Share

19. Sang perusak suasana

Penulis: NunaKoo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tuan?"

Gawat. Pastinya Regan marah kalau melihat kejadian tidak mengenakkan itu, apalagi di depan kedua matanya. Pikir Jane.

Bukan karena apa-apa, hanya saja Jane tidak ingin Regan mempunyai pikiran kalau dia menggoda Juan juga. Yah, walau tidak ada larangan darinya untuk tidak menggoda Juan.

"Kenapa kalian belum siap?" Tanya Regan tidak di sangka-sangka. Ternyata pria itu tidak menanyakan kenapa mereka berpelukan.

"Iya, sebentar lagi saya siap, Tuan."

Dan brak! Jane berlari masuk ke dalam kamarnya, lalu menutup pintunya.

Juan membisu, di tatapnya sang kakak yang kini memasang wajah dinginnya. Regan berjalan mendekati Juan, pun dia menatap Juan tajam.

"Kau menyukai Jane?" Tukasnya tanpa basa-basi.

Juan terlihat salah tingkah,"A-apa? Jangan bicara seperti itu. Mana mungkin aku berani menyukainya. Bukankah Jane wanita yang kau bawa?"

"Kau menyukainya atau tidak?" Ulang Regan tidak mendapatkan jawaban pasti dari mulut adiknya. Tapi kali ini Juan tidak menjawabnya.

Entahlah, dia j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   20. Menghindar dari pria itu

    Juan berlari menyusul Jane yang saat itu sudah berlari keluar bar. Juan tidak berharap banyak Jane akan membaik kalau seandainya dia datang untuknya. Tapi setidaknya Jane tidak sendiri. Juan berharap kedatangannnya menghibur Jane dari kesedihan. Langkah Juan berhenti tepat di tepi jalan. Dia melihat Jane duduk di tepi jalanan sambil menangis. Juan tidak berani mendekat, Dia tidak cukup pengalaman untuk menenangkan seorang wanita yang tengah menangis. Pun dia mengambil ponselnya lalu mengetik di pencarian,'Cara menghibur wanita yang sedih.'Ada begitu banyak jawaban, dari memberi sebuah pelukan, mengusap bahu dan menepuknya, juga mengajaknya berbelanja. Poin paling mudah adalah mengajaknya berbelanja. Tapi dia bukan Regan yang mempunyai banyak uang. Opsi kedua dan ketiga boleh juga, memeluk dan mengusap bahu. "Ah tidak-tidak. Tidak boleh memeluk," gelengnya."Baiklah. Aku akan mengusap punggung dan bahunya saja agar dia sedikit tenang." Lanjutnya. Juan kembali berjalan untuk mende

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   21. Pengalaman luar biasa (M)

    Jane naik ke lantai dua. Kamar tidur di sana ternyata tidak begitu besar. Hanya cukup untuk satu orang saja. Lantas kalau dia tidur di ranjang itu, Jey tidur dimana? Apakah di lantai bawah? Tidak ada sofa hanya ada karpet saja.Masih belum mendapatkan mood yang lebih baik, Jane memilih mandi. Dia membuka lemari Juan yang tidak begitu besar itu, lantas memilih satu kaos dengan ukuran besar. Air dingin mengguyur tubuhnya yang lengket. Minuman yang sempat dia tenggak di discotik tadi mulai terasa efeknya. Kepalanya pusing, namun tidak sampai membuatnya kehilangan kesadaran. Dia hanya sedikit pusing dan merasa berat. Tidak sampai 15 menit, Dia menyelesaikan mandinya lantas memakai baju Juan tanpa memakai dalaman sama sekali. Terlalu kotor bra dan pantynya jika harus dia pakai lagi. Pun dia tak punya pilihan lain selain tidak memakainya. Karena yah, panjang baju Juan mampu menutup sampai atas dengkulnya."Juan?" Panggilnya saat turun ke bawah. Namun Juan masih belum datang. Perutnya ker

