Pegunungan Yuan San di negara Chu Agung, benua Han. Di tempat itu terdapat markas sekte luar dari sebuah sekte terkenal yang bernama sekte Alam Agung Di salah satu sudut sekte luar ini, tampaklah hiruk pikuk banyak orang yang sedang menonton suatu tontonan. Seorang pemuda berumur 18 tahun sedang dihajar oleh seorang pemuda berumur 19 tahun di bawah tontonan banyak pasang mata yang bersorak-sorai. Pemuda berumur 18 tahun itu yang memakai baju putih sudah babak belur karena sudah dihajar hampir sejam oleh lawannya "Hajar Xi Feng itu, Zhong Li! Buat dia tidak mampu lagi berjalan.""Ya. Hajar dia! Kalau perlu, buat dia sudah tidak mampu bangun lagi supaya dia tidak lagi menjadi rebutan cewek-cewek di sekte luar kita."Itulah kata-kata penyemangat dari orang-orang yang dari tadi menikmati pemukulan yang dilakukan oleh Zhong Li ini kepada pemuda belia bernama Xi Feng. Sudah ratusan pukulan yang dilakukan oleh seorang pemuda sombong yang terus memukuli pemuda berumur 17 tahun itu. Pem
Tubuh Xi Feng terus meluncur ke arah bawah menerobos awan-awan gelap hingga menerobos kabut yang menyelimuti jurang tanpa dasar ini. Hingga suatu saat dia merasakan tubuhnya mendarat di dedaunan dan ranting pohon yang sangat besar yang tumbuh di tebing. Hal ini yang menghentikan laju jatuhnya. Tapi kemudian tubuhnya menerobos dedaunan itu dan kembali turun ke bawah. Dia Kembali jatuh di beberapa dedaunan yang semakin menghambat laju jatuhnya hingga akhirnya dia terhenti di dedaunan yang berjarak sekitar 2 meter dari atas permukaan tanah. Xi Feng yang hampir saja pingsan dengan pengalaman yang baru saja dia alami, kini membuka matanya kemudian berusaha meraih cabang pohon besar di samping kirinya. Kemudian dia mengintip dari balik daunSaat itulah dia baru sadar kalau dia sudah berada 2 meter dari permukaan tanah. Melihat permukaan tanah itu, tanpa terasa dia berkata, "ternyata jurang tanpa dasar ini ternyata memiliki dasar juga."Xi Feng mulai mencari jalan turun ke bawah hingga d
Sambil menahan nafas dan memejamkan matanya, Xi Feng mulai meminum air mendidih itu. Dia jadi sangat kaget dan membuka matanya saat dia meminum cairan itu, karena cairan itu ternyata tidaklah panas. Bahkan cairan itu boleh dibilang ternyata berisi air dingin. Xi Feng meminum air itu sebanyak-banyaknya hingga perutnya terasa kembung. Dia pikir tungku itu sudah hampir kosong. Tapi saat dia menurunkan tungku itu dan melirik ke arah tungku itu Ternyata isinya masih banyak, hingga sepertinya dia tidak pernah meminum isinya. Dia tidak lagi memusingkan keanehan itu. Setelah itu, dia mulai siap-siap untuk mandi dengan air dalam tungku itu. Setelah itu, dia pun mengikuti instruksi dari uap itu untuk menyiram air mendidih itu ke tubuhnya. Dia sudah tidak setakut sebelumnya karena dia sudah merasakan Air ini yang ternyata tidaklah panas seperti yang dia pikir. Karena itu dia langsung menyiramkan air itu ke sekujur tubuhnya dari rambut hingga seluruh tubuhnya. Saat itulah dia berteriak ke
