Share

PERTEMUAN SERIUS

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-09 19:06:00

"Kata Alif sih begitu, Mas. Tiap hari Alif juga berusaha membujuknya untuk mau kembali ke sini. Tapi sepertinya Maretha memang tidak mau lagi pulang, Mas."

"Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku bisa nggak tau tentang semua itu, Ra. Bodoh sekali aku ini. Tidak memperhatikan anak sendiri."

"Alasan Alif tidak memberitahu kita karena dia juga berpikir Maretha sudah bisa menerima semua itu, Mas. Tapi ternyata belum."

"Jadi mereka berdua mengorbankan perasaan untuk kita, Sayang? Alif dan Maretha?"

"Sepertinya begitu, Mas. Alif ingin melihat aku bahagia setelah berpisah dari mas Dhani."

"Dan dia mengesampingkan perasaannya sendiri? Ya Tuhan, anak anak." 

Seno mengusap wajahnya perlahan. Terlihat jelas sekali raut penyesalan mendalam dalam diri lelaki itu.  
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KERENDAHAN HATI

    Usai jam kuliah, Alif sudah menunggu di depan kelas Maretha. Sementara Seno dan Aira rupanya telah menunggu mereka di taman kampus.Melihat dua anak muda yang berjalan beriringan menuju ke arah mereka, Aira dan Seno pun segera bangkit."Sudah selesai kuliah kalian?" tanya Seno basa-basi. Kedua anak itu nampak mengangguk. Maretha yang baru menyadari kehadiran Aira di tempat itu juga mendadak jadi sedikit canggung."Kamu mau ikut papa atau mobil Alif, Reth?" tanya Seno lagi."Retha ikut Alif aja," sahutnya cepat. Alif sampai kaget dibuatnya. Mungkin ini karena ada ibu tirinya bersama papanya, makanya dia memilih untuk ikut dengan mobil Alif.Setengah jam perjalanan, akhirnya keempatnya sampai juga di sebuah restauran lumayan mahal di kota itu. Seno sengaja memesan private ro

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-10
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   DHANI & SENO

    "Halo mas Dhani, apa kabar?" sapanya ramah saat melihat mantan suami dari istrinya itu memasuki ruangan. Seno sedikit keheranan melihat penampilan Dhani kali ini yang sedikit agak berubah. Lelaki yang juga merupakan ayah dari anak-anak tirinya itu sepertinya badannya semakin kurus saja."Alhamdulillah baik, Mas. Aku ke sini mau ketemu Aira," ucapnya meminta ijin."Duduk dulu, Mas." Seno mempersilahkan Dhani untuk duduk di sofa ruang kerjanya. Biasanya lelaki itu hanya akan menerima tamunya di sofa saat ingin melakukan pembicaraan yang lebih santai."Kebetulan hari ini Aira gak ikut ke kantor. Memang beberapa hari ini sengaja nggak aku suruh kerja dulu. Anak-anak sedikit rewel karena sering ditinggal," ucap lelaki itu sambil terkekeh ringan. Dhani pun berusaha mengimbangi guyonan suami baru mantan istrinya itu dengan baik.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   SAKITNYA SORAYA

    "Nggak Bu, nggak bisa! Mana mungkin bapak membiarkan Soraya ketemu sama laki-laki yang tidak punya harga diri itu. Nggak akan bapak biarkan itu terjadi.""Tapi, Pak. Bagaimana kalau itu ternyata permintaan terakhir anakmu? Apa nanti kamu tidak akan menyesal?""Permintaan terakhir apa? Apa kamu mengharapkan kematian anakmu sendiri, Bu?""Bukan begitu, Paak. Aku hanya kasihan sama Soraya. Aku bisa merasakan betapa inginnya dia bertemu mantan suaminya itu. Dia minta ke sana hanya karena ingin ditemani si Dhani pergi ke makam anak mereka, Pak. Apa salahnya?"Pak Suherman pun terdiam. Lelaki tua itu memang tahu, segala upayanya selama ini untuk kesembuhan Soraya memang seperti sia-sia saja. Penyakit yang bagi sebagian orang bisa diatasi itu rupanya tidak berlaku untuk anaknya. Semakin hari tubuh Soraya semakin menderita digerogoti oleh p

