Mile berencana untuk melawan Rey dengan menggunakan penelitian, membuat sebuah serum yang dapat memperkuat tubuh manusia.Karena itulah Mile mengumpulkan ilmuan yang memiliki pemikiran gila seperti dirinya, agar semua rencananya bisa berjalan lancar.Terlihat Mile mengecek hasil penelitian sementara para ilmuan yang dia kumpulkan, diantara mereka sudah ada yang berhasil mengembangkan sebuah serum yang dapat memperkuat seekor monyet.Mile memperhatikan monyet yang dikurung disebuah kandang besi, tampak ilmuan yang menemukan serum tersebut melemparkan sebuah kelapa utuh ke dalam kandang.Tidak berselang lama monyet tersebut mengambil kelapa tersebut dan langsung merobek bagian luar kelapa dengan sangat mudah menggunakan cengkraman jari-jarinya.Mile menyeringai saat melihat hal itu dan berkata dengan serius. "Kerja bagus, ini yang aku perlukan!" Ilmuan yang menemukan serum tersebut langsung tersenyum. "Terima kasih atas pujiannya Tuan."Mile menepuk bahu ilmuan tersebut dan menatap semu
Noel mengobrol panjang lebar dengan Bernard mengenai hubungan selama ini bersama Borns, sembari menunggu Rey yang belum juga menunjukkan batang hidungnya.Asmodeus Intelejen memang berhubungan dengan Menteri Pertahanan, walau terkadang mereka mis komunikasi akibat banyaknya penyusup yang bekerjasama dengan para mafia.Tidak berselang lama Rey datang setelah mereka menunggu selama setengah jam, hal itu menjadi pengalaman pertama seorang Menteri pertahanan yang harus menunggu tuan rumah menemuinya.Noel dan Borns langsung berdiri ketika melihat Rey datang, begitu juga dengan Bernard, mereka bertiga sedikit menundukkan kepalanya untuk menghormati Rey."Duduklah," ucap Rey santai.Mereka bertiga menganggukkan kepala, lantas kembali duduk saat Rey juga duduk di sofa tunggal ruang Tamunya."Maaf, membuat kalian menunggu, aku baru sempat tidur sejak semalam," ucap Rey sambil tersenyum simpul."Tidak apa Tuan, sekalian istirahat di sini," jawab Borns bercanda."Pasti banyak sekali yang harus d
Drago Island mulai berbenah, semua penerbangan dan pelayaran ke luar negeri dihentikan hari itu atas perintah menteri pertahanan.Semua militer Drago Island dikerahkan, bersamaan dengan Asmodeus Intelejen yang mulai bergerak, hal itu tentu saja membuat seluruh rakyat Drago Island terkejut.Para wartawan pun mulai meliput berita tentang terungkapnya kasus korupsi dan perjanjian gelap para pejabat Drago Island.Hasilnya semua warga menjadi geram, mereka pun berusaha untuk membantu para militer yang sedang menjalankan tugasnya.Bahkan sampai pelosok Desa, para pejabat yang bersembunyi berhasil ditemukan, efek kerjasama dengan para warga yang antusias ingin menangkap para pemakan uang rakyat tersebut.Semuanya berjalan sesuai rencana, walau seperti dugaan Rey ada beberapa berita yang bocor keluar. Akan tetapi berkat Grace yang sudah melobi pihak-pihak tertentu diluar negeri, masalah tersebut tidak berefek besar.Banyak pihak yang mendukung Asmodeus Corporation mengambil alih pertahanan Dra
Para pemimpin militer dari berbagai negara yang bersekutu dengan Asmodeus Corporation tersebut semuanya tertegun melihat Rey yang mengeluarkan aura pemimpin begitu kuat.Bahkan pemimpin militer Highland dan Newland yang meremehkannya langsung terdiam, suara mereka seolah tercekat, sulit untuk mengeluarkan kalimat demi kalimat lagi.Rey menengadahkan tangannya ke belakang, Grace yang masih terkejut dengan suara tawa Rey tersentak kaget dan langsung memberikan tas Rey yang berisikan laptopnya.Dengan cepat Rey membuka laptopnya, memperlihatkan senjata-senjata modern yang berhasil dia beli untuk memperkuat pertahanan Drago Island."Jika aku mau, bisa saja negara kalian ku hancurkan sekalian, aku rasa semua senjata-senjata itu lebih dari cukup untuk meluluhlantakan kalian semua!" seloroh Rey penuh penekanan.Para pemimpin militer yang berada di sana kembali menelan ludah ketika melihat ada jet tempur, kapal selam, bahkan kapal induk yang dibeli Rey langsung dari negara pemasok senjata nomo
Mile mengajak Porka dan Mera keluar dari Laboratorium untuk melihat-lihat Ibukota Hide, Highland.Mereka naik mobil bersama yang dikemudikan asisten Mile. Tujuan mereka tidak lain ke tempat Hary berada, sosok yang mendanai penelitian tersebut."Tuan, kita mau kemana?" tanya Mera sembari menjulurkan kepalanya keluar dari mobil menikmati pemandangan yang sudah lama tidak dilihatnya.Mile tersenyum melihat Mera begitu antusias dan senang. "Tempat tinggal baru kalian, sekalian agar kalian berdua bisa berbaur kembali dengan mereka."Mera hanya mengangguk-anggukan kepalanya, dia tidak peduli akan di suruh apa juga, baginya yang penting bisa melihat matahari dan merasakan udara sejuk dari pada harus terkurung di Laboratorium selamatnya.Sementara Porka hanya duduk diam sambil menatap keluar jendela mobil, dia tidak seekspresif Mera."Porka, nanti dengarkan semua perkataan orang yang akan aku kenalkan pada kalian, sebisa mungkin lindungi dia, seperti melindungi ku, apa kau mengerti?" tanya Mil
Mile sangat yakin bisa membuat Rey terluka kali ini. Meskipun tidak, dia hanya ingin melihat, sejauh apa hasil rekayasa genetikanya tersebut.Akan tetapi, faktanya Rey terlihat sangat santai, terlepas dia yang memang begitu kuat dengan kekuatan dari Sistem. Dia juga akan mendapatkan peringatan serius oleh Sistem jika memang benar-benar ada yang sedang membahayakan dirinya.Di tempat Rey berada, terlihat dia sedang bersama Gia dan Noel membahas keamanan gedung yang akan digunakan untuk pernikahannya. Sedangkan kedua wanita Rey sedang mencoba gaun yang dibawa Grace dan Azalea di kamar mereka."Tuan gedung dipastikan aman, mulai sekarang juga akan dilakukan pengecekan berkala agar tidak ada sesuatu yang bisa mengganggu keamanan pernikahan Anda nantinya," ungkap Noel mantap."Baguslah kalau begitu, aku juga tidak ingin acara ini berantakan," jawab Rey merasa senang."Tuan, tapi ada sesuatu yang aneh dengan salah satu tamu dari Highland, dia meminta paksa undangan pernikahan Anda," timpal
Pesta pernikahan pun dimulai dengan suara tepuk tangan para tamu, ketika melihat Rey yang di apit kedua wanita menuju altar tempat mereka akan mengucapkan sumpah sehidup semati.Terlihat keluarga Revalina dan Avril tampak senang melihat kedua wanita itu tampak bahagia mengenakan gaun pernikahan mereka.Sementara acara pernikahan Rey sedang berlangsung, di luar gedung terlihat sebuah mobil Van berhenti tidak jauh dari sana."Mera, ingat kata Tuan, kau hanya boleh membuat kekacauan kecil, tidak boleh lebih!" perintah Hary yang berada di kursi depan."Aku tahu itu, Tuan pasti tidak akan kecewa padaku," jawab Mera yang langsung turun dari mobil tanpa ragu sama sekali.Mera yang mengenakan pakaian layaknya wanita pada umumnya, membuat dia tidak terlihat sama sekali sebagai seseorang hasil rekayasa genetika."Porka, kau bersiap menyelamatkan Mera jika Rey datang!" lanjut Hary mememberikan perintah pada Porka.Porka hanya menganggukkan kepalanya, dia tidak seperti Mera yang agresif, sosok te
