Rey dan Azalea sudah sampai di ruangan Giovani, pria itu langsung terbangun ketika Rey datang.Monica juga sudah tidak ada di sana, ia pulang ke Rumah. Karena dari kemarin tidak pulang hanya demi mengikuti Rey."Azalea, dia yang nantinya akan menjadi CEO Asmodeus Grup, terserah kamu mau mengajarinya dengan cara apa," ucap Rey santai sambil duduk.Azalea menatap Gio dengan seksama, pria itu hanya tersenyum tidak bisa berbicara apa-apa dihadapan wanita yang selama ini sudah mengurus Asmodeus Grup."Tuan, bolehkah saya mengujinya terlebih dahulu? Dari dulu anda selalu mengosongkan posisi CEO kenapa tiba-tiba menunjuknya?" cecar Azalea penasaran.Rey bingung mau menjawab apa, pasalnya ia juga tidak tahu masalah perusahaan, alasannya ingin menjadikan Gion CEO, karena Sistem menyuruhnya. Pria itu berpikir keras untuk mencari alasan yang kuat."Apa kamu meragukanku? Jika begitu kenapa tidak kamu saja yang mencarikannya, terserah kamu mau menaruh dia kerja dimana, tapi aku ingin sebuah posisi
Tanpa sengaja Avril memanggil nama Rey, ia juga dari kemarin tidak melihat Rey lagi, semenjak pria itu tinggal di Apartemen."Kamu mengenal Pemilik Asmodeus Grup, Nak?" tanya Ayahnya penasaran. Avril terasadar, ia hanya tersenyum tipis, lantas menjawab, "mana ada, mungkin hanya mirip saja."Ayah dan Ibu Avril saling menatap, mereka berdua mengangguk mengerti. Memang banyak orang yang mirip di dunia ini."Setelah beberapa tahun akhirnya pemilik Asmodeus Corporation muncul di publik juga, walau gambarnya tidak jelas, tapi sepertinya dia masih muda," ucap Ayah Avril mengamati dengan jelas."Mungkin dia anaknya, sudahlah jangan bahas itu, ayo kita makan!" ajak Ibu Avril lembut.Ayah Avril mengangguk, ia beranjak dari depan TV dan menghampiri meja makan. Avril juga melakukan hal yang sama.Avril terlihat melamun, ia memikirkan pria yang sangat mirip dengan Rey tersebut. Gadis itu pikir tidak mungkin kalau Rey pemilik Asmodeus Corporation, pasalnya waktu awal bertemu pria itu sangat lusuh.
Azalea juga kurang lebih memiliki pemikiran yang sama dengan Avril. Wanita itu menatap Avril dari atas sampai kebawah, memastikan wanita yang di inginkan Tuannya seperti apa."Jadi ini selera Tuan? Wanita tanpa riasan dan penampilannya biasa saja, tapi tetap terlihat cantik?" gumam Azalea bertanya-tanya dalam hati.Secara tidak sadar Azalea sudah menargetkan Rey agar bisa menjadi kekasihnya. Karena dari semua pria yang ditemuinya, menurut Azalea hanya Rey yang masuk dalam kriteria, walau wanita itu belum mau mengatakannya secara langsung."Ada apa kamu kemari, Vril?" tanya Rey memastikan."Berita di TV," jawab wanita itu singkat sambil menundukkan kepala, meremas slempang tasnya."Berita di TV?" tanya Rey balik sambil mengerutkan kening.Avril menganggukkan kepalanya. "Berita di TV mengatakan kalau kamu pemilik Asmodeus Corporation, apakah benar?" tanyanya sedikit canggung.Rey langsung mengangguk tanpa ragu. "Ya, benar. Terus kenapa?" Avril tercengang saat Rey mengakuinya secara lang
Azalea, Avril dan Monica hanya bisa tersenyum getir melihat Rey yang tiba-tiba sudah berada di sana tanpa sepengetahuan mereka.Rey menghela napas panjang, menghampiri ketiga wanita yang sedang ada di apartemennya dan duduk bersama mereka."Apa kalian kira apartemen ku tempat untuk berpesta?" tanya Rey serius.Ketiga wanita itu kompak menggelengkan kepalanya sambil menunduk ketakutan."Apa kalian kira apartemen ku tidak memiliki peraturan?" cecar Rey.Ketiganya kembali menggelengkan kepalanya bersamaan."Shit ...." Rey menahan emosinya, melihat ketiga wanita dihadapannya sedang ketakutan, "bereskan, dan keluar dari apartemen ku!" seru Rey tegas sambil beranjak berdiri meninggalkan ketiga wanita tersebut.Azalea, Avril dan Monica dengan cepat membereskan tempat tersebut dan cepat keluar dari apartemen Rey.Mereka menutup pintu dan menghela napas bersamaan sambil bersandar didinding dekat pintu apartemen Rey."Kenapa kalian tidak bilang kalau Tuan Asmodeus sudah pulang!?" bentak Azalea k
