Raka tampak kacau. Begitulah yang terlihat di mata Kyra. Lelaki yang selama ini selalu bersikap tenang dan menenangkan di hadapannya, ternyata bisa menunjukkan ekspresi seperti orang yang kehilangan harapan. Kyra bukan orang yang pandai menghibur seseorang, ia hanya bisa diam dan bersikap sebagai pendukung di sisi Raka.Setelah mereka menyelesaikan fitting lebih cepat, mereka langsung kembali ke Bandung. Padahal, mereka seharusnya pergi mencicipi makanan untuk acara pernikahan mereka nanti. Tapi, hal itu tidaklah penting saat ini. Bagi Kyra, Tika bukan sekedar ibu mertua, tapi sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri, apalagi setelah ia menghabiskan waktu berdua dengan Tika. Ia akan melakukan segala cara untuk menyelamatkan Tika.Tuuut... Tuuut..."Halo?" sapa Pratama."Ayah," panggil Kyra. Saat ini, ia sedang pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian yang lebih santai sambil mengambil barang-barangnya untuk dibawa turun ke ruang tengah, tempat Raka berada. "Ayah
"Uhuk! Uhuk!"Entah sudah berapa jam Kyra mengalami batuk-batuk menyesakkan itu. Sesekali tangannya mengelus dada, tapi mata dan wajahnya sama sekali tak teralihkan dari layar laptop dan tablet. Mata yang berkantung gelap itu bahkan seperti tak berkedip, benar-benar tidak ada hal yang dapat mengalihkan Kyra.Sejak tiga jam lalu, jam 12, Raka tertidur di sofa belakang Kyra, tidak bergerak, tidak terusik meski Kyra batuk-batuk terus. Suara nafas Raka yang tenang berhembus lembut di punggungnya. Awalnya ia geli dan risih, tapi lama-lama ia terbiasa dan bisa membiarkannya. Malah, Kyra merasa tenang karena Raka ada di dekatnya.Pekerjaan Kyra hampir selesai. Ia sudah menemukan banyak sekali bukti yang membuktikan bahwa Tika tidak bersalah, bahkan ia bisa menunjukkan bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa Stary Entertainment yang melakukannya. Banyak sekali bukti penyuapan Stary Ent. pada beberapa artis yang terlibat untuk menjebak Tika. Bahkan, kasus prostitusi itu terj
Tiga hari setelahnya, Kyra datang ke pengadilan atas panggilan untuk menjadi saksi yang dipanggil oleh pihak Tika. Pengadilan itu berjalan dengan lancar dan sukses. Awalnya, banyak yang tak percaya bahwa pihak Mahesa menyerahkan Kyra dan mengumumkan secara jelas bahwa Kyra adalah hacker dan pengembang sistem keamanan siber Mahesa Group. Bahkan, semua informasi yang ditemukan Kyra dianggap manipulasi untuk mendukung Tika karena hubungan pernikahannya dengan Raka. Tapi, ketika dikonfirmasi lagi, ternyata semua informasi itu benar. Meski baru 20% terungkap, tapi persidangan memang belum berakhir. Kyra yakin mereka akan menang.Ketika kembali ke kampus, tentu saja menjadi gempar. Kecepatan media massa menemukan informasi memang tidam bisa dipungkiri lagi. Satu kampus langsung ramai oleh posting berbada media massa di berbagai platform media sosial, yaitu tentang jasa seorang Kyrana Azaria, Sang Dewi Matahari dari jurusan DKV. Bahkan, media massa sampai mengelu-elukannya sebagai
Ada dua calon Direktur Utama yang sudah hadir dalam pertemuan dengan jajaran direksi, yaitu orang-orang yang sebenarnya tidak Kyra kenal. Satu orang adalah Wakil Direktur Operasional, Hisyam. Dia berumur 30 tahun, berpengetahuan luas, memiliki jiwa kepemimpinan, dan disukai oleh banyak karyawan. Dan, calon lainnya adalah Brandon, anak dari Direktur Keuangan Ainun. Dengan adanya masalah, jelas Brandon akan ikut dikualifikasi, karena apa yang Kyra temukan melibatkannya. Jadi, saingan Kyra kini hanya Hisyam.Kyra akui, Hisyam memang lebih layak dan pantas untuk menjadi DIrektur Utama. Tapi, tentunya dia punya kekurangan. Dia tidak bisa mengontrol emosi dan sering terjebak dalam sebuah masalah karena mudah teralihkan. Meski hal itu bisa ditutupi, tapi Kyra tidak akan membiarkan Hisyam mendapatkan posisi Direktur Utama."Kamu memang pemegang semua rahasia perusahaan, tapi kamu nggak akan bisa mendapatkan dukungan dari semua karyawan. Kamu tahu, 'kan, kalau pemilihan Direktur
