แชร์

Bab 163

ผู้เขียน: Evanscapenovel
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-19 09:00:02

“Hahaha, pelankan suara kalian, lihat bocah itu menatap kita dengan dingin!”

Salah satu dari mereka menunjuk Xiao Tian. Xiao Tian menatap mereka dengan dingin, tapi dia terlalu malas untuk meladeni mereka. Itu hanya sekelompok anak muda sama sepertinya.

Mereka terlihat seperti berasal dari keluarga bangsawan, bisa dilihat dari pakaian yang mereka kenakan sangat mewah, bahkan pakaiannya terbuat dari sebuah harta khusus. Terlebih lagi pada pemuda yang memiliki rambut merah, tidak hanya pakaiannya yang mewah, bahkan ranahnya juga cukup tinggi, dia adalah peringkat tiga Leluhur Beladiri.

Xiao Tian tidak memperhatikan mereka lagi, dia masuk ke ruangan lebih dalam untuk mencari bahan material yang dia butuhkan.

“Hahaha, pengemis, mau ke mana kamu?” ejek seorang pemuda berambut merah, suaranya penuh cemooh. “Kalau kamu sedang mencari koin emas, datang saja padaku! Asal kamu mau menjilat sandalku, aku bisa memberimu koin emas sebanyak yang kamu inginkan!”

Pemuda itu tertawa keras,
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin mantap
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 164

    Yuqin kemudian memandu Xiao Tian ke ruang VIP. Setelah Xiao Tian duduk, bukannya langsung mengambil daftar yang diminta, Yuqin justru bergegas menuju ruangan lain, menemui wanita yang telah memintanya melayani Xiao Tian sejak awal. Setibanya di ruangan, wanita itu sedikit mengernyit. “Yuqin, apakah orang itu membuat masalah sehingga kamu datang menemuiku?” “Nyonya, saya datang bukan karena dia membuat masalah, melainkan karena dia ingin melakukan transaksi besar. Jadi, saya merasa perlu melaporkannya kepada Nyonya.” Yuqin berbicara sambil menunduk sedikit, menunjukkan sikap hormat terhadap wanita di hadapannya. “Transaksi besar?” Wanita itu tertawa ringan, matanya menyala penuh minat. “Menarik. Aku ingin tahu transaksi seperti apa yang ingin dia lakukan dengan Toko Fenghuang. Ceritakan, Yuqin, apa yang dia inginkan.” Yuqin segera menjelaskan permintaan Xiao Tian, sambil menambahkan bahwa pria tersebut tampaknya tak akan kesulitan soal pembayaran, berdasarkan keyakinannya ten

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-19
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 165

    Xiao Tian diantar oleh Yinying ke sebuah paviliun yang terlihat sangat mewah. Ketika para staf di paviliun itu melihat Yinying, mereka segera menyambutnya dengan penuh hormat. Seorang pria tua kemudian menghampiri Yinying dengan senyum ramah. “Aku tidak tahu angin apa yang membawamu ke tempatku, Nona Yinying?” Yinying membalas dengan sopan, "Senior Zhao Jinhai terlalu merendah. Aku ke sini untuk mengantarkan seorang tamu." Ia menoleh pada Xiao Tian. "Namanya Xiao Tian, dan dia membutuhkan tempat untuk disewa. Apakah Senior Zhao Jinhai masih memiliki tempat kosong?" Zhao Jinhai mengangguk dan mengantar mereka ke sebuah ruangan khusus. Setelah Xiao Tian dan Yinying duduk, Zhao Jinhai menatap Xiao Tian dengan pandangan penuh minat. “Apakah Junior ini yang sedang mencari tempat?” Xiao Tian menangkupkan tangannya memberi salam hormat dengan menangkupkan tangannya. “Benar, Senior. Aku membutuhkan tempat untuk membuka usaha.” Zhao Jinhai mengangguk-angguk. “Hmm, Junior Xiao, kebetulan te