"Kamu jangan khawatir soal itu. Saat sudah waktunya, aku akan datang dengan cara seperti ini. Aku akan menulis di tembok atau batu atau di mana saja untuk menberimu jurus berikutnya saat sudah waktunya." jawab sang guru itu lewat tulisan di dindingAkhirnya Xi Feng mengangguk. "Baiklah kalau begitu aku kan ikuti maumu, guru. Oh iya bolehkah aku tahu namamu, guru?"Xi Feng kembali menemukan jawabannya di dinding belakang. "Untuk sementara ini kamu tidak perlu tahu akan namaku dan tidak perlu bertanya siapa namaku. Panggil saja aku guru. Suatu hari nanti aku akan memberitahu namaku kepadamu.""Baik, guru. Aku akan naik ke atas dan setelah aku berhasil menyempurnakan jurus pertama, aku akan minta petunjukmu. Kalau begitu aku pergi dulu."Xi Feng berjalan keluar gua. Dalam hatinya dia berkata, "nampaknya guruku akan terus mengikutiku kemanapun aku pergi. Nampaknya patung yang kulihat semalam itu bukan sekedar patung tapi seorang manusia berilmu sangat tinggi dan seorang kultivator yang sa
"Kenapa dia bisa sehebat itu?" Banyak orang bertanya-tanya di antara mereka sendiri sambil menatap ke arah Xi Feng. Xi Feng sangat senang tapi kemudian dia memilih untuk melangkah pergi, meninggalkan yang lain yang masih terus menetapnya dengan pandangan heran dan tak percaya. Saat itulah beberapa orang nampak datang mendekat. Salah satu diantaranya adalah Zhong Li. Dia dengan kawanannya mendekati Xi Feng. Dia sudah mendengar desas-desus tentang pengakuan Xi Feng kalau dia tidak pernah jatuh di jurang dari kejauhan. Dia juga sempat melihat dari jauh saat anak buahnya, Ge Fei, dipukul hingga pingsan oleh Xi Feng. Dengan gaya Arogan, Zhong Li mendekati Xi Feng. "Aku tidak tahu mengapa kamu bisa memukul Ge Fei, tetapi yang kutahu adalah, sedikit lagi aku akan menghancurkanmu!"Setelah berkata seperti itu, Zhong Li langsung meledakkan kultivasi tahap kelima Alam Qi Kong miliknya, siap untuk menghajar Xi Feng. Xi Feng yang baru saja memukuli Ge Fei, sebenarnya merasa tidak terlalu per
Xi Feng sangat kaget dengan pernyataan tegas yang keluar dari bibir dengan wajah yang saat ini sedang tersenyum kepadanya. "Linjun?""Iya. Ini keinginanku, Xi Feng. Aku ingin memberikan kesucianku padamu!" Gadis cantik itu, kini tersenyum kepada Xi Feng."Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Tunggu sebentar ... Bukankah itu harusnya kau berikan pada suamimu?""Iya. Harusnya begitu. Tapi, kalau aku dipaksa, maka doa bukan suami sejatiku. Aku ingin memberikannya kepada suami sejatiku.""Tekadku masih tetap sama sejak aku sadar kalau aku jatuh cinta padamu. Tekadku sejak melihat kamu untuk pertama kalinya. Yaitu, harus kamu yang meniduriku untuk pertama kalinya."Xi Feng menghela nafas. Dia tidak bisa mengelak lagi. Gadis bernama Zhang Linjun ini, tidak menerima penolakan dan Xi Feng kehabisan opsi untuk menolak lagi."Baiklah. Kita lakukan."Zhang Linjun langsung tersenyum dan menarik Xi Feng untuk mendekati ranjang."Cium aku. Aku ingin merasakannya. Merasakan keindahan seperti ya
Zhang Linjun terus mengulum batang kabanggaan Xi Feng hingga membuat Xi Feng merem-melek keenakan. Terkadang, Zhang Linjun menggunakan lidahnya untuk menjilati batang yang membuat dia bergairah itu. Terkadang dia mengulum benda besar itu, menenggelamkan hingga hampir menyentuh tenggorokannya. Zhang Linjun melakukan berbagai variasi. Kadang menghisap dan kadang menjilat. Dua-duanya terasa enak bagi Xi Feng. Dua-duanya memberikan kenikmatan yang tiada taranya bagi Xi Feng. Walaupun ini adalah pertama kalinya bagi Zhang Linjun, tapi, dia sudah menghapal semua pelajaran yang dia dapat dan dia bisa mempraktekkannya dengan luar biasa seperti seorang profesional. Apa yang dilakukan Zhang Linjun itu, semakin membuat Xi Feng bergelinjang dalam kenikmatan. Saat ini, Xi Feng membuka matanya untuk melihat wajah Zhang Linjun. Saat itulah dia melihat belahan buah dada Zhang Linjun di bawah sana yang terlihat sangat menggoda. Zhang Linjun tinggal tertutup baju di bagian perut ke bawah. Tub
Ini membuat Zhang Linjun semakin keenakan. Setiap belaian lidah Xi Feng, memancarkan kenikmatan yang teramat sangat bagi Zhang Linjun sehingga dia terus mendesah, berceracau dan mulai menjerit."Ahhh ... Xi Feng. Kamu betul-betul luar biasa. Ini betul-betul enak. Teruskan, Xi Feng. Teruskan." desahan Zhang Linjun ini lebih mirip dengan tangisan karena dia merasa benar-benar kaget dan bersukacita dengan apa yang dia rasa saat ini.Zhang Linjun merasa kian terombang-ambing dalam kenikmatan yang tidak dia mengerti, yang baru saja sekarang ini dia rasakan tapi langsung menjadi candu bagi dirinya."Oh, aku ingin terus merasakan ini, Xi Feng. Please ... aku ingin merasakan ini lagi setidaknya seminggu sekali. Please ... please."Liang kewanitaannya Zhang Linjun yang belum terjamah lelaki manapun itu terlihat sangat menggoda bagi Xi Feng. Karena itu, sejenak dia tinggalkan liang kewanitaan itu dan menjawab perkataan Zhang Linjun. "iya. Aku janji."Sebelum ini, selain Zhang Linjun, ada banyak
"Teknik rahasia berbasis darah lainnya," gumam Xi Feng, alisnya berkerut. Dia telah menemukan teknik serupa sebelumnya, di mana biaya casting adalah darah dan vitalitasnya sendiri - harga yang mahal. Itu memiliki kemiripan dengan Energi Naga miliknya, tetapi meskipun teknik itu menghabiskan sejumlah besar energi asli, itu tidak merusak tubuhnya dalam prosesnya. "Sepertinya saya harus mengurus ini sendiri," Xi Feng menyatakan dengan gusar. Menyalurkan Energi Naga, dia menjadi kabur, dengan cepat mengejar Zhang Yuandong yang melarikan diri. Ini adalah pengerahan Energi Naga pertamanya sejak terobosannya ke Tahap Bawaan, dan sensasinya sangat berbeda dari saat dia berada di Tahap yang Diperoleh. Energi asli bawaan jauh lebih unggul daripada yang diperolehnya, dan sekarang energi itu melonjak melaluinya dengan kekuatan yang eksplosif dan tak tertandingi, membuat Xi Feng terpesona. Energi Naga benar-benar luar biasa, meningkatkan potensinya seiring dengan kemajuan kultivasinya sendiri.
"Mundur, sekarang!"Xi Feng tidak punya waktu untuk berpikir dua kali dan menggonggong perintah itu.Dalam sekejap, dia menjadi kabur, mundur lebih dari tiga puluh kaki dalam sekejap, berlindung di belakang ballista logam.Zhang Sanshui dan rekan-rekannya sesama Pembudidaya Bela Diri Bawaan, dengan refleks cepat mereka, memperhatikan peringatan Xi Feng dan dengan cepat mengikutinya.Saat berikutnya.Whoosh! Sebuah tombak baja, sepanjang tiga puluh kaki, meluncur dari semak-semak di dekatnya, nyaris meleset dari Xi Feng dan teman-temannya sebelum menghantam ballista dengan kekuatan yang luar biasa.Benturan itu membuat sang balista hancur menjadi tumpukan logam yang bengkok.Di tengah kekacauan itu, sebuah jeritan menembus udara. Luo Ying, yang sedikit terlalu lambat, gagal menghindar dan tertusuk dengan mengerikan, tubuhnya terkoyak oleh tombak yang tak henti-hentinya.Desir, desir, desir...Beberapa tombak baja lainnya terbang dari kejauhan, mengurangi ballistae yang tersisa menjadi
Lusinan prajurit berkumpul di gua bawah tanah ini.Gambar yang dipindai oleh Awan Surga mengungkapkan bahwa para pembudidaya bela diri ini semuanya berada di Tahap Bawaan, dengan yang terkuat di antara mereka telah mencapai lapisan keempat Alam Bawaan.Jelas, orang-orang ini adalah anggota dari Sekte Awan Merah.Tidak dapat disangkal bahwa ini adalah kekuatan yang tangguh.Pasukan Xi Feng, yang seluruhnya terdiri dari para prajurit Acquired, berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Sebuah serangan mendadak dari Sekte Awan Merah berpotensi menyebabkan kehancuran total.Prajurit Sekte Awan Merah bersembunyi di bawah tanah, tidak terdeteksi oleh mata telanjang. Tanpa deteksi Awan Surga, bahkan pasukan Pembudidaya Bela Diri Bawaan dengan ukuran yang sama akan menghadapi kerugian yang signifikan."Bagaimana mereka bisa bernapas sejauh ini di bawah permukaan?" Xi Feng bertanya-tanya dengan keras.Luo Ying menjelaskan, "Gua itu mungkin dalam, tapi ada banyak saluran kecil yang menghubung
Xi Feng menginstruksikan Zhang Sanshui dan timnya untuk menyiapkan ballista untuk ditembakkan.Meskipun ada racun, Zhang Sanshui dan rekan-rekannya sesama Pembudidaya Bela Diri Bawaan masih bisa mempertahankan efektivitas tempur mereka untuk sementara waktu."Yang Mulia, apakah ada musuh yang mendekat?" Wakil Jenderal Soong bertanya dengan sedikit skeptis.Anggota kelompok yang lain berbagi kebingungannya. Mereka sangat menghormati Xi Feng, namun tindakannya membuat mereka bingung.Xi Feng mengiyakan dengan anggukan, "Memang, musuh sedang merencanakan serangan mendadak. Mari kita gunakan ballista untuk membalikkan keadaan."Kelompok itu mengamati sekeliling mereka yang keruh, kebingungan mereka semakin dalam.Malam itu tidak berbintang dan tidak berbulan, dan racun yang tebal mengaburkan penglihatan mereka sehingga mereka tidak bisa melihat apa pun di luar beberapa meter dari api unggun, apalagi mendeteksi kehadiran musuh.Bagaimana Xi Feng tahu tentang penyergapan yang akan datang? A
"Sebagai seorang Pembina Bela Diri Bawaan, kau bukan preman biasa. Jika saya tidak salah, Anda berafiliasi dengan Sekte Awan Merah, bukan?" Xi Feng berkata dengan dingin, menarik Batu Fantasi dari dadanya.Wajah bandit yang lemah itu kehabisan warna saat dia terkesiap, "Bagaimana mungkin kau bisa tahu itu?"Xi Feng tertawa dingin. "Aku tahu jauh lebih banyak dari yang kau bayangkan."Sambil berbicara, dia menekan Batu Fantasi ke dahi bandit itu. Mata bandit itu tertuju pada mata Xi Feng, yang tampaknya tumbuh sangat dalam, dan dia dengan cepat kehilangan kesadaran.Zhang Sanshui dan empat penjaga lainnya berjaga-jaga, memastikan tidak ada yang mendekat saat mereka mengamati pemandangan yang menakutkan itu.Setelah terhipnotis, mereka mengikuti perintah Xi Feng pada surat itu, bahkan mempertimbangkan kebutuhannya secara tidak sadar.Tak lama kemudian, Xi Feng menguasai bandit kurus itu dan bertanya, "Siapa namamu?"Dengan nada kaku, bandit itu menjawab, "Saya Luo Ying.""Apakah Anda me
Ketegangan pada winch ballista semakin lama semakin kencang.Berderit, berderit... Suara yang menakutkan itu semakin mendesak."Tembak!" terdengar teriakan komando dari petugas.Desir, desir, desir...Delapan baut diluncurkan, membelah udara dengan kecepatan yang terlalu cepat untuk diikuti dengan mata telanjang. Mereka menghantam desa dengan dampak yang dahsyat dalam sekejap mata.Balista itu mundur dari serangan itu, meluncur ke belakang.Untungnya, bagian dasarnya yang empuk menyerap daya tolak, sehingga secara signifikan mengurangi kerusakan pada senjata itu sendiri.Bum! Bum! Bum!Ledakan serentak meledak di delapan lokasi berbeda.Bumi berguncang saat ledakan yang memekakkan telinga itu bergema di langit.Puing-puing dari bangunan dan tanah meluncur dari pusat gempa, mematikan seperti peluru bagi mereka yang berada di dekatnya.Mereka yang terjebak di zona ledakan menjadi campuran daging dan anggota tubuh yang mengerikan.Pada saat itu, keributan pertempuran menjadi sunyi, tengg
"Yang Mulia, wakil jenderal soong, kami menemukan sesuatu yang baru di sana," seorang perwira melaporkan sambil mendekat.Xi Feng mengangguk mengiyakan. "Mari kita lihat," katanya.bersama-sama, mereka mengikuti perwira tersebut ke tepi barat desa.di dekat sebuah sumur, mereka menemukan tumpukan mayat yang membusuk. segerombolan lalat berdengung di atas kepala mereka seperti awan gelap, sementara belatung-belatung menggeliat di atas mayat-mayat tersebut, sebuah pemandangan yang memuakkan.tercoret di dinding batu di dekatnya dengan darah: "Untuk setiap orang yang dibunuh oleh istana, kami akan membalasnya sepuluh kali lipat. Bunuh! Bunuh! Bunuh!" Di bawah pesan yang tidak menyenangkan itu, sebuah gambar kasar dari organ pria terukir, sebuah isyarat penghinaan yang jelas.Wajah Xi Feng semakin menggelap."Yang Mulia, cobalah untuk tidak membiarkan kemarahan menguasai Anda," nasihat wakil jenderal. "Meskipun tindakan para bandit itu menjengkelkan, justru inilah provokasi yang mereka in
Meskipun perintah Xi Feng adalah sebuah misteri bagi semua orang, mayoritas mematuhinya tanpa pertanyaan. namun, segelintir prajurit, yang memendam ketidakpuasan, dengan sengaja melewati batas yang telah dia tetapkan. seorang prajurit, yang berniat untuk membuktikan bahwa tidak ada bahaya, melangkah melewati batas dan menginjak-injak dengan keras untuk menegaskan maksudnya. tiba-tiba, tanah di bawahnya amblas, dan dia jatuh ke dalam tanah yang basah. Dalam sekejap, lumpur telah menelannya hingga ke dada, hanya menyisakan bagian atas tubuhnya yang terlihat.dalam kepanikan, prajurit itu menyalurkan energi tulusnya, mencoba untuk melompat keluar. tetapi semakin dia berjuang, semakin dalam dia tenggelam. hisapan yang kuat di bawah tanah basah itu menjeratnya, begitu kuat bahkan seorang ahli bela diri pun kesulitan untuk melarikan diri. tak lama kemudian, tanah basah itu telah menelan dirinya hingga ke bahunya, hanya kepalanya yang tersisa di atas."Tolong, tolong, seseorang selamatkan sa
"Selain itu, kita akan membutuhkan skema desain ballista Yang Mulia dan persediaan herbal," penjaga terakhir, Ma Feicai, yang dikirim oleh Pangeran Keduabelas, berkomentar sambil tersenyum sinis. "Sejujurnya, setelah melayani Pangeran Keduabelas selama bertahun-tahun dan terlibat dalam berbagai pertempuran, saya belum pernah menemukan ballista semacam ini. Tampaknya Yang Mulia memiliki seorang ahli teknik mesin di jajarannya, bukan?"Zhang San dan teman-temannya terkejut sejenak.Jiang Zhiyong bertanya dengan sedikit kebingungan, "Apakah ada sesuatu yang membedakan ballista Pangeran Kesembilan Belas dari masalah standar yang digunakan oleh militer?"Sebagai Pembudidaya Bela Diri Bawaan, mereka telah mendedikasikan diri mereka pada seni bela diri dan hanya memiliki pemahaman sepintas tentang teknik mesin.Ma Fei mengkonfirmasi dengan anggukan, "Memang, cetak biru Pangeran Kesembilan Belas adalah peningkatan dari ballista standar Departemen Jenderal. Meskipun saya belum melihat semua ko