Home / Romansa / LOVE & DESTINY / Perubahan Sikap

Share

Perubahan Sikap

Author: Genie
last update Last Updated: 2021-05-01 12:38:17

Semenjak hari itu, sikap Marcel benar –benar berubah. Dia mulai mengacuhkan Mikaela dan tidak mau mengatakan sepatah katapun pada wanita itu. Tentu saja, Mikaela penasaran akan apa yang sebenarnya dipikirkan suaminya itu. Tapi, dia berusaha mengerti perasaan Marcel dan memilih mengabaikan sikap pria itu. Saat ini, mereka berada dikamar dan masih diam satu sama lain. Di depan Selena, mereka terlihat harmonis, tapi mereka kembali lagi ke titik nol seperti pertama kali.

“Aku tidak tahan lagi, Marcel! Jelaskan sesuatu!” pinta Mikaela menuntut jawaban pada Marcel. Pria itu menatap datar pada Mikaela sambil kembali memainkan ponselnya.

“Apa sih yang kamu lihat disitu? Marcel? Kau ini kenapa, sih?” kesal Mikaela berusaha menarik Handphone Marcel. Tiba-tiba pria itu berdiri dan menarik handphonenya dari wanita itu. Pria iyu kemudian pergi tapi Mikaela menahannya.

“Mau kemana?” tanya Mikaela sambil menahan tangan suaminya.

“Ada urusan pekerjaan. Akhir-akhir in

Genie

Aku lelah menutupi rasa sedihku dengan senyuman - Mikaela Cassandra Djuanda

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • LOVE & DESTINY   Perayaan Ulang Tahun

    Sesudah merayakan bersama Willy, Mikaela pulang menuju rumah ayahnya tentu saja karena mendapat telpon untuk datang ke sana. Biasanya Marcel akan memerhatikannya dengan menjemputnya sepulang kerja, tapi seminggu terakhir ini Marcel tampak tidak memedulikannya sama sekali. Akhirnya, dia membawa mobilnya sendiri untuk bekerja. Sesampainya di rumah keluarga Djuanda, Mikaela turun dari mobilnya. Dia terus berpikir akan sikap Marcel, tidak ada komunikasi sebelum tidur ataupun dongeng. Dia menghela napas saat teringat tidak ada Marcel saat ini. Harusnya pria itu lebih memerhatikannya, apalagi ini hari spesialnya. “KEJUTAN!!!” teriak banyak orang ketika Mikaela membuka pintu rumahnya. Ternyata, disitu ada ayah, kakaknya dan kakak iparnya, Selena serta beberapa sahabatnya. Mikaela langsung tersenyum dan berterima kasih kepada mereka semua. “Carol!! How are you?” tanya Mikaela pada salah satu

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Menyentuh Milik Orang

    Mikaela POV Setelah memberi kata sambutan, Marcel turun untuk menyambut para tamu dan meninggalkan aku sendirian. Ya, sendirian! Apa dia tidak berinisiatif mengenalkanku pada semua koleganya? Ah, sudahlah! Temannya juga laki-laki semua, mungkin dia takut ada yang seperti si Raymond sialan itu. ‘Aku akan sudut sana sajalah.’ pikirku sambil berjalan ke balkon di sudut sana. Ah, aku juga mau makan kue sambil menunggu Marcel siap meladeni tamunya. Jadi, aku mengambil piring kecil berisikan cake yang lezat dan sebuah garpu cantik yang kemungkinan bahannya dari perak. Sejujurnya, aku sangat suka cake apalagi buatan Willy. Aku pun menikamati kue sambil melihat kebawah. ‘Kapan Willy datang, ya?’ pikirku menunggu kedatangan Willy. Setidaknya kalau ada dia, aku bisa bercerita dan tidak bosan. “Kau sombong sekali ya, Mikaela.” sebuah suara berat dibelakangku sontak membuatku berbalik. Sialan, kenapa si Raymond itu kesini. “Kau bahkan tak membalas uluran

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Warna dalam Kehidupan William

