Share

Bab 8 Kejutan dari Audy

Author: Fiah msi
last update Last Updated: 2024-04-01 14:32:27

Yusuf tersenyum mendengar apa yang Audy katakan. Benar apa yang Audy katakan, nanti waktu baik akan terlewati jika dirinya menunda keberangkatannya. 

Di sisi lain, kini Syifa sudah di hias menjadi pengantin yang cantik. Dengan kebaya putih dengan hijab senada, banyak yang merasa kagum akan kecantikan itu. 

"Kenapa di siri dulu, Bu? Kenapa gak langsung ke KUA saja? " tanya teman arisan ibunya Syifa. 

"Menantuku ini sangat sibuk, Bu. Maklum dia adalah pembisnis yang namanya kini makin terkenal. Beberapa hari ini ia ada kerja sama dengan perusahaan Jepang. Karena tidak ingin meninggalkan Syifa dia ingin membawa Syifa kesana. Dan, karena itulah mereka harus nikah siri agar tidak berdosa, Bu, " ucap Ibunya Syifa yang semakin membuat semua teman-teman arisannya kagum akan sosok Yusuf. 

"Ya, emang seharusnya di ikat dulu kalau menantu idaman, Bu. Maklumlah, sekarang banyak pelakor berkeliaran, Hati-hati bu, sampaikan ke Syifa, jaga baik-baik suaminya, " ucap ibu-ibu yang lain, yang membuat wajah ibunya Syifa berubah. Namun setelah itu, Ibunya Syifa kembali tersenyum. 

"Kalian nikmati dulu hidangannya. Aku ingin melihat putriku dulu," ucap Ibunya Syifa mengalihkan pembahasan tentang pelakor. Entah kenapa ibunya Syifa tidak suka dengan satu kata itu. 

Beberapa tamu yang tak lain hanyalah teman arisan ibunya Syifa dan temannya Syifa pun datang, berserta para tetangga di dekat area perumahan Syifa yang hadir. Tidak ada satupun dari pihak Yusuf yang datang kecuali orang tua Yusuf. Hanya mereka berdua yang datang. Orang tua Yusuf pun sama herannya, kenapa Audi makan setuju di poligami. Tak bisa di pungkiri, orang tua Yusuf masih ragu dengan apa yang anaknya lakukan. Namun, melihat kebahagiaan dj wajah Yusuf, membuat mereka melupakan bagaimana mereka dulunya hidup. 

Tidak butuh waktu yang lama, mobil Yusuf tiba, tentu itu menjadi pusat perhatian semua tamu undangan. Termasuk orang tuanya Yusuf yang tiba terlebih dahulu. Jantung mereka berdetak dengan begitu cepat. Apalagi ketika melihat pintu mobil putranya itu terbuka. Menampilkan Audy yang begitu cantik, bahkan jauh lebih cantik dari Syifa. Bersamaan dengan itu Syifa keluafvdark ruang rias, namun kedatangannya malah tidak di perhatikan oleh para tamu, kininyanb menjadi pusat perhatian para tamu adalah Audy yang melangkah masuk kedalam rumah Syifa dengan begitu elegan dan lembut. 

'Wah, dia adik iparnya Syifa. Cantik sekali ya," ucap tetangga Syifa yang kemaren menjadi pemberi informasi untuk Audy. Tentu Audy tersenyum ramah padanya. 

"Cantikan adiknya, ya. Tapi masak mau nikah sama adiknya, tapi cocok juga sih dengan Syifa, dia juga gak kalah cantik, " ucap yang lain. 

"Audy, kau...? " ucap Ibunya Yusuf ketika mendekati Audy. 

"Assalamu'alaikum, Ibu,  Ayah. Bagaimana kabar kalian? Aku harap kalian sehat, ya... " Ucap Audy seraya tersenyum, namun kali ini senyuman menantunya itu terlihat menyeramkan. 

