Share

55. Bagian 12

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-28 01:05:32

“Sudah dong kak” ucap Im tersenyum dan membiarkan tangan Bintang yang merapikan rambut dan membelai wajahnya.

“Bagaimana keadaan kakak?”

“Alhamdulillah sudah lebih baik istriku”

Keduanya tersenyum. Lalu Im Ji Hye menundukkan wajahnya dan dengan lembut melumat bibir Bintang, Bintangpun membalasnya dengan mesra, tak lama keduanya sudah saling melepas dan Im Ji Hye kembali menatap kedua mata Bintang dengan penuh arti.

“Im sayang sekali sama kakak. Seumur hidup, jangan tinggalkan Im ya, kak” ucap Im dengan sendu. Bintang tersenyum mendengar hal itu dan tangan Bintang terangkat seraya membelai wajah jelita nan imut Im Ji Hye.

“Hanya maut yang akan memisahkan kita istriku”

Im Ji Hye tersenyum sumringah mendengar hal itu.

“Im cinta sekali sama kakak”

“Kakak juga cinta sekali sama Im”

Kedua-duanya tersenyum lalu kembali saling melumat bibir satu

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 13

    “Oh ya, anakku, Im... Dulu sewaktu bertarung dengan Perompak Laut Kuning, ayah lihat Im menggunakan sebuah jubah sakti yang kalau tidak salah yang melekat dipunggungmu itu anakku, jubah apakah itu?” ucap pejabat Yi lagiIm ji hya tampak menatap kearah jubah sakti yang melekat dipunggungnya, dan ; “Ayah benar, ini memang jubah sakti pemberian seorang saudagar dari timur tengah sebagai hadiah atas pernikahan Im dengan kak Bintang” jelas Im Ji Hye lagi hingga membuat orang-orang yang ada diruangan itu mengangguk-angguk mengerti.“Kau sungguh beruntung anakku...sungguh beruntung” ucap pejabat Yi lagi. “Jaga baik-baik jubah sakti itu” sambung pejabat Yi lagi.“Pesan ayah, pasti akan Im ingat selalu”Putri Lan Yan tampak sekali-kali mencuri pandang kearah Bintang, tapi yang dipandang, terlihat seolah-olah tak tahu.“Oh ya, satu hal lagi. Sewaktu bertarung dengan Iblis Utara dan Iblis Barat

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 14

    “Lima jurus ilmu semesta secara umum dapat dikuasai oleh semua orang, karena ini mengacu pada lima panca indra yang secara umum dimiliki oleh semua orang, sedangkan jurus Sirkulasi Jalan Langit dicapai dengan mencapai tahap indra ke-6. Jurus terakhir ilmu semesta, Bumi bergetar Langit bergoncang ini sebentarnya terdiri dari dua jurus terpisah, jurus pertama bumi bergetar mengacu pada tiga kekuatan alam, yang pertama Angin, Air, Api dan Gunung, sedangkan jurus kedua langit bergoncang, terdiri dari satu kekuatan alam, yaitu Halilintar dan untuk mencapai tahap terakhir dari dua jurus terakhir ilmu semesta ini paling tidak harus mencapai tahap indra ke 7 dan 8”. Jelas Bintang yang semakin membuat wajah pejabat Yi berubah.Bagaimana pejabat Yi tidak terkejut, ilmu semesta yang dipelajari dan disempurnakannya hampir seumur hidupnya bisa dipahami oleh Bintang hanya dalam sekali lihat saja.&ld

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 15

    Satu rombongan besar lengkap dengan prajurit bersenjata lengkap tampak memasuki pintu gerbang kota Goryeo, dibarisan paling depan adalah sosok seorang laki tampan bermata sipit dengan pakaian kebesarannya, tampak menaiki seekor kuda hitam jantan yang gagah. Disebelah kiri kanan dan belakang lelaki bermata sipit ini tampak beberapa orang prajurit berkuda yang juga berpenampilan gagah, sementara dibarisan paling belakang tampak seratus prajurit bersenjata lengkap berjalan kaki yang mengiringinya.Sepanjang jalan masyarakat Goryeo tampak menyambut meriah kedatangan para utusan kaisar Ming ini. Sementara itu didepan pintu gerbang istana kerajaan Goryeo, pejabat Yi dan yang lain telah menunggu kedatangan mereka.Rombongan kaisar Ming akhirnya tiba dihadapan rombongan pejabat Yi, pemimpin yang paling depan tampak turun dari kudanya, diikuti oleh yang lain.“Hamba Laksamana Ho-Tian memberi salam untuk pejabat Yi” terdengar pemimpin utusan kaisar Ming tampak

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 16

    “Im... Apakah kau benar-benar mencintai tuan Bintang?” tanya Lan Yan tiba-tiba.“Memangnya kenapa kak?”“Bukankah kalian baru bertemu sebentar, kak Lan Yan takut ini cuma perasaan Im sesaat saja, tapi penderitaannya akan seumur hidup” ucap Lan Yan lagi. Im Ji Hye tersenyum mendengar hal itu, Im Ji Hye tahu kalau kakaknya Lan Yan pernah terluka dalam mencintai seseorang.“Walaupun Im baru mengenal dan bertemu dengan kak Bintang, tapi Im merasa, kak Bintang memang ditakdirkan untuk berjodoh dengan Im kak.. Im selalu bahagia bila bersama kak Bintang, dan itu sudah cukup bagi Im untuk memutuskan hidup bersama kak Bintang” jelas Im Ji Hye lagi.“Apa adik Im tau, sudah berapa istri tuan Bintang?”Lagi-lagi Im tersenyum mendengar hal itu.“Im tak tahu kak, tapi itu tak penting bagi Im, yang terpenting bagi Im.... Im cinta sama kak Bintang, kak Bintang cinta sama Im... itu sudah cukup

