“Kalau bukan seorang pengecut, keluarlah!”. ucap Putri Kim dengan keras hingga membahana ditempat itu.
“HaHa ha ha...!”. tiba-tiba saja sebuah suara tawa keras terdengar membahana ditempat itu, tidak begitu keras, tapi cukup menggema ditempat itu.
“Aahhh...”. hampir bersamaan Putri Kim dan Yuan saling terperangah saat melihat satu sosok yang turun dengan sangat menakjubkannya dihadapan mereka.
Sosok seorang pelindung emas terlihat turun dari atas dengan gagahnya, mengenakan pakaian pelindung emas yang sangat mengagumkan dan yang membuat penampilan pelindung emas ini sangat menakjubkan adalah sepasang sayap yang tampak mengembang dipunggung bagaikana sepasang sayap burung. Hal inilah yang membuat pelindung emas ini tampak begitu berkharisma turun kebawah, bahkan saat kedua kakinya menatap kelantai, sedikitpun tak terdengar suara menapak, sepasang sayap yang mengembangkan terlihat langsung menutup rapat dibalik punggungnya.
“Bunga Teratai Bermekaran!”. Yuan segera mengerahkan jurus pertahanan dan menghindarnya dengan cepat.Kim Si Hyang pun tak ingin ketinggalan ; “Embun Salju!”Kini pertarungan berlangsung seru, kedua belah pihak seakan tak ingin ada yang mengalah, jurus demi jurus tingkat tinggipun diperlihatkan oleh mereka. Walau menghadapi dua wanita berkemampuan tinggi, Sagitarius masih terlihat mampu untuk menghadapinya. Ternyata sepasang sayap emas yang ada dipunggung zirah emasnya, bukan saja digunakan untuk bertahan, tapi sesekali juga melancarkan serangan mematikan terhadap Yuan dan Kim, untunglah kerjasama diantaranya keduanya benar-benar kompak dan saling menutupi kelemahan.Memasuki jurus ke 88, Sagitarius melompat mundur menjauh, entah siasat atau ingin menghela nafas, tapi Yuan dan Kim sama-sama mengambil kesempatan ini untuk melancarkan serangan. Keduanya sama-sama menggebrak kedepan.“Tinju Komet Pegasus
“Bbblllaaaaarrrrrrrrr...”. ledakan maha dahsyat terjadi saat ketiga serangan itu bertemu diudara, Kuil pelindung emas Sagitarius bergetar hebat bagaikan dilanda suatu gempa yang maha dahsyat. Dari ledakan tersebut, tiga sosok tubuh terlempar kebelakang, sosok Sagitarius sendiri tampak terlempar cukup jauh kebelakang, dengan satu gerakan cepat, sosok Sagitarius berputar cepat diudara, begitu putaran tubuhnya terhenti, sebuah busur panah emas telah tersemat di tangannya. Panah tanpa tali busur itu begitu ditarik langsung mengeluarkan sinar keemasan yang membentuk tali busur dan panah yang juga terbentuk dari cahaya keemasan.“Panah Pembunuh Dewa, melesatlah!”. Sagitarius melepaskan panah emas dari busur emas yang ada ditangannya.“Wusshhhhh...”. panah emas itu melesat dengan cepat kearah putri Yuan dan Putri Kim yang saat itu masih terlempar diudara.Putri Kim yang sempat melihat hal itu, mencoba menahan.“
“Jangan nona Virgo...”. Bintang bergerak cepat menjauh hingga tangan Virgo tak sampai menggapainya.Sejenak Bintang kembali menatap api hitam yang menyelimuti tubuhnya. “Mungkinkah api iblis hanya bisa dipadamkan dengan api yang sama...”. batin Bintang lagi.Berfikir begitu Bintangpun segera mengerahkan ‘Mata Iblis’ yang dimilikinya, tiba-tiba saja kedua mata Bintang berubah hitam, tak ada warna putih yang tersisa. Benar saja begitu ‘Mata Iblis’ dikerahkan, api hitam yang menyelimuti tubuh Bintang lenyap seketika. Dengan menarik nafas lega, Bintang menutup kembali ‘Mata Iblis’nya hingga mata Bintang kini kembali normal.Ditempatnya, lagi-lagi Sagitarius kembali dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dengan tatapan tajam, Sagitarius menatap kearah Bintang. Virgopun ikut terkejut melihat hal itu. Ini pertama kalinya dia melihat ada orang yang mampu memadamkan api hitam, bah