    Podomoro City Apartement Willy POV Aku terus kepikiran tentang apa yang baru saja menimpa Mikaela. Aku sama sekali tidak habis pikir dengan si bajingan bernama Raymond itu. Rasanya emosiku meluap saat mengingat bagaimana dia mencoba menyentuh Mikaela. “Ukhh!” aku merintih saat merasakan tubuhku gemetar karena mulai emosi. Pikiranku jadi panas dan harusnya aku tidak boleh banyak pikiran. Aku pun melangkahkan kakiku menuju meja kerjaku yang berisi obat-obatan yang biasa kuminum. “Harusnya aku tidak boleh terlalu lelah bahkan keluar malam-malam seperti ini. Tapi, kalau aku tidak ada, entah bagaimana keadaanmu Cassie.” gumamku setelah meminum obat-obatanku. Rasanya gemetar dan nyeri di kepalaku mulai mereda. Meski begitu, aku masih terus memikirkan soal apa yang terjadi sebenarnya dibalik pernikahan Marcel dan Mikaela. Entah kenapa aku sangat penasaran dan benar-be

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Ingin Merebut

    UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tak terasa waktu berlalu begitu saja, kejadian itu sudah berlalu sekitar seminggu dan semuanya berhasil ditutup rapi oleh keluarga Djuanda dan Buana. Mikaela kini sedang berada di ruangan Rektornya sambil memeriksa file-file yang berhubungan dengan kampus. Dia sudah berhari-hari tidak masuk dan tentu saja banyak pekerjaan menumpuk disini. “Hahhh!! Selesai juga… sebagian dulu lah.” Mikaela merenggangkan otot-otot tangannya sambil menyusun pekerjaannya yang sudah selesai.Lalu dia menandai yang belum selesai. Dia jadi sering lembur karena pekerjaannya yang menumpuk. Diapun melihat jam tangannya dan agak terkejut ternyta sudah jam 7 malam. “Oh my God! Ini rekor lembur terlamaku! Okay, aku pulang dan mastiin kalau Selena dah makam malam.” Mikaela langsung membereskan meja kerjanya dan mengambil tasnya untuk bergegas pulang. Dia keluar dan mengunci ruang dekan. Ternyata, saat

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Kepolosan Mikaela

    Mansion Keluarga Buana “Apa kabar semuanya? Kami pulang!” Ribka datang dengan perasaan senang memasuki mansionnya. Mereka sudah puas berlibur di Paris dengan sang suami. “Mama? Mari makan malam.” ajak Mikaela pada kedua mertuanya. Ribka dan Elmand saling melihat kini mansion ini penuh kehangatan karena merasa semuanya baik-baik saja. “Nenek! Kakek!” teriak Selena berlari kearah Ribka dan Elmand. Tentu saja, mereka langsung memeluk cucu mereka itu. “Kami sangat merindukanmu sayang. Oh iya, kami bawa oleh-oleh ya. Masing-masing sudah ada namanya.” Ribka menunjukkan banyak kotak yang adalah oleh-oleh untuk keluarganya. “Makasih ya, ma!” ucap Marcel berterima kasih mewakili semuanya. Setelahnya, mereka pun makan malam dengan tenang dan bercengkrama bersama. Setelah makan malam bersama, seperti biasa Marcel dan Mikaela menidurkan putri mereka. Sebenarnya, Mikaela agak heran

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Pernyataan Cinta Tersirat

    Perusahaan Buana Marcel kini baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan ingin langsung pulang. Lagian, tidak ada janjian dengan dokter kandungan Michelle hari ini. Sebenarnya, Marcel sangat ingin hidup tenang, tapi rasanya mungkin tidak bisa. Yang ada, dia hanya akan hidup dalam penyesalan yang tak berujung. Tiba-tiba handphonenya bordering menampilkan pesan dari Mikaela. ‘Aku pergi ke pantai Carita sama teman-temanku. Maaf ya sudah berbohong, tapi kamu kelihatan gak peduli sih. Jadi aku melakukan apapun yang aku mau. Oh iya, aku disini sampai tiga hari. Terserah kamu sih, mau kasih tahu Papa atau Mama. Yang penting, aku sudah melakukan sesuai yang kau minta.’ Entah kenapa, Marcel sangat kesal membaca pesan dari istrinya itu. Wanita itu seperti sengaja membuatnya kesal tapi seketika dia sadar kalau memang dialah akar dari sikap M

