“Dulu sewaktu hamba berada di bukit batu bulan, hamba juga pernah melihat kristal-kristal seperti ini, kristal warna warni yang merupakan perwujudan dari kesaktian Cermin Langit, apakah kristal itu sama dengan Kristal Langit ini tuan Aries?”
“Berbeda tuan...menurut legenda, kristal warna warni berasal dari sungai suci yang digunakan oleh seorang dewi untuk menambal langit. Dari semua kristal itu yang tidak dapat dilelehkan dengan tenaga sang Dewi, ada 10 buah yang sangat keras tidak dapat dihancurkan oleh tenaganya, malahan menyerap tenaga sang Dewi, akhirnya diukirlah Kitab Sakti Cermin Langit (Hwen Tian Bao Jien) yang terdiri dari 10 tahap yang sangat digdaya, dan tiap tahap melambangkan kebesaran alam, sedangkan Kristal Langit ini menurut legenda adalah Kristal Langit yang jatuh ke bumi, tapi ada juga yang mengatakan kalau Kristal Langit adalah jelmaan dari sang dewi... tidak setiap orang bisa memiliki Kristal Langit ini, hanya
“Ghrakkkk”. rubah ekor sembilan mengeluarkan suara keras yang juga menggetarkan tempat itu, Panglima Yudha langsung melompat kedepan Bintang, seolah ingin melindungi Bintang dari segala serangan.“Ghraum”. Panglima Yudha juga mengaum dahsyat seakan membalas suara rubah ekor sembilan.Kedua binatang buas dan perkasa ini terlihat sama-sama saling menantang satu sama lain, hingga ;“Blingg...blingg..blinggg”. tiba-tiba saja ditengah-tengah antara rubah ekor sembilan dan Panglima Yudha muncul bintang-bintang gemerlapan yang semakin lama semakin membentuk sesosok tubuh.“Aaahhh”. Bintang sedikit terkejut saat melihat sesosok wanita cantik nan jelita, begitu cantiknya sampai-sampai Bintang terpana, tapi bukan kecantikan itu yang membuat Bintang terkejut, melainkan wujud wanita tersebut yang ternyata setengah tubuhnya berbentuk seekor ular. Sedangkan dari pinggang keatas berwujud wanita cantik jelita, ditambah lagi
“Ayahmu adalah Maharaja Dewa Bintang, perseteruan ayahmu dan Maharaja Dewa Naga membuat dirimu harus di kirim ke waktu ini oleh salah seorang pembantu dewa ayahmu, Uranus, kau ditemukan oleh seorang patih kerajaan dan kemudian menjadi ayah angkatmu, dalam perjalanan hidupmu, banyak guru yang berjasa menurunkan ilmu kesaktiannya padamu dan diantara semua gurumu, ada dua orang yang memiliki kemampuan dewa, Panembahan Agung dan Manusia ½ Dewa atau yang lebih dikenal dengan nama Dewa Langit”. sampai disini tiba-tiba saja mata sang dewi terbuka dan menatap Bintang dengan tatapan aneh.Sang dewi melepaskan telapak tangan kanannya yang menempel ditelapak tangan Bintang, kali ini Bintang kembali menggerakkan tubuhnya.“Maaf kalau hamba boleh tahu, siapakah sebenarnya dewi ini?”. tanya Bintang lagi. Bintang menyebut dewi karena menyakini kalau wanita cantik yang ada dihadapannya bukanlah manusia juga bukan dari bangsa siluman. Kecantikan wajahnya
Bintang merasakan tubuhnya begitu nyaman sekali bahkan Bintang merasakan apa yang disebut Kuasa dewa tanpa batas, sebuah kekuatan maha besar yang kini ada ditubuh Bintang, kekuatan Kuasa dewa tanpa batas yang kini mengalir kesetiap urat ditubuh Bintang, berjalan melalui setiap aliran darah yang mengalir ditubuh Bintang.“Bukalah matamu Anak manusia”. Ucap sang dewi lagi, perlahan Bintang membuka kedua matanya, alangkah terkejutnya Bintang karena saat ini tubuhnya tidak lagi berada di tanah tapi sudah mengambang di udara. Bintang merasa tubuhnya begitu sangat ringan sekali, begitu ringannya, sampai-sampai Bintang merasa seperti udara yang menahan tubuhnya diudara.“Saat ini kau sudah menguasai 6 ilmu dewa Anak manusia, seluruh elemen yang ada di alam semesta ini sudah ada didalam kendalimu”. Ucap sang dewi lagi menjelaskan hingga kini Bintang mulai mengerti, saat Bintang berkeinginan untuk menjejakkan kembali kakinya ketanah, tu
Di sebuah kamar yang terkesan mewah dan besar, sebuah peraduan besar juga terdapat didalam kamar tersebut, seorang wanita berwajah cantik nan jelita tampak tengah asyik duduk dengan sebuah kitab tua dipangkuannya. Sosok wanita ini tampak begitu menggoda, hanya mengenakan sehelai kain putih untuk menutupi sebagian tubuhnya, sebagian tubuhnya yang putih mulus terlihat jelas. Rambutnya yang panjang hitam dibiarkannya tergerai dengan bebas dipunggungnya. Pakaian khas wanita di negeri tanah dewa. Sosok jelita yang tak lain adalah Yuan Ming Zhu terlihat menatap dengan penuh perhatian kearah kitab yang kini ada dihadapannya. Terlihat tangannya sedikit bergetar saat membuka lembaran pertama dari kitab usang tersebut. Kitab Bunga Mentari Barang siapa yang menguasai jurus-jurus di kitab Bunga Mentari ini, dia akan menguasai dunia persilatan. Bila yang mempelajarinya seorang wanita, wajahnya akan semakin cantik, kulitnya akan putih mulus seputih salju, bila seorang lelaki yang mempelajari kita
Di kamar putri Kim sendiri, terlihat sosok Bintang yang tengah duduk dibelakang sosok putri Kim yang juga tengah duduk memejamkan mata dengan sikap meditasi. Lagi-lagi kali ini Bintang membagi dirinya menjadi dua untuk menemani kedua istrinya secara bersamaan. Bila di kamar Yuan Ming Zhu, Bintang tengah merajut birahi, dikamar putri Kim Bintang tampak tengah menyalurkan hawa murninya untuk menyembuhkan luka dalam yang diderita oleh putri Kim saat berhadapan dengan pelindung emas Aquarius. Entah sudah berapa lama Bintang menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung putri Kim, wajah putri Kim yang tadi pucat dingin, perlahan mulai kembali berseri cantik dengan pipi yang merona merah. Menyadari hal itu, Bintangpun segera menutup tindakannya dengan menarik kedua tangannya bersamaan dengan putri Kim yang juga mulai menghimpun tenaga dalamnya sendiri. Bintang sendiri tampak turun dari peraduan dan berjalan kearah sebuah meja batu yang ada dikamar tersebut, tak lama Bintang sudah kembali
“Hamba memberi hormat pada ayahanda, semoga ayahanda selalu jaya dan menjadi nomor 1 di jagat persilatan”. Ucap Pangeran Kegelapan seraya menjura hormat, diikuti oleh Putri Pallas dan Goldblin.Raja Kegelapan sendiri kini tengah duduk disinggasana emas kebesarannya, srigala besar berwarna keperakan yang datang bersamanya, tampak berdiri garang disebelah Raja Kegelapan. Saat Raja Kegelapan membelai kepalanya, barulah srigala besar itu meringkuk dibawah kaki Raja Kegelapan.“Bangunlah putraku, putriku!”. Raja Kegelapan dengan penuh wibawa mempersilahkan Pangeran Kegelapan dan rombongannya untuk mengambil duduk.“Apa yang terjadi hingga wajahmu bersedih begitu anakku?”. tanya Raja Kegelapan lagi.“Ampun yang mulia, ijinkan hamba untuk menceritakan apa yang telah terjadi”. Ucap Goldblin lagi seraya bangkit berdiri, panjang lebar Goldblin menceritakan peristiwa yang terjadi di bukit Olympus, istana para dewa. Waj
Satu bulan berlalu sejak peristiwa besar di bukit Olympus, hari ini pelindung Aries sengaja mengumpulkan selurun pelindung emas di puncak bukit Olympus, termasuk Bintang dan yang lainnya. 13 Kotak emas tampak tersusun berjejer di puncak bukit Olympus.“Bagaimana Leo, apakah sudah terpilih orang-orang yang akan mengisi posisi pelindung emas Aquarius dan pelindung emas Pisces?” tanya Aries lagi kearah pelindung emas Leo yang memang mengemban tugas untuk memilih pelindung emas perak terbaik untuk mengisi posisi kosong di pelindung emas menggantikan posisi pelindung emas Aquarius yang tewas saat berhadapan dengan putri Kim juga pelindung emas Pisces yang tewas saat bertarung menghadapi Bintang. (Baca OLYMPUS KUIL PARA DEWA dan KEMELUT BERDARAH DI PERGURUAN KECAPI SAKTI)“Sudah, hamba sudah memilih 2 orang pelindung perak terkuat untuk menggantikan posisi Aquarius dan Pisces”. Ucap pelindung emas Leo lagi seraya memp
“Aaahhhh” lagi-lagi semua takjub dan berdecak kagum melihat wujud pedang Kristal Langit Yudha Manggala yang ada ditangan Bintang, Bintang sendiri yang memegang pedang tersebut sangat mengagumi arsitektur pembuatan pedang tersebut, berbeda dengan pedang pada umumnya, pedang Kristal Langit Yudha Manggala terbentuk dari bilah pedang yang terbuat dari emas dan dilapisi dari luar dengan kristal berwarna putih. Selain keindahan bentuk memang tak ada yang istimewa yang terlihat dari pedang tersebut.“Coba tuan Bintang salurkan tenaga dalam ke pedang itu?”. ucap Aries lagiBintangpun segera menyalurkan tenaga dalamnya kepada pusaka kristal, dan : “Plasshhhh!”. pedang Kristal Langit Yudha Manggala langsung memancarkan sinar kuning keemasan yang sangat terang benderang memancar menerangi seluruh tempat itu, tapi keanehan terjadi, terutama bagi diri Bintang sendiri, begitu menyilaukannya sinar keemasan yang terpancar dari pedang Kristal L
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu