Sosok yang mengenakan pakaian dan jubah putih terlihat maju satu langkah kedepan. Lalu membuka jubah dikepalanya, terlihat seraut wajah cantik nan jelita yang kini terpampang dihadapan Bintang dan yang lain. Beberapa diantaranya tertegun, termasuk Bintang yang mengagumi kecantikan sosok dihadapannya.
“Hamba Oltznagel” ucap sosok berjubah putih itu singkat.
Sosok yang mengenakan pakaian dan jubah hijau ikut terlihat maju satu langkah kedepan. Lalu membuka jubah dikepalanya, juga terlihat seraut wajah cantik nan jelita yang kini terpampang dihadapan Bintang dan yang lain. Lagi-lagi Bintang mengagumi kecantikan sosok dihadapannya.
“Hamba Demiros” ucap sosok berjubah hijau.
Sosok yang mengenakan pakaian dan jubah merah ikut terlihat maju satu langkah kedepan. Lalu membuka jubah dikepalanya, juga terlihat seraut wajah cantik nan jelita yang kini terpampang dihadapan Bintang dan yang lain. Kali ini Bintang juga mengagumi kecantikan sosok
Pertemuan larut malam itu akhirnya berakhir. Qing Long mengantarkan Bintang kembali ke kamar-kamar yang telah dipersiapkan untuk Bintang dan istri-istrinya. Semuanya ada 4 kamar. Dan kini Bintang sudah berdiri dihadapan ke 4 kamar tersebut. Qing Long sendiri segera mohon diri untuk membiarkan Bintang beristirahat. Setelah Qing Long menghilang dari pandangannya, Bintang memejamkan matanya, Wrrr !! tubuh Bintang membelah menjadi 4 orang, lalu Bintang berjalan menuju kearah 4 kamar tersebut. Sosok Bintang yang asli sendiri tampak menuju ke kamarnya Liu-xue. Pelan namun pasti Bintang membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu. Kamar yang terkesan mewah dan ekslusif itu tampak begitu indah dipandang, sebuah peraduan besar dan mewah juga terdapat didalam kamar tersebut. Bintang berjalan mendekati peraduan tersebut dan Bintang tersenyum saat melihat sosok Liu-xue yang tengah tertidur dengan mengenakan pakaian yang tipis menerawang sehingga lekuk tubuhnya yang indah terpampang jelas dipan
“Semua ini Im lakukan demi Kim si hyang, nenek bilang jangan sampai Kim si hyang mengetahui tentang siapa dirinya sebenarnya. Biarlah orang-orang menganggap Im sebagai Liu-xue yang bangkit dari kematian” sambung Liu-xue lagi.Bintang mengerti dan faham maksud Im ji hye, agar rahasia ini tidak ada yang mengetahuinya selain dirinya, Im ji hye dan nenek Yun Si-u. Karena bila sampai Kim si hyang mengetahui siapa jadi dirinya sebenarnya, entah apa yang akan terjadi.“Dinda benar-benar wanita yang baik, kanda benar-benar bahagia bisa memiliki dinda sebagai istri” ucap Bintang lagi tersenyum. Liu-xue balas tersenyum. “Dinda juga bahagia punya suami seperti kanda” ucap Liu-xue lembut.“Kanda.. Dinda sudah ngak sabar nih” ucap Liu-xue tiba-tiba.“Ngak sabar kenapa dinda?” tanya Bintang pura-pura tak tahu.“Pengen nikmatin punya kanda.” Bisik Liu-xue sambil memelas. Bintang
Merasa sebentar lagi akan keluar, maka Bintang balikkan posisi tubuh Liu-xue dibawah tanpa harus mengeluarkan area bawah yang sudah tertanam rapi didalam area terlarangnya.Bintang membuka lebar-lebar selangkangan Liu-xue dan kembali memompa area terlarang Liu-xue. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “Plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang Bintang hantam ke dalam area terlarangnya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, area bawah Bintang seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujaman yang Bintang berikan. Maka erangan Liu-xue yang tertahan itu mengeras.Tiba tiba rasa nikmat ini semakin….“Ooohhh….ssshhhh…dinda mau keluar lagi kanda” ucap Liu-xue lagi.Bintang mengayuh terus karena belum merasa mau keluar.“Kanda....kanda...oohhhh..kanda!” rintih Liu-xue. Telapak tangannya memegan
Sambil kembali melumat bibir Liu-xue dengan kuatnya, Bintang mempercepat genjotan area bawahnya di area terlarang Liu-xue. Pengaruh adanya cairan di dalam area terlarang Liu-xue, keluar-masuknya area bawah pun diiringi oleh suara, “Srrt-srret srrrt-srrret srrt-srret” Mulut Liu-xue di saat terbebas dari lumatan bibir Bintang tidak henti-hentinya mengeluarkan rintih kenikmatan,Area bawah Bintang semakin tegang. dilepaskan tangan kanannya dari gunung surganya. Kedua tangan Bintang kini dari ketiak Liu-xue menyusup ke bawah dan memeluk punggung mulusnya. Tangan Liu-xue pun memeluk punggung Bintang dan mengusap-usapnya. Bintangpun memulai serangan dahsyatnya. Keluar-masuknya area bawah Bintang ke dalam area terlarang Liu-xue sekarang berlangsung dengan cepat dan berirama. Setiap kali masuk, area bawah dihujamkan keras-keras agar menusuk area terlarang Liu-xue sedalam-dalamnya.Dalam perjalanannya, area bawah Bintang bagai diremas dan dihentakkan kuat-kuat oleh
PAGI ITU, suasana diruang makan tempat kediaman 4 Dewa Penjaga Gerbang tampak begitu heboh dengan candaan dan gurauan dari 9 Dewa pelindung, karena sudah sangat lama mereka tidak bertemu seperti saat ini. Tapi hanya Venus dan Neptunus yang masih terlihat tidak saling sapa satu sama lain. Kehebohan dan kemeriahan suasana diruang makan itu terhenti saat satu rombongan memasuki tempat itu.Rombongan itu adalah Bintang dan rombongan-istrinya yang baru saja tiba diaula makan tersebut. Ke-4 istri bintng tampak terkejut melihat ramainya orang yang sudah ada diruangan itu. Roro, Liu-xue, Gwang dan Babby juga terkejut melihat beberapa wanita jelita yang kecantikannya cukup memukau bagi mereka.Melihat kedatangan Bintang bersama rombongan, semua Dewa pelindung tampak bangkit berdiri dan langsung menjura hormat kepada Bintang.“Mari ketua, silahkan duduk” ucap Qing Long lagi mempersilahkan Bintang dan rombongan untuk duduk dikursi yang telah dipersiapkan.
“Oh itu..” ucap Roro lagi seraya mendekati tempat duduk Bintang. “Maaf dinda belum menceritakan tentang hal itu kepada kanda, karena dinda takut kanda marah dan mungkin tidak bisa menerimanya” ucap Roro lagi didekat Bintang. Bintang hanya tersenyum datar.“Kanda jangan marah, dinda tak bermaksud menyembunyikannya dari kanda kok, dinda belajar kung fu pengubah otot bukan dari Dewa Iblis. Dewa Iblis memang pernah menawarkan diri untuk mengajarkannya kepada dinda, tapi dinda menolaknya” jelas Roro lagi, tapi Bintang tetap diam. “Dinda mempelajarinya sewaktu dinda berada di perpustakaan di aliran Loucha, kebetulan disana banyak kitab-kitab ilmu kanuragan dan salah satunya adalah kung fu pengubah otot, semula dinda hanya berniat untuk membacanya sekaligus mencari tahu kelemahan dari kung fu pengubah otot. Itu dinda lakukan semata-mata untuk membantu kanda, jika memang nanti kanda harus berhadapan dengan Dewa Ibli
Tapi Bintang tetap mengajak Roro untuk kembali kedepan pintu ruangan perhiasan tersebut dan dapat terlihat bagaimana Liu-xue, Gwang dan Babby sangat menikmati berada diantara perhiasan-perhiasan yang banyak tersebut, beberapa perhiasan tersebut sudah tampak menghias dibeberapa bagian tubuh mereka.“Dinda benar-benar tak ingin?” tanya Bintang seraya menatap kearah Roro. Lagi-lagi Roro menggeleng mantap.Bintang terkejut saat baru menyadari kalau ternyata tetua Qing Long tidak ada lagi ditempat itu.“Kemana tetua Qing Long?” batin Bintang lagi.Akhirnya shooping perhiasan gratis itupun berakhir, Liu-xue, Gwang dan Babby terlihat tersenyum bahagia dengan membawa beberapa perhiasan ditangan berjalan menuju kearah Bintang dan Roro yang menunggu dipintu depan. Ketiganya terlihat akrab seakan sudah saling kenal begitu lama, bagaikan sahabat. Mungkin benar harta bisa membuat yang tidak kenal menjadi kenal, yang belum sayang menjadi sayang.
“Bagaimana dinda yang lain?” tanya Bintang lagi.“Jika memang kanda mengizinkan, Gwang juga bersedia” ucap Gwang.Babby dan Liu-xue hanya menganggukkan kepalanya saja.“Baiklah tetua.. istri-istri hamba bersedia untuk menerima pelajaran dari para tetua”“Syukurlah kalau begitu, sebelum kami menurunkan kesaktian-kesaktian kami, kami harus tahu dulu jenis-jenis kemampuan yang dimiliki oleh nyonya-nyonya semua, agar bisa sejalan dengan apa yang akan kami ajarkan” ucap Xuan Wu lagi.“Baik, hamba yang pertama” ucap Roro seraya bangkit berdiri dari kursinya, lalu berjalan kebelakang, ketempat yang cukup luas.“Hamba menguasai jurus Cakar Pancanaka” ucap Roro seraya memprelihatkan kuku jempol tangannya yang tiba-tiba melengkung panjang kebawah, dari wujudnya, jelas terlihat kedua kuku jempol Roro sangatlah tajam, seakan bisa memotong apa saja. Roro terlihat mempe
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu