Istana dasar laut tampak berdiri dengan megah dan kokohnya didasar lautan, menjadi tempat berkumpulnya para mahluk lelembut atau siluman laut. Istana Dasar Laut berada dibawah pimpinan Maharaja Naga Samudra.“Hyattt...hiyattt.”. dua teriakan keras berasal dari taman belakang Istana Dasar Laut terdengar, apa yang terjadi. Di taman belakang istana terlihat sepasang muda mudi yang tengah berlatih ilmu kanuragan.Sang wanita tampak begitu cantik dan jelita raut wajahnya, gerakannya yang begitu anggun dengan selendang ditangannya melancarkan serangannya pada sosok seorang pemuda berwajah tampan, sepasang muda mudi ini tak lain adalah Bintang dan Putri Samudra adanya.Walaupun sedang berlatih ilmu kanuragan, tapi kedua-duanya terlihat begitu serius, terlebih Putri Samudra yang tampak begitu serius melancarkan serangannya kearah Bintang, semua serangan yang dilancarkan oleh Putri Samudra, sedikitpun tak ada yang bisa menyentuh tubuh Bintang, hal inilah yang
“Plasshhh...plassshhh.”. dua cahaya menjelma dihadapan keduanya, dan saat kedua cahaya itu lenyap munculkan 2 sosok tubuh yang kini telah berdiri dihadapan Bintang dan Putri Samudra. Yang satu adalah sosok laki–laki berperawakan besar, dengan wajah dipenuhi dengan brewok, walaupun begitu wajahnya masih terlihat penuh wibawa dan keagungan tersendiri, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditambah lagi sebuah mahkota berkepala naga yang ada dikepalanya, sedangkan yang satu lagi adalah Seorang laki–laki tinggi kekar, dengan wajah tampan dan beribawa, wajahnya terlihat begitu tenang dan memancar kan keagungan yang nyata, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditambah lagi sebuah mahkota berkepala naga yang ada dikepalanya“Hormat ananda kepada ayahanda.”. terlihat Putri Samudra menjura hormat pada lelaki yang kini ada dihadapannya.“Hormat ananda kepada pamanda Yudha.”. ucap Putri Samudra j
Maharaja Manggala membawa Bintang dan yang lainnya kedalam sebuah lorong panjang yang berakhir didalam sebuah ruangan besar yang dikelilingi oleh patung-patung naga dengan berbagai posisi. Bintang yang melihat tempat itu tahu kalau tempat itu merupakan tempat latihan ilmu kanuragan. Lalu ke-4nya duduk disebuah meja batu yang ada diruangan besar itu.Maharaja Manggala dan Maharaja Yudha terlihat saling memandang satu sama lain. “Silahkan kakang saja yang menceritakannya.”. terdengar Maharaja Yudha berucap. Maharaja Manggala terlihat menarik nafas panjang.“500 tahun yang lalu, kami dan juga guru kami Panembahan Agung telah mengubur sosok Pangeran Iblis di Bukit Iblis. Dan saat itu guru kami meramalkan kelak akan lahir seorang anak Titisan Putra Bintang yang akan membunuh Pangeran Iblis untuk selama-lamanya dan takdir sudah menuliskan kalau kini kita bertemu. Naga Manggala telah menyelamatkanmu dari dasar lautan, saat itu kami menemukanmu dengan Rac
“Hup...hiyyattt.”. tiba-tiba saja sosok Maharaja Yudha melompat keatas dan langsung melancarkan serangan mautnya kerah Bintang, tak mau kecolongan lagi, Bintangpun bergerak cepat menghindarinya. “Hyattt.”. alangkah terkejutnya Bintang, belum lagi Bintang lepas dari serangan pertama, tiba-tiba saja Maharaja Yudha sudah kembali menyerangnya dari arah belakang. Kini Bintang benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai pendekar pilih tanding didunia persilatan, serangan cepat dan mendadak itu kembali dihindari Bintang, tapi ; “Awas serangan!”. tiba-tiba saja Bintang kembali dikejutkan saat Maharaja Yudha sudah kembali menyerangnya dengan cepat.Lagi-lagi Bintang harus bergerak menghindar diudara, tapi ; “Awas serangan!”. lagi-lagi Maharaja Yudha sudah kembali menyerang Bintang, padahal Bintang masih terkejut dengan serangan-serangan beruntun yang dilancarkan oleh Maharaja Yudha.Serangan-serangan gencar yang dilancarkan oleh Maha
“Luar biasa.”. ucap Bintang kagum tanpa sadar mengagumi kesaktian yang baru saja diperlihatkan oleh marahaja Yudha.“Sekarang giliranku... Huppp”. satu sosok tubuh melesat disebelah sosok Maharaja Yudha, rupanya dia adalah Maharaja Manggala.Maharaja Yudha terlihat tersenyum seraya mempersilahkan Maharaja Manggala, Maharaja Yudha sendiri sudah tampak duduk kembali ditempatnya.“Apakah kau sudah lelah Bintang”. ucap Maharaja Manggala lagi.“Silahkan gusti. Hamba masih sanggup”. ucap Bintang lagi.“Bagus. Aku memiliki ribuan jurus yang kukuasai, tapi aku hanya akan mengajarkan sebuah jurus inti andalanku padamu Bintang. Nama jurus itu adalah 5 Naga Penakluk”. ucap Maharaja Manggala lagi.“5 Naga Penakluk”. ucap Bintang terkejut.“Benar, sekarang bersiaplah menerima jurus pertamaku Bintang, Naga Api”. ucap Maharaja Manggala sera
Ditempatnya Maharaja Manggala tersenyum. “Hebat juga..”. ucapnya Maharaja Manggala lagi seraya merubah gerakannya dan ; “Naga Bumi. Heaaa...bumm...bummm”. Maharaja Manggala menghentakkan kedua tangannya ketanah pasir dibawahnya hingga menimbulkan suara ledakan-ledakan hebat dari dalam tanah, bersamaan dengan itu, satu sosok tubuh terlempar keluar dari dalam tanah dan jatuh terhempas. Rupanya dia adalah Bintang adanya.“Kangmas Bintang.”. Putri Samudra terlihat berteriak saat melihat tubuh Bintang yang terhempas ketanah, terlihat Putri Samudra segera membantu Bintang untuk bangkit dari jatuhnya.“Kangmas tidak apa-apa.?”. ucap Putri Samudra terlihat khawatir.“Aku tidak apa-apa putri”. ucap Bintang lagi mencoba tersenyum.“Kau hebat juga Bintang. Bisa menghindar seperti itu”. ucap Maharaja Manggala tersenyum.“Tapi gusti lebih hebat bisa membuat hamba terlempar se
Satu bulan sudah lamanya Bintang berada di Istana Dasar Laut, dan selama itu pula Bintang menerima pelajaran langsung dari dua Maharaja penguasa berbeda alam ini, yaitu dari Maharaja Manggala penguasa negeri dasar lautan dan Maharaja Yudha penguasa negeri Alam Lelembut.Keistimewaan Bintang sebagai Titisan Putra Bintang, membuat Bintang dapat dengan cepat menyerap semua ilmu kanuragan yang diajarkan oleh kedua Maharaja penguasa alam ini. Saat ini Bintang tengah duduk berhadapan dengan kedua gurunya, yang tak lain adalah Maharaja Manggala dan Maharaja Yudha.“Bintang, aku sudah mewariskan jurus Langkah Siluman, 1000 Bayangan Siluman dan juga pukulan Harimau Dewaku padamu, aku harap kau bisa menggunakannya dengan bijaksana”. ucap Maharaja Yudha lagi“Murid akan selalu ingat pesan guru”. ucap Bintang lagi menjura hormat.“Aku juga sudah mewariskan jurus 5 Naga Penaklukku padamu, juga pukul
Sebuah pedang yang berbentuk sangat unik tapi juga luar biasa. Digagang pedang tersebut yang bercabang dua, terlihat ukiran kepala harimau, sedangkan dari ujung gagang terlihat kepala seekor naga. Pedang indah ini terlihat bersarungkan sebuah sarung yang terbuat dari emas murni yang disepanjang warangkanya terlihat liukan seekor naga dan seekor harimau yang tengah bertarung. “Cringg..”. Bintang menarik keluar pedang pusaka tersebut dari warangkanya, dan ; “Plasshh”. kini terlihatlah sebuah pedang yang sangat indah, gagang berkepala naga yang ternyata ekornya terlihat melilit dari ujung gagang hingga ujung hulu pedang. Inilah yang membuat Bintang kagum melihat bentuk pedang tersebut. Bintang dapat melihat dan merasakan bagaimana pamor hebat yang keluar dari pedang tersebut. Tapi kemudian perhatian Bintang tertuju pada gagang pedang yang terdapat lubang-lubang yang berjumlah tujuh buah, dan ini yang menjadi tanda tanya bagi Bintang.“Terimalah pusa
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu