Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Perjalanan Menuju Tebing Ryūjin

Share

Perjalanan Menuju Tebing Ryūjin

Author: Khomairoh
last update Last Updated: 2025-02-09 07:35:48

Kuro mengikat gulungan peta di pinggangnya, bersiap untuk meninggalkan pondok pertapa. Matahari masih tertutup kabut pagi saat ia menatap Gidi dengan penuh tekad.

“Kalau aku tidak kembali dalam tiga hari, jangan cari aku,” katanya.

Gidi mendengus. “Kau benar-benar keras kepala.”

Sang pertapa menatap mereka berdua. “Ingat, Kuro. Ten no Ryūjin bukan hanya tentang kekuatan fisik. Kau harus memahami arus energi yang mengalir di alam semesta. Itu satu-satunya cara untuk menguasai Tenshō no Kōryū dan Rakuen no Tenshō.”

Kuro mengangguk, lalu berbalik dan berjalan keluar dari pondok. Angin dingin pagi menyambutnya saat ia melangkah menuju hutan yang akan membawanya ke Tebing Ryūjin.

Selama perjalanan, ia merasakan perubahan dalam tubuhnya. Energi dari ramuan sang pertapa terus mengalir, menyatu dengan aliran tenaga dalamnya. Ia bisa mendengar suara alam lebih jelas, merasakan getaran tanah di bawah kakinya.

Ketika malam tiba, Kuro mendirikan kemah di dekat sebuah sungai kecil. Ia duduk bersil
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuro Dan Naga Warisan   Rahasia Yang Terungkap

    Kuro berdiri perlahan, bersiap menghadapi ancaman yang mendekat. Ia tidak membawa senjata, tetapi entah kenapa, ia merasa tidak membutuhkannya.Dari balik bayangan pepohonan, muncul seorang pria bertubuh kurus namun berbahaya. Jubahnya berkibar ditiup angin malam, dan sepasang mata tajam menatap Kuro dengan penuh minat.“Kau berkembang lebih cepat dari yang kuduga, Kuro.”Kuro mengenali suara itu.“Shien.”Musuh lamanya melangkah maju dengan santai. “Aku tidak menyangka kau akan menemukan jalan menuju Ryūjin sebelum waktunya.”Kuro mengepalkan tangannya. “Apa maksudmu?”Shien tersenyum tipis. “Kau pikir tempat ini hanya sekadar tebing? Tidak, Kuro. Ini adalah titik pertemuan antara dunia manusia dan arus energi surgawi. Di sinilah para pendekar sejati menguasai Tenshō no Kōryū dan Rakuen no Tenshō.”Kuro terdiam, menyadari bahwa tempat ini bukan hanya sekadar lokasi latihan. Ada sesuatu yang lebih besar di baliknya.“Dan kau ingin kekuatan itu untuk dirimu sendiri,” kata Kuro.Shien t

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Ujian Tenshō no Kōryū

    Tebing Ryūjin menjulang tinggi di hadapan Kuro. Di puncaknya, awan berkumpul, seolah menyembunyikan sesuatu yang sakral.Shien berdiri di sampingnya. “Untuk menguasai Tenshō no Kōryū, kau harus bisa merasakan aliran energi di seluruh tubuhmu. Jika kau gagal, kau akan kehilangan kendali atas dirimu sendiri.”Kuro menutup matanya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba merasakan energi di sekitarnya.Kemudian, ia melangkah ke atas tebing.Tiba-tiba, angin berubah menjadi pusaran yang berputar di sekelilingnya. Udara terasa lebih berat, seolah menekan tubuhnya dari segala arah.“Ini ujian pertama,” pikir Kuro.Ia mencoba mengendalikan napasnya, tetapi semakin ia melawan, semakin besar tekanan yang ia rasakan.Shien tertawa kecil. “Jangan melawan, Kuro. Biarkan arus energi membawamu.”Kuro menggertakkan giginya. Lalu, ia mulai memahami.Ia berhenti melawan.Dan seketika, tubuhnya terasa ringan.Ia mulai merasakan arus energi yang mengalir di sekitarnya, membentuk pola yang tak kasatmata. K

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Rahasia Rakuen no Tenshō

    Setelah menguasai Tenshō no Kōryū, Kuro berdiri di hadapan sebuah gerbang batu kuno di puncak tebing.Di balik gerbang itu, ada sesuatu yang bahkan Shien pun belum pernah lihat secara langsung.“Ini adalah tempat kelahiran Rakuen no Tenshō,” kata Shien.Kuro melangkah masuk. Di dalam gua besar yang tersembunyi di balik gerbang, ia melihat ukiran-ukiran kuno di dinding.Ukiran itu menggambarkan seorang pendekar yang dikelilingi cahaya emas, berdiri di tengah pusaran energi yang tak terlihat.Lalu, tiba-tiba, sebuah suara bergema di dalam gua.“Siapa yang mencari Rakuen no Tenshō?”Kuro terdiam.Sebuah cahaya muncul dari lantai gua, membentuk sosok seorang pria tua berjubah putih.“Sang pendeta penjaga...” gumam Shien.Pria tua itu menatap Kuro. “Untuk menguasai Rakuen no Tenshō, kau harus menerima kenyataan bahwa dirimu bukanlah pusat dari kekuatan ini. Kau adalah bagian dari aliran energi alam semesta. Jika kau memaksakan kehendakmu, kau akan dihancurkan olehnya.”Kuro menatap ukiran

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Pertarungan di Puncak Ryūjin

    Tiga hari berlalu.Kuro berdiri di puncak tebing, matanya menatap cakrawala. Ia telah memahami sesuatu yang selama ini tidak ia sadari.“Bukan aku yang mengendalikan energi ini. Aku adalah bagian darinya.”Shien menatapnya dari kejauhan. “Sudah siap?”Kuro mengangguk.Tanpa aba-aba, Shien meluncur ke arahnya dengan kecepatan luar biasa.Kuro tidak bergerak.Saat pedang Shien hampir menyentuhnya, tubuhnya menghilang dalam pusaran angin.Shien membelalakkan mata. “Dia...”Kuro muncul di belakangnya, dikelilingi cahaya emas.Tenshō no Kōryū telah menjadi satu dengan tubuhnya.Shien menyerang lagi, tetapi kali ini, serangannya seolah menembus udara kosong.Kuro mengangkat tangannya perlahan.“Rakuen no Tenshō...”Dalam sekejap, cahaya emas menyelimuti seluruh tempat.Dan untuk pertama kalinya, Shien merasakan ketakutan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.Tiga hari telah berlalu sejak Kuro menguasai Rakuen no Tenshō. Sejak saat itu, dunianya berubah.Dulu, ia berpikir kekuatan adalah

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Pertempuran di Gunung Kiryu

    Kabut tebal menyelimuti Gunung Kiryu. Angin berdesir pelan, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang baru tersapu hujan. Di puncaknya, Kuro dan Gidi berdiri berjajar, menatap lembah di bawah mereka.Gidi menyeringai. “Kelihatannya mereka benar-benar datang.”Di kejauhan, ratusan prajurit berseragam hitam bergerak naik, mendekati puncak gunung dengan langkah cepat dan terorganisir. Mereka adalah pasukan Bayangan Hitam—kelompok yang selama ini memburu kekuatan Rakuen no Tenshō.Kuro menghela napas pelan. “Tak ada pilihan lain.”Gidi menepuk bahunya. “Sudah lama aku ingin melihat seberapa kuat kau setelah berubah.”Kuro hanya tersenyum tipis. Ia merasakan aliran energi dunia menyatu dalam dirinya. Ia bukan lagi pejuang biasa.Dari lereng gunung, suara seruan perang terdengar. Bayangan Hitam mulai menyerang.Dan pertempuran di Gunung Kiryu pun dimulai.Kabut di sekitar mereka semakin tebal, seolah-olah gunung itu sendiri menolak kehadiran pasukan musuh. Kuro dan Gidi berdiri tegak di a

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Ledakan Pertama

    Pasukan Bayangan Hitam menyerbu dengan kecepatan luar biasa. Mereka bukan hanya prajurit biasa—masing-masing memiliki keahlian khusus. Beberapa melompat di antara pohon-pohon, yang lain menghilang dalam kegelapan kabut.Kuro dan Gidi tidak menunggu. Mereka bergerak maju.ZRAAASH!!Sebuah ledakan energi meledak di udara saat Kuro mengayunkan tangannya. Puluhan pasukan yang mendekat terpental seperti daun kering dihembus angin.Gidi tertawa kecil. “Jangan biarkan aku kalah cepat, Kuro!”Dengan cekatan, Gidi menarik kedua belati pendeknya dan menembakkan rentetan energi ke arah lawan. Cahaya hijau melesat, menembus kabut, dan menghantam para prajurit yang bersembunyi.Musuh mulai membalas.Dari kejauhan, seorang pemimpin Bayangan Hitam melompat ke udara, mengayunkan tombak panjangnya yang berlapis aura merah.“Hakai Rendan!!”Gelombang energi merah meluncur ke arah mereka.Kuro melangkah maju.Dengan satu gerakan tangan, ia menghentikan serangan itu di udara. Energi merah berputar-putar,

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Amukan Kekuatan

    Kuro melayang di udara, tubuhnya dikelilingi oleh cahaya emas.“Rakuen no Tenshō…” bisiknya.ZWOOSH!!Ledakan cahaya meledak dari tubuhnya, menyapu puluhan prajurit dalam sekejap. Tanah bergetar, pepohonan bergoyang, dan kabut tebal tersapu bersih.Di antara sisa-sisa pertempuran, beberapa prajurit terkuat Bayangan Hitam masih berdiri.Salah satunya adalah pria berambut perak, dengan tato hitam yang menjalar di kedua lengannya.Ia melangkah maju. “Jadi ini kekuatan Rakuen no Tenshō? Menarik.”Gidi menyipitkan mata. “Siapa kau?”Pria itu tersenyum dingin. “Namaku Rei. Aku akan membunuh kalian.”Tanpa aba-aba, Rei bergerak.Kecepatannya luar biasa. Dalam sekejap, ia sudah di depan Gidi.CLANG!Benturan belati Gidi dan pedang Rei memancarkan percikan api. Keduanya bertukar serangan dengan kecepatan yang nyaris tak terlihat.Sementara itu, Kuro berhadapan dengan pemimpin Bayangan Hitam lainnya—seseorang dengan mata merah dan pedang hitam berkilauan.“Aku sudah menunggumu, Kuro,” katanya.

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kuro Dan Naga Warisan   Duel yang Tak Terhindarkan

    Kuro dan Kaien saling menatap.Kaien menarik napas dalam. “Aku sudah lama menunggu saat ini.”Dalam sekejap, ia menyerang.Kuro menangkis dengan satu tangan, tetapi kekuatan Kaien lebih besar dari dugaannya. Tanah di bawah mereka retak akibat benturan.BOOM!!Gelombang kejut menyebar ke segala arah.Kaien melompat mundur dan tersenyum. “Kau kuat. Tapi aku belum mengeluarkan segalanya.”Kuro memperhatikan aura gelap yang mulai membalut tubuh Kaien.Ia tahu, pertarungan ini akan sulit.Di sisi lain, Gidi masih bertarung melawan Rei.Mereka bergerak dengan kecepatan luar biasa, saling menebas dan menghindar. Tapi Rei semakin unggul.Dengan satu gerakan cepat, Rei menendang perut Gidi.DUGH!!Gidi terpental, menabrak pohon.Rei mendekat, mengangkat pedangnya. “Ini akhirnya.”Namun, sebelum ia sempat menyerang—ZASH!!Sebuah kilatan cahaya emas melesat.Rei terpaksa melompat mundur.Saat debu menghilang, Kuro berdiri di depan Gidi.“Jangan sentuh dia.”Rei menyeringai. “Akhirnya kau datang

    Last Updated : 2025-02-09

Latest chapter

  • Kuro Dan Naga Warisan   Akhir Dari Perjalanan: Sebuah Legenda, Sebuah Pilihan

    Debu mulai mengendap. Angin berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan kehidupan baru. Dunia telah selamat. Pertempuran dahsyat melawan Sang Penenun dan ancaman yang lebih besar telah berakhir. Namun, jejaknya tetap terukir dalam setiap sudut dunia. Bekas luka menganga di permukaan bumi, mengingatkan akan kekuatan dahsyat yang hampir menghancurkan segalanya. Kota-kota hancur, desa-desa porak-poranda, dan jutaan jiwa telah hilang. Namun, di tengah kehancuran itu, tumbuh tunas-tunas kehidupan baru. Tanaman-tanaman mulai tumbuh kembali, menunjukkan kekuatan regenerasi alam yang luar biasa. Manusia, yang telah kehilangan begitu banyak, mulai membangun kembali kehidupan mereka, mencari harapan di tengah keputusasaan. Kuro, pahlawan yang telah menyelamatkan dunia, tidak ada di sana untuk menyaksikannya. Pengorbanannya telah menyelamatkan alam semesta, tetapi dengan harga yang sangat mahal—kehidupannya sendiri. Ia telah lenyap, menjadi bagian dari alam semesta. Namun, kisahnya tetap hid

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Terakhir – Keseimbangan yang Sempurna

    Kuro terhuyung, tubuhnya hancur lebur, luka menganga di sekujur tubuhnya seperti peta bintang yang mengerikan. Darah segar membasahi tanah yang sudah retak dan terbakar, mencampur dengan debu dan abu yang beterbangan. Namun, di tengah kehancuran itu, cahaya emas Kekuatan Naga Emas masih menyala, suatu suar harapan yang gigih melawan kegelapan yang hampir membenamkan segalanya. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, mengeluarkan seluruh kemampuannya hingga ke titik kering. Namun, Sang Penenun, entitas kekacauan itu, masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar, semakin ganas, menelan segalanya dalam cengkeramannya yang tak kenal ampun. Harmoni yang Kuro coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, seperti kaca yang siap hancur berkeping-keping. Ia merasakan kelelahan yang luar biasa, tubuhnya terasa seperti akan runtuh, namun tekadnya tetap membara. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus menang.Pandan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Yang Hilang

    Bab 149: Harmoni yang Hilang – Pertempuran SengitAlam semesta bergetar. Bukan getaran lembut, namun guncangan dahsyat yang mengguncang realitas itu sendiri. Kekuatan tiga naga – Muzunoryu, Tsuchiryu, dan Arashiryu – berbenturan dengan kekuatan Sang Penenun, menciptakan gelombang energi yang tak terbayangkan. Air, tanah, dan angin beradu dengan kegelapan, menciptakan pusaran yang mengerikan, pusaran yang mengancam untuk menghancurkan segalanya. Kuro, di tengah badai itu, merasakan kekuatan dahsyat yang mengguncang jiwanya.Tubuhnya, yang sudah penuh luka, terasa seperti akan hancur. Setiap inci kulitnya terasa perih, setiap tulang terasa remuk. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, namun Sang Penenun masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar dan semakin ganas. Harmoni yang ia coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, hampir hancur.Kuro tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu, dan cepat.

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kekalahan dan Kebangkitan – Harapan yang Memudar

    Kelelahan mencengkeram Kuro. Tubuhnya, yang biasanya dipenuhi dengan energi kosmik yang tak terbatas, kini terasa lemah dan remuk. Luka-luka yang ia derita dalam pertempuran sebelumnya masih terasa perih, ditambah dengan luka-luka baru yang ia dapatkan dari serangan Sang Penenun. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia merasakan kekuatannya terkuras, semakin menipis, seperti lilin yang hampir padam.Sang Penenun, entitas kosmik yang mengerikan itu, mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya. Ia melepaskan serangan yang mampu memanipulasi realitas itu sendiri. Waktu dan ruang menjadi terdistorsi, berputar-putar seperti pusaran air yang tak berujung. Ilusi-ilusi yang membingungkan muncul di mana-mana, menciptakan pemandangan yang surealis dan mengerikan. Kuro merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung, di mana realitas dan ilusi bercampur aduk, di mana ia tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana y

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Naga

    Kekalahan di awal pertempuran telah meninggalkan jejak yang dalam pada Kuro. Tubuhnya terasa remuk, namun tekadnya tetap membara. Darah masih mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia menatap Sang Penenun, pusaran energi gelap yang tak berujung itu, dengan mata yang dipenuhi dengan campuran rasa sakit, kemarahan, dan tekad yang tak tergoyahkan. Ia tahu bahwa ia harus menggunakan semua kekuatannya, semua kemampuannya, untuk melawan entitas kosmik yang mengerikan ini. Ia harus menciptakan harmoni yang sempurna, keseimbangan yang mutlak, untuk melawan kekacauan yang mengancam untuk menelan segalanya.Dengan napas yang tersengal-sengal, Kuro memanggil Kuchiyose Kinpika Ryu (Naga Emas). Api emas berkilauan menerangi kegelapan yang mencekam, menciptakan kontras yang dramatis antara cahaya dan bayangan. Kinpika Ryu, naga emas yang megah dan perkasa, muncul dari dimensi lain, sisiknya berkilauan seperti emas murni yang dilebur oleh mat

  • Kuro Dan Naga Warisan   Serangan Awal

    Langit bukan lagi langit. Ia adalah kanvas gelap yang tercabik-cabik, dirobek oleh tentakel-tentakel energi hitam yang tak terhitung jumlahnya. Tentakel-tentakel itu, tebal seperti gunung dan hitam pekat seperti jurang maut, menari-nari dengan kejam di antara bintang-bintang yang meredup. Mereka bukan sekadar energi; mereka adalah manifestasi dari kekacauan itu sendiri, perpanjangan dari kehendak Sang Penenun, entitas kosmik yang haus akan jiwa. Jiwa-jiwa manusia, terhisap oleh tentakel-tentakel itu, menghasilkan jeritan yang menyayat hati, simfoni kematian yang mengerikan yang bergema di seluruh dunia. Di tengah badai ini, Kuro berdiri tegak, sebuah patung marmer yang tak tergoyahkan di tengah badai yang mengerikan.Rambut putihnya yang panjang berkibar ditiup angin yang berputar-putar, menyerupai api yang siap menyala. Wajahnya, yang biasanya dipenuhi dengan ketenangan, kini dikerutkan oleh tekad yang tak tergoyahkan. Ia bukanlah manusia biasa lagi; ia adalah m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Gerbang Roh – Mencari Jawaban Terakhir

    Kuro, yang telah mencapai usia lanjut namun tetap teguh dalam semangatnya, merasakan sebuah panggilan yang kuat dari dalam dirinya. Bukan panggilan untuk bertempur, melainkan panggilan untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam. Selama beberapa dekade terakhir, ia telah memimpin dunia menuju perdamaian dan kemakmuran, namun sebuah pertanyaan besar tetap terngiang dalam pikirannya: apakah perdamaian ini akan bertahan selamanya? Apakah ancaman kegelapan benar-benar telah musnah? Ataukah masih ada misteri yang tersembunyi, mengintai di balik kedamaian yang tampak sempurna ini?Pertanyaan-pertanyaan ini telah menghantuinya selama bertahun-tahun. Ia telah berkonsultasi dengan para bijak, para pendeta, dan para ilmuwan, namun tak satu pun dari mereka mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Ia merasa ada sesuatu yang masih tersembunyi, sesuatu yang hanya dapat ditemukan di tempat yang terdalam dan terjauh—dunia roh.Ia telah mendengar legenda tentang dunia roh, dunia di m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Takdir Sang Pelindung

    Debu pertempuran masih menyelimuti lembah, mengingatkan akan pertarungan sengit yang baru saja berakhir. Aroma tanah basah bercampur dengan bau darah—bau yang tak akan pernah hilang dari ingatan Kuro, Sylva, dan Kaien. Kemenangan atas entitas kegelapan terasa pahit, dibumbui oleh kehilangan dan kelelahan yang mendalam. Banyak sekutu mereka telah gugur, korban dari pertempuran yang hampir menghancurkan dunia. Keheningan yang menyelimuti mereka dipenuhi oleh kesedihan yang dalam, namun juga oleh rasa syukur yang tak terhingga. Mereka telah berhasil. Mereka telah menyelamatkan dunia.Kuro, dengan luka-luka yang masih menganga di tubuhnya, duduk bersila di tengah reruntuhan. Ia menatap langit yang mulai dipenuhi bintang, merasakan beban tanggung jawab yang luar biasa di pundaknya. Ia bukan hanya seorang pemimpin bagi pasukan mereka, tetapi juga seorang pemimpin bagi dunia yang baru saja mereka selamatkan—dunia yang hancur, dunia yang membutuhkan pemulihan yang panjang dan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Ancaman Muncul

    Setelah berhasil mengendalikan kekuatan Naga Bumi dan menyeimbangkan energi di dalam dirinya melalui ritual purba, Kuro merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, kedamaian itu hanyalah sementara. Ia tahu bahwa entitas kegelapan yang telah merasukinya belum sepenuhnya hilang. Ia masih merasakan bisikan-bisikan jahat di dalam pikirannya, dan ia masih melihat kilasan-kilasan gambar yang mengerikan. Ia tahu bahwa ancaman itu masih mengintai, menunggu saat yang tepat untuk menyerang kembali.Ia menghabiskan beberapa bulan berikutnya untuk berlatih dan bermeditasi, menjaga keseimbangan antara kekuatan cahaya dan kegelapan di dalam dirinya. Ia juga menghabiskan waktu bersama Sylva dan Kaien, menikmati kedamaian dan kebersamaan yang telah lama dirindukannya. Namun, ia selalu waspada, selalu siap untuk menghadapi ancaman yang mungkin datang kapan saja.Suatu hari, saat ia sedang berlatih di hutan, ia merasakan perubahan di udara. Udara terasa dingin da

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status