Beranda / Romansa / LOVE & DESTINY / Tak Ingin Kau Tahu

Share

Tak Ingin Kau Tahu

Penulis: Genie
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-03 22:24:30

Kondominium Apartemen, Podomoro City

            Marcel kini sedang tersenyum memandangi bunga yang tadi sempat dia berikan kepada Mikaela. Dia bahagia wanita itu mau menerima bunga darinya. Ini juga pertama kalinya dia berdansa dan itu adalah dengan istrinya.

“Aku semakin yakin kalau aku sudah mulai mencintainya. Dia adalah takdir yang digariskan Tuhan bagiku. Aku tidak akan menyia-nyiakan dirinya sedikitpun.” gumam Marcel dengan nada bahagia.

            Meskipun Mikaela kini sedang bersama Willy, dia tahu kalau disana Willy akan menjaga wanita itu dengan baik. Lagipula, Willy sendiri yang memintanya untuk kembali bersama Mikaela. Dia sadar kalau Willy memang orang yang benar-benar baik meski dia memiliki keterbatasan.

‘Terima kasih untuk kepercayaanmu William! Mikaela akan selalu aman bersamaku! Aku akan menjaganya sepenuh hatiku’, tekad Ma

Genie

Aku akan selalu bahagia jika kamu bahagia- William Simon

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LOVE & DESTINY   Dia Membutuhkan Kita

    Mansion Djuanda Sesampainya di mansion keluarganya, Mikaela langsung berlari dengan cepat untuk menghampiri Selena. Perasaannya terus menerus tidak karuan sepanjang jalan. Hatinya sangat sedih ketika mendengar putrinya sakit dan dia tidak ada disitu. Dia menyesali kenyataan bahwa Selena adalah korban dari keegoisan dirinya. “Sayang! Gimana keadaan kamu?” Mikaela langsung memgegang tangan Selena sambil mengelus dahi putrinya. ‘Panas!’ pikirnya panik saat menyentuh dahi Selena. “Bu, kita harus membawanya ke rumah sakit,” ucap dokter yang dipanggil oleh keluarga Djuanda. “Ya sudah! Kenapa kalian menunda lagi sih?!” marah Mikaela karena panik dengan kondisi Selena. “Maaf, Kaela. Tapi Selena terus menerus memanggil papa dan mamanya. Dia dari semalam tidak mau makan karena merindukan kalian,” jelas Anye membuat Mikaela dan Marcel terpukul karena kenyataan ini. “Ayo, k

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-03
  • LOVE & DESTINY   Ketegangan Berkurang

    Marcel dan Mikaela terus berada disini untuk menjaga putri mereka. Bahkan Marcel mengurus beberapa urusan kantor langsung dari rumah sakit. Kemudian, Elmand dan Ribka datang ke rumah sakit untuk menjenguk cucu kesayangan mereka.“Bagaimana keadaan Selena? Maaf ya, kami baru datang.” Ribka langsung menanyakan kabar Selena pada keduanya.“Dia sudah mulai baik-baik saya. Mungkin besok dia bisa pulang.” Mikaela menjelaskan keadaannya pada Ribka. Elmand kemudian mengambil posisi untuk duduk disamping putra sulungnya. Dia langsung menepuk pundak Marcel yang kini tengah sibuk dengan laptopnya.“Kamu… baik-baik saja kah?” tanya Elmand pada Marcel dengan nada hangat dan perhatian sebagai seorang ayah.“Baik, Pa!” jawab Marcel lalu menutup laptopnya untuk bicara dengan ayahnya.“Semenjak kamu keluar lagi dari rumah, jujur rumah besar itu terasa sepi lagi nak. Dulu papa tidak peduli sama sekal

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-03
  • LOVE & DESTINY   Demi Selena

    Rumah Sakit Mikaela dan Marcel sudah kembali cukup malam kemudian berganti jaga dengan Ribka dan Elmand. Mereka sudah kelihatan lebih baik daripada sebelumnya. Itu membuat Elmand dan Ribka jadi lebih tenang dan yakin hubungan kedua pasti membaik. “Mama sama papa pulang dulu ya. Kalian jaga Selena baik-baik,” pesan Ribka diangguki oleh keduanya. Sepeninggal Elmand dan Ribka keduanya mengambil posisi masing-masing. Mikaela berada disebelah Selena dan Marcel duduk di sofa sambil memeriksa laptopnya. Mikaela terus memandang Selena sambil tersenyum dan mengelus wajah putri kecilnya itu. “Kenapa ya, Selena mirip denganmu?” tanyanya membuka topik pembicaraan dengan Marcel. “Dia putriku, tentu saja mirip. Tapi sebenarnya bentuk wajahnya menirumu kok.” jawab Marcel kemudian menutup laptopnya dan berjlan menuju sebelah ra

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • LOVE & DESTINY   Pembatalan Perceraian

    Wanita itu memesan taksi online menuju suatu tempat. Dia meneguhkan hatinya untuk melakukan ini dan yakin kalau ini adalah jalan yang terbaik. Beberapa saat kemudian dia sampai di sebuah tempat. Yaitu di Pengadilan Negeri. Mikaela berjalan menuju ruang staf yang mengurus bagian perceraian. “Selamat pagi, bu. Bisa beri tahu namanya?” tanya petugas itu untuk mendata. “Mikaela Cassandra Buana,” jawab Mikaela dan sang petugas mengetikkan namanya di komputernya untuk mencari datanya. “Oh, bu Mikaela! Persidangan perceraian pertama akan dilakukan besok, ada apa ibu datang pagi ini?” tanya petugas itu setelah melihat data di komputer tentang jadwal sidang perceraian Mikaela. “Saya mau mebatalkan gugatan saya!” ujar Mikaela dengan nada yakin. “Membatalkan gugatan ya, bu. Baiklah, ibu sebagai penggugat membatalkan perceraiannya ya. Baiklah, ini surat pernyataan pembatalan gugatannya, bu.” si petugas menyerahkan sebuah surat pernyataan untuk ditanda tan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • LOVE & DESTINY   Memulai lagi

    Setelah pemeriksaan, akhirnya Selena bisa pulang. Marcel dan Mikaela dengan bahagia membawa putri kecil mereka pulang dari Rumah Sakit menuju Kondominium mereka. Mikaela sangat lega karena semua masalah yang menumpuk di kepalanya serasa terangkat semuanya. Dia tahu bahwa keputusannya untuk mempertahankan rumah tangganya adalah keputusan yang terbaik. Kini mereka bertiga tengah berada di kamar Selena. Mikaela disamping kanan dan Marcel di samping kiri tengah menceritakan dongeng pengantar tidur. Saat berpikir Selena sudah terlelap, mereka beranjak untuk pergi. Namun, Selena menahan tangan kedua orang tuanya. “Mama! Papa! Aku mau bobo baleng kalian,” pinta gadis kecil itu membuat Marcel dan Mikaela saling memandang satu sama lain. “Tapi tempat tidur kamu kecil, sayang. Mana muat mama sama papa,” jawab Mikaela beralasan. “Kita pindah saja ke kamar

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • LOVE & DESTINY   Hadiah Terakhir

    Indonesia Apartemen, Podomoro City “Jadi seluruh harta dan warisan yang bapak miliki bapak serahkan kepada ‘Mikaela Cassandra Buana’ setelah bapak meninggal?” tanya seorang pengacara yang kini duduk berhadapan dengan Willy. “Iya! Buat surat wasiatnya! Apartemen yang di Cambrigde, apartemen ini, mobil, cek, giro, deposito dan tabungan akan menjadi miliknya jika aku mati nanti!” jawab Willy dengan yakin. “Tapi pak, kenapa secepat ini? Bapak juga masih muda dan dia ini siapa? Adik atau keluarga dekat?” tanya pengacara itu bingung dengan Willy yang membuat wasiat terlalu cepat menurutnya. “Pekerjaan anda hanya mengurus surat ini dan mengesahkannya dengan hukum yang berlaku. Jangan banyak tanya!” jawab Willy dengan tegas membuat sang pengacara tak berkutik lagi. “Ah, baiklah pak! Bagaimana dengan asuransi? Apa kuasanya akan bapak berikan padanya juga?” si pengacara menanyakan satu jenis warisan lagi, yaitu asuransi. “Ah iya! Tambahk