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 17

    DARI GORYEO, kita melompat kesuatu tempat yang sangat jauh letaknya, kita menuju kesebuah tempat yang sangat megah dan besar. Bangunan megah dan besar itu tampak berundak-undak, seperti bangunan berada diatas bangunan, disekeliling bangunan tersebut tampak sebuah tembok pagar yang besar dan tinggi yang mengelilinginya, pintu gerbang bangunan tersebutpun berukuran sangat besar, bahkan terlalu besar untuk ukuran 2 ekor gajah untuk memasukinya. Bangunan tersebut tampak berada diatas sebuah bukit yang hanya memiliki satu jalan untuk mencapai kesana, yaitu jalan depan, karena disekeliling tembok pagar bangunan tersebut hanyalah terdiri dari jurang-jurang dalam dan terjal yang sangat mustahil untuk didaki.Delapan orang berpakaian serba hitam yang biasa kita kenal dengan sebutan ninja, terlihat berjaga dipintu gerbang, sebilah pedang tampak tersampir dipunggung mereka. Kedelapan ninja tersebut terlihat langsung bersikap waspada begitu terlihat serombongan orang yang menaiki bukit t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 17

    Tanpa bicara, Dewa Iblis hanya mengangkat tangannya, dan ketiga iblis, iblis tangan besi, Iblis Racun dan Iblis Seribu Wajah segera bangkit dari sembah berlututnya. Dewa Iblis sendiri tampak duduk dengan santai dikursi kebesarannya.“Cepat! sampaikan laporan tugas kalian” ucap suara berat Dewa Iblis dibalik topeng Lou Cha yang dikenakannya.Iblis Seribu Wajah tampak maju beberapa langkah. Lalu mulai menceritakan perjalanan mereka hingga ke Jawa dwipa sampai kembali ke markas besar Aliran Lou Cha.“Ha ha ha...! Bagus... Bagus kalau tugas kalian berhasil.. Bagus... Bagus... Ha ha ha...!” terdengar Dewa Iblis tertawa senang, lalu terlihat wajah Dewa Iblis berpaling kearah sosok yang tergeletak dibelakang Iblis Racun.“Siapa itu?”“Oleh-oleh yang kami bawa untuk ketua” ucap Iblis Racun“Siapa dia?”“Kami juga belum tahu siapa namanya, tapi dia adalah istri seorang pendekar

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 18

    “Apa kau yakin bisa menang dari suamiku?” tanya Roro dengan sinis.“Dulu kungfu Yi Jin Jing (Kungfu Pengubah Otot) ku baru mencapai tahap permulaan tahap hitam, tapi sekarang sudah mencapai tahap penghabisan, didunia ini takkan ada yang mampu mengalahkanku.... Ha ha ha...!” Dewa Iblis tertawa, tapi tawa Dewa Iblis terhenti saat melihat senyum diwajah Roro.“Kenapa kau tersenyum? apa kau tidak percaya dengan kungfu ku” sambung Dewa Iblis lagi.“Kungfu mu mungkin sudah meningkat, tapi kau tidak berfikir kalau kungfu suamiku juga telah meningkat jauh” ucap Roro lagi hingga membuat Dewa Iblis terdiam.“Suamiku sekarang bukan saja pendekar nomor 1 diJawa dwipa, tapi juga nomor 1 didunia” sambung Roro lagi dengan senyum bangga.“Kungfu Pengubah Otot adalah kungfu terkuat didunia, bahkan Tapak Budha yang terkuat didunia saja bukan tandingan kungfuku saat ini” ucap De

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   55. Bagian 19

    “Bersiaplah menerima seranganku, heaaa!” Roro melompat kedepan dan mendorong telapak tangannya kedepan, seketika gelombang hawa panas lahar gunung bromopun menerjang kearah Dewa Iblis. Lagi-lagi wajah Dewa Iblis berubah melihat hal itu, dan ;“Wuussshhhh!” serangan gelombang panas lahar gunung bromopun dengan telak mengenainya, Dewa Iblis percaya dengan kekuatan tahap hitam permulaannya, tapi raut wajah Dewa Iblis berubah saat merasakan kekuatan gelombang hawa panas yang begitu dahsyat terus menyerangnya, Dewa Iblis yang mencoba bertahan, secara perlahan terlihat mulai terseret mundur kebelakang, rupanya kekuatan Tapak bromo Kawah Besar benar-benar dahsyat. Ini pertama kalinya Dewa Iblis terdesak mundur.Tak ingin dipermalukan, Dewa Iblis menghimpun kembali tenaga dalamnya, dan ; “Weesshhh.” tubuh Dewa Iblis mengeluarkan gelombang kekuatan yang amat dahsyat, diwajah Dewa Iblis muncul dua rajah perang, inilah Pertengahan Taha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status