Share

71. Bagian 16

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-05 01:02:13

“Paling lama 10 tahun tapi paling cepat 5 tahun. Itu tergantung dari nyonya-nyonya yang bisa cepat menyempurnakan apa yang kami berikan atau tidak” ucap tetua Qing Long lagi.

“Berarti butuh waktu 5-10 hari didunia nyata, bukan begitu tetua?” ucap Roro.

“Benar”

“Mari nyonya Babby” ucap tetua Zhu Que mengajak Babby untuk segera masuk kedalam ruang dimensi dan waktu.

Babby terlihat menatap kearah Bintang, Bintang membalas dengan anggukan kepalanya. Babbypun balas tersenyum lalu melangkah masuk ke dalam ruang dimensi dan waktu bersama tetua Zhu Que.

“Mari nyonya Gwang” ucap tetua Qing Long.

Seperti Babby, Gwangpun tampak menatap kearah Bintang. Kalau saja tidak ada orang ditempat itu selain dirinya, tentu saat ini Gwang akan langsung memeluk Bintang, tapi apa daya, semua tak mungkin dilakukan, Bintang kembali menganggukkan kepalanya dan ini cukup untuk membuat Gwang berjalan bersama tet

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 17

    “B-b..be..benarkah ketua?” tanya Pyroeis seakan tak percaya. Bintang tampak mengangguk pasti.“Coba kau lihat batu besar itu!” tunjuk Bintang kearah sebuah batu besar yang ada didekat mereka, semua pandangan langsung tertuju kearah batu besar tersebut.“Coba kau hancurkan batu besar itu!” perintah Bintang. Bukan saja Pyroeis, tapi semua Dewa pelindung terkejut mendengar perintah Bintang. Karena hal itu tentu sangatlah mudah bagi mereka. Tapi Pyroeis tak ingin membantah, segera dia berjalan kearah batu besar tersebut.“Coba kau hancurkan batu besar itu tanpa menggunakan tenaga!” ucap Bintang lagi kepada Pyroeis yang sudah berdiri didepan batu besar tersebut.Kali ini kembali wajah Pyroeis dan yang lain berubah mendengar perintah Bintang, tentu saja hal itu sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Tapi Pyroeis tetap berniat untuk melakukan dan hasilnya sudah dapat dipastikan, beberapa kali dicoba, tetap saja Pyr

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 18

    Plassshhh !!!Tiba-tiba saja dari punggung Merkurius muncul sepasang sayap seperti saat-saat pertama kemunculan Merkurius beberapa waktu yang lalu, dan ;Weeessshhh !!!Merkurius bergerak dengan sangat cepat sekali kearah Bintang, bahkan Bintang yang telah menggunakan mata dewapun sangat sulit untuk mengikuti gerakan Merkurius.Beberapa detik lagi serangan Merkurius tiba ; Plashhhh!Kali ini wajah Merkurius yang berubah saat tiba-tiba saja sosok Bintang menghilang dari pandangannya.“Awas serangan!” tiba-tiba saja sosok Bintang sudah muncul dibelakang Merkurius dan langsung memberikan peringatan.Weeessshhh !!!Gerakan Merkurius sangat cepat hingga dapat dengan mudah menghindari serangan Bintang. Begitu serangan Bintang lewat, Merkurius langsung memberikan serangan balasan.Plashhhh !!!Wajah Merkurius kembali berubah saat sosok Bintang kembali menghilang dari pandangannya.Dan begitu s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 19

    Wuutt !! wuutt !! wuutt !“Bersiap ketua!” ucap Neptunus seraya memutar-mutar tongkat ditangannya.“Ayo Neptunus” ucap Bintang mempersilahkan Neptunus untuk menyerangnya terlebih dulu, dan ;Wesshhh ! wuuuttt !Dengan tombak trisula miliknya, Neptunus langsung melesat dan menyerang kearah Bintang dengan dahsyatnya.Trang ! trangg !! trangg !!!Dan Bintangpun tak tinggal diam, Pedang Bintang Angkasa ditangannya bergerak menangkis serangan Neptunus.Dengan tombak trisula ditangannya, sosok Neptunus benar-benar bagaikan seorang Dewa yang kemampuan yang sangat dahsyat, serangannya datang bergulung-gulung bagaikan gelombang lautan yang datang bergerombol. Untunglah yang menjadi lawan Neptunus adalah Bintang, sehingga sehebat dan serapat apapun serangan tombak trisula milik Neptunus, Bintang selalu dapat menghindari dan mematahkannya tanpa kesulitan.Neptunus kini baru menyadari kebenaran ucapan Dewa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 20

    “Cukup ketua! Cukup!” ucap Neptunus akhirnya menyerah. “Darimana ketua mendapatkan jurus naga air itu ? sambung Neptunus lagi.“Memangnya kenapa Neptunus?” tanya Bintang“Dulu hamba memiliki seorang rival, dan hanya dia seorang yang memiliki jurus naga air”“Siapa dia?”“Namanya Raja Naga Samudra”Sementara ditempatnya Bintang hanya tersenyum.“Raja Naga Samudra adalah guruku Neptunus” ucap Bintang singkat. Wajah Neptunus berubah.“Apa ketua juga mewarisi jurus 5 Naga Penakluk?” tanya Neptunus lagi. Bintang mengangguk.“Sudah hamba duga, hamba salut dan kagum dengan kemampuan ketua” ucap Neptunus menjura hormat kepada Bintang. Bintang membalasnya, Neptunus mundur kembali ketempatnya.Bintang kembali menatap kearah para Dewa pelindungnya. Dan pandangan berhenti pada satu sosok.“Jup

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 21

    “Ketua!” beberapa Dewa pelindung tampak menyebut nama Bintang dengan wajah terkejut, Jupiter sendiri tampak dengan segera menutup jurus Guntur Halilintar Merahnya untuk melihat apa yang terjadi pada sosok Bintang.Semua menantikan dengan harap-harap cemas kearah sosok Bintang yang masih tertutup kepulan asap, yang secara perlahan mulai menghilang dan kini semua wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah melihat sosok Bintang yang kini sudah berdiri dihadapan mereka. Bukan karena sosok Bintang yang hangus karena tersambar Guntur Halilintar milik Jupiter melainkan kini sekujur tubuh Bintang mengeluarkan kilatan-kilatan petir yang terang benderang, dan petir itu berwarna merah menyala, bahkan kedua mata Bintangpun keluar kilatan-kilatan petir berwarna merah.“Tubuh petir!” ucap Jupiter mengeluarkan suara yang sangat jarang sekali terdengar, wajah Jupiter berubah sangat terkejut melihat sosok Bintang yang mengeluarkan c

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 22

    Mahlagha si Dewi Bumi terlihat langsung melepaskan handuk yang melekat ditubuh indahnya.Glekk...!Bintang meneguk ludahnya sendiri dan terbelalak melihat sosok dihadapannya dalam keadaan polos.Bintang sendiri tak habis pikir ada kenapa tak ada angin tak ada hujan, malam itu Mahlagha menawarkan diri untuk menemaninya. Bintang sendiri tampak menatap sosok indah yang ada dihadapannya satu persatu. Kedua bulatan gunung surganya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan lampu malam, Bintang masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah gunung surganya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar terlihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan.“Yaa aammpuunn.. benar-benar sempurna” ucap Bintang dalam hatinya.“Ketua” bisik Mahlagha di telinga Bintang.Bintang menoleh dan terjengah, wajah cantik Mahlagha begitu dekat sekali den

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • Ksatria Pengembara Season 1   71. Bagian 23

    “Oh ya, Mahlagha, sebenarnya ada apa antara Venus dan Neptunus, sepertinya keduanya sangat menjaga jarak?” ucap Bintang akhirnya.“Dulu Venus dan Neptunus adalah pasangan di lautan ketua, tapi Neptunus menghianati cinta Venus dan berselingkuh. Venus akhirnya memutuskan hubungan mereka” ucap Mahlagha lagi. Hingga membuat Bintang mengangguk-angguk mengerti.“Lalu apa hubunganmu dengan Pyroeis?” ucap Bintang tiba-tiba, Mahlagha menghentikan tangannya yang sejak tadi bermain diarea bawah Bintang, wajahnya terangkat menatap kearah Bintang.“Pyroeis sudah seperti kakak bagiku. Ada apa ketua?”“Oh tidak, hanya saja aku melihat hubungan kalian begitu sangat dekat sekali” ucap Bintang. Mahlagha tersenyum, lalu kemudian kembali menundukkan wajahnya, dengan lembut keduanya saling berpagutan dengan mesra, cukup lama sampai kemudian saling melepas dan Mahlagha kembali menjatuhkan kepalanya didada Bintang.

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • Ksatria Pengembara Season 1   72. Rahasia Sosok Bintang Hitam

    “Didalam tubuh Bintang ada jin yang bersemanyam” Kalimat ini akan memberikan gambaran kepada kita, kenapa selama ini Bintang selalu mengumbar hawa nafsunya.* * *PAGI baru saja datang, tapi ditempat 4 Dewa Penjaga Gerbang, tepatnya dihalaman depan, terlihat beberapa orang tengah berlatih ilmu kesaktian, sementara beberapa wanita cantik jelita hanya tampak memperhatikan saja dari jauh. Diantaranya adalah dewi Venus dan dewi bumi, Mahlagha Jaberi. Keduanya tampak terlibat pembicaraan yang serius. Mahlagha sendiri tampak terus tersenyum-senyum sendiri sejak dari tadi.“Sepertinya ada yang sedang sangat berbahagia nih?” goda Venus yang berada disebelah Mahlagha. Venus dan Mahlagha memang bersahabat sangat dekat, bahkan sudah seperti saudara. Mendengar ucapan Venus, Mahlagha tampak hanya tersenyum manis.“Ternyata benar katamu Venus, ketua memang benar-benar perkasa, dari malam ampe pagi, disambung pagi lagi, 17x aku men

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status