Rey masih tertegun menatap Clara. Ia masih tidak percaya jika wanita yang mengajarinya mengemudi bisa berubah total, seolah ia memiliki sihir."Tuan Asmodeus?" tegur Clara dengan sedikit menggoyangkan tangan Rey."Eh ... i-iya," jawab Rey tersadar."Hihihi ... kenapa? Apa anda bingung dengan perubahan penampilanku?" tanyanya sambil terkikik geli.Rey menganggukkan kepala sambil tersenyum tipis.Clara melepaskan rangkulannya dan menunjuk ke atas. Rey mengikuti jari wanita yang menunjuk kesebuah papan nama Restoran."Restoran Golden Stars, seharusnya anda tahu kalau tempat ini hanya bisa dipesan oleh orang-orang kaya, bukan?" tanya Clara santai.Rey mengerutkan keningnya. "Maksud kamu?"Clara menurunkan tangannya dan menatap Rey sambil tersenyum. "Sebenarnya pengantar Mobil Lamborghini milikmu, dia manajer di Showroom Ayahku. Saat itu aku mengikutinya. Karena penasaran katanya orang yang membeli mobil tersebut merupakan pengusaha kaya dan masih muda, aku ....""Tunggu dulu, jangan bilang
Rey langsung menginjak rem mendadak, akibat terkejut mendapatkan pemberitahuan dari Sistem kalau misinya berhasil. Untung saja tidak ada kendaraan lain dibelakangnya sehingga tidak terjadi kecelakaan."Sistem Ba ...." Rey baru akan bertanya kepada Sistem, tubuhnya tiba-tiba terasa panas.[Mulai mengubah otot dalam tubuh pengguna!]Rasa panas yang di rasakan Rey perlahan bercampur dengan rasa sakit yang luar biasa ketika otot-ototnya mulai bertransformasi.Argh!Teriak Rey dalam mobil dengan keringat bercucuran deras dari seluruh tubuhnya. Pria itu benar-benar seperti mendapatkan siksaan yang sangat menyakitkan.Argh!Rey berteriak lagi saat otot-ototnya perlahan berubah, tubuhnya juga ikut berubah mengikuti perkembangan ototnya.Tubuh kurus Rey perlahan sedikit berisi, perutnya terlihat six pack. Urat-uratnya juga terlihat menonjol keluar.Rey masih meringis kesakitan merasakan perubahan tubuhnya, hingga perlahan-lahan rasa sakit dan panas pun menghilang.[kemampuan Bergerak Cepat tela
Mafia Hammer, merupakan kelompok Mafia yang menguasai dunia gelap kota Andalas. Mereka sudah terbiasa memanipulasi perdagangan kota tersebut dan tentunya bertransaksi barang terlarang secara sembunyi-sembunyi.Hari itu mereka akan bertransaksi Narkoba dengan jumlah cukup besar. Sayangnya Cars, anak dari pemimpin Mafia Hammer harus berurusan dengan Rey, sehingga transaksi harus di gagalkan.Hasilnya mereka yang akan menjual barang terlarang tersebut sangat marah terhadap kelompok Mafia Hammer, pasalnya mereka juga butuh waktu untuk menyelundupkan barang tersebut ke Andalas dan terpaksa pulang kembali.Tentu saja kejadian tersebut menjadi pukulan telak untuk kelompok Mafia Hammer. Karena itulah Pemimpin mereka menyuruh memburu Rey.Hasil rekaman CCTV menjadi patokan mereka untuk memburu Rey, dengan kata lain mereka semua sudah melihat wajah Rey pada saat itu. ***"Brengsek! Kemana kita harus mencarinya?!" raung pemimpin kelompok pemburu Rey menendang ban mobil.Para anak buahnya menundu
