Share

51. Bagian 7

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-14 01:01:42

“Dengan kekuatan psikokenesis dan ditambah kekuatan kegelapan yang dinda miliki, saat ini diantara semua istri kanda, dinda Ahismalah yang paling kuat, karena itu dinda harus berhati-hati dalam menggunakan kekuatan kegelapan, nanti kanda akan membimbing dinda untuk menguasai kekuatan-kekuatan kegelapan yang lain agar bisa dinda pergunakan bila terpaksa” ucap Bintang lagi.

“Bagaimana dinda bisa memiliki kekuatan kegelapan ini kanda?”

“Mungkin karena dulu tubuh dinda pernah menyatu dengan Ratu Kegelapan, jadi kekuatan Ratu Kegelapan masih tertinggal ditubuh dinda” ucap Bintang lagi, hingga membuat Ahisma mulai mengerti.

“Ya udah, dinda mau membersihkan tubuh dulu ya kanda, kanda jangan tidur dulu.” ucap Ahisma seraya mencium lembut bibir Bintang dan berlari masuk kedalam kamar mandi dikamarnya.

Bintang hanya tersenyum, lalu kemudian Bintang telah mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang terbuat dari sutr

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 8

    SIANG itu matahari begitu terik dipuncaknya. Seperti biasa, di Bukit Bayangan semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Para istri Bintang tengah bercengkrama ditaman belakang bersama bundanya Bintang, Yuki dan eyang putri, sementara para lelaki juga tampak tengah berbicara serius diberanda depan rumah, tapi pembicaraan para lelaki terhenti saat prajurit penjaga pintu gerbang datang menghadap.Prajurit yang berasal dari negeri dasar laut ini tampak menjura hormat kepada Bintang dan yang lainnya.“Ada apa prajurit?”“Ampun gusti, ada seorang tamu wanita diluar yang ingin bertemu gusti”“Tamu wanita” ulang Bintang heran.“Persilahkan saja masuk prajurit” ucap romo setyo pinangan cepat.“Baik” ucap prajurit itu lagi seraya menjura hormat dan berjalan cepat kearah pintu gerbang.Tak lama, seorang wanita bercaping bambu, bercadar Kuning, berkulit putih, tubuh ramping semamp

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 9

    “Eyang putri, kenapa sih eyang lanang seperti itu?”“Eyang lanangpun sedang pusing Ajeng, harap maklum”“Pusing, pusing kenapa eyang?”“Pusing karena kedua cucunya mau menikah?” ucap eyang putri lagi“Roro Putri juga mau menikah eyang?” tanya Ajeng lagi, eyang putri hanya mengangguk.“Loh... Bukannya bagus eyang” ucap Ajeng lagi, eyang putri hanya tersenyum kecut mendengarnya.“Eyang lanang pusing karena kedua cucu kesayangannya ingin menikahi orang yang sama” ucap eyang putri lagi hingga kontan wajah Roro Ajeng langsung berubah pucat, bagaikan melihat petir menyambar didepan matanya.Dengan menarik nafas panjang, eyang putripun mulai menceritakan awal pertemuan Roro Putri dengan Bintang, semakin panjang cerita eyang putri semakin berubah wajah Ajeng yang mendengarnya.“Ajeng, apakah kau yakin dengan keputusanmu, apa sebaiknya kau pikirkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 10

    KEESOKAN harinya, eyang Mandalaksana mengatakan kalau dalam beberapa hari ini, Roro Putri Srikandi dan Begawan Cakra Buana akan datang, dan ucapan eyang Mandalaksana terbukti, beberapa hari kemudian, Roro Putri Srikandi, Begawan Cakra Buana bersama beberapa orang murid Padepokan Cakra Buana datang ke Bukit Bayangan.Bintang dan keluarga segera menyambut kedatangan Begawan Cakra Buana dan rombongan. Begawan Cakra Buana sendiri terlihat langsung bersujud dihadapan eyang Mandalaksana dan eyang putri.“Murid mohon beribu ampun kepada eyang dan eyang putri” ucap Begawan Cakra Buana.“Bangunlah Sulandaka” terdengar suara eyang putri menyebutkan nama asli Begawan Cakra Buana, tapi anehnya Begawan Cakra Buana justru tak mengangkat wajahnya.“Murid memohon ampun guru” ucap Begawan Cakra Buana lagi, ucapan Begawan Cakra Buana kali ini jelas tertuju kearah eyang Mandalaksana. Semua tampak diam menantikan apa yang akan terjadi sela

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 11

    Dari kebahagiaan yang terjadi diantara Bintang dan keluarganya, kini kita lihat apa yang dibicarakan oleh eyang Mandalaksana bersama yang lainnya yang telah berkumpul didalam sebuah ruangan.“Jadi begitulah Roro... Orang yang selama ini dicintai dan ditunggu oleh Ajeng adalah raden Bintang adanya” ucap eyang putri menceritakan dan menjelaskan semuanya kepada Roro Putri yang langsung berubah paras jelitanya mendengar hal itu, Roro Putri segera mengalihkan pandangannya kearah Roro Ajeng yang berada tak jauh darinya.“Bintang sudah memiliki 5 orang istri, eyang minta kepada kalian berdua, pikirkan lagi keputusan kalian untuk menikahi Bintang, apa kalian ingin menjadi istri ke 6 dan berbagi cinta dengan yang lain?” sambung eyang Mandalaksana lagiRoro Putri dan Roro Ajeng terlihat sama-sama terdiam mendengar hal itu. “Masih banyak lelaki yang lebih baik yang bisa kalian dapatkan diluar sana” sambung eyang putri lagi.&ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 12

