Share

Simulasi Jadi Mantu

Siapa pun pasti akan jantungan kalau anaknya tiba-tiba pulang tengah malam bersama seorang pria. Ibu sampai menutup pintu lagi saking tidak percayanya bahwa ini adalah aku.

Beliau baru kembali membuka pintu setelah aku merengek di teras.

Semua ini gara-gara kekonyolan Bang Ayas yang langsung tancap gas ke Semarang tanpa mempertimbanhkan banyak hal. Mungkin dia mengira kalau Jakarta ke sini cukup dua jam. Buktinya, dia ngeyel dan tidak mengindahkan laranganku.

"Sampai kapan pun kamu akan tetap overthinking kalau saya belum ketemu Ibu." Begitu ucap Bang Ayas, si keras kepala yang nekat di luar batas.

"Ini Ibu tidak sedang mimpi, kan?" Berkali-kali Ibu mengucek mata. Dia sampai memandangi telapak kakiku yang jelas-jelas menapak di teras. Kemudian, tatapannya beralih pada Bang Ayas yang berdiri di sampingku.

"Iya, Bu. Ini Resva," sahutku dengan lesu. Energiku sudah habis untuk berdebat dengan Bang Ayas. Selama perjalanan berjam-jam pula, kami tidak mampir ke rest area. Sungguh stamina
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status