Empat orang yang tersisa maju kembali untuk menghajar Rey. Mereka semua maju bersamaan, berharap bisa mengalahkan Rey.SwutDuak! Duak!Rey melakukan pukulan upercut ke salah satu orang, pria itu langsung terjungkal ke belakang dan tidak sadarkan diri.SwutDuak!Salah satu dari mereka berhasil menendang punggung Rey. Sontak saja Rey menoleh, ia mengepalkan tangannya dan langsung melakukan tendangan memutar.SwutDuak!Tendangan memutar Rey tepat mengenai kepala pria itu hingga ia langsung terseret jatuh ke tanah dengan sangat keras.Tersisa dua orang lainnya, mereka berdua kembali melesatkan pukulan demi pukulan ke Rey. Namun, gerakan mereka berdua terlalu lambat sehingga Rey dapat menghindari setiap serangan mereka berdua.SwutDuak!Rey menendang keduanya sambil melompat, hingga mereka jatuh kebelakang secara bersamaan. Ia bergegas bangun lagi setelah terjatuh melakukan tendangan melompat, bergegas untuk menghajar mereka."Berhenti! Atau ku bunuh dia!" seru pemimpin kelompok tersebu
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R
Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe
Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc
Raihdo dan Uruz merupakan penjaga gerbang langit, ketika mereka sedang berjaga melihatvpetir kehendak langit aktif, keduanya pun langsung mencari tempat dimana petir kehendak langit menyambar yang menandakan adanya peningkatan Drajat Dewa. Kedua Dewa penjaga gerbang itu langsung turun ke Bumi sebab hal seperti ini jarang sekali terjadi."Uruz, kau laporkan masalah ini pada Dewa Agung! Aku yang akan mencari sosok yang telah mengaktifkan petir kehendak langit!" Perintah Raihdo dengan nada tegas."Baik, berhati-hatilah, Raihdo," jawab Uruz sambil pergi meninggalkan rekannya tersebut.Dengan kekuatanya, Raihdo segera melacak sosok yang terkena sambaran petir kehendak langit tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari tempat Rey tinggal. Meskipun hanya merasakan samar-samar, tetapi Raihdo yakin itu berasal dari sana.Raihdo yang penasaran dengan apa yang terjadi dan ingin mencari tahu lebih jelas lagi, dia memperhatikan kediaman Rey dari kejauhan untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melih
Ledakan yang menggelegar terdengar mengiringi sambaran petir berbentuk siluet Naga yang menghantam tubuh Rey. Seketika, tempat itu hancur, membuat bawahan-bawahan Rey yang berada di kejauhan terhempas oleh gelombang angin yang tercipta oleh benturan dahsyat tersebut.Noel yang tahu betul bahwa tuannya sedang berada dalam proses peningkatan kekuatan, hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berharap semoga Rey baik-baik saja. Tubuhnya terjungkal terhempas oleh gelombang angin yang disebabkan oleh sambaran petir Naga yang sangat besar tersebut.Para bawahan Rey lainnya yang terhempas oleh gelombang angin itu juga terlihat sangat khawatir, mereka menatap ke arah Rey dengan mata yang penuh kegelisahan. Beberapa di antaranya berusaha bangkit dan melihat kearah Rey untuk memastikan kondisinya, namun asap tebal masih menyelimuti tempat tersebut.Sementara itu, Rey yang terkena sambaran petir Naga, terasa seolah tubuhnya terbakar oleh energi yang luar biasa. Wajahnya tampak meringis menahan ras
Rey terpaku melihat tubuh manusia rekayasa genetika yang hancur di depan matanya. Dalam hitungan detik, ia menyaksikan daging dan tulang yang hancur mulai menyatu kembali, perlahan membentuk sosok yang utuh. "Tidak mungkin..." gumam Rey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Ia merasa darahnya terasa membeku melihat kekuatan regenerasi yang dimiliki sosok itu, seperti kekuatan yang ia miliki. Merasakan ancaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rey merasa terancam oleh kekuatan yang sama dengan dirinya, kini ada pada sosok di depannya.Rey menatap tajam ke arah sosok misterius itu, bersiap untuk menghancurkan setiap inci tubuhnya agar tidak bisa beregenerasi kembali. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan tenaga penuh. SwuzzSwuttBooomm! Kawah raksasa yang sudah tercipta menjadi semakin besar ketika Rey melepaskan pukulan mautnya. Asap tebal menyelimuti tubuh Rey, menciptakan nuansa mencekam di sekitarnya. Namun, kali ini Rey tidak menunggu asap t