Share

Bab 281 Tragedi yang Menghancurkan

Selang beberapa menit kemudian mereka pun sudah sampai di rumah Devan. Maura membayar argo dari uang yang sebelumnya diberikan oleh Devan.

“Pak, tolong bantu saya.”

Devan yang masih saja meracau dipapah oleh sopir itu. Untunglah gerbang rumah Devan tidak dikunci, jadi bisa masuk dengan mudah. Sang gadis sempat tercengang melihat halaman rumah Devan yang luas dan indah.

“Ini mau dibawa ke mana, Non?”

Maura terkesiap. Hampir saja lupa sebab melihat keindahan rumah Devan.

“Bawa masuk saja, Pak. Ayo!”

Maura menemukan kunci rumah Devan dari saku jas dalam pria itu. Sang gadis tidak boleh terlihat mencurigakan di depan sopir, bisa-bisa dia dicurigai.

Setelah berhasil masuk rumah, Maura meminta agar Devan dibiarkan di sofa.

“Terima kasih, ya, Pak.”

“Sama-sama, Non. Kasihan Mas nya, jaga baik-baik kakaknya, Non.”

Maura hanya bisa menganggukkan kepala saja. Setelah kepergian sopir taksi, Maura malah melihat ke sekeliling rumah Devan yang mewah dan estetik.

“Wah, ini sih lebih bagus dari rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arianti Kurnia Ningsih
Benarkah tebakan saya author anj**g,pshkopat,sama saja dengan author yg lain du godnovel ini,hanya menulis cerita sampah semua.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status