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   MANTAN MERTUA

    Dua jam kemudian, Seno, Aira, dan Adnan pun sudah melaju menuju rumah Dhani. Ketiganya mendapat sambutan ramah dari Dhani dan Bu Salim. Wanita tua iu nampak berbinar kala melihat cucu keduanya datang bersama ibu dan papa sambungnya."Aira, ibuk kangen sama kamu. Kenapa nggak pernah main-main ke sini, Nduk?" sambut bu Salim sambil memeluk mantan menantunya itu dengan hangat. Sementara dari kursi rodanya, pak Salim yang beberapa waktu terakhir mengalami stroke hanya bisa memandangi cucu dan mantan menantunya dengan tatapan aneh. Matanya mendadak nampak berkaca-kaca, seolah ada yang ingin dia ungkapkan tapi mulutnya memang sudah tak bisa berkata-kata."Iya, maaf ya, Buk. Aira agak sibuk akhir-akhir ini. Anak-anak juga sibuk dengan sekolahnya. Ibu sendiri bagaimana, sehat?""Ya begini ini lah, Ra. Sudah tambah sering sakit sakitan aja. Dikit-dikit masuk angin," ucap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-13
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KUNJUNGAN ADNAN

    Dalam perjalanan ke rumah orangtua Gina, Adnan justru tak bisa tenang. Entah kenapa perjumpaannya dengan Soraya tadi begitu mengganggu pikirannya."Itu tadi istrinya mas Dhani yang dulu pernah datang ke rumah kita untuk minta maaf kan, Sayang?" tanya Seno di sela-sela perjalanan mereka.Aira yang sedari tadi tengah memperhatikan Adnan yang duduk di jok belakang dari kaca spion sedikit kaget dengan pertanyaan Seno yang tiba-tiba."I-iya Mas, yang itu," jawabnya sedikit terbata."Kasihan sekali ya kondisinya sekarang. Dulu waktu ke rumah kita itu sepertinya belum separah itu ya? Padahal Baru berapa bulan yang lalu ya, Ra?" Seno seperti sedang larut dalam hitung-hitungan."Aku juga hampir nggak percaya tadi, Mas. Seandainya mas Seno pernah melihatnya saat masih sehat du

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-14
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   DATANGNYA CINTA LAIN

    Beberapa menit setelah kepergian Adnan, dada Soraya tiba-tiba sesak. Wanita itu tak henti menangis. Entah apa yang dia tangisi. Ibu dan bapaknya sampai kebingungan dengan perilaku anak bungsunya itu."Seandainya waktu bisa kuputar ulang, aku tak ingin merusak kebahagiaan keluarga mbak Aira dengan mas Dhani. Mereka memiliki anak-anak yang berhati begitu luar biasa, Buk."Akhirnya setelah didesak oleh sang ibu, Soraya pun meluapkan perasaannya. Bapak dan ibunya hanya bisa membesarkan hati wanita itu sebisanya."Sudahlah, Nduk. Kamu sudah minta maaf. Mereka orang-orang baik, ibu yakin juga sudah memaafkan kamu. Sekarang tenangkan pikiranmu. Ikhlas ya, Nduk."Kemudian Bu Suherman pun memeluk anaknya dengan erat. Haru segera saja menyelimuti kamar luas yang penuh dengan aura kesedihan itu...

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   MARETHA & ABIDZAR

    Malam harinya, Vina terlihat baru keluar dari kamarnya. Sementara Maretha terlihat sedang membuat spaghetti di dapur kecil rumah mereka."Sudah pulang temen kamu, Reth?""Udah dari tadi kali, Mah. Mama sih tidurnya ngebo gitu.""Mama bosen, Reth. Papa kamu udah kirim kamu uang belum bulan ini?""Nggak tau, belum liat rekening. Udah palingan, Ma. Papa kan nggak pernah telat ngasih uang Retha. Memangnya kenapa sih?""Mama pengen shopping. Duit mama habis kan buat beli rumah ini. Tolongin mama dong, Sayang.""Tolongin apa, Mah?""Bilangin papa buat kasih modal mama. Mama mau bisnis lagi.""Bisnis apaan lagi, Maaah? Berlian lagi? Entar kesangkut masalah lagi?" ujar Maretha terlihat kurang su

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   CUCU PERTAMA AIRA

    Kali ini Maretha hanya terdiam. Gadis itu hampir saja melupakan pertemuannya dengan sang papa dan ibu tirinya. Waktu itu dirinya dan Alif memang sudah janji pada kedua orangtua itu akan menjalin hubungan kakak dan adik dengan baik lagi seperti sebelumnya."Oke, oke, baik. Kalau kamu mau hubungan kita baik, jangan ganggu-ganggu aku lagi dong kalau gitu.""Kenapa harus begitu? Aku kan peduli sama kamu, Reth. Kamu jangan salah paham.""Sudah kubilang aku nggak butuh pelindung ya, Lif. Ngeyel banget sih kamu itu." Maretha kini terlihat mulai kesal. Tapi dalam hati sebenarnya tak ada yang tahu bahwa dia senang dengan perhatian Alif padanya hingga saat ini.Alif kembali menengok ke sekeliling. Saat dirasanya mereka hanya berdua saja di t

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17

Bab terbaru

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   PASANGAN-PASANGAN BAHAGIA (ENDING)

    "Retha!" Alif segera menyambar beberapa buku yang sudah diincarnya sejak tadi dari etalase saat dilihatnya seperti sosok adiknya di rak buku tak jauh dari tempatnya berdiri.Gadis yang merasa dipanggil itu pun langsung menoleh. Dia kaget melihat ternyata Alif pun sedang berada di toko buku yang sama dengan dirinya saat itu."Sama siapa?" tanya Alif saat akhirnya berhasil mendekat pada adiknya."Mmmm, sama ... Abidzar," jawabnya sedikit gugup."Oya? Mana dia?" Alif mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari-cari sosok Abidzar di tempat itu. Bibirnya nampak mengembangkan senyum saat akhirnya menemukan pemuda itu diantara buku-buku bisnis."Kamu sendiri sama siapa?" tanya balik Maretha setelah merasa Alif tak lagi sedang menertawakannya.

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   SEMUA BISA BERUBAH

    Siang itu Alif rupanya mulai mengenal sosok Aisha. Gadis yang terlihat seperti anak kecil saat di kampus itu ternyata lebih mandiri dari yang dia tahu. Ayahnya berprofesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil, membesarkan Aisha sendiri tanpa bantuan pembantu. Sejak SMP ternyata Aisha telah diajari mandiri oleh ayahnya itu. Dia pun tumbuh menjadi gadis yang serba bisa dalam mengurus rumah."Kadang aku iri Lif waktu jaman masih sekolah, melihat teman-teman masih punya keluarga lengkap. Tapi tiap kali ayah selalu bisa membesarkan hatiku. Dan dia mampu menunjukkan padaku bahwa hidup bersamanya saja juga sudah cukup."Aisha masih melanjutkan pembicaraan di sela-sela acara makan mereka."Hidup itu hanya saling lihat satu sama lain kok, Sha. Yang kelihatannya bahagia belum tentu merasa seperti itu aslinya. Saat kamu cerita tadi aku malah merasa kamu itu lebih beruntung m

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   ALIF & AISHA

    Mendengar kalimat Abidzar, Alif tiba-tiba bisa menebak bahwa adik tirinya itu kemungkinan sudah mulai suka sama Abidzar. Buktinya dia sudah mau membuka diri untuk membahas masalah yang lebih pribadi pada sahabatnya itu."Memangnya Retha bilang apa sama kamu?""Dia sih cuma pengen tau pendapatku soal cewek yang udah nggak virgin. Trus dia juga tanya masalah pasangan hidup yang sudah nggak virgin. Sori ya Lif sebelumnya, apa Maretha itu ...." Abidzar tak sampai hati melanjutkan kalimatnya."Aku bukan orang yang berhak menjawab itu, Bi. Aku rasa kamu sendiri yang harus nanyain langsung sama Retha kalau memang kamu serius sama dia. Memangnya kalau boleh tau seserius apa sih kamu sama Retha?""Mau jawaban jujur, Lif?"

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   OBROLAN SERIUS CALON IPAR

    "Kenapa sih tiba-tiba tanya-tanya masalah kayak gitu, Reth?""Heh? Apa? Enggak, nggak apa-apa. Pengen tau aja pandangan cowok soal itu." Maretha mendadak gugup dengan pertanyaan Abidzar yang tak disangkanya itu."Allah itu sudah memberikan jodoh pada masing-masing orang. Dan saat sepasang jodoh itu sudah dipertemukan, hal-hal seperti itu sudah nggak akan ada pengaruhnya lagi. Maksudku, pasangan yang memang sudah ditakdirkan berjodoh tak akan sempat memikirkan hal-hal kayak gitu, Reth. Lagian orang-orang sekarang kurasa lebih open minded kok. Kita para cowok juga nggak merasa suci-suci amat. Jadi kalau aku, seperti apa di masa sekarang jauh lebih penting sih dibanding masih terus berkutat mempermasalahkan masa lalunya.""Oya?""Aku sih gitu.""Trus ngapain kamu ngejar-ngejar aku? Bukannya ka

