Rey tidak tahu sama sekali kalau kedua wanitanya sedang menyiapkan sebuah kejutan untuk dirinya. Pria itu pikir kalau Grace hanya membuat kejutan kecil untuknya dengan makan malam di Restoran Big Diamond.[Ding][Misi Terpicu : Hentikan peledakan sebuah BomHadiah : 50% saham Orca Industri.]Rey yang sedang membaca berkas-berkas dari Grace tentu saja terkejut dengan pemberitahuan Sistem."Bom? Apa maksudnya ini Sistem?" tanya Rey langsung.Seperti biasanya, Sistem tidak memberikan jawaban sama sekali. Karena setiap misi Rey harus menyelesaikannya sendiri.Rey terlihat sangat cemas. Karena ia sedang ada di rumah, tetapi misi tiba-tiba terpicu, padahal biasanya misi terpicu ketika ia sedang berada di luar dan tanpa sengaja akan melihat petunjuk. Namun, kali ini berbeda, ia tidak melihat petunjuk sama sekali."Sial, dimana aku harus menemukan petunjuknya? Kenapa musti sekarang?" Rey bertanya-tanya kepada dirinya sendiri sambil beranjak berdiri dan mondar-mandir di ruangan tersebut.Rey te
Terjadi kesalah pahaman antara Rey dan bawahannya. Rey yang berniat untuk menjinakkan Bom, tetapi para bawahannya berusa untuk menghalangi agar tidak mengacaukan rencana kejutan untuknya.Bawahan Rey benar-benar menghalangi Rey dengan meminta Hacker yang dimiliki Asmodeus Corporation untuk memanipulasi rambu lalu lintas.Hasilnya saat mobil Rey tiba disebuah lampu merah, rambu lalu lintas tersebut langsung menyala merah, membuat Rey terpaksa menghentikan mobilnya.Awalnya Rey menunggu dengan sabar, tetapi setelah menunggu beberapa saat, ia merasa ada yang salah dengan lampu lalu lintas tersebut."Astaga, apakah lampu merah itu rusak?" tanya Rey pada diri sendiri sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan waktu lima menit setelah lampu merah itu menyala.Tok! Tok! Tok!Kaca mobil Rey diketuk oleh bawahannya yang berhasil menyusul mobil Rey. Pria itu membuka kaca mobil melihat bawahannya ada di sana."Ada apa lagi?" tanya Rey kesal."Tuan, biarkan saya menyetir untuk anda," jawa
Ledakan yang terjadi di Restoran Big Diamond membuat tempat tersebut porak poranda. Bangunan megah itu hanya tersisa puing-puing setelah ledakan.Teroris yang berhasil kabur bergegas masuk ke dalam mobil. Pria itu terlihat terengah-engah, karena berlari dengan sekuat tenaga."Cepat pergi dari sini!" perintah orang yang baru masuk ke dalam mobil.Kedua rekannya mengangguk mengerti, mereka langsung menginjak pedal gas dan pergi dari sana, sebelum ada yang mencurigai pergerakannya.Walaupun salah satu rekannya tewas akibat ledakan, tetapi mereka bertiga tampak terlihat senang, mengingat Rey juga terperangkap di dalam dan mereka yakin berhasil membunuhnya.Sementara itu dibawah reruntuhan Restoran, ada sebuah lubang cukup besar di sana, terlihat Rey yang sedang tengkurap di atas lubang dengan sebuah papan panggung.Duak!Reruntuhan yang menimbun Rey berhamburan ke atas, membuat orang-orang yang melihat kejadian tersebut terkejut."Argh ...." Rey menggeram kesakitan setelah menyingkirkan re
Rey baru sadar dari pingsannya ketika hari sudah larut malam. Hari yang harusnya menjadi hari bahagia untuknya karena bertambah usianya, malah menjadi hari buruk bagi pria itu.Rey memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing, dan tubuhnya juga masih terasa sakit akibat sengatan listrik hukuman dari Sistem."Argh ... sakit sekali," gumam pria itu sambil mencoba beranjak duduk."Sayang, kamu sudah sadar?" Avril yang masih terjaga bergegas membantu Rey bersandar di ranjang."Emmm ...." Rey hanya mengangguk sambil menyapu pandangannya ke ruangan tersebut."Kita ada di rumah sakit, tadi siang kamu tiba-tiba tidak sadarkan diri, syukurlah kamu tidak apa-apa," ucap Avril lega.Rey yang merasakan tenggorokannya kering, ia berusaha mengambil gelas air putih di nakas. Avril yang melihat hal tersebut bergegas membantunya.Avril menatap Rey dengan sedih, pasalnya semenjak pria itu menjadi orang kaya, masalah demi masalah terus bermunculan."Terima kasih," ucap Rey sambil menyodorkan gelas air p
