Share

Bab. 65. Masih Ada Harapan

"Kita sudah sampai, Sayang. Yuk!" Aku bergegas keluar dari mobil dan membuka pintu untuknya.

Ku gandeng tangannya menuju masjid. Sekilas aku meliriknya yang melayangkan pandangan ke sekeliling. Saat kami baru menjejakkan kaki di teras masjid, seorang lelaki tua langsung menyambut kami dengan ramah.

"Assalamu alaikum, Dokter Hasyim." Lelaki itu mengulurkan tangan lalu merangkul ku dengan hangat.

"Waalaikum salam. Bagaimana kabarnya, Pak Ustaz?"

"Alhamdulillah sehat. Mari, masuk!"

Ustaz Iwan mengajak kami ke dalam masjid. Ada anak-anak santri sedang duduk melingkar dengan Alquran di tangan masing-masing. Aku dan Berlian mengambil tempat tak jauh dari mereka.

Ustaz Iwan mendekati mereka lalu menunjuk ke arahku. Para santri itu langsung menoleh. Kemudian membubarkan diri dan beranjak menemuiku. Mencium tangan dan memelukku sama seperti seorang anak dan ayah.

"Papah kenal baik dengan anak-anak ini?" Berlian setengah berbisik di telingaku

"Iya. Inil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status