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   22. Kembali ke rumah

    Paginya.Sejak bangun di pagi hari, Juan dan Jane tidak bertegur sapa. Itu di karenakan mereka sama-sama canggung mengingat hal yang semalam. Juan selalu menghindar setiap bersitatap dengan Jane secara tidak sengaja. Wajahnya merah sampai telinga, bahkan dia sampai menabrak meja entah barang yang lain di depannya. Jane sendiri bukannya merasa malu karena sudah melakukannya bersama Juan. Tapi dia mendadak merasa tidak enak karena dia juga melakukan itu dengan adik Tuannya. Kalau Regan tahu bagaimana? Apa dia akan kena sanksi karena sudah tidur dengan Juan padahal yang membayar dirinya adalah Regan? "Ah sial! Kenapa semalam aku menggodanya? Kau bodoh Jane, kau bodoh!" Jane menampar dirinya sendiri berulang kali saat dia berada di kamar mandi. Menatap pantulan dirinya di depan cermin sambil menyesali perbuatannya. Tiba-tiba pintu di ketuk dari luar."Jane, turunlah. Kita sarapan dulu sebelum pulang," ucap Juan dari luar. "Iya," sahut Jane setengah berteriak."Kendalikan dirimu, Jane.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   23. Kedatangan ayah

    Ada sebuah kesenjangan yang tidak terlihat. Seperti tembok tebal berdiri antara Yohan dan juga Jane. Keduanya saling diam. Yohan berada di mejanya tengah sibuk menulis sesuatu di atas kertas kosong, dan Jane hanya memperhatikan keadaan sekitar tanpa mengatakan apa-apa. Pandangannya tertuju pada banyaknya alat musik di sana. Terlebih dengan piano di ujung ruangan. Sungguh besar ruangan ini sampai gitar, piano juga drum berada di satu tempat. Ini bukan kamar tidur, tapi studio musik. Pikir Jane. "Sebenarnya aku masih malas bicara denganmu, tapi aku harus menanyakan ini, Kenapa kau menolongku? Aku sungguh tidak mengharapkan kau yang membawaku," ucap Jane memecah kesunyian. "Aku juga tidak ingin membawamu ke kamarku. Ini terpaksa. Karena ayah. Garis bawahi itu," jawab Yohan ketus tanpa melihat Jane yang kini berwajah masam."Apa ayahmu tidak akan kesini? Kalau kita ketahuan, kau akan habis.""Tenang saja. Ayahku membenciku. Dia tidak akan pernah datang kesini. Aku bisa menjamin itu."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   24. Memulai pendekatan

    Yohan pergi keluar kamar setelah berdebat kecil dengan Jane. Dia pergi ke sisi lain rumah tanpa turun melewati ruang tamu yang pasti ada ayahnya di sana. Yohan tidak tahu kalau Jane mengikutinya dari belakang. Hingga sampai di sebuah rumah kaca yang berada di belakang rumahnya, Yohan berhenti melangkah. Dia memutar tubuhnya, membuat Jane terkejut."Kenapa kau mengikutiku?" Tanya Yohan dingin. "Em...""Seharusnya kau berdiam diri di dalam kamarku.""Aku takut ayahmu akan mendatangi kamarmu lagi. Jadi aku..."Yohan menghela napasnya dalam. Lantas duduk di bangku kayu yang ada di sana. Ada kotak kecil di bawah meja, sebotol anggur tersimpan di sana.Jane mendekati Yohan ragu. Tatapannya melirik ke kanan dan ke kiri karena tempat ini sangat asing."Aku baru tahu kalau ada tempat ini dirumahmu," ucap Jane masih meneliti setiap bagian dari rumah kaca yang di tumbuhi bunga. Yohan tidak menjawabnya. Dia asik meminum anggur yang tinggal separuh."Sepertinya kau sering kemari sendirian.""Pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   25. Merayu Yohan

