sepoi malam yang dingin. Vina memegang erat cangkir mug yang berisi susu cokelat hangat.Vina sendiri merasa heran, sejak kapan dirinya jadi menyukai segelas susu rasa cokelat sedang dulunya dia lebih menyukai kopi susu yang diberi es batu di dalamnya.Mungkin sejak dirinya diberitahu dokter untuk tidak mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan kafein. Vina jadi lebih memperhatikan minuman yang akan dia minum.Sebuah senyuman tipis terbit di wajahnya yang manis sambil mengelus perutnya yang masih rata."Meskipun nanti kau lahir dari keluarga yang tidak lengkap, tapi aku pastikan kasih sayang untukmu tidak akan pernah kurang," ucapnya pada janinnya yang berada di dalam rahim.Vina belum bisa menerima kehamilannya, sampai seminggu yang lalu dia memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan dan melihat janin kecil yang tumbuh dengan menakjubkan.Suara detak jantung janin yang teratur dan pernyataan dokter kalau janinnya berkembang sehat dan baik membuat pe

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 156

    "Apa? Hamil?" Lily hampir berteriak jika tidak mengingat kalau dirinya ada di sebuah acara penting."Finley, kau becanda kan?" bisik Lily takut ada seseorang yang mendengar.Helaan napas keluar dari mulut Finley. "Aku tahu ini terdengar seperti lelucon. Tapi aku berkata jujur, kami tak sengaja melakukan..."Finley ikut memelankan suaranya. "...hubungan intim saat kami mabuk."Lily tidak tahu lagi apa yang harus dia katakan karena saat ini dia benar-benar terkejut.Vina dan Finley? Berhubungan intim? Terdengar tidak masuk akal."Aku tahu kamu pasti kaget, tapi ini benar adanya. Aku hanya khawatir padanya karena beberapa hari ini dia tidak bisa dihubungi. Dia bahkan bersembunyi, seolah tidak mau diajak bertemu." Raut wajah Finley nampak muram membuat Lily sedikit merasa kasihan.Keheningan terjadi sesaat."Kamu datang ke acara ini berharap aku bisa memberi informasi soal Vina?" tanya Lily yang dijawab Finley dengan anggukan kepala."Sayangnya aku sudah lama tidak menghubunginya," ujar L

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 155

    "Lily?"Suara dari arah belakang yang memanggil membuat Lily menoleh. Kedua matanya terbelalak lebar mendapati Finley berjalan perlahan ke arahnya."Finley?" serunya yang membuat orang-orang disekitarnya terheran-heran."Ah, Tuan Finley. Kau sudah bersedia datang ke acaraku. Sungguh suatu kehormatan untukku." Arneth dan Samantha mendekati Finley yang membuatnya menghentikan langkah.Finley menoleh ke arah mereka berdua dan berkata, "Oh, Nyonya Arneth? Kau sudah sembuh? Ku dengar kau sehabis mengalami cidera di pergelangan tangan setelah bermain golf."Arneth tersenyum senang mendengar Finley sedikit perhatian padanya. "Benar, tapi sudah sembuh berkat putri saya yang telaten mengurus."Beberapa keponakan Kenneth memutar kedua bola matanya malas. Semua orang yang melihat pasti bisa menduga kalau Arneth sedang mempromosikan putrinya di depan Finley."Apa Tuan sedang mencari sesuatu?" tanya Samantha dengan memegang lengan Finley. Berada dekat dengan Finley adalah suatu kebanggan. Ketampan

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 154

    "Dia adalah putriku, Laura Owen," jelas Kenneth sambil memperhatikan reaksi dari anggota keluarga besarnya.Beberapa dari mereka nampak terkejut hingga tidak bersuara tapi ada juga yang tertawa sinis seperti Samantha."Paman Kenneth, apa karena saking putus asa nya Paman sampai menganggap wanita murahan itu sebagai Laura?" Kenneth menatap tajam ke arah Samantha yang lagi-lagi bermulut tajam."Jangan marah dulu, Paman. Itu karena ucapan Paman terdengar mengada-ada." Ucapan Samantha dibenarkan oleh anggota keluarga yang lain."Samantha benar, Ken. Ucapanmu terdengar mengada-ada. Mana mungkin Laura yang dulunya sudah dinyatakan meninggal malah tiba-tiba muncul sebagai wanita yang sehat? Aku yakin dia pasti sudah menipumu!"Wina nampak panik, tetapi tidak dengan Lily. Dia yakin kalau Kenneth telah menyiapkan semuanya untuk menjelaskan kebenaran pada anggota keluarganya sendiri."Usir dia sekarang, Ken! Aku tidak sudi kalau dia mengotori hariku yang bahagia!" seru Arneth memojokkan Wina,

  • Layunya Cinta sang Nyonya   Bab 153

    Sama seperti dirinya, Wina mengenakan gaun buatan Lily yang nampak mewah.Gaun panjang berwarna hijau emerald yang sudah lama Lily buat akhirnya dia pakai sekarang. Warna gaun itu menjadikan kulit Wina nampak lebih putih dan bersih. Meski gaun tersebut memiliki potongan yang sederhana, tetapi hiasan berupa berlian putih dua karat yang berada di sekeliling gaun menjadikannya nampak mewah dan istimewa.Lily menatap bangga pada hasil buatannya sendiri. Terlebih aura old money yang terpancar dari tubuh Wina menjadikan gaun itu melekat sempurna ditubuhnya."Mama juga nampak luar biasa," ujar Lily tersenyum bangga."Berkat karyamu yang sangat luar biasa, Sayang."Wina juga merasa begitu bangga mengenakan gaun buatan putrinya sendiri. Apalagi saat bercermin, Wina seperti merasa tidak mengenali diri sendiri.Bahkan perias yang memoles wajahnya tadi sempat terkejut dan menatapnya kagum dengan gaun yang nampak mewah."Anda terlihat sepuluh tahun lebih muda, Nyonya," puji si perias tadi tanpa di

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status