Mobil Rey masuk ke gerbang kediamannya. Revalina dan Avril tercengang melihat Rumah sang kekasih yang sangat besar dan mewah tersebut, layaknya sebuah Istana.Mereka berdua tidak percaya telah mengencani seorang pria yang benar-benar memiliki kekayaan luar biasa tersebut.Walaupun Revalina berasal dari keluarga berada, tetapi kekayaan mereka tidak sebanding dengan Rey. Jika di ibaratkan keluarga Revalina ada di kalangan menengah, sementara Rey berada dikalangan atas, jarak mereka cukup jauh bila dibandingkan.Karena itulah Revalina terkejut seperti Avril, mengingat dia juga baru pernah masuk ke kediaman sang Kekasih untuk pertama kalinya."Sayang, ini serius Rumah kamu?" tanya Revalina tidak percaya.Rey hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Mata Revalina berkaca-kaca, ia merasa menjadi wanita yang sangat beruntung karena mendapatkan kekasih yang begitu kaya.Sementara Avril tidak bertanya sama sekali, ia fokus melihat ke luar jendela, memperhatikan halaman yang luasnya seper
Setelah menangkap dan menginterogasi ketiga Teroris. Sistem langsung memberikan pemberitahuan.[Misi Selesai : Hentikan Pengeboman di Asmodeus Corporation.Hadiah : Kemampuan meringankan tubuh.Mulai memasang kemampuan!]Rey hanya bisa menghela napas dan sedikit menjauh dari para Teroris yang ia tangkap, mengingat Sistem akan memasangkan kemampuan barunya.Setelah sedikit jauh dari para Teroris yang sudah selesai ia interogasi, pria itu langsung merasakan semua tubuhnya kebas, kepalanya berdengung.Rey ambruk di tanah tidak bisa apa, bahkan ingin memegang kepalanya saja terasa begitu sulit, seluruh organ tubuhnya seolah sangat susah di kendalikan."Apa yang terjadi?" gumam Rey lemah, padahal ia tidak merasakan sakit, tapi tubuhnya tidak bisa di gerakan sama sekali.Perlahan-lahan tubuh Rey sedikit terangkat, jika tidak ada gravitasi bumi mungkin dia sudah terbang tinggi ke atas awan.Rey masih mencoba mencerna apa yang terjadi, ia kemudian teringat pemberitahuan Sistem tentang kemampua
Setelah beberapa saat berlalu. Komputer yang dipesan Rey datang. Noel mengajak masuk orang-orang tersebut ke kamar Rey untuk memasang Komputer yang dipesan Tuannya.Revalina dan Avril yang baru keluar kamarnya masing-masing setelah membersihkan diri, mereka menghampiri Rey yang sedang mengawasi para teknisi Komputer di kamarnya bersama Noel."Kamu beli Komputer, Sayang?" tanya Revalina sambil mencondongkan tubuhnya ke melihat ke kamar Rey."Bukannya kamu sudah ada laptop dan Grace juga mengurus semua pekerjaan kamu, untuk apa komputer itu?" timpal Avril.Rey mengulas sebuah senyum, lantas menjawab, "ada sesuatu yang ingin aku coba saat diam di kamar."Revalina menatap Rey sambil mengernyitkan dahi. "Katakan padaku, pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan, 'kan?"Rey menyentil pelan dahi Revlalina, wanita itu memekik pelan sambil mengusap dahinya dengan memanyunkan bibir."Ih ... sakit," keluh Revalina manja."Hihihi ...." Avril terkikik geli melihat hal tersebut."Lebih baik kita makan
Sekarang Rey paham, kenapa para Polisi Drago Island juga tidak bergerak cepat menangkap para Teroris. Karena kepala Polisi juga terlibat dengan mereka.Rey memegangi dagunya, menatap layar Komputer, menentukan siapa orang yang akan dia datangi terlebih dahulu, sebelum memburu para Bos Teroris Genesis dan Mafia Dark di luar negeri."Data apa itu sayang?" tegur Revalina yang tiba-tiba sudah ada di kamar Rey."Astaga ...." Rey terlonjak kaget mendengar suara Revalina, hingga terjatuh dari kursi."Ih ... memangnya aku hantu? Sampai segitunya," celetuk Revalina sembari memanyunkan bibirnya.Rey tersenyum getir, masih mengusap-usap dadanya karena terkejut. "Sejak kapan kamu ada masuk ke kamar, Rev?""Dari tadi, kamu sibuk banget sampai-sampai aku masuk tidak terdengar sama sekali," gerutu Revalina, menyilangkan kedua tangannya didepan dada.Rey menghela napas, ia pun beranjak dari duduknya menghampiri Revalina, mengajaknya duduk di ranjang. Revalina masih terlihat kesal dengan sang Kekasih
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R
Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe
Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc
Raihdo dan Uruz merupakan penjaga gerbang langit, ketika mereka sedang berjaga melihatvpetir kehendak langit aktif, keduanya pun langsung mencari tempat dimana petir kehendak langit menyambar yang menandakan adanya peningkatan Drajat Dewa. Kedua Dewa penjaga gerbang itu langsung turun ke Bumi sebab hal seperti ini jarang sekali terjadi."Uruz, kau laporkan masalah ini pada Dewa Agung! Aku yang akan mencari sosok yang telah mengaktifkan petir kehendak langit!" Perintah Raihdo dengan nada tegas."Baik, berhati-hatilah, Raihdo," jawab Uruz sambil pergi meninggalkan rekannya tersebut.Dengan kekuatanya, Raihdo segera melacak sosok yang terkena sambaran petir kehendak langit tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari tempat Rey tinggal. Meskipun hanya merasakan samar-samar, tetapi Raihdo yakin itu berasal dari sana.Raihdo yang penasaran dengan apa yang terjadi dan ingin mencari tahu lebih jelas lagi, dia memperhatikan kediaman Rey dari kejauhan untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melih
Ledakan yang menggelegar terdengar mengiringi sambaran petir berbentuk siluet Naga yang menghantam tubuh Rey. Seketika, tempat itu hancur, membuat bawahan-bawahan Rey yang berada di kejauhan terhempas oleh gelombang angin yang tercipta oleh benturan dahsyat tersebut.Noel yang tahu betul bahwa tuannya sedang berada dalam proses peningkatan kekuatan, hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berharap semoga Rey baik-baik saja. Tubuhnya terjungkal terhempas oleh gelombang angin yang disebabkan oleh sambaran petir Naga yang sangat besar tersebut.Para bawahan Rey lainnya yang terhempas oleh gelombang angin itu juga terlihat sangat khawatir, mereka menatap ke arah Rey dengan mata yang penuh kegelisahan. Beberapa di antaranya berusaha bangkit dan melihat kearah Rey untuk memastikan kondisinya, namun asap tebal masih menyelimuti tempat tersebut.Sementara itu, Rey yang terkena sambaran petir Naga, terasa seolah tubuhnya terbakar oleh energi yang luar biasa. Wajahnya tampak meringis menahan ras
Rey terpaku melihat tubuh manusia rekayasa genetika yang hancur di depan matanya. Dalam hitungan detik, ia menyaksikan daging dan tulang yang hancur mulai menyatu kembali, perlahan membentuk sosok yang utuh. "Tidak mungkin..." gumam Rey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Ia merasa darahnya terasa membeku melihat kekuatan regenerasi yang dimiliki sosok itu, seperti kekuatan yang ia miliki. Merasakan ancaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rey merasa terancam oleh kekuatan yang sama dengan dirinya, kini ada pada sosok di depannya.Rey menatap tajam ke arah sosok misterius itu, bersiap untuk menghancurkan setiap inci tubuhnya agar tidak bisa beregenerasi kembali. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan tenaga penuh. SwuzzSwuttBooomm! Kawah raksasa yang sudah tercipta menjadi semakin besar ketika Rey melepaskan pukulan mautnya. Asap tebal menyelimuti tubuh Rey, menciptakan nuansa mencekam di sekitarnya. Namun, kali ini Rey tidak menunggu asap t