Melihat lawannya tidak main-main, Bintangpun ikut menggerakkan tangannya. Mengerahkan aura tenaga dalamnya. Sama seperti Capricorn, Pedang Ksatria jelmaan aura Bintangpun menjelma menjadi puluhan banyaknya.“Hiiatttt... wuuutt...wuuutt...wuuuttt...wuuutttt...!!!!”.“Hyatttt... wuuutt...wuuutt...wuuuttt...wuuutttt...!!!!”.Hampir bersamaan Capricorn dan Bintang sama-sama melesatkan Pedang Aura mereka kearah depan, hingga puluhan pedang tersebut melesat kedepan, dan ;“Trangg...tranggg...trang...trangg...trangg...trangg...” puluhan pedang saling berbenturan diudara hingga menimbulkan suara dan percikan bunga api yang bertebaran kemana-mana.Pertarungan dahsyatpun tak dapat dihindari, aneh tapi juga menakjubkan. Pertarungan dengan Pedang Aura, sebuah pertarungan jarak jauh dengan mengandalkan pengendalian pedang. Jurus demi jurus terlewati, baik Bintang dan Capricorn terlihat sama-sama begitu bersemangat, s
“Embun Salju... hyattt!”.“Embun Salju... hiaaaa!”.“Badai Salju... hyattt!”.“Badai Salju... hiaaaa!”.“Kristal Salju... hyattt!”.“Kristal Salju... hiaaaa!”.Jurus demi jurus terlewati tanpa terasa keduanya telah bertarung sekian lama, baik Kim Si Hyang maupun Pelindung Emas Aquarius sama-sama setara, tidak terlihat keduanya akan mengalah dan akan dikalahkan, hingga akhirnya mencapai puncak ;“Salju Puncak Himalaya... hyattt!”.“Salju Puncak Himalaya... hiaaaa!”.“Duar...duarr...duarr...bbblllaaarrrrr....!!!!”. Ledakan maha dahsyat terjadi di kuil Aquarius, akibat ledakan itu, kuil Aquarius bagaikan dilanda gempa yang maha dahsyat. Kabut dingin menyelimuti tempat itu. Samar-samar terlihat dua sosok tubuh yang berdiri berhadapan, hanya t
Dari kuil Aquarius kita kembali ke kuil Capricorn, dimana pertarungan antara penjaga emas Capricorn masih bertarung sengit dengan Bintang. Dua jenis Pedang Aura yang sama-sama dahsyat terus dikerahkan oleh keduanya.“Duar...duar...duarrr...duarrr...”“Bbuuummm...”.Ledakan-ledakan dahsyat terjadi hingga mengakibatkan goncangan keras di kuil Capricorn, baik Bintang maupun Capricorn sama-sama melompat mundur. Capricorn terlihat mencoba mengatur pernafasannya yang terlihat memburu, sementara itu Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya. Ada senyum puas diwajah Bintang.“Baru kali ini hamba bertemu lawan yang sepadan”. Ucap Capricorn dengan penuh hormat, sungguh berbeda sekali dengan sikap Capricorn sebelumnya. “Pedang Suci Excalibur hamba masih perlu ditingkatkan lagi”“Hamba setuju, jurus Pedang Suci Excalibur pasti masih bisa ditingkatkan lagi jauh lebih dari yang sekaran
“Buummmm...”. ledakan keras terdengar di puncak bukit Olympus, ledakan keras itu cukup membuat Bintang menghentikan langkahnya seraya menatap kearah kejauhan dimana ledakan tersebut terjadi. Tiba-tiba saja perasaan Bintang berkecamuk, ada perasaan cemas dihatinya.“Wussshhhh...”. tak ingin menunggu lama, Bintang segera berkelebat cepat, dengan kecepatan ‘Gerak Kilat’nya, tak perlu menunggu lama bagi Bintang untuk mencapai tempat tujuannya, dan alangkah terkejutnya Bintang melihat apa yang terjadi dihadapannya.Yuan terlihat tengah bertarung dengan seorang wanita yang tampak mengenakan pakaian serba merah, dan yang lebih mengejutkan Bintang, sosok berpakaian merah tersebut sangatlah dikenalnya, dia adalah Liu-xue, walaupun sosok Liu-xue terlihat sedikit berubah, tapi Bintang masih mengenalinya.Bintang lebih terkejut lagi saat dikejauhan dapat melihat 3 sosok tengah berdiri memperhatikan jalannya pertarungan. Kedatangan Bintang
Ccrasshhh”“Akkhhhhhh!” teriakan membahana terdengar keras dari mulut Bintang, saat sebuah sinar hitam yang membentuk pedang menembus punggung hingga ke dadanya. Di belakang sosok Bintang, terlihat sosok Pangeran Kegelapan dengan jurus ‘Pedang Jari Iblis’nya telah menyerang Bintang dari belakang, tepat disaat tubuh Bintang terhantam pukulan Goldblin. Rupanya Pangeran Kegelapan benar-benar tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menusuk Bintang dari belakang. Melihat jurus ‘Pedang Jari Iblis’ nya mampu menembus tubuh Bintang, Pangeran Kegelapan langsung melompat menjauh.“Kak Bintang!” Putri Yuan menjerit histeris melihat hal itu, sosok Bintang terbakar hebat dengan api hitam yang membakar sekujur tubuh Bintang. Belum lagi Yuan menyadari keadaannya, Goldlin tiba-tiba saja berkelebat kearah Bintang, dengan sangat cepat Goldlin mengangkat tubuh Bintang dengan tenaga dalamnya dan melemparnya keatas.
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu