Pulau Kui Long memang sangat terkenal dengan keangkerannya karena sudah banyak cerita yang beredar kalau pulau ini dihuni oleh Ksatria Pendekar Hantu yaitu Pendekar jaman dahulu kala yang gagal menuntaskan tugasnya memberantas kejahatan karena kapal yang membawa mereka ke tujuan digulung ombak besar saat badai di sekitar perairan Arkandaria.Pendekar Hantu terkena kutukan yang harus mereka terima karena gagal menunaikan tugasnya. Mereka baru bisa bebas jika ada Pendekar Sakti yang meminta bantuan mereka untuk memberantas kejahatan. Itu juga jika Pendekar Sakti ini membebaskan mereka, tapi jika tidak selamanya mereka akan menjadi budak dari Pendekar ini melayaninya setiap ada pertarungan atau pertempuran melawan kejahatan.Pendekar Hantu tidak bisa dilukai tapi mereka bisa menggunakan pedang tidak kasat mata mereka untuk melukai musuh yang nyata.Pendekar Hantu tampak seperti bayangan hijau dengan jubahnya yang sudah robek melambai-lambai dengan wajahnya yang sudah tampak seperti mayat
Zhu Fei memenuhi janjinya kepada Pendekar Mabuk untuk membayarnya sebesar sepuluh ribu koin emas, sebelum mereka kembali ke Pulau kabut Putih.Kapal berhenti sebentar di Pulau Long Tse. Harta Fucalong masih berlimpah ruah di dalam goa di gunung Hue Hu, menunjukkan belum pernah ada yang memasuki goa harta ini, setelah Zhu Fei dan Feng Shi.Zhu Fei hanya pergi berdua dengan Feng Shi, sedangkan yang lainnya diminta menunggu di kapal. Ini juga memenuhi janji mereka kepada Fucalong agar tidak ada yang mengetahui lokasi harta karun ini selain mereka berdua.“Aku membayarmu sepuluh ribu koin emas sesuai janjiku padamu! Apabila kita menang nanti akan aku tambahkan lima ribu koin emas lagi untukmu!” kata Zhu Fei kepada Lie Wei.“Terima kasih Tuan Zhu Fei! Mulai sekarang aku akan mengabdi kepada Tuan Zhu Fei!” ujar Pendekar Mabuk ini.Perjalanan menuju pulau Kabut Putih tanpa menemui hambatan yang berarti.Semua pasukan Teratai Merah sudah berkumpul beserta armada kapal yang dibutuhkan Zhu Fei
Zhu Fei memutuskan untuk mengakhiri konflik dengan Benua Timur agar hidupnya bisa tentram. Jalan satu-satunya adalah dengan menyingkirkan Xian Lung, Kaisar Benua Timur yang sangat benci sekali terhadap Zhu Fei dan sangat memuja Tian Long.Namun untuk pergi ke Benua Timur tidaklah mudah, karena Kerajaan Benua Timur tidak terdapat di Semesta Bumi Karimun.Benua Timur ini berada di Belahan Dunia Lain yang diyakini ada di balik lautan, atau berada di semesta yang sama sekali berbeda.Jalan satu-satunya yang diketahui Zhu Fei telah tertutup akibat kehancuran yang disebabkan oleh api suci Zhang Bing yang saat itu hendak menghancurkan Iblis Naga Phoenix, namun gagal dilakukannya.Suasana tidak biasa tampak di Pulau Kabut Putih.Ratusan Kapal Teratai Merah berbaris rapi, siap berangkat ke samudera Lost Continent untuk mencari jalan masuk menuju Benua Timur.Zhu Fei telah mengatur strategi tempur yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat.Kaisar Xian Lung pasti memiliki armada laut yang le
Zhu Fei tidak ingin lagi mengikuti keinginan Master Lu Ming yang mengatakan kalau dia adalah takdir langit untuk mencegah munculnya Naga Langit.Bagi Zhu Fei, penghancur dunia bukan hanya Naga Langit, melainkan semua pihak yang terlibat dalam tindakan melawan kebenaran, termasuk Xian Lung yang menjadi musuh besarnya sekarang dibandingkan Naga Langit.Apalagi setelah mengetahui dari Zhian kalau Lu Ming adalah pembunuh orang tua Zhian yang berpura-pura jadi dewa penolongnya. Zhu Fei kehilangan respek terhadap Lu Ming yang memang dari awal tidak disukainya.Lu Ming dianggap terlalu berkuasa dengan sesuka-sukanya memerintahkan siapa saja yang harus mengikuti keinginannya apabila tidak hendak dihukum oleh Raja. Zhu Fei sendiri merupakan korban kesewenang-wenangan Lu Ming yang mengharuskannya sudah berada di Akademi Naga Phoenix padahal saat itu usianya baru 5 tahun, hanya demi memenuhi takdirnya untuk melawan Naga Langit yang belum tentu diketahui kebenarannya.Tapi yang pasti sekarang ad