    Malam berikutnya. Putri Samudra datang dengan menebar keharuman bunga melati. Seperti biasa, dengan mengendarai kereta kencana emas, Putri Samudra memasuki pekarangan rumah besar tersebut. Para keluarga dan rombongan begawan, serta eyang Mandalaksana dan eyang putri ikut menyambut.Sosok anggun dan jelita bagaikan seorang dewi yang turun dari kayangan keluar dari dalam kereta kencana tersebut, sebagian terpana dengan kecantikan sang putri, eyang Mandalaksana, eyang putri, Begawan Cakra Buana dan para murid-murid begawan terlihat langsung menjura hormat dihadapan sang putri. Putri Samudra sendiri tampak langsung membalas juraan hormat tersebut. Dihadapan Bintang, putri sendiri yang tampak menjura hormat. Wujud bakti seorang istri kepada suaminya.“Dinda”“Kanda”“Mari kanda perkenalkan, ini guru kanda, Begawan Cakra Buana” ucap Bintang“Ini eyang Mandalaksana dan eyang putri” ucap Bintang lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 13

    “Kanda tak perlu menyembunyikan apapun dari dinda, jika ada yang ingin kanda katakan, katakan saja” ucap Putri Samudra lagi dengan bijaknya.Mendengar hal itu Bintang tampak menarik nafas panjang, dan dengan panjang lebar Bintangpun menceritakan tentang hubungan yang dimilikinya dengan Roro Putri dan Roro Ajeng, sepanjang Bintang bercerita, Putri Samudra hanya diam dengan wajah serius mendengarkan apa yang diceritakan oleh Bintang.“Janji yang sudah terucap harus ditepati kanda, janji yang dulu kanda ucapkan pada Ajeng harus kanda penuhi.” ucap Putri Samudra akhirnya setelah Bintang menyelesaikan ucapannya.“Tapi bagaimana dengan Roro Putri dinda? kanda sungguh tak tega jika harus memutuskan salah satu diantara mereka, lebih baik kanda tak memilih salah satu diantara mereka” ucap Bintang lagi, lagi-lagi Putri Samudra tersenyum.“Apa kanda mencintai keduanya?” tanya Putri Samudra lagi hingga kembali membuat w

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 14

    Pagi itu, seluruh keluarga besar Bintang, eyang putri, eyang Mandalaksana, Begawan Cakra Buana dan murid-muridnya juga termasuk kedua cucu eyang Mandalaksana, Roro Putri dan Roro Ajeng berkumpul diaula utama tempat kediaman Bintang.“Jadi bagaimana Bintang? Apakah istri-istrimu mengizinkanmu menikah lagi?” tanya eyang Mandalaksana tanpa basa basi lagi. Bintang terdiam dan tampak memandang kearah istri-istrinya.“Istri-istri hamba telah memberikan izin eyang” ucap Bintang dengan nafas berat.“Ya... kami mengizinkan suami kami untuk menikah lagi eyang” sambung Putri Samudra lagi. Kali ini wajah eyang Mandalaksana dan eyang putri yang berubah mendengar jawaban Putri Samudra.“Baiklah kalau memang itu keputusannya, sekarang katakan padaku Bintang, siapa yang kau pilih diantara kedua cucuku ini” ucap eyang Mandalaksana lagi kearah Roro Putri dan Roro Ajeng. Bintang menatap kearah Roro Putri dan Roro Ajeng secara

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   51. Bagian 15

    Roro Putri Srikandi duduk sendiri didepan meja rias yang ada didalam kamar pengantinnya, ditatapnya wajahnya yang cantik dari cermin yang ada dihadapannya, kecantikan Roro Putri yang memang sudah tak terbantahkan lagi, semakin terlihat cantik jelita dengan riasan penganten yang melekat didirinya, tak henti-hentinya bibir Roro mengumbar senyum bahagia mengingat proses ijab kabul yang tadi dilaksanakan. “Akhirnya kang Bintang menjadi suamiku.” ucap Roro Putri pelan, suatu kebahagiaan yang tak mampu oleh Roro dilukiskan dengan kata-kata, sejak hatinya terpaut kepada Bintang, keinginan Roro hanya satu yaitu menjadi istri Bintang dan kini semuanya sudah terwujud dan ini membuat hati Roro begitu bahagia tak terkira. Dengan senyum merona, Roro Putri mulai melepaskan satu demi satu perhiasan yang dikenakannya. “Kreaakkk” tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dari luar. Roro memalingkan wajahnya. “Kakang.” ucap Roro mengenali sosok lelaki tampan yang baru saja memasuki kamarnya. Roro segera ban

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status