Rey sebenarnya ingin menghancurkan dinasti kekuasan warisan yang sudah mendarah daging di Drago Island. Namun, dia sadar jika melakukannya sekarang akan terjadi gejolak ekonomi pada negara tersebut.Sebab itulah Rey berencana mempertahankan para pejabat korup itu terlebih dulu, selagi dia menyiapkan orang-orang kompeten yang nantinya akan memimpin negara tersebut.Rey menatap Presiden Drago Island dengan santai, duduk bersandar sambil menyilangkan kakinya, lantas berkata, "Asmodeus Intelejen akan mengambil alih pusat pemeriksaan data seluruh negeri ini, kalian semua akan dibawah pengawasanku secara langsung dan pastinya tikus-tikus kecil akan mulai dibersihkan, bekerjasama lah dengan baik, agar kalian bisa menikmati hari-hari terakhir memimpin negara ini."Mendengar pernyataan Rey tentu saja Presiden terkejut, dia langsung menatap tajam Rey. Harga dirinya benar-benar sudah di remehkan oleh Rey."Kamu sudah berlebihan, Rey Asmodeus! Jikapun nama baikku hancur, setidaknya aku bisa membun
Sementara Rey yang mulai merevolusi Drago Island dengan memasukkan orang-orang pilihannya untuk memimpin masing-masing wilayah.Beberapa pembunuh bayaran sudah mulai berdatangan ke Drago Island untuk memburu Rey. Karena hadiah yang akan mereka dapatkan sangatlah besar.Para pembunuh bayaran mulai menyelidiki setiap gerak-gerik Rey dari kejauhan ataupun mencari informasi yang mereka dapatkan dari Teroris Genesis.Di Bandara Internasional Dalas, terlihat dua orang berpakaian jaket hitam menaiki taksi keluar dari Bandara.Salah satu dari mereka melihat layar ponselnya dengan serius. "Memiliki kekuatan super? Apa ini lelucon? Memangnya dia salah satu Avengers di Film?" "Apa maksudmu, Wan?" tanya Pria satunya yang terlihat sangat kalem dengan wajah sangar."Lihatlah informasi yang diberikan Genesis, mereka bilang target kita memiliki kekuatan super, apa mereka sedang membodohi kita, ck." Wan tersenyum tipis sembari berdecak.Pria berwajah sangat melihat informasi tersebut, dia mengerutkan
Rey dan kedua wanitanya memasuki Desa yang berada di perbatasan Kota Aranca dan Ibukota Dalas.Para petani yang melihat kedatangan Rey dan rombongan menyapa mereka semua dengan sopan. Khas warga Desa yang sangat ramah ketika melihat wisatawan."Bagaimana, apa kalian menyukainya?" tanya Rey kepada dua wanitanya yang sedang asyik mengambil foto berdua."Kamu sangat menyukainya, apa lagi kalau ada barbekyu, wah ... rasanya mungkin sempurna," ungkap Revalina."Ah ... aku jadi menginginkannya," timpal Angel manja.Rey mengulas sebuah senyum, dia yang sudah menyiapkan semuanya untuk kedua wanitanya itu sengaja tidak memberitahu mereka terlebih dahulu.Mereka pun masuk lebih dalam lagi ke Desa tersebut, hingga tiba disebuah keramaian yang ditengah-tengah Desa dan Azalea sudah berada di sana.Revalina dan Avril menutup mulutnya tidak percaya, jika orang-orang Desa sedang menyiapkan pesta di sana, mereka berdua menoleh ke arah Rey, menatap wajah sang Kekasih dengan mata berbinar-binar."Sayang
Dua pembunuh bayaran lainnya yang menyadari kalau Rey bukanlah manusia biasa, mereka bergegas melarikan diri secepat mungkin."Brengsek, jadi informasi kalau dia bukanlah manusia biasa itu benar?" gerutu salah satu pembunuh bayaran sembari berlari."Ah sial, aku masih ingin bersenang-senang di dunia ini!" timpal rekannya yang sedang berlari berdekatan.Saat keduanya sedang berlari turun dari bukit dengan secepat mungkin, tiba-tiba mereka melihat Rey sudah bersandar disebuah pohon depan mereka berdua.Sontak saja kedua pembunuh bayaran tersebut berhenti mendadak, akibatnya mereka terjungkal menggelinding ditanah curam dan baru berhenti ketika menyangkut di bebatuan.BughArgh!Dua pembunuh bayaran tersebut merintih kesakitan saat tubuh mereka menghantam batu cukup keras.Rey yang melihat hal tersebut hanya tersenyum sembari menghilang dari pohon tempatnya bersandar dan tiba-tiba sudah berada didekat salah satu pembunuh bayaran."Sudah cukup main kejar-kejarannya," ucap Rey meraih kerah
Malam harinya di Desa perbatasan Ibukota Dalas dan Andalas. Warga Desa semuanya sudah mulai berkumpul.Rey dan kedua wanitanya yang di undang langsung oleh kepala Desa juga sudah berada di sana, untuk melakukan pesta perayaan panen di Desa tersebut.Kepala Desa memperkenalkan Rey yang merupakan sosok pengganti Gareth. Pria yang membuat Desa itu makmur sebelum Rey mengambil alih posisi Gareth.Desa tersebut memang Gareth yang mengelolanya hingga warga di sana bisa hidup makmur. Rey mengetahui hal tersebut karena Grace yang memberitahunya.Setelah pengenalan Rey kepada seluruh warga Desa, pria itu berbicara sepatah dua patah kata, sebelum memulai perayaan pesta panen.Dengan berakhirnya sambutan dari Rey, pesta perayaan pun akhirnya di mulia. Seluruh warga terlihat sangat senang, mereka menikmati semua jamuan yang memang sudah disediakan untuk berpesta, ditambah Rey juga menambahkan banyak makanan di sana untuk semakin memeriahkan pesta tersebut.Azalea dan Grace sedang duduk berdua mena
Kedua orang yang mengawasi Rey terlihat saling memberikan kode dengan tatapan mata. Salah satu dari mereka terlihat mengangguk mengerti dengan kode yang diberikan temannya tersebut. Mereka berdua langsung beranjak berdiri melihat para bawahan Rey yang tampak sedang menikmati jamuan tersebut.Avril yang duduk sendirian berniat beralih ke meja yang lainnya untuk berbaur dengan para warga yang sedang menikmati acara tersebut.Namun, dua orang yang sedari tadi mengawasinya dengan sigap membekap Avril dengan sapu tangan Yanga sudah diberi obat tidur dan langsung membawanya pergi dari sana.Avril berusaha untuk berontak, akan tetapi semakin lama tubuhnya semakin lemas dan pandangannya juga mulai kabur, hingga pada akhirnya dia tidak sadarkan diri.Kedua orang tersebut adalah Wan dan Gerd, mereka berdua memang memiliki rencana untuk menjadikan Avril sebagai tawanan. Karena setelah keduanya tahu Rey memiliki kemampuan spesial seperti mereka, sehingga menjadikan Avril sebagai tawanan adalah car
Rey masih mencari keberadaan Avril, begitu juga para bawahannya. Asmodeus Intelejen di buat sibuk malam itu, tidak ada orang yang diperbolehkan istirahat sama sekali."Rev, aku akan mencari Avril ke tempat lain, kamu tetap bersama Grace dan yang lainnya, jangan menghilang dari pandangan mereka sedetik pun, oke!" perintah Rey kepada Revalina."Sayang tapi ....""Nona Revalina, percaya sama Tuan, beliau pasti akan menemukan Nona Avril, lebih baik Anda bersama kami di sini," sela Grace sebelum Revalina selesai bicara.Revalina menghela napas, menatap Rey dengan sedih. "Kamu juga harus hati-hati, sayang."Rey menganggukkan kepalanya, mengecup kening Revalina kemudian pergi dari tempat tersebut untuk mencari Avril yang sudah menghilang selama tiga jam.Revalina hanya menatap kepergian Rey dengan penuh harap, agar sang Kekasih menemukan Avril secepatnya.Rey pergi seorang diri mengendarai mobil, pria itu sangat yakin kalau hilangnya Avril berhubungan dengan para pembunuh bayaran, terlebih S
Rey tidak tahu apa dari maksud Avril, dia mengira kalau sang Kekasih sangat ketakutan makanya pria itu langsung bergegas melepas ikatan di tubuh Avril."Tidak apa-apa, aku sudah ada di sini sekarang, kamu jangan takut," ucap Rey seraya melepaskan lakban di mulut Avril."Cepat pergi, mere ...."Drrt!Drrt!Avril belum selesai bicara suara senapan mesin terdengar dan langsung memberondong tubuh Rey tanpa henti.Rey reflek mendorong Avril sehingga wanita itu menjauh dari tempat semula, sementara dirinya terkena tembakan senapan mesin dengan telak."Rey!" teriak Avril yang melihat sang Kekasih terkena puluhan peluru senapan mesin yang ditembakkan ke dalam tubuhnya.Avril menyaksikan dengan kepala matanya betapa mengerikannya kondisi tubuh Rey setelah terkena tembakan tersebut. Tidak berselang lama pembunuh bayaran berhenti menembak, Avril bergegas menghampiri Rey.Bug!Brugh!Avril baru saja mendekat, wanita itu sudah ditendang kesamping hingga tersungkur ke tanah, sembari meringis kesak
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R
Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe
Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc
Raihdo dan Uruz merupakan penjaga gerbang langit, ketika mereka sedang berjaga melihatvpetir kehendak langit aktif, keduanya pun langsung mencari tempat dimana petir kehendak langit menyambar yang menandakan adanya peningkatan Drajat Dewa. Kedua Dewa penjaga gerbang itu langsung turun ke Bumi sebab hal seperti ini jarang sekali terjadi."Uruz, kau laporkan masalah ini pada Dewa Agung! Aku yang akan mencari sosok yang telah mengaktifkan petir kehendak langit!" Perintah Raihdo dengan nada tegas."Baik, berhati-hatilah, Raihdo," jawab Uruz sambil pergi meninggalkan rekannya tersebut.Dengan kekuatanya, Raihdo segera melacak sosok yang terkena sambaran petir kehendak langit tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari tempat Rey tinggal. Meskipun hanya merasakan samar-samar, tetapi Raihdo yakin itu berasal dari sana.Raihdo yang penasaran dengan apa yang terjadi dan ingin mencari tahu lebih jelas lagi, dia memperhatikan kediaman Rey dari kejauhan untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melih
Ledakan yang menggelegar terdengar mengiringi sambaran petir berbentuk siluet Naga yang menghantam tubuh Rey. Seketika, tempat itu hancur, membuat bawahan-bawahan Rey yang berada di kejauhan terhempas oleh gelombang angin yang tercipta oleh benturan dahsyat tersebut.Noel yang tahu betul bahwa tuannya sedang berada dalam proses peningkatan kekuatan, hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berharap semoga Rey baik-baik saja. Tubuhnya terjungkal terhempas oleh gelombang angin yang disebabkan oleh sambaran petir Naga yang sangat besar tersebut.Para bawahan Rey lainnya yang terhempas oleh gelombang angin itu juga terlihat sangat khawatir, mereka menatap ke arah Rey dengan mata yang penuh kegelisahan. Beberapa di antaranya berusaha bangkit dan melihat kearah Rey untuk memastikan kondisinya, namun asap tebal masih menyelimuti tempat tersebut.Sementara itu, Rey yang terkena sambaran petir Naga, terasa seolah tubuhnya terbakar oleh energi yang luar biasa. Wajahnya tampak meringis menahan ras
Rey terpaku melihat tubuh manusia rekayasa genetika yang hancur di depan matanya. Dalam hitungan detik, ia menyaksikan daging dan tulang yang hancur mulai menyatu kembali, perlahan membentuk sosok yang utuh. "Tidak mungkin..." gumam Rey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Ia merasa darahnya terasa membeku melihat kekuatan regenerasi yang dimiliki sosok itu, seperti kekuatan yang ia miliki. Merasakan ancaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rey merasa terancam oleh kekuatan yang sama dengan dirinya, kini ada pada sosok di depannya.Rey menatap tajam ke arah sosok misterius itu, bersiap untuk menghancurkan setiap inci tubuhnya agar tidak bisa beregenerasi kembali. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan tenaga penuh. SwuzzSwuttBooomm! Kawah raksasa yang sudah tercipta menjadi semakin besar ketika Rey melepaskan pukulan mautnya. Asap tebal menyelimuti tubuh Rey, menciptakan nuansa mencekam di sekitarnya. Namun, kali ini Rey tidak menunggu asap t