Share

Mengandung Anakmu?

Author: MeilyyanaM
last update Last Updated: 2022-12-21 09:23:58

"Maksudnya Bude?” tanya Dayana bingung.

“Kalian bukannya pacaran?” Pertanyaan istri Pakde Waryu mengundang kerutan di kening Dayana semakin dalam.

“Sudah-sudah ini bukan saat yang  tepat untuk membicarakan hal ini. Lebih baik kita fokus pada proses pemakaman Mas Sandi,” lerai Bude Murni, wanita itu mengajak Ratih juga istri Pak Waryo ke ruang tamu untuk menyambut para pelayat yang datang.

Dayana tak ikut serta, karena wanita itu harus memberikan kabar pada pihak hotel untuk memperpanjang masa cutinya. Ia juga memilih untuk menunggu di kamar Rai bersama dengan adiknya.

Di lain tempat, Aidan baru saja melenguh panjang sebagai pelepasan terakhirnya malam itu. Sedangkan wanita di bawahnya justru menatapnya dengan senyum yang mengembang. “Kamu memang selalu luar biasa, Mas. Kamu buat aku candu,” puji wanita itu seraya memainkan jemarinya di dada bidang Aidan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Gak Nafsu, Mas!

    “Maksudnya?”“Sikapmu seperti seorang istri.”Dayana hanya tersenyum tipis dan berlalu dari hadapan sepupunya. Dayana sebenarnya tak mengerti kenapa pria itu bisa menyimpulkan begitu namun, Dayana tak mau ambil pusing. Wanita itu berjalan mendekati jasad ayahnya, ia menghela napas berat sebelah tangannya menyentuh tubuh kaku pria pertama di hidupnya.“Ayah, Dayana sudah ikhlas. Semoga kita bisa kembali berkumpul di surga nanti,” ujar wanita itu pada sosok yang terbaring tanpa napas. Mendengar iqomah berkumandang, Dayana bergegas mengambil air wudhu sekaligus membersihkan tubuhnya. Ia memutuskan untuk langsung mandi, agar nanti ia bisa bergantian dengan ibunya menjaga jasad pahlawan di hatinya.Selepas salat shubuh, beberapa warga mulai datang silih berganti. Mereka mengucapkan turut berduka cita serta mengulurkan bantuan untuk mempersiapkan pemakaman Ayah Dayana. I

    Last Updated : 2022-12-21
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Ayo Masuk

    “Dayana?” panggil suara perempuan yang mengalun di indranya.Dengan gerakan lamban, dua insan itu memutar tubunya dan menatap bingung pada empat perempuan yang ada di depannya. “Kalian kok bisa ada di sini?”“Kita turut berduka cita ya, Day. Kamu kenapa gak kirim kabar ke kita?” tanya Lala berjalan menghampiri Dayana.Dayana tersenyum tipis, terdapat kantung mata di bawah matanya, hidung mancungnya memerah bekas tangisannya kemarin. Dayana tak menjawab pertanyaan Lala ia hanya mengulas senyum dan menganggukkan kepalanya. Pandangan keempat temannya itu teralihkan pada genggaman tangan yang masih betah bertaut.“Mas langsung ke surau saja,” tutur Sagara mengurai genggaman mereka. Dayana mengangguk lirih. Ia pun membiarkan pria itu berangkat ke surau bersama dengan Pakde Waryo yang baru saja keluar dari rumah.“Ayo masuk,”

    Last Updated : 2022-12-22
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Sudah Sadar?

    “Dayana‼” pekik Lala menyadari tubuh wanita itu terjatuh di atas pusara ayahnya.Tanpa banyak kata, satu-satunya pria yang berada di sana, Sagara menggendong tubuh Dayana. Ia bahkan melepas sarungnya untuk melindungi dan menutup bentuk tubuh Dayana yang tercetak jelas karena basah air hujan. Beruntung pria itu memakai celana selutut yang menjadi lapisan sarungnya.Sagara mengabaikan kehadiran empat sahabat Dayana yang berjalan di belakangnya. Langkah lebar disertai lari kecil itu sulit terkejar untuk empat wanita di belakangnya. Beruntung jarak pemakaman dengan rumah Dayana tak terlalu jauh sehingga pria itu tak perlu waktu lama untuk tiba di sana.Setibanya di kediaman Dayana, Sagara pun melasak masuk ke dalam rumah dan membawa Dayana ke dalam kamarnya. “Astagfirullah, Mba!” pekik Ratih terkejut.Tanpa dipinta, wanita paruh baya itu mencarikan baju ganti untuk Sagara. Ia juga

    Last Updated : 2022-12-22
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Dayana yang Aku Kenal!

    Sagara terus teringat pertanyaan Pakde Waryo, ia juga teringat dengan permintaan terakhir Sandi yang diwasiatkan pada sesepuh desa juga Kakak dari Sandi. Ia menatap layar ponselnya kosong, di sana terlihat gambar yang menunjukkan seorang pria sedang berbincang di depan gerobak cilok dengan seorang wanita mengenakan pakaian kantoran.Ia terbayang dengan ucapan Pakde Waryo yang akan menjodohkan Dayana jika saja di hari ulang tahunnya tak kunjung menikah. Ada rasa tak rela jika harus melihat Dayana bersanding dengan pria lain. Namun, ia juga tak bisa menentukan pilihan secepat itu. Masalah hati harus dipikirkan masak-masak, begitu pikir Sagara.“Mas?” panggil seorang wanita dengan suara lembut nan parau.Sagara menoleh ia menatap wajah wanita yang berdiri membelakangi sinar matahari terbenam itu membuat pahatan wajah Dayana terlihat begitu cantik. Sagara terkagum-kagum melihat kecantikan Dayana, walau terl

    Last Updated : 2022-12-23
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Aktor Hebat!

    “Itu Pak,” balas Aidan tergagap ia tak tahu harus menjawab apa. Karena pada kenyataannya mereka memang sudah berpisah dan Aidan tak lagi berkomunikasi dengan wanita itu.“Itu apa Pak?” tuntut salah seorang pria yang duduk berdiri di ambang pintu.“Kami mendengar kabar tidak baik, Bapak dan Bu Dayana bercerai?” tembak seorang notaris yang membawa map dan tas kantoran.Tubuh pria tegap itu mendadak kaku, lidahnya seakan tak berfungsi dengan baik. Ia tak menyangka jika berita itu begitu cepat sampai di pihak notaris yang memegang surat wasiat ibunya. “Kenapa diam saja Pak?”“Lebih baik kita bicarakan di dalam, Pak.” Aidan pun mempersilakan tiga tamunya untuk duduk di kursi tamu. “Jadi begini ceritanya, memang benar saya dan Dayana sudah bercerai. Itu karena memang permintaannya. Beberapa minggu lalu ia kabur dari rumah dan ternyata ia sud

    Last Updated : 2022-12-23
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Mengalir dan Bermuara?

    “Aku gak peduli dia siapa, Daya.” Dayana memejamkan matanya, ia terkejut mendengar nada bicara Sagara yang meninggi. “Daya maaf, aku tidak bermaksud membentakmu. Kamu tahu … aku tak suka melihat orang lain menindas dan menghinamu terus menerus.” Pengakuan Sagara membuat tubuh Dayana membeku. Ia tak tahu harus merespon senang atau bagaimana.“Sudah mas lupakan saja,” jawab Dayana setelah menimbang beberapa saat.“Untuk pria itu aku akan tetap mengurusnya, Day. Jangan cegah aku, setidaknya sebelum kamu pergi dari kampung itu kamu harus tunjukkan kalau kamu tak seperti yang mereka tuduhkan.” Dayana mengangguk, menurutnya percuma jika melawan Sagara karena pria itu tentu akan tetap bersikeras dengan cara apapun.Dua insan berbeda gender itu kembali melanjutkan kegiatannya, mereka berbelanja dan mencari sesuai dengan list yang diberikan oleh Bude Murni. Tepat pukul 11 Day

    Last Updated : 2022-12-24
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Pamit?

    “Seperti yang sudah dijelaskan kepolisian tadi, Bude. Supriyatno menghina Dayana di pasar tadi.”“Ih benar-benar ya itu lakik! Ditolak lamarannya sampai segitunya dia dendam. Lagian kalau ditolak itu harusnya introspeksi diri bukan justru nyalahin orang lain. Memang kalau dari akarnya jelek mah jelek saja,” gerutu Lala ketika mendengar ulang rekaman suara Supriyatno.“Ya sudahlah, toh sudah diurus sama pihak berwajib. Ya sudah kita istirahat dulu. Ayo!” ajak Ratih menghentikan pembicaraan mereka.Dayana membaringkan tubuhnya di atas ranjang netranya menatap langit-langit kamar, ia teringat akan ucapan Sagara siang tadi. Hingga tak sadar ia pun terlelap dan berselancar di alam mimpinya.Waktu terus bergulir, sudah sepuluh hari Dayana tinggal di kampung halamannya. Pagi ini kediaman rumah Dayana terasa ramai dan ricuh. Sejak pagi tadi, Dayana dan ibunya bergantian me

    Last Updated : 2022-12-24
  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Kapan Baliknya?

    Setelah berjibaku selama 3 jam di jalan raya, kini mobil Sagara terparkir di halaman parkir rest area. Ia mengajak Dayana dan keluarganya untuk menikmati makan siang terlebih dahulu. Pilihan mereka jatuh pada sebuah restaurant yang menyajikan makanan khas indonesia. Setelah memesan makananya, Sagara mengajak keluarga Dayana duduk di saung yang menghadap langsung ke hamparan laut.“Mas, terima kasih ya,” ujar Dayana seraya memandang keceriaan Rai dan Rara yang sedang bermain kaki di air laut. “Karena kehadiran mas di sini memberikan sedikit tawa untuk kami yang sedang ….”“Tidak perlu berterima kasih, Day. Semua sudah ditakdirkan dan digariskan. Aku justru berterima kasih, karena berada di tengah kalian itu seperti menemukan kebahagian baru dan kehangatan keluarga yang sudah lama terpendam.”Dua insan berbeda jenis kelamin itu menatap lurus ke deburan ombak yang sesekali menggulu

    Last Updated : 2022-12-25

Latest chapter

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Jagoan Penutup Kisah

    2 tahun kemudian“Lama banget sih Gar! Bini lo sudah jerit-jerit buk –““Berisik!” sahut Sagara berlari menuju pintu berkaca yang terdapat seorang wanita paruh baya tengah berdiri di sana. “Bu,” sapa Sagara mengecup punggung tangan ibu mertuanya.“Langsung masuk saja, Nak. Dayana sudah menunggumu.” Sagara mengangguk dan bergegas masuk bersama seorang perawat.Ia melihat seorang wanita tengah berbaring di atas ranjang dengan wajah penuh peluh. Pria itu segera melepas jasnya dan menggantikan dengan pakaian serba hijau. Ia mendekati wanita yang berbaring menatapnya dengan senyum dan mata yang sayu.“Sayang, maaf aku terlambat,” ujar Sagara penuh sesal. Pria itu bergerak mengusap kening Dayana yang banjir bulir keringat.Dayana hanya tersenyum lemah dan menggerakkan tangan

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Tak Mau Bangun dari Mimpi

    Hari terus berjalan, Aidan mulai mendengar kabar jika perusahaannya tengah didemo oleh karyawan yang tak kunjung mendapatkan gaji. Wajahnya terpampang di seluruh media massa, jika dulu ia diberitakan sebagai pengusaha termuda dan sukses, kini ia harus menerima kenyataan pahit jika pemberitaannya tentang kemunduran perusahaan serta kasus yang sedang dihadapinya.“Sepertinya aku tak punya pilihan lain,” ujar pria itu seraya menatap tisu yang tengah digenggamnya.Aidan segera bangkit dan memanggil petugas lapas. “Pak saya mau menghubungi pengacara saya.”Petugas lapas itu mengangguk dan membukakan pintu sel, ia lantas memerintah Aidan menggunakan telepon kantor dan tak boleh lebih dari sepuluh menit.Setelah menekan tuts angka pria itu segera meletakkan gagang telepon di telinganya. “Hallo, bisa kau datang ke mari?”“….”