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • LOVE & DESTINY   Kembalinya Kepercayaan

    Perusahaan Buana Wajah Marcel terlihat bahagia hari ini. Perjuangannya untuk mempertahankan keluarga kecilnya memang membuahkan hasil. Dia tidak mau keberhasilannya ini diganggu oleh apapun lagi. Bukan berarti dia sengaja membuang dan menyakiti Michelle. Dia juga merasa bersalah pada wanita itu. Tapi dia lega karena adiknya memang sangat mencintai wanita itu. Michelle berhak mendapatkan kebahagiaan dari Michael, bukan dirinya.“Wajah pak Marcel kelihatan baik?” bisik salah seorang karyawan.“Iya, belakangan ini kan, pak Marcel suka marah-marah. Salah sedikit saja, langsung dimarah. Hampir saja sebagian karyawan mau resign karena tidak tahan,” tambah karyawan satunya lagi. Ya, memang akhir-akhir ini Marcel sering marah-marah. Tapi, dia ingin memperbaiki hubungannya dengan para bawahannya. Dia akan ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • LOVE & DESTINY   Foto Keluarga

    Di sisi lain…“Cih! Sial! Bagaimana bisa Perusahaan Buana membatalkan seluruh kerja samanya secara sepihak? Kau juga payah sekali Raymond! Sudah sudah payah papa melanjutkan Perusahaan opahmu ini, dan kamu hanya memikirkan nafsumu sendiri? Kau tidak tahu siapa itu Adinata Djuanda? Marcel Arya Buana? Dasar anak bodoh!” maki Brawijaya ayah dari Raymond Alexander.“Maafkan saya, Pa! Saya akan berusaha mengembalikan semuanya supaya normal. Saya akan membuat Marcel Buana menyesali tindakannya,” janji Raymond berusaha meyakinkan ayahnya.“Maaf katamu? Cih! Dari dulu papa sangat ingin menagalahkan si Adinata sialan itu! Sekarang kamu malah mencoreng wajah papa dengan mencoba melecehkan putrinya? Apa kata orang kalau putra pensiunan pejabat tinggi TNI melakukan hal itu? Harusnya kamu memikirkan nama baik papa, Raymond! Sampai memengaruhi bisnis pula! Hah! Papa harus cari cara supaya Perusahaan kita bisa tetap stabil,”

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07

Bab terbaru

  • LOVE & DESTINY   Epilog

    Beberapa bulan kemudian… Mikaela kini berdiri di sebuah tempat pemakaman umum sambil membawakan sebuket bunga lily. Dia kini berada tepat di makam William Simon. Dan hari ini, dia memang sengaja datang sendiri kesini. “Hari ini harusnya kamu berusia genap 28 tahun, Willy. Tapi kamu pergi terlalu cepat meninggalkan semuanya,” gumam Mikaela sambil meletakkan bunga itu di makam Willy. Wanita itu lalu menyentuh foto Willy yang ada di makam itu lalu tersenyum. Tanpa sadar, air matanya mengalir begitu saja. Mikaela masih ingat semuanya! Bahkan sampai akhir hidupnya, Mikaela ada disisinya tanpa melepas genggaman tangannya. Mikaela sangat sedih setelah tahu kebenarannya bahwa selama ini Willy mengidap penyakit kronis. “Kamu tidak berkata apapun agar aku tidak khawatir. Kamu selalu begitu! Tapi sekarang kamu sudah tenan

  • LOVE & DESTINY   Berdamai dengan Masa Lalu

    Mansion Keluarga Buana“Apa ini, Pa?” tanya Marcel ketika sang ayah memberikannya sebuah amplop berisikan tiket ke Venesia.“Untuk bulan madu. Kalian itu sudah menikah dan secara hukum kalian sudah menjalani hubungan sampai 3 tahun. Kenapa kisah kalian tidak diwarnai dengan bulan madu? Benar gak, sayang?” jawab Elmand sambil mengerling pada Ribka istrinya. Marcel hanya memijit pelipisnya karena terkejut dengan kelakuan kedua orang tuanya itu. Dia senang sih, tapi dia gak tahu gimana menyampaikannya pada Mikaela. “Kapan Papa memesan ini? Malah penerbangan besok lagi. Kita belum ada pembicaraan soal itu! Gimana dengan Selena?” tanya Marcel lagi.“Selena sama kami aja!” Michelle keluar bersama Selena dan langsung menjawab Marcel.“Tapi kan-“ Marcel masih belum menyelesaikan kalimatnya tetapi Selena langsung memotongnya,” Kata aunty Michie, papa dan mama pelgi untuk buat adik! Jadi Sele

  • LOVE & DESTINY   Kakak-Adik

    “Makasih, Mbak! Saya bersyukur mbak mau maafin saya!” Michelle benar-benar berterima kasih pada Mikaela. Wanita itu membalas pelukan Michelle sambil menepuk-nepuk punggungya.“Memaafkan adalah obat rasa sakit yang terbaik. Willy selalu mengatakan itu padaku. Dia juga pasti sudah memaafkanmu! Kamu jangan merasa bersalah lagi ya, Michelle.” Mikaela menjawab.“Kak, aku juga minta maaf ya. Aku sangat menyesali segalanya.” Michael juga minta maaf pada Mikaela dan Marcel.“Tak masalah, yang penting kamu sadar dan mau minta maaf. Bagi kami, itu yang terpenting. Iya kan, sayang?” Mikaela menerima permintaan maaf adik iparnya itu. Marcel mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum kepada istrinya. Dia sangat senang karena istrinya adalah wanita yang berhati lembut dan mau memaafkan orang lain. Mikaela bukan tipikal orang yang berpikiran sempit tetapi wan

  • LOVE & DESTINY   Hukuman

    Apartemen Marcel, Podomoro City Seminggu berlalu tanpa terasa. Semuanya terasa lebih baik saat ini. Mikaela sudah bisa menjalani hidup normalnya meski terkadang, dia sering mimpi buruk. Ya, tentu saja Marcel akan selalu menenangkannya jika sudah begitu. Wanita itu selalu teringat bagaimana sampai akhirnya Willy terbunuh. Tapi untunglah, kejadian itu tidak membuat mental Mikaela jadi terganggu, malahan, dia semakin kuat. Dan kedepannya, dia bertekad untuk semakin kuat lagi.‘TING-TONG’ Bel apartemen berbunyi, mengalihkan atensi mereka bertiga yang sedang sarapan bersama. Marcel dengan cepat melangkah dan membukakan pintu apartemen. Dan ternyata, yang datang adalah polisi.“Selamat pagi, pak!” kata sang polisi.“Ya, pagi. Ada apa ya?” tanya Marcel perihal kedatangan mereka ke apartem

  • LOVE & DESTINY   Kenangan Bersamanya

    Mikaela POV Aku ingat kalau saat SMA dulu, aku tidak punya teman akrab. Tidak ada teman perempuan yang dekat denganku karena menganggap aku berbeda. Penampilanku yang seperti anak laki-laki dan juga sikapku, membuat mereka malas berteman denganku. Dulu rambutku itu pendek, dan sikapku sangat buruk. Aku sangat egois dan sombong seperti yang pernah Marcel katakan sebelum kami menikah. Saat di Amerika, aku ingin diterima. Aku melakukan segala cara untuk bisa diterima oleh mereka. Mulai dari ikutan hangout seharian, pesta pora sampai tengah malam, bahkan minuman keras. Aku ingin punya teman karena merasa sendirian disana. Tapi memang, aku berhati-hati soal laki-laki karena papa selalu mewanti-wanti dari Indonesia. Aku juga takut terjebak. Disisi lain, aku memang sangat penasaran bagaimana rasanya pacaran. Semua temanku, sudah pacaran. Mau teman SMA, kuliah, bahkan s

  • LOVE & DESTINY   Duka Mikaela

    Di Pemakaman Mikaela masih saja terduduk disamping makam Willy dan tidak mau bergerak dari nisannya. Semua orang sudah pergi, tapi dia masih disitu bersama Marcel. Suaminya tak lelah terus menemaninya disini. Wanita itu jelas masih berduka karena kepergian sosok yang sangat penting dalam hidupnya.“Mikaela, kita pulang dulu, ya! Kamu belum makan dua hari ini. Sejak di rumah sakit sampai saat ini kamu hanya meminum air. Kamu bisa sakit.” Bujuk Marcel pada Mikaela. Wanita itu malah menggeleng dengan wajahnya yang masih pucat. Dia masih bersandar sambil memandangi wajah Willy yang tersenyum di foto.“Selena juga sangat merindukanmu, ini juga sudah mau hujan, kita pulang dan besok kemari lagi.” Marcel masih belum menyerah.“Kamu pulang saja dulu Marcel. Sampaikan permintaan maafku pada Selena. Aku masih mau disini. Aku tidak peduli jika hujan, aku masih ingin disi

  • LOVE & DESTINY   Kehilangan Cinta Pertama

    Rumah Sakit Mikaela kini langsung berlari ke arah IGD dimana Willy dibawa oleh para dokter. Dia ingin masuk, tetapi tak diperbolehkan karena dokter tengah melakukan operasi. Mikaela terus-menerus melihat Willy dari pintu kaca sambil menangis. Perasaannya begitu hancur saat melihat Willy badi begini karena menyelamatkan dirinya. Marcel benar-benar terluka melihat istrinya terpuruk saat ini. Dia langsung meraih Mikaela dan memeluk wanita itu. Wanita itu masih terus menangis dalam pelukannya. Marcel tahu kalau Mikaela memang pasti akan sangat terluka jika melihat Willy jadi tak berdaya, apalagi kemungkinan wanita itu melihat semua kejadiannya di depan matanya.“Mikaela, kumohon tenanglah!” Marcel berusaha menenangkan Mikaela sambil mengelus-elus punggung wanita itu.“Hiks! A-aku yang menyebabkannya hiks

  • LOVE & DESTINY   Tidak Mati Sendirian

    Mikaela terus menatap nanar pada Willy yang sudah tak berdaya dihadapannya. Dia tidak menyangka bahwa Willy harus terluka bahkan dihabisi di depan matanya. Perlahan, Mikaela menyentuh wajah pria itu yang penuh dengan darah. Tatapannya masih tak percaya dengan apa yang dia lihat. Pria itu memang sudah tidak sadar sama sekali.“Dia sudah mati! Sial sekali ya, dia berusaha melindungi istri orang dan malah mati.” Ejek Raymond sambil berjalan mendekati Mikaela. Sedangkan wanita itu menghapus air matanya tanpa peduli jika tangannya kini berlumuran darah Willy. Wajahnya pun jadi ikut terkena darah pria itu.“Sekarang hanya tinggal kita disini. Masih berharap Marcel datang?” tanya Raymond dengan kini sudah berjongkok tepat dihadapan Mikaela.‘Willy? Benarkah kau sudah pergi?’ batin Mikaela bertanya-tanya lalu mendongak untuk membalas tatapan Raymond. Saat melihat wajah Mikaela yang sudah pucat dan berlumuran darah, otomatis pria itu a

  • LOVE & DESTINY   Menolong Mikaela

    Di gudang penyekapan…‘Buaghhh!!’“Arrgghh!” teriak preman itu ketika Willy menghajarnya.“Dimana bu Michelle, ya?” gumam salah seorang preman ketika sadar tidak ada Michelle disini.“Jangan melamun!” ucap Willy langsung menendang keras perut preman itu. Mereka ternyata tidak sedikit. Ada sekitar delapan orang, yang bermunculan hingga saat ini.‘Ajaib sekali aku bisa menggerakkan tubuhku dengan ringan seperti ini? Apa ini mukjizat-Mu? Kalau pun aku mati setelah ini, aku ikhlas ya Tuhan! Karena aku bisa melindungi Cassie-ku.’ Batin Willy sambil konsenterasi menghajar para preman itu dengan heroik. Setelah beberapa belas menit menghajar mereka, Willy meregangkan otot-ototnya karena erasa agak bugar. Dengan cepat, dia langsung membuka pintu tempat dimana Mikaela disekap. Dia agak kesulitan karena tidak ada kuncinya.“Dimana kalian menaruh kuncinya?” tanya Willy pada para

DMCA.com Protection Status