Rey sudah menduga ada yang tidak beres ketika Sistem memberikannya misi, tetapi dia tidak tahu apa maksud dua sosok yang dimaksud bisa mengancam keselamatan umat manusia tersebut.Rey melepaskan Jas pernikahannya dan memberikannya kepada Gia, sekarang dia hanya mengenakan kemeja putih dan celana setelah jasnya."Tuan, biar kami yang mengurus masalah ini, lebih baik Anda tetap di dalam," tegur Gia sambil berjalan mengikuti Rey keluar gedung."Lawan kalian sangat kuat, bukan? Jangan bertindak konyol, Gia!" bentak Rey yang merasakan banyak orang-orangnya bertumbangan gugur di luar gedung.Gia tidak dapat menjawab perkataan Rey, kenyataannya memang mereka sedang kesulitan melawan Mera dan Porka yang memiliki kekuatan di luar batas manusia biasa.Ketika Rey baru keluar gedung, dia melihat halaman gedung sudah porak poranda, ditambah banyak bawahannya yang tewas.Terlihat Noel juga terluka akibat terkena serpihan batu yang dilemparkan Porka untuk menyerang mereka semua.Rey mengepalkan tanga
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R
Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe
Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc
Raihdo dan Uruz merupakan penjaga gerbang langit, ketika mereka sedang berjaga melihatvpetir kehendak langit aktif, keduanya pun langsung mencari tempat dimana petir kehendak langit menyambar yang menandakan adanya peningkatan Drajat Dewa. Kedua Dewa penjaga gerbang itu langsung turun ke Bumi sebab hal seperti ini jarang sekali terjadi."Uruz, kau laporkan masalah ini pada Dewa Agung! Aku yang akan mencari sosok yang telah mengaktifkan petir kehendak langit!" Perintah Raihdo dengan nada tegas."Baik, berhati-hatilah, Raihdo," jawab Uruz sambil pergi meninggalkan rekannya tersebut.Dengan kekuatanya, Raihdo segera melacak sosok yang terkena sambaran petir kehendak langit tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari tempat Rey tinggal. Meskipun hanya merasakan samar-samar, tetapi Raihdo yakin itu berasal dari sana.Raihdo yang penasaran dengan apa yang terjadi dan ingin mencari tahu lebih jelas lagi, dia memperhatikan kediaman Rey dari kejauhan untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melih
Ledakan yang menggelegar terdengar mengiringi sambaran petir berbentuk siluet Naga yang menghantam tubuh Rey. Seketika, tempat itu hancur, membuat bawahan-bawahan Rey yang berada di kejauhan terhempas oleh gelombang angin yang tercipta oleh benturan dahsyat tersebut.Noel yang tahu betul bahwa tuannya sedang berada dalam proses peningkatan kekuatan, hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berharap semoga Rey baik-baik saja. Tubuhnya terjungkal terhempas oleh gelombang angin yang disebabkan oleh sambaran petir Naga yang sangat besar tersebut.Para bawahan Rey lainnya yang terhempas oleh gelombang angin itu juga terlihat sangat khawatir, mereka menatap ke arah Rey dengan mata yang penuh kegelisahan. Beberapa di antaranya berusaha bangkit dan melihat kearah Rey untuk memastikan kondisinya, namun asap tebal masih menyelimuti tempat tersebut.Sementara itu, Rey yang terkena sambaran petir Naga, terasa seolah tubuhnya terbakar oleh energi yang luar biasa. Wajahnya tampak meringis menahan ras
Rey terpaku melihat tubuh manusia rekayasa genetika yang hancur di depan matanya. Dalam hitungan detik, ia menyaksikan daging dan tulang yang hancur mulai menyatu kembali, perlahan membentuk sosok yang utuh. "Tidak mungkin..." gumam Rey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Ia merasa darahnya terasa membeku melihat kekuatan regenerasi yang dimiliki sosok itu, seperti kekuatan yang ia miliki. Merasakan ancaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rey merasa terancam oleh kekuatan yang sama dengan dirinya, kini ada pada sosok di depannya.Rey menatap tajam ke arah sosok misterius itu, bersiap untuk menghancurkan setiap inci tubuhnya agar tidak bisa beregenerasi kembali. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan tenaga penuh. SwuzzSwuttBooomm! Kawah raksasa yang sudah tercipta menjadi semakin besar ketika Rey melepaskan pukulan mautnya. Asap tebal menyelimuti tubuh Rey, menciptakan nuansa mencekam di sekitarnya. Namun, kali ini Rey tidak menunggu asap t