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 166

    Tak hanya Zhao Jinhai, Yinying pun menatap Xiao Tian dengan tatapan serius. Bagi mereka, seorang alkemis level Zuxian adalah sesuatu yang langka, hampir seperti legenda. Hanya alkemis yang sudah hidup ribuan tahun biasanya mampu mencapai tingkatan tersebut, sehingga sulit membayangkan seorang pemuda berusia 21 tahun bisa berada di tingkat yang sama. Melihat tatapan penuh harap dari keduanya, Xiao Tian hanya tersenyum tenang. “Kalian tidak perlu menatapku seperti itu. Aku bukan alkemis level Zuxian,” katanya, lalu melanjutkan dengan nada penuh percaya diri, “Namun, aku memiliki sarana untuk menyingkirkan racun itu. Bahkan, aku bisa menghilangkannya hanya dalam waktu setengah jam. Tapi tentu saja, kalian tahu sendiri, harga untuk itu tidak murah. Bahkan dengan 400 juta koin emas, kalian takkan bisa memaksaku.” “Setengah jam?” Zhao Jinhai dan Yinying berseru hampir bersamaan, keheranan terpancar di wajah mereka. Mereka tak tahu apakah harus percaya atau menganggap Xiao Tian hanya membu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 167

    Tidak menunggu lama, Zhao Jinhai segera melakukan apa yang Xiao Tian perintahkan. Buzz — Setelah mengedarkan energi spiritualnya, Zhao Jinhai merasa tubuhnya sangat segar. Kulit keriputnya mulai menghilang, digantikan dengan kulit segar. Ternyata dia belum terlalu tua, dia terlihat seperti seorang lelaki tua karena menderita penyakit Racun Penghancur Jiwa. Huumm— Zhao Jinhai merasakan tubuhnya dipenuhi energi, dia tidak menyangka akan langsung membuat satu terobosan, dari peringkat tujuh menjadi peringkat delapan Leluhur Beladiri. “Hahaha, aku berhasil menerobos! Aku berhasil menerobos, dan penyakit yang menyiksaku selama ini telah hilang! Ini sungguh luar biasa,” seru Zhao Jinhai dengan penuh kegembiraan. “Cukup dengan teriakannya,” ujar Xiao Tian dengan nada dingin, memotong antusiasme Zhao Jinhai. “Ini hanya terobosan dari peringkat tujuh ke peringkat delapan. Bagaimana jika nanti menerobos ke Abadi Bela Diri atau alam yang lebih tinggi? Apakah Senior akan mengumumkannya kepa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 168

    Ketika Xiao Tian melihat ke bawah, ia terpana oleh pemandangan lautan luas yang terbentang di bawahnya. Lautan itu bukanlah air biasa, melainkan cairan emas yang mengepul, mengeluarkan asap panas dan mengeluarkan asap panas dengan energi kekerasan yang mengerikan. Xiao Tian sedikit bingung, dia tidak tahu sedang berada di mana, dia mencoba mengamati setiap batu-batu yang sama seperti yang dia injak, dia ingin mencari petunjuk tentang tempat ini. Ketika dia menatap ke arah atas, dia melihat satu batu yang mengembang, dan terdapat sebuah tulisan di batu itu. “TUBUH ABADI SEMESTA” dibawa tulisan besar itu, ada rincian tentang kultivasi “TUBUH ABADI SEMESTA” Xiao Tian membaca semuanya, dia memiliki keunggulan dengan matanya, hingga setiap yang dia lihat, akan langsung diingat dan dipahami. Setelah membaca seluruh tulisan tentang teknik kultivasi Tubuh Abadi Semesta, Xiao Tian mengalihkan pandangannya lagi ke lautan emas yang terus mendidih. “Jika aku ingin memiliki tubuh ini, aku harus

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 169

    Setelah memastikan bahwa Lao Xun dan yang lainnya benar-benar pergi, Xiao Tian melesat terbang ke arah yang berbeda dari tokonya, menuju pinggiran kota. Dia tidak memperlambat lajunya hingga tiba di tepi sebuah hutan yang tenang dan sepi. Sambil menyilangkan tangan di depan dada, Xiao Tian menghela napas seolah sudah lama menunggu. “Kalian sudah mengikuti aku cukup lama,” suaranya terdengar datar, namun penuh dengan kewaspadaan dan ketegasan. “Kenapa kalian belum juga muncul di hadapanku?” Suasana hutan yang awalnya sunyi tiba-tiba terasa tegang. Beberapa sosok perlahan muncul dari bayangan pepohonan, mengelilinginya dengan tatapan penuh intimidasi. “Hahaha.” tawa mulai menggelegar terdengar di felinga Xiao Tian. “Aku tidak menyangka seorang Kaisar Beladiri belaka bisa merasakan kehadiran kita. Bocah, kamu memang memiliki kemampuan.” Lima belas orang pembunuh bayaran muncul di hadapan Xiao Tian, kemudian mereka berpencar mengelilingi Xiao Tian. “Bocah, sekarang kamu tidak akan bis

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 170

    Begitu tiba di depan tokonya, mata Xiao Tian langsung menyipit, dan ekspresinya berubah serius. Pemandangan di depannya membuatnya mengerutkan kening — Lao Xun, pelayannya yang setia, tengah dicengkeram kuat oleh seorang pemuda yang tampak arogan. Pemuda itu mencengkeram kerah Lao Xun dengan kasar, wajahnya memperlhatkan rasa puas seolah menikmati posisi berkuasanya. Lelaki itu menyeringai menyadari kehadiran Xiao Tian, seketika dia mengalihkan pandangannya kepada pemuda yang tampak tenang itu. “Kamu yang bernama Xiao Tian?” “Jika kamu sudah tahu, kenapa bertanya lagi? Apa tujuanmu datang dan membuat ulah terhadap pekerjaku?” Mata Xiao Tian berkilat tajam, dia menatap pria di depannya dengan penuh nafsu pembunuh. ““Hahaha! Jarang sekali aku bertemu seseorang yang begitu berani bersikap angkuh di depanku. Kau benar-benar sombong, bocah!” Xiang Shen tertawa sinis, menatap tajam ke arah Xiao Tian. “Aku adalah Xiang Shen, kakak Xiang Ru. Kau tak hanya mempermalukan adikku di depan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 171

    “Zhao Wei, awasi kata-katamu! Walaupun kamu berasal dari Klan Zhao, kamu hanya Klan cabang, kamu tidak memiliki kualifikasi untuk berkata seperti itu terhadapku!” “Hahaha! Aku memang berasal dari Klan cabang. Tapi, dari Klan cabang Zhao, bukan Xiang. Kamu seorang Tetua belaka berani berbicara seperti itu kepadaku, harus kamu ingat, bahwa Patriarkmu sendiri harus menunduk ketika berbicara denganku!” Huumm— Zhao Wei mengeluarkan sebuah lempengan emas berbentuk bundar dari tangannya, lalu melemparkannya ke udara. Seketika, kekuatan penindas yang luar biasa dahsyat menyelimuti area sekitar, menekan para Tetua dari Klan Xiang hingga wajah mereka berubah pucat. "Apa... ini?" Salah satu Tetua Klan Xiang bergumam, terkejut sekaligus gentar. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menahan napas saat mengenali lempengan tersebut. Itu bukan lempengan biasa, itu adalah artefak leluhur peringkat unggul, kekuatan yang biasanya hanya dimiliki oleh Ranah Abadi Bela Diri. Namun, Zhao Wei,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20

บทล่าสุด

  • Kultivator Inti Semesta   CH-324

    Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup

  • Kultivator Inti Semesta   CH-323

    Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap

  • Kultivator Inti Semesta   CH-322

    Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik

  • Kultivator Inti Semesta   CH-321

    WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-319

    Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk

  • Kultivator Inti Semesta   CH-318

    Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum

  • Kultivator Inti Semesta   CH-317

    Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-316

    Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status