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Lamaran Michael

    Waktu terus berlalu begitu saja, tapi hubungan yang baru dimulai itu seperti akan segera kandas. Baik Elmand dan Ribka menyadari bahwa hubungan pernikahan putra sulung mereka seperti tak punya harapan. Mikaela saat ini lebih suka lembur dan tidak mau makan bersama mereka. Sedangkan Marcel hanya diam saja dengan tindakan istrinya itu. Tapi disisi lain, Michelle adalah satu-satunya orang yang senang dengan situasi ini. Ini tentu saja semakin menguntungkan dia. Karena hanya tinggal sebentar lagi, dia akan benar-benar menjadi istri sepenuhnya Marcel Buana. Terlihat dia sedang berjalan dengan gembira di kantor ini. Michael sama sekali tak mencurigainya, ah memang dia cukup pintar menyembunyikan segalanya. Tak lama, handphonenya berdenring dan menampilkan nama Michael. “Ya, ada apa Mike? Aku baru saja sampai.” jawab Michelle. “Cepatlah naik ke rooftop, ada yang

    Last Updated : 2021-05-01
  • LOVE & DESTINY   Kebenaran yang Terungkap

    Setelah pulang mengurus pekerjaan dengan Michael, saat ini Michelle sedang menemui Nadya di rumah sakit biasa. Dia sudah menghubungi Marcel kalau mereka tidak bisa bertemu di basement. Jadi dia menyuruh Marcel langsung ke rumah sakit “Bagaimana Marcel? Apa hubungan kalian ada kemajuan?” tanya Nadya pada Michelle. “Tentu saja! Selama sebulan lebih dia mengabaikan istrinya. Aku sih gak masalah dia bersikap baik dengan putrinya. Sekarang tinggal masalah Michael!” jawab Michelle. “Aku tahu sejak awal Marcel itu memang sangat mencintaimu. Dia tidak mungkin meninggalkanmu begitu saja, apalagi kamu sedang hamil walau bohongan sih.” ucap Nadya merasa rencananya berhasil menyatukan sahabatnya kembali dengan suaminya. “Thanks ya, karena kamu aku bisa punya harapan kembali dengan Mas Marcel. Tapi saat ini aku harus benar-benar berhati-hati sih.” ujar Michelle membuat Nadya mengerutkan keningnya. “Hati-hati kenapa?” Nadya ingin tahu. “Aku sedang d

    Last Updated : 2021-05-01

Latest chapter

  • LOVE & DESTINY   Epilog

    Beberapa bulan kemudian… Mikaela kini berdiri di sebuah tempat pemakaman umum sambil membawakan sebuket bunga lily. Dia kini berada tepat di makam William Simon. Dan hari ini, dia memang sengaja datang sendiri kesini. “Hari ini harusnya kamu berusia genap 28 tahun, Willy. Tapi kamu pergi terlalu cepat meninggalkan semuanya,” gumam Mikaela sambil meletakkan bunga itu di makam Willy. Wanita itu lalu menyentuh foto Willy yang ada di makam itu lalu tersenyum. Tanpa sadar, air matanya mengalir begitu saja. Mikaela masih ingat semuanya! Bahkan sampai akhir hidupnya, Mikaela ada disisinya tanpa melepas genggaman tangannya. Mikaela sangat sedih setelah tahu kebenarannya bahwa selama ini Willy mengidap penyakit kronis. “Kamu tidak berkata apapun agar aku tidak khawatir. Kamu selalu begitu! Tapi sekarang kamu sudah tenan

  • LOVE & DESTINY   Berdamai dengan Masa Lalu

    Mansion Keluarga Buana“Apa ini, Pa?” tanya Marcel ketika sang ayah memberikannya sebuah amplop berisikan tiket ke Venesia.“Untuk bulan madu. Kalian itu sudah menikah dan secara hukum kalian sudah menjalani hubungan sampai 3 tahun. Kenapa kisah kalian tidak diwarnai dengan bulan madu? Benar gak, sayang?” jawab Elmand sambil mengerling pada Ribka istrinya. Marcel hanya memijit pelipisnya karena terkejut dengan kelakuan kedua orang tuanya itu. Dia senang sih, tapi dia gak tahu gimana menyampaikannya pada Mikaela. “Kapan Papa memesan ini? Malah penerbangan besok lagi. Kita belum ada pembicaraan soal itu! Gimana dengan Selena?” tanya Marcel lagi.“Selena sama kami aja!” Michelle keluar bersama Selena dan langsung menjawab Marcel.“Tapi kan-“ Marcel masih belum menyelesaikan kalimatnya tetapi Selena langsung memotongnya,” Kata aunty Michie, papa dan mama pelgi untuk buat adik! Jadi Sele

  • LOVE & DESTINY   Kakak-Adik

    “Makasih, Mbak! Saya bersyukur mbak mau maafin saya!” Michelle benar-benar berterima kasih pada Mikaela. Wanita itu membalas pelukan Michelle sambil menepuk-nepuk punggungya.“Memaafkan adalah obat rasa sakit yang terbaik. Willy selalu mengatakan itu padaku. Dia juga pasti sudah memaafkanmu! Kamu jangan merasa bersalah lagi ya, Michelle.” Mikaela menjawab.“Kak, aku juga minta maaf ya. Aku sangat menyesali segalanya.” Michael juga minta maaf pada Mikaela dan Marcel.“Tak masalah, yang penting kamu sadar dan mau minta maaf. Bagi kami, itu yang terpenting. Iya kan, sayang?” Mikaela menerima permintaan maaf adik iparnya itu. Marcel mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum kepada istrinya. Dia sangat senang karena istrinya adalah wanita yang berhati lembut dan mau memaafkan orang lain. Mikaela bukan tipikal orang yang berpikiran sempit tetapi wan

  • LOVE & DESTINY   Hukuman

    Apartemen Marcel, Podomoro City Seminggu berlalu tanpa terasa. Semuanya terasa lebih baik saat ini. Mikaela sudah bisa menjalani hidup normalnya meski terkadang, dia sering mimpi buruk. Ya, tentu saja Marcel akan selalu menenangkannya jika sudah begitu. Wanita itu selalu teringat bagaimana sampai akhirnya Willy terbunuh. Tapi untunglah, kejadian itu tidak membuat mental Mikaela jadi terganggu, malahan, dia semakin kuat. Dan kedepannya, dia bertekad untuk semakin kuat lagi.‘TING-TONG’ Bel apartemen berbunyi, mengalihkan atensi mereka bertiga yang sedang sarapan bersama. Marcel dengan cepat melangkah dan membukakan pintu apartemen. Dan ternyata, yang datang adalah polisi.“Selamat pagi, pak!” kata sang polisi.“Ya, pagi. Ada apa ya?” tanya Marcel perihal kedatangan mereka ke apartem

  • LOVE & DESTINY   Kenangan Bersamanya

    Mikaela POV Aku ingat kalau saat SMA dulu, aku tidak punya teman akrab. Tidak ada teman perempuan yang dekat denganku karena menganggap aku berbeda. Penampilanku yang seperti anak laki-laki dan juga sikapku, membuat mereka malas berteman denganku. Dulu rambutku itu pendek, dan sikapku sangat buruk. Aku sangat egois dan sombong seperti yang pernah Marcel katakan sebelum kami menikah. Saat di Amerika, aku ingin diterima. Aku melakukan segala cara untuk bisa diterima oleh mereka. Mulai dari ikutan hangout seharian, pesta pora sampai tengah malam, bahkan minuman keras. Aku ingin punya teman karena merasa sendirian disana. Tapi memang, aku berhati-hati soal laki-laki karena papa selalu mewanti-wanti dari Indonesia. Aku juga takut terjebak. Disisi lain, aku memang sangat penasaran bagaimana rasanya pacaran. Semua temanku, sudah pacaran. Mau teman SMA, kuliah, bahkan s

  • LOVE & DESTINY   Duka Mikaela

    Di Pemakaman Mikaela masih saja terduduk disamping makam Willy dan tidak mau bergerak dari nisannya. Semua orang sudah pergi, tapi dia masih disitu bersama Marcel. Suaminya tak lelah terus menemaninya disini. Wanita itu jelas masih berduka karena kepergian sosok yang sangat penting dalam hidupnya.“Mikaela, kita pulang dulu, ya! Kamu belum makan dua hari ini. Sejak di rumah sakit sampai saat ini kamu hanya meminum air. Kamu bisa sakit.” Bujuk Marcel pada Mikaela. Wanita itu malah menggeleng dengan wajahnya yang masih pucat. Dia masih bersandar sambil memandangi wajah Willy yang tersenyum di foto.“Selena juga sangat merindukanmu, ini juga sudah mau hujan, kita pulang dan besok kemari lagi.” Marcel masih belum menyerah.“Kamu pulang saja dulu Marcel. Sampaikan permintaan maafku pada Selena. Aku masih mau disini. Aku tidak peduli jika hujan, aku masih ingin disi

  • LOVE & DESTINY   Kehilangan Cinta Pertama

    Rumah Sakit Mikaela kini langsung berlari ke arah IGD dimana Willy dibawa oleh para dokter. Dia ingin masuk, tetapi tak diperbolehkan karena dokter tengah melakukan operasi. Mikaela terus-menerus melihat Willy dari pintu kaca sambil menangis. Perasaannya begitu hancur saat melihat Willy badi begini karena menyelamatkan dirinya. Marcel benar-benar terluka melihat istrinya terpuruk saat ini. Dia langsung meraih Mikaela dan memeluk wanita itu. Wanita itu masih terus menangis dalam pelukannya. Marcel tahu kalau Mikaela memang pasti akan sangat terluka jika melihat Willy jadi tak berdaya, apalagi kemungkinan wanita itu melihat semua kejadiannya di depan matanya.“Mikaela, kumohon tenanglah!” Marcel berusaha menenangkan Mikaela sambil mengelus-elus punggung wanita itu.“Hiks! A-aku yang menyebabkannya hiks

  • LOVE & DESTINY   Tidak Mati Sendirian

    Mikaela terus menatap nanar pada Willy yang sudah tak berdaya dihadapannya. Dia tidak menyangka bahwa Willy harus terluka bahkan dihabisi di depan matanya. Perlahan, Mikaela menyentuh wajah pria itu yang penuh dengan darah. Tatapannya masih tak percaya dengan apa yang dia lihat. Pria itu memang sudah tidak sadar sama sekali.“Dia sudah mati! Sial sekali ya, dia berusaha melindungi istri orang dan malah mati.” Ejek Raymond sambil berjalan mendekati Mikaela. Sedangkan wanita itu menghapus air matanya tanpa peduli jika tangannya kini berlumuran darah Willy. Wajahnya pun jadi ikut terkena darah pria itu.“Sekarang hanya tinggal kita disini. Masih berharap Marcel datang?” tanya Raymond dengan kini sudah berjongkok tepat dihadapan Mikaela.‘Willy? Benarkah kau sudah pergi?’ batin Mikaela bertanya-tanya lalu mendongak untuk membalas tatapan Raymond. Saat melihat wajah Mikaela yang sudah pucat dan berlumuran darah, otomatis pria itu a

  • LOVE & DESTINY   Menolong Mikaela

    Di gudang penyekapan…‘Buaghhh!!’“Arrgghh!” teriak preman itu ketika Willy menghajarnya.“Dimana bu Michelle, ya?” gumam salah seorang preman ketika sadar tidak ada Michelle disini.“Jangan melamun!” ucap Willy langsung menendang keras perut preman itu. Mereka ternyata tidak sedikit. Ada sekitar delapan orang, yang bermunculan hingga saat ini.‘Ajaib sekali aku bisa menggerakkan tubuhku dengan ringan seperti ini? Apa ini mukjizat-Mu? Kalau pun aku mati setelah ini, aku ikhlas ya Tuhan! Karena aku bisa melindungi Cassie-ku.’ Batin Willy sambil konsenterasi menghajar para preman itu dengan heroik. Setelah beberapa belas menit menghajar mereka, Willy meregangkan otot-ototnya karena erasa agak bugar. Dengan cepat, dia langsung membuka pintu tempat dimana Mikaela disekap. Dia agak kesulitan karena tidak ada kuncinya.“Dimana kalian menaruh kuncinya?” tanya Willy pada para

DMCA.com Protection Status