"Mas, udah ayo. Pengantin mu sudah menunggu, " ucap Audy membuat mereka semua heran dengan apa yang Audy katakan. Yusuf dengan perasaan bahagia kini melangkah menuju ke tempat akad. Dimana disana Syifa sudah duduk di hadapan penghulu. 

"Ayo pak, kita bisa memulainya, aku sebagai istri sah dari Pak Yusuf sudah memberikan ijin untuk Mas Yusuf menikah lagi dengan Nona Syifa, daripada mereka selalu berbuat Zina, mending saya nikahkan mereka, " ucap Audy dengan senyuman yang membuat semua orang sangat terkejut. 

"Hah, kau istri pertama Yusuf? " Tanya tetangga Syifa. 

"Alhamdulillah, iya, Bu. Salam kenal ya, Bu. Dan, terimakasih, " ucap Audy. Tentu hal itu membuat semua orang mencemooh akan apa yang Syifa lakukan. Bagaimana bisa Syifa menjalin hubungan dengan suami orang, dan dengan bangganya selalu keluar bareng. 

"Mas, apa ini kenapa... Kenapa seperti ini? " tanya Syifa dengan mantan yang berkaca-kaca. 

"Nona Syifa, aktingnya nanti saja ya, biar kalian sah dulu, apa aku urungkan niatku untuk mengijinkan kalian menikah? " tanya Audi yang membuat Yusuf dan Syifa cemas. 

"Pak, silahkan lanjutkan, " ucap Audy. Yusuf hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya dia benar-benar tidak tahu jika Audi akan melakukan ini. Yusuf tidak menyangka jika Audi bisa mempermalukan dirinya di depan umum seperti ini.  Namun... ingin mengelak pun Yusuf sudah tidak bisa. Ia pun harus menanggung malu atas kunjungan para tamu undangan begitupun dengan kedua orang tua mereka, khususnya para teman arisan ibunya Syifa.

"Pantas saja tadi dia langsung terdiam, Ternyata dia tidak suka ketika aku membahas masalah pelakor, "ucap temannya ibunya Syifa, yang dibenarkan oleh teman-teman yang lainnya 

Audi seolah tersenyum dengan semua gunjingan para tamu undangan untuk Yusuf dan Syifa,  ini tidak seberapa dengan rasa sakit yang ia rasakan selama ini. Audi sudah cukup menjadi orang bodoh yang selalu dibohongi oleh Yusuf dengan berdalih lembur di perusahaan dan ada kepentingan di luar kota. Namun ternyata waktu yang Yusuf luangkan hanyalah untuk pelakor yang berkedok mantan kekasih yang tak ingin ia sakiti dua kali. 

Sudah terlanjur malu, akhirnya Yusuf pun mengulurkan tangannya pada Pak penghulu. Pak penghulu pun menuntun Yusuf untuk mengucapkan akad pernikahan pada Syifa sehingga para saksi mengatakan kata sah untuk pasangan suami istri itu. Tidak banyak yang mengucapkan kata Alhamdulillah untuk pasangan pengantin baru itu, namun mereka banyak yang mengelus dada dan bersimpati pada Audi yang kini juga duduk di sisi Yusuf, namun terdengar jelas ketika Audi mengucapkan kata Alhamdulillah ketika kata sah diucapkan.  

"Mas  aku ada hadiah untukmu dan Nona Syifa. Bukankah kalian ingin ke Jepang, aku akan berikan itu untuk kalian, Pak Paloh, bawa masuk, Pak, " ucap Audy yang sangat membuat Yusuf terkejut. Pak Paloh adalah orang kepercayaan kakaknya Audy, tapi kenapa ia berada di sini? Batin Yusuf. 

Terlihat sosok laki-laki kekar, dengan jembut dan kumis yang tidak begitu tebal masuk dengan menyeret sebuah koper besar dan juga amplop coklat di tangannya, perasaan Yusuf pun semakin tidak karuan, ia tidak tahu akan semua ya sudah disiapkan oleh Audi. Iya benar-benar terberdaya dengan kebahagiaan sesaat sehingga Ia melupakan betapa sakitnya  hati istri pertamanya itu.  