Takdir yang ditentukan sendiri oleh Zhu Fei dianggap melawan takdir langit yang diperuntukkan untuknya. Zhu Fei mencari Benua Timur yang tidak seharusnya dia lakukan karena takdirnya bukanlah melawan Benua Timur melainkan untuk melawan Naga Langit.Namun tindakan Xian Lung yang terus-terusan mengejarnya dan mengancam jiwanya membuat Zhu Fei gerah dan berbalik melawan raja yang semena-mena terhadapnya ini.Kapal-kapal Teratai Merah yang memasuki perairan Benua Timur mulai disambut dengan tembakan panah dan tembakan meriam dari kapal-kapal Benua Timur.DUUUM ... BAAAM ....WUUSSSH ... SWIING ...Bunyi dentuman meriam yang ditembakkan baik oleh kapal Aliansi Pendekar Putih maupun oleh kapal Benua Timur terdengar silih berganti.Panah-panah berapi juga ditembakkan oleh pasukan Benua Timur, tapi pasukan aliansi sudah mengantisipasi serangan ini dengan tameng baja yang serempak digunakan untuk menahan anak panah berapi ini dan melemparkannya ke dalam laut agar tidak membakar kapal.Kaisar X
Pertempuran di atas lautan masih berlangsung antara kapal Aliansi Pendekar Putih dengan kapal Benua Timur. Zhu Fei yang memanfaatkan pertempuran di lautan untuk menyusup ke dalam kota, mendapatkan banyak penduduk kota yang dicekam ketakutan dengan perang yang dibawanya ini. Apalagi Zhu Fei membawa pasukan Pendekar Hantu, yang makin membuat penduduk kota menutup pintu rumahnya rapat-rapat. Mereka tidak mengerti, kenapa ada penyerang seperti Zhu Fei yang mengacaukan kehidupan mereka yang sudah aman tentram. Banyak penduduk kota yang memandang kelompok Zhu Fei penuh kebencian, tapi mereka tidak berani maju karena pengawalan Pendekar Hantu. “Kenapa penduduk kota begitu benci terhadap kita, padahal kaisar mereka sangat jahat sekali!” ujar Feng Shi yang cukup kesal dengan sikap penduduk kota. “Kita dianggap menganggu kehidupan aman mereka. Karena penyerangan yang kita lakukan membuat kota ini dicekam ketakutan!” ujar Zhu Fei. "Tapi kan semua itu akibat ulah kaisar mereka yang mengejar
Istana Kerajaan Benua Timur ternyata berupa lingkaran labirin yang terbagi menjadi tiga bagian dengan masing-masing bagian dijaga oleh salah satu pengawal terkuat dari Kaisar Xian Lung. Immortal Mao Zen menjaga Lingkar Luar dari istana kerajaan ini. “Aku lihat kamu membawa pasukan Pendekar Hantu, Pendekar Naga Phoenix! Aku tahu tidak sulit untukmu memerintahkan pasukan hantu ini menghabisi kami semua dalam sekejab, tapi aku juga tahu kamu bukanlah pendekar yang kejam.” “Apa maumu, Immortal Mao?” tanya Zhu Fei. “Aku menantang salah satu anak buahmu dari aliansi. Apabila aliansimu menang, maka kamu bebas menuju Lingkar Tengah tanpa pertumpahan darah. Bagaimana?” tawar Immortal ini. “Bagaimana kamu tahu aku bukan pendekar yang kejam? Aku bisa menjadi kejam sekali karena kaisarmu tidak henti-hentinya memburuku!” seru Zhu Fei kesal. “Aku tahu kesalahan Xian Lung! Tapi biar bagaimanapun aku wajib melindungi istana, karena ini adalah tugasku! Beri aku kesempatan untuk menunjukkan tugas
Lingkar Tengah Labirin dijaga oleh seorang Immortal yang sangat sombong bernama Lin Yin. Satu-satunya immortal wanita di kekaisaran Benua Timur ini memiliki ilmu yang cukup sakti. Bahkan konon Lin Yin memiliki ilmu yang bisa menghilang yang membuatnya tidak terlihat saat pertarungan. Lie Wei berhasil mengalahkan Mao Zen, sehingga Immortal ini mempersilahkan Zhu Fei dan kawan-kawan untuk masuk lebih dalam lagi ke labirin ini. Ratusan pengawal di lingkar luar ini bergerak mundur memberi jalan kepada Zhu Fei beserta Aliansi Pendekar Putihnya. Namun di Lingkar Tengah sudah menunggu Lin Yin yang menghalangi jalan mereka. “Aku tidak seperti Mao Zen yang menyalahkan Xian Lung. Aku mendukung penuh keputusan Xian Lung untuk memburumu, Pendekar Naga Phoenix!” ujar Lin Yin dengan nada angkuhnya. "Kamu pemuja Naga Langit juga rupanya, Immortal Lin!" seru Zhu Fei yang sama sekali tidak terpancing oleh provokasi Immortal wanita ini. "Aku bukan pemuja Naga Langit! Aku hanya mendukung keputusa