Share

Berita Viral

Author: Vonny Elyana
last update Last Updated: 2023-05-20 10:27:43

Dua hari setelah peristiwa yang menggemparkan itu, Annisa melihat rumah yang ditempati Lily sudah sepi dan tak berpenghuni. Ternyata Lily sudah diusir dari rumah itu. Annisa berharap Lily sudah menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulanginya.

Lily ternyata tidak pulang ke rumah ibunya, Lily memilih bersembunyi sementara di rumah kos temannya. Lily sangat menyadari, jika ia pulang dalam kondisi luka-luka seperti itu, pasti akan terjadi kehebohan. Lily harus menunggu lukanya sembuh dan kondisinya membaik.

Namun Lily sangat cemas, ia takut ada yang merekam kejadian itu dan membagikannya di media sosial. Lily takut ibunya akan mengetahui kejadian itu dari orang lain.

"Jadi apa langkahmu selanjutnya, Li?" tanya Novia, teman kampus Lily.

"Aku belum tahu, Nov. Dalam beberapa hari ini aku akan menghubungi Om Darwin," kata Lily.

"Apa? Kamu akan menghubungi dia lagi? Kamu tidak takut istrinya akan mencaci maki kamu lagi?" tanya Novia.

"Tentu aku akan lebih berhati-hati, Nov. Aku harus
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Fitnah dan Hinaan

    "Mas, ini semua salah Mbak Annisa," kata Lily. "Apa? Kenapa kamu jadi menyalahkan Annisa?" tanya Dani. "Mas, Bu, Mbak Annisa yang menjebak aku dan mengedarkan video itu. Dia menaruh dendam padaku dan keluarga kita, karena aku merekamnya saat menganiaya ibu. Jadi ia menggunakan cara yang sama untuk memfitnah dan menjatuhkan aku," kata Lily. "Memangnya Annisa dimana? Apa kamu tahu keberadaan istri dan anakku sekarang?" tanya Dani. "Mm.. Sebenarnya dia masih ada di kota ini, Mas. Aku tahu dimana dia sekarang," kata Lily. "Apa? Kenapa kamu tidak memberitahu Mas? Kamu pasti tahu betapa pusingnya Mas mencari mereka," kata Dani. "Maafkan aku, Mas. Mbak Annisa melarang aku memberitahu Mas dimana dia tinggal sekarang. Bahkan dia sampai mengancam aku, jika aku memberitahu Mas, dia akan melakukan sesuatu yang buruk padaku. Aku tidak menyangka kalau Mbak Annisa tega berbuat seperti ini padaku. Bagaimanapun juga, aku ini adik iparnya. Dia malah melakukan sesuatu yang merusak nama baik dan ma

    Last Updated : 2023-05-20
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Haruskah aku meminta cerai?

    Annisa memandang kepergian suami, mertua, dan adik iparnya dengan kesal. Beberapa karyawan yang mendengar keributan itu juga turut menatap Annisa dengan prihatin. Annisa juga bersyukur, karena Shafira sedang tidak bersamanya. Annisa tidak sampai hati membayangkan putri kecilnya harus mendengar semua pertengkaran dan kata-kata kasar seperti tadi. "Mama.." kata Shafira dengan senang sambil berlari kecil menyongsong Annisa. "Hai sayang," kata Annisa sambil memeluk Shafira. "Ma, Tante Karina membelikan aku mainan ini," kata Shafira dengan riang. "Beli mainan lagi? Wah, kamu terlalu memanjakan Shafira, Rin," kata Annisa sambil beralih menatap Karina. "Ah, gak apa-apa lah, kan gak setiap hari. Kasihan Shafira, pasti bosan kamu ajakin kerja setiap hari," kata Karina. "Ya sudah, Shafira main dulu ya. Mama mau bicara sama Tante Karina dulu," kata Annisa. Shafira mengangguk dan berlari sambil memeluk mainan yang baru saja didapatnya. Shafira menuju ke sudut ruangan itu, tempat biasanya

    Last Updated : 2023-05-21
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Bertemu dengan Mas Surya

    "Kamu lupa sama aku? Aku Surya, kita bersekolah di SMA yang sama. Aku kakak kelasmu dulu. Masa kamu lupa?" tanya Surya pada Annisa. "Oh, Mas Surya. Maaf saya baru ingat, Mas," kata Annisa sambil tersenyum. Surya mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Annisa dengan erat. Pria tampan dan berkacamata itu terlihat sedikit berbeda. Surya terlihat lebih dewasa, tampan, dan berkharisma. "Iya, sudah lama sekali kita tidak berjumpa. Wah, ini anakmu? Cantik sekali seperti ibunya," kata Surya. "Ah, Mas Surya bisa saja, pintar memuji. Mas bersama siapa?" tanya Annisa. "Aku sendirian saja, kebetulan ingin mencoba makan siang di sini. Kamu berdua saja dengan anakmu?" tanya Surya. "Oh, aku bersama adik sepupuku, itu dia," kata Annisa sambil menunjuk ke arah Karina. "Oo begitu, apa aku boleh bergabung bersama kalian?" tanya Surya. "Boleh saja, Mas. Ayo, kita ke sana!" kata Annisa. Surya mengikuti langkah Annisa dan Shafira. Sesekali ia menggoda Shafira yang berlari-lari kecil. Surya dudu

    Last Updated : 2023-05-21
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Dani mengalami kecelakaan

    Malam itu Annisa dan Karina masih mengemas beberapa paket pakaian milik pelanggan yang sudah selesai dicuci dan disetrika. Karina melihat beberapa kali Annisa seperti sedang memikirkan sesuatu dan tidak banyak bicara sejak pertemuannya dengan Surya tadi sore. "Nis, kamu kenapa? Kamu melamun ya? Aku perhatikan sejak tadi sore kamu lebih banyak diam. Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Karina. "Sebenarnya, Mas Surya menyatakan sesuatu yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Dia mengatakan bahwa sebenarnya sudah lama ia menyukai aku. Jika aku bercerai dengan Mas Dani, dia mau menikahi aku," ucap Annisa. "Apa?! Memangnya dia pernah menunjukkan rasa sukanya padamu sebelumnya?" tanya Karina penasaran. "Justru itu, karena dia tidak pernah mengatakan atau menujukkannya padaku, aku jadi terkejut saat dia mengatakan hal itu. Katanya dulu dia memendam perasaannya padaku, karena melihat aku sudah bahagia bersama Mas Dani. Memang, kalau aku ingat lagi, dulu Mas Surya memang sering memperhatik

    Last Updated : 2023-05-22
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Pembawa Sial

    Prangg.. Gelas sedang dipegang oleh Annisa tiba-tiba saja jatuh. Annisa tersentak dan terdiam beberapa saat sambil memandangi pecahan gelas yang tersebar di lantai. "Nis, kamu kenapa?" tanya Karina. "Aku juga tidak tahu, Rin. Tapi tiba-tiba perasaanku tidak enak. Apakah akan terjadi sesuatu yang tidak baik?" gumam Annisa. "Jangan percaya pada hal-hal seperti itu! Mungkin kamu hanya kelelahan, istirahatlah sebentar, biar kami yang menyelesaikan pekerjaan ini!" ucap Karina sambil mengantarkan Annisa ke dalam kamar. Seorang karyawan membersihkan pecahan gelas itu, lalu semuanya kembali bekerja seperti biasanya. Di dalam kamar, Annisa berusaha menenangkan dirinya. Ia membaringkan tubuhnya di samping Shafira yang sedang tidur. Namun Annisa masih terus merasa gelisah dan tidak mengerti apa yang membuat hatinya terasa tidak nyaman. Annisa mencoba membaringkan tubuhnya lagi dan memejamkan mata. Tiba-tiba ponsel Annisa berdering, ia segera mengambilnya dan melihat sebuah nomor yang belum