"Buat mas Yusuf, ini adalah pakaian yang kau bawa saat pertama kali kita menikah, aku sudah mengemasnya dengan rapi, tidak tertinggal satupun. Dan, ini adalah dua tiket ke Jepang untuk kalian bulan madu, bukankah aku sudah sangat baik?"

"Tapi ini bukan untuk pertemuanmu dengan Mister J, untuk pertemuan itu, biar aku yang handle, aku ingin kalian menikmati bulan madu kalian. Dan ini adalah semua tagihan yang sudah kau keluarkan untuk Nona Syifa, termasuk biaya rehap rumahnya yang besar ini, dan ini untuk biaya pembelian sawah yang kau berikan pada mertuamu, tapi kau lupa, kau menggunakan uang perusahaan, Mas. Jadi kau tetap harus membayarnya," lanjut Audy.

Wanita itu tersenyum, tetapi mampu membuat siapapun merinding."Dan, ini adalah surat gugatan cerai dariku."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
mantab audy keren good bye pezina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 9 Nasib Pengkhianat

    Tubuh Yusuf lemas rak bertulang. Bahkan untuk menopang tubuhnya sendiri terasa begitu berat."Audy, menantuku sayang, apa maksudnya ini, Nak?" tanya Ibunya Yusuf seraya mendekati Audy dan hendak menyentuh lengan Audy. Namun Audy melangkah satu langkah membuat ibu Yusuf kecewa dan sedih."Sayang, ada apa sayang? Kau lagi bercanda kan?" Kini, Yusuf yang bertanya."Audy, ayah tahu, kalau anak ayah salah telah melukai perasaanmu, tapi Allah tidak suka dengan perceraian, Nak, " ucap ayahnya Yusuf.Sungguh Audy ingin tertawa mendengar ucapan dari orang tiga yang begitu Audy cintai dan Audy hormati dulu. Namun semua rasa itu seolah mati di telan oleh pengkhianatan mereka.Gunjingan dari para tamu semakin riuh dan Audy menikmati momen itu dengan baik. Ibu Syifa berusa menahan amarahnya, apalagii ketika mendengar apa yang Audy katakan. "Syifa, apa maksud dari ucapan istrinya Yusuf? " tanya Ibunya Syifa dengan mengecilkan suaranya. Syifa yang sudah mengerti dengan apa yang Audy maksud hanya bi

    Last Updated : 2024-04-03
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 10 Perdebatan Syifa dan Adiknya Yusuf

    Sementara itu, Yusuf berusaha mengejar Audy untuk mencari tahu alasan di balik surat gugatan cerai tersebut. Dia berharap bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik dan menemukan jalan keluar yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat. "Audy plis... Angkat panggilannya mas sayang, mas mohon sayang. Bukankah kau sudah mengatakan akan menerima pernikahan kedua mas ini? Kenapa sekarang kau memberikan kejutan ini, sayang, " gumam Yusuf seraya terus mengejar mobil Audy dan Pak Paloh. Dalam keadaan yang sulit ini, Yusuf dan Syifa harus menghadapi kenyataan bahwa pilihan mereka telah membawa konsekuensi yang tidak mereka duga. Mereka harus belajar dari kesalahan mereka dan berusaha memperbaiki hubungan mereka, baik dengan Audy maupun dengan para undangan yang hadir di pernikahan mereka.Tanpa Yusuf sadari mereka sudah masuk ke dalam halaman rumah Audy. "Audy, sayang.... Tunggu, mas ingin bicara, " ucap Yusuf yang hendak ingin meraih tangan Audy, namun Pak Paloh segera menepis tangan Yusuf

    Last Updated : 2024-04-04
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 11