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KEMATIAN SORAYA

    Hari menjelang siang saat Adnan baru bisa menghempaskan punggungnya ke sebuah sandaran bangku rumah sakit tak jauh dari kamar perawatan istri dan anaknya.Rasa kantuk yang dari dini hari sempat tak dirasakannya kini seperti menggelayuti dan membuatnya tak tahan lagi, hingga kemudian pemuda itu pun jatuh tertidur di bangku itu.Baru sekitar lima belas menit Adnan terlelap, tiba-tiba ponsel di sakunya berbunyi. Dengan gerakan cepat karena kaget, Adnan pun sontak bangkit dari posisi rebahannya. Kemudian segera diraihnya ponsel itu. Dahinya sedikit berkerut saat melihat sebuah panggilan dari nomer asing."Ya?" sapanya sedikit malas."Nak Adnan?" tanya suara seorang wanita dari seberang.Awalnya Adnan mengira itu salah satu temannya atau teman Gina yang ingin mengucapkan

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   CUCU PERTAMA AIRA

    Kali ini Maretha hanya terdiam. Gadis itu hampir saja melupakan pertemuannya dengan sang papa dan ibu tirinya. Waktu itu dirinya dan Alif memang sudah janji pada kedua orangtua itu akan menjalin hubungan kakak dan adik dengan baik lagi seperti sebelumnya."Oke, oke, baik. Kalau kamu mau hubungan kita baik, jangan ganggu-ganggu aku lagi dong kalau gitu.""Kenapa harus begitu? Aku kan peduli sama kamu, Reth. Kamu jangan salah paham.""Sudah kubilang aku nggak butuh pelindung ya, Lif. Ngeyel banget sih kamu itu." Maretha kini terlihat mulai kesal. Tapi dalam hati sebenarnya tak ada yang tahu bahwa dia senang dengan perhatian Alif padanya hingga saat ini.Alif kembali menengok ke sekeliling. Saat dirasanya mereka hanya berdua saja di t

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   MARETHA & ABIDZAR

    Malam harinya, Vina terlihat baru keluar dari kamarnya. Sementara Maretha terlihat sedang membuat spaghetti di dapur kecil rumah mereka."Sudah pulang temen kamu, Reth?""Udah dari tadi kali, Mah. Mama sih tidurnya ngebo gitu.""Mama bosen, Reth. Papa kamu udah kirim kamu uang belum bulan ini?""Nggak tau, belum liat rekening. Udah palingan, Ma. Papa kan nggak pernah telat ngasih uang Retha. Memangnya kenapa sih?""Mama pengen shopping. Duit mama habis kan buat beli rumah ini. Tolongin mama dong, Sayang.""Tolongin apa, Mah?""Bilangin papa buat kasih modal mama. Mama mau bisnis lagi.""Bisnis apaan lagi, Maaah? Berlian lagi? Entar kesangkut masalah lagi?" ujar Maretha terlihat kurang su

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   DATANGNYA CINTA LAIN

    Beberapa menit setelah kepergian Adnan, dada Soraya tiba-tiba sesak. Wanita itu tak henti menangis. Entah apa yang dia tangisi. Ibu dan bapaknya sampai kebingungan dengan perilaku anak bungsunya itu."Seandainya waktu bisa kuputar ulang, aku tak ingin merusak kebahagiaan keluarga mbak Aira dengan mas Dhani. Mereka memiliki anak-anak yang berhati begitu luar biasa, Buk."Akhirnya setelah didesak oleh sang ibu, Soraya pun meluapkan perasaannya. Bapak dan ibunya hanya bisa membesarkan hati wanita itu sebisanya."Sudahlah, Nduk. Kamu sudah minta maaf. Mereka orang-orang baik, ibu yakin juga sudah memaafkan kamu. Sekarang tenangkan pikiranmu. Ikhlas ya, Nduk."Kemudian Bu Suherman pun memeluk anaknya dengan erat. Haru segera saja menyelimuti kamar luas yang penuh dengan aura kesedihan itu...

  • LUKA HATI SEORANG ISTRI   KUNJUNGAN ADNAN

    Dalam perjalanan ke rumah orangtua Gina, Adnan justru tak bisa tenang. Entah kenapa perjumpaannya dengan Soraya tadi begitu mengganggu pikirannya."Itu tadi istrinya mas Dhani yang dulu pernah datang ke rumah kita untuk minta maaf kan, Sayang?" tanya Seno di sela-sela perjalanan mereka.Aira yang sedari tadi tengah memperhatikan Adnan yang duduk di jok belakang dari kaca spion sedikit kaget dengan pertanyaan Seno yang tiba-tiba."I-iya Mas, yang itu," jawabnya sedikit terbata."Kasihan sekali ya kondisinya sekarang. Dulu waktu ke rumah kita itu sepertinya belum separah itu ya? Padahal Baru berapa bulan yang lalu ya, Ra?" Seno seperti sedang larut dalam hitung-hitungan."Aku juga hampir nggak percaya tadi, Mas. Seandainya mas Seno pernah melihatnya saat masih sehat du

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status