    Last Updated : 2023-05-22
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Biaya Operasi Dani

    "Ternyata Mas Dani masih memiliki rasa cinta dan peduli pada aku dan Shafira, Rin," kata Annisa sambil menangis haru. "Iya, Nis. Aku percaya sebenarnya Mas Dani orang yang baik dan menyayangi keluarganya. Namun ia harus berada di situasi yang sulit, karena ibu dan adiknya bersikap egois," ujar Karina. "Semoga Mas Dani baik-baik saja dan bisa pulih seperti sediakala. Kalau terjadi sesuatu yang buruk padanya, bagaimana aku harus mengatakan semuanya itu pada Shafira? Shafira sangat menyayangi papanya,""Nis, sepertinya kamu masih mencintai Mas Dani. Benar kan?" tanya Karina. "Kami sudah cukup lama menjalin hubungan dan hidup bersama, tentu tidak mudah melupakan semua kenangan manis yang telah kami lalui. Apalagi sudah ada Shafira, buah cinta kami berdua," jawab Annisa. "Iya, aku mengerti. Sudahlah, hapus air matamu! Jangan sampai Shafira melihatmu menangis! Kasihan dia," ucap Karina. Annisa menganggukkan kepalanya, lalu menghapus jejak air matanya. Annisa dan Karina telah sampai di

    Last Updated : 2023-05-23
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Menolong Dani

    Shafira menangis dengan keras setelah mendengar apa yang Lily ceritakan tentang papanya. Annisa memeluk Shafira dan berusaha untuk membuatnya tenang. "Ma, Shafira mau ketemu papa," isak Shafira. "Iya, Sayang. Nanti kita ketemu papa dan berdoa supaya papa sembuh, ya," sahut Annisa sambil membelai wajah Shafira. "Tapi Mama mau menolong papa, kan?" tanya Shafira. "Iya. Sudah, jangan menangis lagi! Sekarang Fira main dulu ya, mama mau bicara sama tante Lily," kata Annisa. Shafira menganggukkan kepalanya dan menggendong boneka barunya, lalu masuk ke dalam kamar. Setelah memastikan Shafira telah masuk ke dalam kamar, Annisa beralih menatap Lily. "Apa maksudmu berkata seperti itu pada Shafira? Dia masih terlalu kecil, apa kamu tidak memikirkan perasaan Lily?" tanya Annisa dengan suara pelan namun penuh penekanan. "Shafira anak Mas Dani, tentu harus mengetahui keadaan papanya," jawab Lily santai. "Tapi itu akan membuat Shafira sedih, aku tidak suka caramu menceritakan semua itu padany

    Last Updated : 2023-05-23
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Tidak tahu berterimakasih

    Operasi Dani berjalan dengan lancar, semuanya merasa sangat bersyukur. Setelah operasi selesai, Dani dipindahkan kembali ke kamar perawatannya. Menurut dokter, kondisi Dani harus dipantau selama beberapa hari ke depan. Setelah operasi di kepala Dani ini, tinggal memantau kondisi kaki Dani. Dalam kecelakaan kemarin, ada tulang kaki Dani yang patah. Menurut dokter, kemungkinan Dani harus menjalani beberapa tahapan untuk memulihkan kondisi kakinya. Dani masih belum sadar saat dipindah kembali ke ruangannya. Di dalam ruangan, Ibu Dani masih menatap Annisa dengan pandangan mata yang tidak bersahabat. Bahkan dengan Shafira juga Ibu Dani tidak menunjukkan rasa rindu atau berusaha mendekatkan diri. Shafira juga menatapnya seperti orang asing, tidak ada hubungan yang dekat seperti seorang cucu pada neneknya. Shafira malah terlihat ketakutan jika melihat neneknya."Sudah selesai operasinya, kalian pulang saja!" kata Ibu Dani pada Annisa. Karina yang mendengarnya mencibir, Ibu Dani seenaknya