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Berpikir Jutaan Kali

    “Ehh iya? Kenapa sayang?” tanya Sagara menyimpan ponselnya cepat.Dayana mengulas senyum dan mengusap bahu pria yang kemarin meminangnya. “Mas kenapa? Ada masalah?”Sagara membalas senyuman Dayana, ia merengkuh bahu istrinya lantas mengajak wanita itu masuk ke dalam rumah. Menapaki lantai granit menuju ke lantai dua, ia lantas menuntun sang Istri masuk ke dalam kamar utama yang sudah berganti nuansa berwarna peach.“Mas mau ngomong serius sama kamu.” Ucapan pria itu membuat detak jantung Dayana berhenti berdetak, ia bahkan kesulitan menelan salivanya sendiri. “Ini bukan tentang kita kok, bernapaslah sayang.”Dayana menghela napas hingga bahunya bergerak turun. Sagara tertawa kecil melihat sikap istrinya yang terlihat menggemaskan. Ia melepas dekapannya dan berlutut di depan sang Istri yang duduk di tepi ranjang.“Sayang, maaf

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   NAFKAH BATIN TERBAIK!

    “Mas aku yakin!” ujar Dayana dengan penuh keyakinan. Ia memberanikan diri untuk menyerahkan segenap dirinya pada pria yang meminangnya hari kemarin. Sagara hanya tersenyum, ia kembali mengecup bibir Dayana dengan lembut dan penuh kasih sayang. Satu persatu pakaian wanita itu mulai terlucuti begitu juga dengan sarung yang dipakai Sagara. Di pagi yang indah nan cerah itu, sepasang suami istri menunaikan nafkah batin. Suara desahan dan lenguhan tertahan menggema ke seluruh penjuru kamar, tanpa paksaan namun penuh dengan cinta dan kasih sayang. “Aaahh‼” lenguh panjang keduanya menandakan jika mereka sudah mencapai puncak kenikmatan. Tepat pukul 7 pagi, sepasang pengantin yang baru saja menunaikan nafkah batin itu selesai membasuh diri di dalam kamar mandi. Seperti pasangan pengantin sewajarnya, merkea masih asik menikmati hari-hari setelah melepas status lajangnya. Dayana dan Sagara menapaki anak tangga turun menuju ke ruang keluarga. Di sana ternyata masih ramai berkumpul keluarga Day

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Malam Pertama Dayana

    “Insya allah mas, aku pengin dia bertanggung jawab dan tahu konsekuensinya. Kalau dia terus menerus bebas dan ditolong mungkin ke depannya dia akan melakukan hal yang sama lagi, bahkan mungkin lebih parah.”Sagara mengangguk, ia lantas merengkuh tubuh istrinya. “Sudah sah, ‘kan?”Dayana tersenyum dan membalas pelukan hangat sang Suami. “Mandi mas, sudah mau malam. Gak bagus buat kesehatan loh.” Dayana menguraikan dekapannya dan bergerak mendekati almari pakaian.Sagara tertawa dan berjalan menuju kamar mandi dengan membawa sebuah handuk. Tak lama, Dayana mulai mendengar suara gemercik air yang berpadu dengan aroma sabun khas dirinya.Dayana bergegas mengganti pakaian tidurnya, ia terlihat gelisah di atas kasur. Duh kenapa jadi kepikiran malam pertama sih, lirih Dayana dalam hati seraya memikirkan cara untuk menghindar dari kegiatan malam pertama.Dayana pun bergegas membaringkan tubuhnya di atas kasur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal. Dayana mencoba memejamkan mata ra

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Sah?

    “Datang‼! Pak Sagara datang‼” pekik Diyas yang mengintip dari jendela kamar Dayana.“Alhamdullillah,” ujar mereka menghela napas lega. Dayana memejamkan mata seraya mengucap syukur dan berterima kasih karena pria itu benar-benar membuktikan ucapannya.Dayana berdiri, ia merapikan pakaian dan melihat sekali lagi wajahnya. Terdengar bunyi ketukan di pintu kamar wanita itu. “Mba, mari turun,” ujar seorang wanita paruh baya yang biasa disebut sebagai dukun manten alias orang yang memang mengerti tata cara pernikahan adat jawa.Dayana turun dibantu Lala dan Bella di samping kanan kiri, sedangkan di depannya berjalan ibu Dayana didampingi Diyas dan Nabila, di barisan paling depan Rai dan Rara berjalan membawa buket bunga. Seluruh pandangan tamu undangan menatap Dayana dengan sorot kagum.Riasan dan tata rambutnya membuat dirinya terlihat berbeda, dibalut dengan kebaya hitam berbahan beludru menambah kecantikan dan pesona wanita itu. Langkahnya berhenti di depan meja akad, ia lantas berdiri

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Sekadar Atasan dan Bawahan, kan?

    Aidan semakin tak berkutik, ia memikirkan jawaban apa yang sekiranya tak memberatkan posisinya. “Ganeswari Rahayu, putri dari Brahma Setyawijaya. Apa anda mengenalnya?”“Iya saya mengenalnya.”“Apa hubungan anda dengan korban?” tanya petugas itu lagi.Aidan berpikir sejenak lantas mengatakan, “Kami pernah menjalin hubungan saat Sma dulu, setelah itu kami berpisah.”“Kapan terakhir kali anda bertemy dengan Korban?”“Pagi tadi.” Petugas yang sedang mengetik di laptop pun menganggukkan kepala. “Maaf kalau boleh tahu apa kaitannya ya?”“Ganeswari Rahayu hilang sejak pagi tadi, pihak keluarga sudah mencoba menghubunginya tetapi ponsel korban tidak aktif. Beberapa jam yang lalu, petugas menemukan mobil korban di tepi jurang.”“Jurang?”

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Ada Surat Penangkapan!

    “Aku itu gak kenal sama Mba Dayana, cuman salah satu teman kosku satu kerjaan dengan Mba Dayana, ya aku tahu cerita itu dari dia. Sudah malah bahas Mba Dayana, ayo mas makan,” bujuk Tasha dengan nada manja dan menarik lengan Aidan menggeretnya ke arah meja makan.Aidan pun duduk di kursi makan, wanita berusia 20an tahun itu bergerak menyendokkan nasi dan lauk pauk ke dalam sebuah piring. Aroma makanan yang lezat menggoda Aidan. Mirip masakan Dayana, batin pria itu. Dari aroma yang ia hirup Aidan tentu sudah tahu jika masakan wanita itu memang mirip dengan masakan Dayana yang tak pernah ia sentuh. “Mas kok melamun?” tanya Tasha duduk di kursi depannya.“Ah tidak.” Pria itu bergegas menyuapkan sendok demi sendok ke dalam mulutnya. Mereka berdua menikmati makan siangnya dengan hening hanya suara denting sendok dan garpu yang beradu mengisi rumah berukuran besar itu.Tingg nongg … tingg nonggg!Tak lama Mang Ujang masuk ke dalam rumah dan menghampiri Aidan dari arah belakang. “Siapa Pak?

  • Kuceraikan Suamiku, Kunikahi Pengacaramu   Maharnya Apa?

    “Meminta maaf mungkin, meminta maaf bukan berarti kita kalah kok Mas, hal itu justru menunjukkan jika kita jauh lebih baik dari ia.” Aidan terdiam mendengar usulannya. “Mas gengsi gak selamanya baik kok.”“Tidurlah, hari sudah malam,” ujar Aidan tak menanggapi usulan Tasha, ia merapatkan tubuhnya pada wanita itu dan mendekapnya erat-erat.Kicau burung dan sinar matahari menghiasi pagi di sebuah komplek, Dayana sudah bangun sejak subuh tadi. Ia sibuk membantu persiapan pengajian 100 hari mendiang ayahnya dan juga pengajian menyambut hari h pernikahannya yang akan diadakan besuk siang.“Mba gak usah capek-capek, biar ibu saja. Ini ‘kan sudah banyak bantuan. Kamu istirahat saja nggih.” Dayana mengangguk dan berjalan menuju ruang keluarga, ia melihat beberapa souvernir belum selesai dikemas. Wanita itu bergerak mengemasi souvernir untuk pengajian esok.Saat sedang asyik mengemasi souvernir terdengar bunyi klakson di depan rumahnya, Dayana pun bangkit dari posisinya berjalan ke arah teras

DMCA.com Protection Status