"Saya nikahkan dan kawinkan kamu, Raka Akmana bin Aswangga Coptadi, dengan putriku, Kyrana Azaria, dengan mas kawa seperangkat alat salat, 12,000 dolar, 900 dinar, dan 22 gram logam mulia, tunai," sebut sang ayah dengan sangat lancar, bahkan tanpa menatap lembar kertas contekan.Tampak Raka mengeratkan jabatnya pada tangan sang ayah. "Saya terima nikah dan kawinnya Kyrana Azaria bintiratama Mahesa dengan mas kawin yang tersebut, tunai." Raka pun membaca kabul dengan sangat lancar. Matanya menatap lurus pada mata Pratama, menunjukkan kesungguhan dan keseriusannya. Dia pun juga tidak melihat kertas contekan yang disediakan. Raka yang hiasanya kiiuk, kini menunjukkan betapa dirinya adalah orang yang sangat keren."Sah?" tanya penghulu pada kedua saksi di kedua sisinya."Sah!" seru kedua saksi bersamaan, yaitu Angga dari pihak Raka, dan Romy dari pihak Kyra yang merupakan kerabat jauh ayahnya."Alhamdulillah!!" seru semua orang yang menyaksikan akad pernikahan ini.
"Kalian hati-hati, ya." Sang mama memeluk perempuan yang telah sah menjadi istrinya. Tapi, ketika istrinya itu menghampiri Nirmala, ibu mertuanya hanya memberikan tangannya untuk Kyra cium. Dan, jelas ada sesuatu yang dibisikkan oleh Nirmala pada istrinya. Sejak tahu bagaimana perlakuan kedua mertuanya pada istrinya, ia hampir kehilangan hormat. "Nggak usah mikir yang gimana-gimana. Nikmatin aja bulan madu kalian. Kami nggak akan ganggu, kok. Oke?"Kyra mengangguk sambil tersenyum setelah sebelumnya ekspresinya agak murung usai mencium tangan Nirmala. "Makasih, Ma. Kami berangkat."Raka bersyukur, setidaknya Kyra masih mendapatkan perhatian sosok ibu dari mamanya. Ia pun memeluk Tika dan Angga bergantian, mencium tangan Pratama dan Nirmala setelahnya, lalu berjalan sambil memeluk pinggan Kyra dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya menarik koper yang berisikan barang-barang mereka berdua. Mereka pun berjalan masuk melewati pintu keberangkatan usai mengurus chec
Kyra tak menyangka ia tertidur sambil memeluk pinggang Raka dan membenamkan wajahnya di dada Raka yang bidang. Ia dapat mencium aroma tubuh Raka yang lembut namun tetap terkesan maskulin, aroma yang lebih pekat dari yang selama ini ia cium. Ia juga dapat mendengar detak jantung Raka yang tenang, serta kehangatan tubuh Raka yang entah bagaimana memberinya rasa nyaman. Dan, tiba-tiba saja ia berpikiran mesum. Ketika ia terbangun semalam, ia tahu apa yang ia katakan menanggapi ucapan Raka. Ia tidak berbohong saat mengatakan dirinya siap jika Raka ingin segera memiliki anak darinya. Tapi, jika Raka menginginkan anak itu untuk urusan perusahaan, Kyra tidak mau. Kyra menginginkan keluarga harmonis dengan Raka, bukan keluarga yang dibentuk untuk urusan bisnis, seperti yang terjadi pada orang tuanya maupun pada mertuanya. Dan, ia harus memastikan itu ketika Raka bangun nanti.Langit belum begitu terang, tapi ia tahu bahwa ini sudah pagi. Ia tak ingat di mana ia menyimpan baran
Masih jam 6 pagi. Setelah melakukan hubungan intim dengan Raka, ia pergi mandi dan segera melaksanakan salat. Lalu, ia duduk di teras villa yang menghadap ke pemandangan hijau pedesaan dan entah kenapa villa ini lebih seperti kabin di tengah hutan. Menyegarkan mata, menyejukkan hati, dan menenangkan perasaannya.Bohon kalau Kyra tidak merasa sakit pada bagian pinggangnya. Raka memang lembut dan sangat hati-hati. Rasa sakit yang ia rasakan tidak seperti habis dipukuli Pratama. Sakitnya malah menyenangkan. Kyra menikmati semuanya, dan ia tak menyangka bisa begitu memuaskan. Ia berharap, Raka juga merasakan hal yang sama dengan yang ia rasakan. Grep!Kyra tersentak kaget saat seseorang memeluknya dari belakang. Kyra langsung mendongak dan melihat Raka. Belum sempat ia menikmati wajah Raka yang entah bagaimana semakin terlihat tampan, suaminya itu langsung mendaratkan bibirnya pada bibirnya. Masih pagi, dan mereka sudah puas menikmati tubuh masing-masing subuh tadi, ta
Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan
Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa
Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta
"Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t
Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du
"Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek
Kyra ingat bahwa ia tidak asing dengan nama 'Galih'. Sejauh ia bisa mengingat, memang tidak ada teman sekolahnya yang bernama Galih sejauh ini. Tapi, begitu Galih yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap Pratama masuk ke ruangan untuk memenuhi panggilannya, mata Kyra langsung terbelalak untuk beberapa detik. Setelahnya, Kyra tersenyum lebar, bahkan menyeringai."Wah, saya nggak nyangka, ternyata 'Galih' yang dimaksud itu Anda," ujar Kyra sambil geleng-geleng kepala keheranan. "Duna ini sempit banget, ternyata. Nggak nyangka aja, ternyata orang yang udah sepuluh tahun menghilang setelah mencoba mencuri data perusahaan, muncul dengan cara kayak gini. Kayaknya, waktu itu aku memang belum jago, ya, sampai nggak bisa benar-benar melenyapkan Anda, seorang pengkhianat perusahaan."Lelaki yang lima-enam tahun lebih muda dari Pratama itu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Hampir tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, dan Kyra hanya menatapnya dengan merana tanpa mengalihkan sedikitpun
Seperti perkiraan Raka, tiga hari setelah Kyra membuka mata, Raka dengan gencarnya mengumumkan pada publik secara tak langsung bahwa Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret telah merencanakan kudeta terhadap Pratama dan Kyra untuk mendapatkan Mahesa Group.Tidak ada berita yang lebih hangat selain video yang beredar tentang penangkapan Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret oleh pihak kepolisian dengan bekerja sama dengan orang-orang keamanan Mahesa Group yang ditunjuk dan dipilih oleh Kyra dan Raka. Ketenaran Kyra dan Raka terkait kasus ini mengalahkan ketenaran artis-artis yang melakukan berbagai skandal. Sebab, kejadian ini termasuk ke dalam kejadian dunia bisnis yang cukup besar dalam sejarah Indonesia selama 10 tahun terakhir.Sebelum naik ke meja hijau, keempat orang itu sudah mendekam di Lapas Kelas I Cipinang sebagai pelaku kejahatan tinggi, yaitu pembunuhan terencana dan kudeta. Jumlah poin kejahatan mereka adalah tinggi, sehingga Kyra dan Raka meminta agar mereka masuk ke Lapas Cip
Sudah tiga hari Kyra tidak membuka matanya, namun bukan berarti kondisinya terus mengalami penurunan. Kondisinya cukup stabil, tapi dokter-dokter tidak mengetahui alasan Kyra masih memejamkan matanya. Namun, dugaannya adalah psikologis. Raka tidak bisa membantah jika memang itu karena psikologis. Sebab, belakangan ini, Kyra memang banyak memaksakan diri untuk fisik dan mentalnya.Selama tiga hari ini, Raka lebih banyak berada di Mahesa Group untuk menstabilkan kondisi di sana sejak kematian Pratama dan masih melakukan penyelidikan untuk mencari Hisyam, sementara D'Kratos ia kendalikan dari jarak jauh dengan bantuan asisten pribadinya. Memang situasi cukup stabil dan terkendali, tapi hal ini malah membuat Raka kesulitan memiliki waktu untuk menjaga Kyra setiap malamnya. Bahkan, ia hanya bisa melakukan video call dengan Arden yang kini ada di tangan kedua orang tuanya. Raka mengantuk dan lelah, sampai ia tak menyangka bahwa inilah beratnya pekerjaan Kyra sejak menjadi Direktur Utama Ma