    Last Updated : 2023-05-24

Latest chapter

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Pernikahan Karina dan Jhon

    Lily sempat mengunjungi Annisa dan ingin mengambil Bagas kembali. Namun tentu saja Bagas yang tidak pernah mengenal Lily langsung menolak. Bagas menangis dan berteriak, lalu bersembunyi di balik pintu.Lily menatap Bagas yang kini sudah bertumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar. "Mbak Nisa, aku kangen sama Bagas. Aku ingin menebus kesalahanku dan merawatnya," kata Lily. "Kalau kamu menyayangi Bagas, biarkan dia tinggal bersamaku, Li. Aku gak akan mengijinkan kamu membawanya, karena itu hanya akan membuatnya terluka. Dia bahkan gak mengenal kamu, Li," ujar Annisa. Lily memejamkan matanya dan diam beberapa saat. "Dulu kamu pergi begitu saja, tanpa memikirkan bagaimana Bagas bisa hidup. Kamu asyik dengan duniamu sendiri dan gak pernah menanyakan kabarnya. Sekarang kamu kembali dan mengatakan ingin membawanya? Aku akan berjuang untuk mempertahankan Bagas tetap bersamaku. Saat ini dia sudah menjadi anakku, adiknya Shafira," kata Annisa dengan tegas. "Bagas, ini mama kandungmu, Saya

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Kembalinya Lily

    Pagi itu Dani kembali melangkahkan kakinya ke minimarket tempat ia menjadi tukang parkir. Ia berusaha tetap bersemangat, sekalipun kondisi ini bertentangan dengan harapannya. Sebentar lagi Winda akan melahirkan dan membutuhkan biaya. Dani biasa bekerja dari pagi sampai sore. Sekalipun ia memakai topi dan masker agar wajahnya tidak mudah dikenali, tetapi akhirnya beberapa tetangga melihat dirinya saat sedang bekerja. Namun kini Dani pasrah, ia tidak peduli lagi dengan ucapan orang-orang. Bahkan ada yang mengedarkan berita bahwa Dani, papa Shafira bekerja sebagai tukang parkir. Selama Shafira ada di rumah Ibu Dani, rumah itu lebih ramai dari biasanya. Beberapa tetangga datang untuk berfoto bersama Shafira. Hari-hari Shafira menjadi sangat melelahkan. Menjelang siang, Ibu Dani mendengar suara ketukan di pintu depan. Ia segera membukakan pintu dan melihat punggung seorang gadis yang membelakanginya. "Cari siapa?" tanya Ibu Dani. Wanita berambut panjang dan pirang itu berbalik badan.

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Mengambil Shafira kembali

    Mendengar berita tentang Lily, Surya segera pulang dan menjemput Annisa. Mereka langsung menuju ke rumah sakit dengan perasaan yang tak menentu. Geram, kesal, cemas, dan amarah memenuhi hati Annisa dalam perjalanan ke rumah sakit itu. "Mengapa mereka gak memberi tahu keadaan Shafira pada kita, Mas?" tanya Annisa dalam kegeraman. "Tenang, Sayang, beruntungnya jaman sekarang berita cepat menyebar melalui media sosial, sehingga kita bisa mengetahui keadaan Shafira dan dimana dia sekarang," jawab Surya sambil tetap fokus mengemudi."Aku gak akan pernah mengijinkan Mas Dani dan ibunya untuk menyentuh Shafira lagi!" ucap Annisa. Surya sangat memaklumi rasa sakit dan kemarahan yang sedang melanda Annisa. Annisa adalah wanita yang mengandung dan membesarkan Shafira dengan penuh cinta, sehingga wajar ia merasa marah ketika melihat anaknya sakit dan menderita seperti itu. Annisa dan Surya akhirnya tiba di rumah sakit Permata. Annisa sudah tidak sabar, ia ingin segera berlari menuju kamar p

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Shafira Sakit

    Dani sangat terkejut ketika melihat Shafira ada di rumah ibunya. Ia langsung memeluk Shafira dan menumpahkan rasa rindu yang sudah lama terpendam dalam hatinya. "Fira, Papa kangen sekali," ucap Dani. "Pa, Fira mau pulang ke rumah Mama," jawab Shafira sambil menangis. "Bu, kenapa Fira bisa ada di sini?" tanya Dani."Memangnya kenapa? Itu yang kamu mau, kan? Ibu menjemputnya tadi, karena kamu gak punya usaha dan inisiatif untuk mengambil anakmu kembali," jawab ibu. Shafira terus menangis tanpa henti sejak tiba di rumah itu. Berbagai cara sudah Dani lakukan untuk menenangkan Shafira, tetapi ia tetap rewel dan memanggil-manggil nama Annisa. Dani memberi isyarat pada Winda untuk mengajak Shafira ke kamar, karena ia ingin lebih banyak berbincang dengan ibunya. Winda menggandeng tangan Shafira dan membujuknya masuk ke dalam kamar. Dani mulai beralih menatap ibunya dan berbicara dengan volume suara yang tidak terlalu keras. "Bu, apa Ibu mengambil Shafira dengan paksa? Kasihan Annisa dan

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Ibu Dani merebut Shafira

    "Apa?! Kamu jadi tukang parkir? Memalukan! Apa gak ada pekerjaan lain?" seru Ibu Dani. "Kalau ada pekerjaan lain yang lebih baik, aku pasti mau, Bu. Masalahnya aku sudah mencoba melamar pekerjaan ke banyak tempat lain, tapi sampai sekarang gak ada jawaban. Aku rasa sementara gak masalah kalau aku menjadi tukang parkir, yang terpenting itu halal dan kita bisa makan," jawab Dani. "Ibu gak mau! Apa kata orang lain? Keluarga kita ini terhormat, kamu juga sudah Ibu sekolahkan tinggi, masa hanya menjadi tukang parkir?" oceh Ibu Dani. Winda berusaha memberanikan diri untuk bicara, menengahi keributan itu. "Bu, ini hanya untuk sementara. Kita doakan saja Mas Dani cepat mendapat pekerjaan yang lebih baik. Aku setuju pendapat Mas Dani, yang penting sekarang kita bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,""Siapa yang minta pendapatmu? Pokoknya Ibu mau kamu mengerjakan pekerjaan lain, bekerja di kantor dan punya gaji tetap!" Winda tersentak dan langsung kembali bungkam. Sementara itu Dani hanya

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Annisa Hamil

    Sambil mengemudi mobil, Surya melirik Annisa yang banyak diam sejak pertemuan dengan Dani dan istrinya tadi. Annisa terlihat melamun dan berpikir, sesekali ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali. "Sayang, ada apa? Apa kamu masih merasa sakit hati melihat Dani bersama wanita lain?" tanya Dani. "Ah, bukan begitu, Mas. Aku hanya sedikit terkejut tadi. Tapi aku bersyukur, karena aku dan Mas Dani sudah menemukan pasangan baru dan kebahagiaan masing-masing," jawab Annisa. "Kalau kamu masih merasa aneh, aku memakluminya. Kamu dan Dani cukup lama menikah, jadi wajar jika tetap ada kenangan di antara kalian berdua," ujar Surya. Annisa mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Surya. Ia berkata lembut, "Mas Dani adalah bagian dari masa laluku. Sekarang aku punya kamu, Mas. Kebahagiaanku sempurna karena ada kamu dan anak-anak kita,""Terimakasih, Sayang. Kamu juga harus tahu, bahwa aku sangat bahagia memiliki kalian," ujar Surya. "Oh ya, bagaimana kalau kita percepat saja

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Perjumpaan Tanpa Sengaja

    Dani mengakhiri panggilan telepon itu dan terdiam beberapa saat. Setelah kembali menguasai dirinya, ia berkata pada Winda, "Win, kita ke rumah sakit sekarang. Aku sudah mendapatkan pinjaman uang,""Uang dari mana, Mas? Apa kamu meminjamnya?" tanya Winda. "Iya, terpaksa aku meminjam pada mantan istriku. Sudahlah, yang terpenting kamu bisa dirawat di rumah sakit," jawab Dani. Dani mengantarkan Winda ke rumah sakit, mengurus semua proses administrasi dan menemaninya sampai masuk ke kamar perawatan. Setelah itu Dani berpamitan untuk mengambil pakaian Winda di rumah dan mengembalikan mobil yang ia pinjam pada Pak Imron. Ibu Dani melihat Dani memasukkan beberapa pakaian Winda ke dalam tas ranselnya. Ia bertanya, "Dan, apa Winda jadi dirawat di rumah sakit?""Iya, Bu," jawab Dani. "Dari mana kamu mendapatkan uang?" tanya Ibu Dani lagi. "Aku terpaksa meminjam pada Annisa, Bu. Aku gak tahu bisa mendapatkan uang dari mana lagi," jawab Dani. Ibu Dani duduk di tempat tidur di dalam kamar it

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Terpaksa berhutang pada mantan

    "Bu Winda harus dirawat di rumah sakit, Pak. Ini demi keselamatan ibu dan bayinya," kata dokter setelah memeriksa Winda. "Apa?! Memangnya istri saya kenapa, Dok? Apa tidak bisa dirawat di rumah saja?" tanya Dani. "Bu Winda sepertinya mengalami kontraksi dan harus beristirahat total di tempat tidur. Dia saat ini tidak boleh terlalu lelah dan memaksakan diri. Jika tidak, bisa berbahaya untuk bayi yang sedang dikandungnya. Janin Ibu bisa gugur nantinya. Kita juga harus memeriksa Bu Winda lebih mendetail, dan peralatan di rumah sakit pastinya lebih memadai. Secara fisik, sepertinya Bu Winda kurang mendapatkan asupan atau gizi yang diperlukan, apalagi dalam kondisi hamil seperti ini," beber dokter muda itu. "Dasar merepotkan! Ibu sudah sering mengingatkan kamu, jangan malas makan! Kalau sudah begini bagaimana? Dari mana kita mendapat uang untuk biaya rumah sakit?" seru Ibu Dani sambil menoyor kepala Winda. Dokter yang memeriksa sempat terkejut melihat Ibu Dani tak segan mengoceh dan me

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Ternyata anakku artis cilik

    "Nis, bukankah itu Dani?" tanya Surya. "Iya, Mas," jawab Annisa sambil melihat ke arah mantan suaminya yang berlari menjauh. Surya bertanya lagi, "Apa yang terjadi padanya? Apa sekarang dia menjadi tukang parkir?" "Aku juga gak tahu, Mas. Sejak kami berpisah, aku sudah gak mendengar kabarnya lagi," Annisa juga hampir tidak mempercayai apa yang dilihatnya, ia tidak habis pikir, apa yang sudah terjadi pada Dani dan keluarganya. Namun Annisa tidak terlalu peduli lagi, baginya Dani adalah bagian dari masa lalunya. Annisa sudah menutup lembaran kelam masa lalunya itu. Kini Annisa sudah membuka lembaran baru, memiliki jalan hidupnya sendiri bersama Surya dan anak-anaknya. ---Dani terengah-engah dan berhenti di bawah sebuah pohon rindang. Ia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan mantan istrinya dalam kondisi seperti ini. Dani merasa malu karena hidupnya berubah total sejak Annisa meninggalkan dirinya. 'Nis, apa kamu sudah menikah dengan Surya? Sekarang aku sudah menikah dengan W

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status