Share

78. Bagian 20

last update Last Updated: 2022-08-01 01:05:51

“Apa bisamu hanya menghindar saja Ksatria Pengembara, ayo hadapi aku secara ksatria!” bentak Gusti prabu Blambang Sewu lagi.

Ucapan Gusti prabu Blambang Sewu cukup memancing jiwa kependekaran Bintang, maka ;

Blesshhhh...!

Tiba-tiba saja tubuh Bintang sudah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintang secara perlahan berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin, inilah sosok pangeran bulan milik Bintang.

Ditempatnya Gusti prabu Blambang Sewu cukup terkejut melihat perubahan sosok Bintang, bukan saja Gusti prabu Blambang Sewu yang terkejut, tapi semua orang yang ada ditempat itu ikut terkejut. Hawa dingin langsung menyergap tempat itu.

“Ayo gusti prabu!” ucap Bintang lagi kembali mempersilahkan Gusti prabu Blambang Sewu untuk menyerangnya kembali.

Ditantang, emosi Gusti prabu Blambang Sewu naik lagi. Tenaga kembali dihimpun, Maka ;

Serrr !

Sosok Gust

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 21

    Ini semua disebabkan oleh keris sakti yang ada ditangan Gusti prabu Blambang Sewu, keris itu bernama keris gelap sayuta. Bintang menyadari hal itu, keris ditangan Gusti prabu Blambang Sewu benar-benar bukan keris sembarangan.Cringg !Bintangpun mencabut lepas keris kyai guntur yang ada dibelakang pinggangnya. Sebuah keris dengan sarung yang terbuat dari kayu cendana wangi, sarung keris inilah yang mengeluarkan harum kayu cendana, keris yang terbuat dari batu petir batu berluk 13 dengan ukiran pijaran petir dari gagang hingga ke ujung keris, gagangnya terbuat dari giok hitam yang disebut giok batu bulan.Kali ini balik, Gusti prabu Blambang Sewu yang terkejut melihat keris unik ditangan lawannya, sangat berbeda sekali dengan keris ditangannya.Gllaarrrr !Sebuah suara guntur menggelegar dahsyat dilangit. Semua terkejut dan langsung menatap kearah langit, langit yang tadi tenang menghitam, kini mulai muncul kilatan-kilatan dan suar

    Last Updated : 2022-08-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 22

    Daaggg !Terdengar pukulan lembut Bintang menghantam perut Gusti prabu Blambang Sewu, bukan saja Gusti prabu Blambang Sewu yang heran, tapi orang-orang yang melihat pertarungan itu juga ikut heran melihat apa yang dilakukan Bintang, karena dengan pukulan keras bahkan senjata sakti saja, tubuh Gusti prabu Blambang Sewu tak bisa dilukai, apalagi dengan pukulan selemah itu.“AAKKKHHHHHH!”Tapi semua mata membesar saat melihat sosok Gusti prabu Blambang Sewu tiba-tiba saja terlempar dengan keras kebelakang, diiringi teriakan keras yang mengisyaratkan kalau Gusti prabu Blambang Sewu mengalami rasa sakit yang amat luar biasa.Braaakkkk !Begitu keras dan jauhnya sosok Gusti prabu Blambang Sewu terlempar hingga menghantam salah satu dinding istana hingga hancur.Kini apa yang terjadi tentu saja sangat mengejutkan semua orang, semua pandangan kini tampak mengarah kearah Bintang yang baru saja mengerahkan pukulan pemecah karang,

    Last Updated : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 23

    “Bintang, berhati-hatilah.. Ajian Rengkah Gunung belum pernah gagal untuk membunuh lawannya!” Bayu Pratama berteriak memperingatkan Bintang. Tapi itu sudah cukup untuk memperingatkan Bintang, Bintang juga sudah menduga kalau ajian Rengkah Gunung yang dikatakan oleh Gusti prabu Blambang Sewu tadi tentulah sangat dahsyat, ini terlihat dari wajah-wajah orang yang ada ditempat itu terlihat berubah pucat.Bintang sendiri terlihat langsung menggunakan mata dewanya untuk melihat dengan jelas ajian Rengkah Gunung yang akan digunakan oleh Gusti prabu Blambang Sewu.Gusti prabu Blambang Sewu sendiri tampak sudah mengambil ancang-ancang, mengatur nafas, mengumpulkan tenaga dan tiba-tiba saja menghentakkan tangan di tanah. Dalam waktu sekejap, sukma (bukan arwah atau roh) Gusti prabu Blambang Sewu tiba-tiba saja keluar dan langsung melesat kearah Bintang dengan pukulan Rengkah Gunungnya yang dahsyat.Wajah Bintang ber

    Last Updated : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 24

    “Pukulan Yudha, heeaaa..!” Bintang mendorong tinjunya, dari tinju Bintang, keluar seberkas cahaya putih keperakan dengan diiringi bayangan seekor harimau berwarna putih. Menyongsong serangan aji Rengkah Gunung yang ada ditangan Gusti prabu Blambang Sewu.Bleeggaarrrr !Sebuah ledakan maha dahsyat tiba-tiba saja terjadi dialam nyata, hingga menggetarkan tempat itu, semua terkejut melihat ledakan dahsyat yang tiba-tiba saja muncul tersebut, tapi yang lebih terkejut adalah Gusti prabu Blambang Sewu sendiri. Di dunia nyata kedua mata Gusti prabu Blambang Sewu terlihat melotot besar, terdiam dan tak lama kemudian akhirnya roboh ditempatnya berdiri.Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gusti prabu Blambang Sewu ? kenapa Gusti prabu Blambang Sewu bisa tewas seperti tanpa penyebab, tau-tau saja roboh ditempatnya dan tewas.Bersambung...Nah, bagaimana kisah selanjutnya ? semakin seru

    Last Updated : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79 | Tameng Medusa

    MALAM datang bersama sang bulan yang bersinar terang diantara bintang-bintang yang bertaburan. Semua terlihat begitu indah, begitu indah ciptaan shang maha pencipta segalanya. Keindahan ini semakin terlihat jelas dari puncak Bukit Bayangan, tapi bukan keindahan pemandangan dari puncak Bukit Bayangan yang saat ini menjadi perhatian kita, melainkan sosok Bintang yang saat ini tengah berhadapan dengan 6 prajurit Istana Dasar Laut yang menjadi penjaga rumahnya.“Mohon maaf gusti. Sampai saat ini belum ada kabar dari sahabat hamba yang gusti utus ke Istana Dasar Laut” ucap salah seorang prajurit Istana Dasar Laut kepada Bintang yang memang menanyakan tentang dua orang prajurit Istana Dasar Laut yang diutusnya ke Istana Dasar Laut untuk mencari tahu kabar kanjeng Putri Samudra. Istrinya.“Ada apa sebenarnya yang terjadi pada dinda Putri Samudra?” batin Bintang tak mengerti. Cukup lama Bintang terdiam, hingg

    Last Updated : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 2

    HARI PENOBATAN TIBA, banyak kerajaan diundang, bahkan kerajaan yang pernah bersengketa dengan bersekutu dengan Blambang Sewupun diundang, ini semua atas permintaan Bintang. Para pendekar juga ikut diundang, termasuk para sesepuh dunia persilatan, masyarakat kotaraja ikut menyambutnya dengan meriah dengan menghiasi seluruh wilayah kotaraja, upacara penobatan berlangsung sederhana tapi khidmat. Dan setelah menjalani prosesi yang panjang, Bintang akhirnya menerima mahkota emas sebagai tanda sah dirinya diangkat menjadi penguasa tunggal kerajaan Setyo Kencana.Dan sebagai penguasa baru di Setyo Kencana, Bintangpun akhirnya memberikan kata sambutannya, dan sambutan yang paling menggegerkan yang diucapkan oleh Bintang adalah ;“Mulai saat ini seluruh kerajaan yang berada dibawah kekuasaan Setyo Kencana akan kuberikan kebebasan untuk menentukan nasib kerajaannya sendiri. Sudah saatnya kita, semua kerajaan membina persahabatan satu dengan yang lainnya”Walau

    Last Updated : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 3

    Para istri dan orangtua Bintangpun kembali Bukit Bayangan, Bintang sendiri harus tinggal untuk sementara waktu untuk membereskan beberapa hal di Setyo Kencana. Sebelum pulang, romo dan bunda Bintang tampak menatap Bintang dengan bangga.“Kami bangga padamu, anakku” ucap romo Setyo Pinangan tak sanggup menyembunyikan rasa bangganya melihat putranya menjadi seorang raja besar. Bunda Bintang sendiri tampak tak kuasa menahan air matanya. Dengan dikawal oleh puluhan orang prajurit Setyo Kencana juga menggunakan kereta kencana emas, seluruh keluarga Bintang diantar dan dikawal untuk kembali ke Bukit Bayangan.Setelah semua urusan penobatan selesai, Bintang meminta Mahapatih Suryo Barata untuk mengumpulkan semua pejabat, petinggi, Tumenggung, senopati dan lain-lain.Setelah berkumpul, semuanya segera menjura hormat. Bintang mengangkat tangan kanannya dan mempersilahkan semuanya untuk duduk dikursi masing-masing. Ini pertama kalinya Bintang mengumpulkan selu

    Last Updated : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 4

    Mahapatih Suryo Barata tampak berdiri dan mengangkat tangannya agar keadaan riuh ditempat itu menjadi tenang. Karena menjadi seorang senopati tentu ada prosedurnya. Tidak semudah Bintang mengucapkan itu.“Kita sudah mempercayakan Setyo Kencana kepada Gusti Prabu. Apapun yang Gusti Prabu lakukan, itu adalah hak Gusti Prabu, kalau ada para pejabat atau petinggi istana yang keberatan dengan apa yang dilakukan Gusti Prabu. Silahkan bicara atau mengundurkan diri dari Setyo Kencana” ucap Mahapatih Suryo Barata dengan tegas hingga membuat semua yang ada ditempat itu terdiam.Bintang sendiri senang mendengar Mahapatih Suryo Barata membelanya.“Arya, Bayu, Yudho dan Sawungpati ini adalah saudara-saudaraku, bersama mereka aku bisa membuat Blambang Sewu menyerah” jelas Bintang lagi hingga akhirnya para pejabat dan petinggi istana tampak diam.“Lanjutkan Gusti Prabu” ucap Mahapatih Suryo Barata.“Arya, bayu, yudho dan

    Last Updated : 2022-08-03

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status