Share

27. Bagian 17

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sementara itu Pangeran Chen yang saat itu berada beberapa tombak dihadapan sang Utusan Kegelapan terlihat juga cukup terpana melihat sosok yang kini berdiri dihadapannya.

“Jirah besi yang dikenakannya bukan jirah biasa, ada kekuatan yang begitu dahsyat yang kurasakan”. Batin Pangeran Chen lagi menyadari kekuatan yang terkandung di jirah besi emas yang menutupi sekujur tubuh lawannya.

“Sudah lama aku menantikan pertarungan ini Pangeran Chen, aku ingin lihat apakah jurus Pedang Putra Langitmu yang terkenal itu bisa mengalahkan jurus pedang Ksatria Langitku”. Terdengar suara dingin keluar dari bibir sang Utusan Kegelapan. Hati Pangeran Chen cukup bergetar mendengar suara dingin tersebut. Hingga cahaya putih yang keluar dari Pedang Putra Langitnya langsung pupus.

“Siapakah tuan ini sebenarnya ?”. ucap Pangeran Chen lagi.

“Aku adalah Pangeran Kegelapan, pemimpin Ksatria Jubah Emas dari Istana

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 18

    Di tempatnya, Pangeran Kegelapan justru terlihat tersenyum sinis, dan ; “Ksatria Langit Melintasi Badai... yeatt”. sosok Pangeran Kegelapan langsung berkelebat kearah Pangeran Chen dengan cepatnya. Pedang Ksatria Langit ditangannya terlihat langsung mengeluarkan cahaya biru yang juga tak kalah terang dari cahaya hijau yang ada pada Pedang Putra Langit. Cepatnya serangan Pangeran Kegelapan membuat Pangeran Chen kewalahan, jurus Naga Hijau Mengguncang Jagat yang biasanya sangat tangguh, tapi sekarang justru terdesak hebat oleh serangan pedang Ksatria Langit.Tak ingin terdesak lebih lama, Pangeran Chen cepat merubah gerakannya. “Naga Hitam Menelan Matahari Dan Rembulan,hyattt”. kembali Pangeran Chen bergerak maju menyambut serangan gencar yang dilancarkan oleh Pangeran Kegelapan, luar biasa, sekarang Pangeran Chen mampu mengimbangi serangan Pangeran Kegelapan dengan jurus pedang Naga H

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 19

    Mendengar ucapan yang begitu merendahkan dan menjatuhkan dirinya, sosok Pangeran Chen terlihat bergetar menahan amarah. Rasa sakit akibat luka dalam yang dideritanya perlahan mulai ditindih dengan rasa harga diri dan kehormatannya. Berdasarkan kekuatan inilah yang membuat Pangeran Chen bangkit berdiri dari jatuhnya.“Kau akan merasakan kehebatan jurus Pedang Putra Langitku yang terakhir, bersiaplah !!”. ucap Pangeran Chen lagi seraya mengumpulkan seluruh kekuatannya yang tersisa.Pangeran Chen terlihat memejamkan kedua matanya, pedang dipegangnya dengan erat didepan dadanya, dan ; “Wuussh...wusshh”. seiring dengan diangkatnya pedang yang ada didepan dadanya kearah langit. Perlahan tapi pasti, Pedang Putra Langit yang ada ditangan Pangeran Chen mulai mengeluarkan cahaya ungu yang semakin lama semakin terang, bahkan ;”Wesshhh...weesshh”. apa yang terjadi berikutnya sangat menakjubkan sekali. Dari Pedang Putra Lang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 20

    Tapi sebelum semuanya terjadi ; “Serrr”. sebuah bayangan putih berkiblat memotong serangan Pangeran Kegelapan, dan ; “Trangg...tranggg...” terdengar dua kali benturan yang langsung menimbulkan percikan bunga api yang berpijar, sosok bayangan putih itu tampak terseret kebelakang tapi dia cepat menguasai dirinya. Sementara itu sosok Pangeran Kegelapan sudah berdiri kembali dengan mantap ditempatnya. “Sregg”. pedang Ksatria Langit sudah kembali berada didalam warangka emasnya.Sosok bayangan putih yang tadi telah menyelamatkan Pangeran Chen, kini sudah tampak berdiri menghadap kearah Pangeran Kegelapan. Kini terlihat sosok seorang gadis berkulit putih dan berparas cantik jelita, mengenakan pakaian putih berbalut rompi yang terbuat dari bulu hewan berwarna hijau, sebuah mahkota indah beruntai permata hijau tersampir dikeningnya yang indah, bibirnya tampak begitu merekah mempesona, begitu menggoda bagi siapa saja lelaki yang memandangny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 21

    Di hentikannya arena pertarungan selama 7 hari memberikan kesempatan bagi Bintang untuk memulihkan keadaan dirinya. Dari hari kehari luka dalam yang diderita oleh Bintang perlahan-lahan mulai sembuh. Berkat bantuan dan perawatan dari pendeta Thio, Bintang dapat sembuh lebih cepat. Dan hari ke-6, kesehatan Bintang sudah benar-benar pulih.Dimalam ketujuh, malam terakhir sebelum besok pertarungan sayembara akan kembali dimulai. Malam itu Bintang kembali tenggelam dialam tapa bratanya. Beberapa waktu sebelum Bintang tenggelam dialam tapa bratanya, pendeta Thio sempat membahas tentang Xiang Wu He, pendekar yang telah mengalahkan Tio buki dan besok akan menjadi lawan Bintang di arena pertarungan. Bintang juga tahu kalau Xiang Wu He juga memiliki julukan si Halilintar Ungu. Memiliki jurus-jurus halilintar yang dahsyat, hal ini Bintang sendiri menyaksikan bagaimana Xiang Wu He mampu mengalahkan Pendekar Tio dalam pertarungan kemarin. Untuk itulah pendeta Thio berpesan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 22

    Angin berhembus kencang pagi itu, debu-debu pasir terlihat berterbangan dimana-mana. Di cakrawala langit, terlihat matahari bersinar redup karena awan tebal bergulung-gulung mulai menutupi kaki langit. Sesekali terlihat kilatan cahaya melintasi langit, membuang keadaan menjadi terang sesaat. Bila melihat keadaan, sepertinya badai hujan akan segera turun kepermukaan bumi.Keadaan alam yang tidak begitu bersahabat ini terlihat tidak begitu mempengaruhi keadaan di Perguruan Kecapi Sakti yang kini sudah dipenuhi oleh ribuan orang yang memenuhi halaman luar perguruan. Semua perhatian sudah tertuju kearah arena pertarungan, dimana seperti yang direncanakan hari ini akan kembali dilangsungkan pertarungan yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang, dimana dari ratusan orang peserta yang mengikuti sayembara, hanya tersisa 4 orang, dan ke-4 sudah dapat dipastikan adalah yang terbaik dari semua peserta. Makanya semua rela berdiri berdesak-desakan untuk berada paling depan dibarisan, a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 23

    “Itu benar, hamba memang berjodoh hingga bisa mempelajari hingga tahap ke-9, Para Buddha Menghadap yang Maha Suci”. Ucap Pendekar Long lagi tenang.“Bagus, kalau begitu kedatanganku jauh-jauh kemari tidak sia-sia, aku ingin menantang jurus Tapak Budha tingkat ke-9, Para Buddha Menghadap yang Maha Suci... kita lihat apakah Tapak Budha bisa menandingi jurus Cakrawala Semesta milikku”. Ucap Pangeran Kegelapan lagi dengan penuh keyakinan.“Amitaba... hamba kira menggunakan jurus ke-9, Para Buddha Menghadap yang Maha Suci terlalu berbahaya, hamba akan mencoba kemampuan tuan dengan Tapak Budha yang lain”. Ucap Pendekar Long lagi dengan tenang.“Kau akan menyesal pendekar”. ucap Pangeran Kegelapan lagi seraya mengembangkan kedua tanganya, bersiap melancarkan jurus Cakrawala Semesta miliknya.“Kau akan merasakan jurus keempat dari Cakr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   27. Bagian 24

    Samar-samar dua sosok tubuh mulai terlihat berdiri saling berhadapan dalam jarak belasan tombak,dan ; “Ahhh”. kini barulah terkejut semua orang yang ada ditempat itu saat melihat dibibir Pendekar Long terlihat darah kental merembes keluar, hal ini menandakan kalau dalam adu pukulan tingkat tinggi tadi, Pangeran Kegelapan lebih unggul dari Pendekar Long.Di tempatnya Pangeran Kegelapan tampak masih berdiri dengan tegar, walau sebenarnya keadaan Pangeran Kegelapan tidak jauh beda dari Pendekar Long, Pangeran Kegelapanpun mengalami luka dalam, hanya saja berkat jirah emas yang dikenakannya yang telah membuat luka dalamnya dengan cepat sembuh.“Ternyata jurus Tapak Budha memang bukanlah nama kosong. Haha... Aku senang. Aku senang sekali”. Terdengar Pangeran Kegelapan tertawa keras. Sikap Pangeran Kegelapan tentu saja mengejutkan Pendekar Long yang ada dihadapannya.“Kali ini aku tidak akan setengah-setengah lagi. Bersiaplah men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   28. Pertarungan Terakhir

    SAYEMBARA yang diadakan Perguruan Kecapi Sakti sudah mendekati fase terakhir, dimana dari ratusan orang peserta kini hanya empat orang yang tersisa. Mereka adalah Bintang si Ksatria Pengembara, xiang wu hen penguasa jurus Halilintar Ungu yang dahsyat, Pendekar Long atau si Naga Kecil pewaris Tapak Budha sejati dan yang terakhir adalah Pangeran Kegelapan, penguasa Istana Dewa di negeri para dewa, Yunani.Dan saat ini yang tengah berhadapan adalah Pendekar Long atau si Naga Kecil pewaris Tapak Budha sejati berhadapan dengan Pangeran Kegelapan, penguasa Istana Dewa di negeri para dewa, Yunani.“Bagus, kita lihat apakah jurus Para Buddha Menghadap yang Maha Sucimu mampu menghadapi jurus Cakrawala Berpedar-ku”.ucap Pangeran Kegelapan lagi dengan penuh semangat.Kini kedua pendekar hebat itu sudah berdiri dengan jurus pamungkasnya masing-masing. Pangeran Kegelapan dengan jurus Cakrawala Berpedar yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status