    "Yusuf, apakah kamu baik-baik saja, Nak?" tanya ibunya dengan cemas."Mas, mengapa kamu malah pergi dan mengejar dia? Bukankah akan lebih baik jika dia meminta cerai darimu, sehingga kamu bisa menikahi aku secara sah, baik agama maupun negara, Mas," ucap Syifa. Wajah Yusuf terlihat begitu lesu, ia duduk tanpa menjawab pertanyaan mereka semua. Apalagi wajah ibu Syifa yang mulai terlihat tidak nyaman. ***Audy menatap seluruh ruangan yang penuh dengan kenangan antara dirinya dan Yusuf. Sungguh sangat sakit untuk tetap tinggal di rumah yang penuh dengan kenangan indah, namun nyatanya malah membuat hatinya hancur.Tiba-tiba, dering ponselnya membuat Audy sadar dan segera menghapus air matanya yang tanpa ia sadari sudah mengalir deras.Audy terkejut melihat nama yang tertera di panggilan itu."Kakak..." seru Audy, dengan segera ia langsung mengangkat panggilan itu. "Assalamu'alaikum, kak. " "Waalaikumsalam, Audy. Turunlah! Kakak ada di bawah sekarang, " ucap sosok yang Audy panggil kak

    Last Updated : 2024-04-06
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 12

    Yusuf tampak enggan menjawab pertanyaan yang diajukan Syifa dan ibunya, bahkan Yusuf tampak merenung memikirkan apakah apa yang adiknya katakan itu benar."Yusuf, kenapa kau hanya diam?! Jangan bilang apa yang mereka katakan itu benar, Yusuf?!" tanya ibunya mendesak."Bisakah kalian diam, tidak! Apakah kalian tidak berpikir, saat ini bukanlah itu yang harus kalian pertanyakan?" ujar Yusuf dengan lantang, membuat Syifa dan yang lainnya terperanjat kaget.Yusuf kemudian mendesis, "Apa kalian tidak memikirkan bagaimana kita bisa menghadapi situasi ini, bukan hanya fokus pada apakah apa yang dikatakan benar atau tidak? Kita perlu mencari solusi, bukan sibuk menyalahkan atau mencari siapa yang benar dan siapa yang salah." Ucapannya tersebut membuat ruangan terdiam, semua orang tampak merenung mencerna apa yang baru saja Yusuf katakan. "Audy saat ini benar-benar marah, dan semuanya tidak akan baik-baik saja," ucap Yusuf dengan berusaha tetap tenang."Yusuf, mungkin Ayah dan Ibu akan menemu

    Last Updated : 2024-04-07
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 13 Yusuf Menyesal

    "Syifa, bisakah kau tidak berbicara terus? Aku sedang mengalami kesulitan tapi kau malah berkata-kata tanpa henti layaknya burung beo. Sebagai wanita yang sholehah, seharusnya kau bisa memahami keadaan suamimu," ujar Yusuf dengan rasa kesal, terdengar bagai letupan emosi dalam suaranya, kepada istri keduanya, Syifa.Syifa merasa tersinggung oleh kata-kata Yusuf yang menuduhnya tidak mengerti atau menghargai keadaannya. "Bukan begitu, Mas. Aku merasa terluka ketika adikmu mengatakan bahwa semua biaya keluargamu ditanggung oleh Audy. Terdengar seolah-olah kau tidak memiliki tanggung jawab terhadap keluarga kita," seru Syifa sambil duduk di samping Yusuf, yang kini memijat pelipisnya mencoba menghilangkan rasa sakit akibat begitu banyak beban yang ia pikirkan. Keduanya merasa tegang dan emosi meluap-luap dalam pergulatan perasaan yang saling bertentangan. "Setelah kau pergi, aku merasa sangat hancur. Audy datang dan memberikan aku harapan baru. Dia begitu baik, bahkan pada keluargaku j

    Last Updated : 2024-04-16
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 14 Pura-pura Bahagia

    Suasana kota saat ini terasa begitu panas, sepanas hati Audy. Dia sudah mendekatkan diri untuk minta maaf pada kedua orang tuanya. Mungkin semua masalah ini karena dia sudah menjadi anak durhaka pada kedua orang tuanya. Menikah tampa restu orang tua, dan pergi meninggalkan rumah. Bahkan menghilang tanpa jejak. Namun sang orang tua masih baik hati dengan memberikan perusahaan untuk mereka kelola. "Maafkan Audy, Ma, Pa. Maafkan Audy karena sudah keras kepala, bahkan Audy yigak pernah datang menemui papa dan mama, maafkan Audy, Ma. Audy kangen kalian, " gumam Audy menatap foto kedua orang tuanya. Audy menghapus air matanya dan langsung mengambil kunci mobilnya. Keluar dari kamarnya untuk segera menuju ke rumah orang tuanya. Namun baru saja Audy keluar dari pintu rumahnya, Yusuf sydah berdiri di sana. "Audy," seru Yusuf setaha mendekati Audy. "Ada apa lagi, Mas. Kita sudah tidak punya urusan lagi, " ucap Audy. "Sayang, kita belum bercerai dan mas tidak mau cerai denganmu. Dengarka

    Last Updated : 2024-11-26
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 15 Pertemuan Audy dengan Kedua Orang Tuanya

    Beberapa jam melakukan perjalanan, akhirnya Audy sampai di depan pagar rumah yang dulu di tempatinya. Namun semenjak menikah dengan Yusuf, ia bahkan belum pernah menginjakkan kakinya lagi di rumah itu. Apalagi Audy mendengar jika orang tuanya pindah ke luar negeri karena kecewa dengan Audy. "Bismillah, Audy. Kau bersalah, minta maaflah dan akui semua kesalahanmu. Karena bagaimana pun mereka adalah orang tuamu, mereka pasti akan menerima maafmu, " gumam Audy. Audy pun keluar dari mobilnya dan berusaha mencapai pak Satpam untuk membuka pagar kediaman orang tuanya itu. Terlintas bayangan Audy ketika bermain dengan orang tuanya di halaman yang lumayan luas, serta candaan dan tawa orang tuanya. Tanpa tetasa air mata Audy menetes. Dengan secara Audy mengusap air mata itu karena melihat pak satpam yang kini menuju ke arahnya. Tentu Pak Satpam yang bernama Umar itu terkejut ketika melihat Audy. Meskipun kini Audy sudah berhijab, tapi Pak Umar masih sangat ingat dengan wajahnya nona mudanya.

    Last Updated : 2024-11-26
  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 16

    "Bagaimana?" tanya Ibunya Syifa, Bu Sari, dengan raut wajah yang penuh kecemasan."Sesuai prediksi, Bu. Aku dikeluarkan dari kampus," seru Syifa seraya mendaratkan tubuhnya di sofa. Terlihat Bu Sari lemas di samping Syifa, matanya berkaca-kaca."Lalu kau, Yus?" tanya Bu Sari dengan suara yang sedikit bergetar."Aku belum ke kantor, Bu. Tadi aku masih ke rumah Audy, berharap Audy masih memberikan maafnya untukku dan membiarkan aku berada di kantor," ucap Yusuf dengan nada putus asa."Bagaimana tanggapan wanita itu?" tanya Bu Sari, harapannya masih terbersit di balik pertanyaan itu."Audy bilang kalau sudah tidak ada hubungan lagi denganku. Dia pergi begitu saja," ucap Yusuf, suaranya terdengar lirih."Baiklah, aku istirahat sejenak, lalu akan ke kantor setelah ini," ucap Yusuf seraya bangkit dari duduknya dan menuju ke kamarnya untuk beristirahat.Orang tua Yusuf dan Bu Sari hanya menghela napas, sepertinya tidak ada harapan bagi Yusuf. Audy telah memutuskan segalanya, dan Yusuf harus

    Last Updated : 2024-11-26

Latest chapter

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 45 Akhir yang Bahagia

    Hari yang dinantikan akhirnya tiba. Setelah perjalanan panjang dan penuh lika-liku, Audy berdiri di balik tirai kamar pengantin, mengenakan gaun putih yang sederhana namun begitu elegan. Cahaya matahari masuk melalui jendela besar, memantulkan kilau lembut dari gaun yang ia kenakan. Rambutnya yang tertutup hijab dengan sanggul rapi, dengan hiasan bunga melati yang memberikan aroma manis. Ia memandang cermin di depannya, menatap sosoknya yang hari ini akan menjadi seorang istri—istri dari Reyhan, pria yang telah berhasil menyembuhkan hatinya dan memberikan makna baru dalam hidupnya.Di ruangan yang berbeda, Reyhan berdiri tegap mengenakan jas hitam yang dipadukan dengan sarung sutra. Di sekelilingnya, beberapa kerabat dan teman dekat menemaninya, menunggu momen sakral yang sebentar lagi akan tiba. Wajahnya tampak tenang, namun matanya menyiratkan kebahagiaan yang luar biasa. Hari ini, ia akan mengucapkan ijab qobul, dan dengan itu, ia akan memulai babak baru bersama wanita yang ia cint

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 44 Menyadari

    Audy melangkah mundur, menahan keinginannya untuk segera pergi dari ruangan itu. Kata-kata Yusuf membuatnya terhenti."Apakah kau melakukan semua ini untuk menghindariku?" tanya Yusuf, tatapannya penuh tanya dan rasa penasaran yang tampak jelas.Audy menarik napas dalam, berusaha menenangkan dirinya sebelum menjawab. Kata-kata Yusuf membuatnya kembali menengok ke masa lalu yang berusaha ia tinggalkan. Ia mengarahkan pandangannya ke arah Yusuf yang masih terbaring lemah di ranjang."Tidak, Mas," jawab Audy, suaranya terdengar mantap. "Ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Kita sudah berakhir hampir setahun yang lalu. Dan selama itu, aku sudah tidak lagi memiliki perasaan apa pun. Aku tidak mengatakan kalau aku sudah sepenuhnya melupakanmu, tapi..." Audy berhenti sejenak, mencari kata-kata yang tepat. "Jujur, rasa cinta yang dulu aku miliki telah terkikis oleh pengkhianatanmu."Yusuf tampak menelan ludah, seolah kata-kata Audy barusan menohok hatinya."Jadi, jika kau berpikir

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 43 Hancurlah Harapan

    Ibunya Yusuf Mendatangi Rumah Audy"Assalamu'alaikum," terdengar suara lembut namun tegas dari luar pintu. Itu suara ibunya Yusuf, yang datang ke kediaman Audy. Pelayan rumah Audy yang membuka pintu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Wanita yang berdiri di depan pintu adalah mantan ibu mertua majikannya, sosok yang sudah lama tak pernah datang ke rumah ini setelah perceraian Audy dengan Yusuf."Wa'alaikumsalam, Nyonya. Silakan masuk," ujar sang pelayan sambil menunduk hormat dan mempersilakan tamunya masuk ke ruang tamu.Ibunya Yusuf melangkah masuk dengan langkah pelan namun anggun. Duduk di ruang tamu yang dulu sering ia kunjungi saat Audy dan Yusuf masih bersama, wajahnya terlihat sendu, seolah menyimpan beban di hatinya.Pelayan rumah segera pergi memanggil Audy. "Nyonya, ibu dari Tuan Yusuf datang berkunjung," lapornya dengan hati-hati.Audy, yang sedang bersantai di kamar, segera bangkit. Ia meraih hijab instan yang tergantung di sisi ranjangnya, mengenakannya dengan cepat

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 42 Talak untuk Syifa

    Belum Audy memberikan jawaban, papanya Audy mendekat "Kau tahu, Dy," suara Papa memecah lamunannya, "Papa dan Mama sudah mengenal Rey cukup lama. Dia bukan hanya sahabat kakakmu, tapi juga bagian dari keluarga kita. Kalau kami boleh jujur, Rey adalah laki-laki yang tepat untukmu."Audy mengalihkan pandangannya, sedikit menunduk dengan arah pembicaraan ini. "Papa, Mama... aku tahu Kak Rey baik. Tapi, ini bukan masalah sederhana. Aku... aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.""Sayang," Mama Audy menimpali dengan lembut, "kami tidak ingin memaksa. Kami hanya ingin kau tahu, setelah apa yang terjadi dengan Yusuf, kami khawatir kau tidak akan menemukan seseorang yang bisa mencintaimu seperti Rey. Dia sudah membuktikan keseriusannya, dan Mama yakin dia tidak akan mengecewakanmu."Audy terdiam. Perasaan hangat dan aman yang selalu Rey berikan memang tidak bisa disangkal, tapi luka dari pernikahan sebelumnya masih membekas dalam hatinya. Mencintai seseorang bukan hanya soal keseriusan, t

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 41 Kejutan Lamaran

    "Kenapa kau merahasiakan ini dariku, Rey?" tanya Andre dengan nada datar. Sorot matanya tajam, menyelidik.Rey terlihat gugup, menarik napas panjang. "Aku... kurang percaya diri, Ndre," jawabnya pelan. "Apalagi dengan perasaan yang kumiliki untuk Audy. Semakin lama kupendam, semakin aku merasa tertekan. Semakin aku ingin gila."Andre terdiam, mendengarkan dengan saksama. Tak pernah terlintas bahwa Rey, sahabatnya sejak mereka kuliah, bisa memiliki perasaan semacam itu pada adiknya, Audy."Aku mencoba menepisnya," lanjut Rey, suaranya bergetar. "Tapi perasaan ini justru semakin kuat. Aku akhirnya berdamai dengan diriku sendiri. Dan, Ndre, aku ingin menghalalkan adikmu. Aku ingin dia menjadi istriku."Andre diam sejenak, mencerna perkataan Rey. Sahabat terbaiknya, orang yang ia percayai selama ini, ingin menikahi Audy. Tapi masih ada sesuatu yang lebih penting untuk ditanyakan."Perasaanmu pada Audy... sebenarnya aku sudah mencurigainya," ucap Andre, memecah keheningan. "Tapi yang jadi

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 40 Syifa Minta Cerai

    “Apa yang harus aku lakukan, Bu?” keluh Yusuf seraya menundukkan wajahnya di meja makan. Suaranya lirih, namun terbungkus kemarahan yang tak dapat disembunyikan. “Setiap hari hanya pertengkaran yang aku hadapi bersama Syifa. Rasanya kesabaranku sudah di ambang batas.”Ibunya Yusuf memandang Yusuf dengan tatapan iba, sementara Diana, adik perempuannya, yang duduk di ujung meja, malah menyeringai seolah menunggu saat ini tiba.“Kakak sendiri yang memilih dia,” sindir Diana tanpa belas kasihan. “Dan sekarang menyesal? Malah menghina Kak Audi dulu, padahal lihat sekarang, MasyaAllah... makin cantik dan anggun. Selama ini, apa pernah kita dengar Kak Audi marah atau ribut-ribut seperti ini?”Yusuf mendesah, berat, kepalanya terasa makin pusing. Dia tahu ke mana arah pembicaraan ini. Namanya akan selalu dibandingkan dengan Audi—mantan istrinya yang sempurna di mata keluarganya.“Diana, sudah. Jangan memperkeruh keadaan,” tegur sang ibu dengan suara tegas. “Kakakmu lagi pusing menghadapi masa

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 39 Yusuf dan Syifa Krisis

    Melihat Yusuf sudah berlalu dengan langkah cepat, Syifa mengejar Yusuf. "Mas, kita masih harus bicara, Mas. Kau selalu begini jika bicara denganku. Apakah tidak bisa kau bersikap tidak egois? " ucap Syifa membuat langkah Yusuf berhenti. "Kau bilang aku egois? Apakah kau tidak salah? " Tanya Yusuf yang masih berusaha menahan emosinya. "Kau yang egois, Syifa. Kau sangat egois, " Syifa mendengus dengan nada sinis. "Kau yang egois, Mas. Kau nggak pernah benar-benar memikirkan perasaanku. Kau tahu aku terbiasa hidup dengan kemewahan, tapi kau malah menyuruhku untuk berhemat. Seharusnya kau bekerja lebih keras, cari pekerjaan yang lebih baik!"Yusuf menatap Syifa dengan mata penuh kekecewaan. "Aku bekerja setiap hari untukmu, untuk kita. Tapi sepertinya tidak ada yang cukup bagimu. Aku lelah, Syifa. Aku benar-benar lelah."Syifa hanya menatapnya dengan wajah keras. "Kalau begitu, biarkan aku yang urus semuanya. Cari jalan lain kalau kau tak mampu, atau... mungkin memang waktunya kita pik

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 38 Melihat Rey di Masjid

    Pembangunan di sekitar danau kini mulai menunjukkan hasil yang nyata. Area yang sebelumnya terbengkalai perlahan berubah menjadi ruang publik yang ramai dikunjungi warga. Tempat penjual kaki lima yang dulunya berjualan tanpa tempat teduh kini mendapatkan area baru yang dilengkapi atap untuk melindungi mereka dari hujan dan terik matahari. Banyak warga yang bersyukur pembangunan ini kembali dilanjutkan setelah tertunda sekian lama.Namun, yang paling mengejutkan adalah Reyhan, yang kini diam-diam memberikan bantuan untuk anak-anak asuhan Audy. Audy, yang sibuk dengan pekerjaannya, baru mengetahui ini ketika ia berkunjung ke panti asuhan.“Assalamu’alaikum, anak-anak,” sapa Audy ketika ia memasuki panti asuhan yang tampak cerah dan hangat.“Wa’alaikum salam, Kak Audy!” serempak anak-anak menjawab dengan ceria. Salah satu anak kemudian berkata, “Kak Reyhan baru saja pergi, Kak.”Audy tertegun, mendengar nama itu disebut. “Kak Reyhan? Reyhan sering ke sini?” tanyanya heran.“Iya, Kak. Kak

  • Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya   Bab 37 Memperhatikan

    "Assalamu'alaikum, Audy..." ucap seseorang yang baru saja membuka pintu ruangan kerja Audy dengan senyum lebar."Wa'alaikumsalam, Shireen..." jawab Audy, terlihat terkejut dengan kedatangan sahabat lamanya yang sudah sekian lama tak bertemu."Hai, bagaimana kabarmu? Selamat ya atas perceraiannya!" ucap Shireen sambil memeluk erat tubuh Audy."Alhamdulillah, aku sangat sehat. Tapi kau ke mana saja selama ini? Sudah lama sekali tidak bertemu," tanya Audy penasaran sambil melepas pelukan.Shireen tersenyum. "Ah, biasa... Kau tahu sendiri, kan, anak papa dan mama cuma aku satu-satunya. Jadi, mau tak mau, aku harus siap jadi kaki tangan mereka mengurus bisnis keluarga," jawabnya, sedikit berkelakar.Audy mengangguk, memahami betul posisi Shireen yang selalu disibukkan dengan tanggung jawab besar di keluarga. "Aku bisa membayangkan betapa sibuknya. Tapi tetap saja, aku tak menyangka kau bisa langsung datang ke sini tanpa kabar terlebih dahulu," ujar Audy sambil tertawa kecil."Aku memang se

DMCA.com Protection Status