    Regan sama sekali tidak bisa tidur. Padahal ini sudah larut, dan besok dia sibuk dengan rapat perusahaan.Berulang kali dia memperbaiki posisi tidurnya namun tetap tidak bisa memejamkan matanya. Tubuhnya memang lelah, tapi pikirannya tidak bisa istirahat. Pun akhirnya dia kembali terduduk. Dia ingin menelfon Jane untuk memberitahu soal kemauan ayahnya tadi. Tapi dia ragu.Saat ayahnya pulang, Dia dan juga Juan tidak menemukan keberadaan Jane dan juga Yohan. Entah Yohan membawa Jane kemana, mereka tidak tahu. Yang penting untuk sementara, Jane aman. Sekarang pukul 23. 15.Regan akhirnya keluar dari kamarnya dan berniat bicara dengan Jane secara langsung. Hal penting seperti ini memang tidak bisa di bicarakan lewat telfon. Ketukan pertama di pintu kamar Jane terdengar pelan. Wanita itu tidak menjawab. Dua ketukan dan akhirnya tiga ketukan, terdengar suara kunci pintu di buka. Jane mengintip sedikit. Saat tahu kalau Regan yang berdiri di depan pintunya, Dia membukanya lebar. "Tuan? K

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   26. Pertemuan keluarga

    Hampir memakan waktu empat puluh lima menit menuju rumah utama keluarga Foster. Saat sudah sampai, di depan rumah banyak pria berbadan besar memakai setelan berdiri di setiap sisi rumah.Mata Jane melebar sesaat, lantas bertanya pada Juan yang ada di sampingnya. "Juan, kenapa di rumahmu banyak bodyguard? Seperti rumah mafia saja," bisiknya terdengar oleh Regan. Membuatnya tersenyum. "Oh...ayah suka berlebihan kalau sudah berhubungan dengan keamanan," jawab Juan.Yohan menyahut,"Pria tua itu merasa kalau di dalam rumah banyak hal penting yang harus di jaga."Regan menimpali,"Ayah adalah pemilik saham terbesar di beberapa perusahaan orang. Dia khawatir kalau ada saingan bisnisnya yang tidak suka dengannya, dan mengirim orang untuk mencuri berkas penting di brankasnya.""Kalau begitu, kenapa kalian hidup terpisah? Tuan Abraham kan sudah tua. Alangkah lebih baik kalau tinggal dengannya."Ketiganya terdiam. Yohan terkekeh,"Kau harus bicara secara langsung padanya, baru kau bisa bicara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   27. Tentang Yohan

    "Kapan kalian menikah?"Pertanyaan itu mampu mendiamkan ketiga pria yang tengah duduk di sana. Sedangkan Jane, bukan hanya terkejut, tapi dia memastikan lagi pendengarannya. Dia tak percaya dengan apa yang di dengarnya."A-apa anda bilang?" "Aku tanya, kapan kalian menikah? Sudah berjalan selama satu tahun, kan? Tidak baik menunda terlalu lama hubungan yang sudah serius.""Saya belum memikirkan sampai sana_"Regan berdiri,"Ayah? Aku tidak mau menikah. Maksudku, kami belum ingin menikah. Aku masih sibuk dengan urusan perusahaan dan Katrina masih ingin menjalani kehidupannya.""Sampai kapan?" Tanya ayahnya lagi."Sampai kapan menjalani kehidupan sendiri-sendiri? Caty tidak mempunyai orang tua, alangkah lebih baik kalau kau segera menikahinya. Dia tidak akan lagi sendirian." "Saya baik-baik saja, Tuan. Menurut saya, kalau harus membahas soal pernikahan, memang terlalu cepat jika harus di lakukan. Kami sama-sama belum siap," imbuh Jane mulai berkeringat dingin. "Aku sudah membuktikan ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   109. Akhir dari perjalanan (Tamat)

    Tiga tahun kemudian~ Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Waktu berlalu begitu cepat. Kehidupan berjalan seperti biasanya, kebiasaan juga tetap terjadi di setiap harinya. Setelah mengetahui Jane hamil saat itu, keluarga Foster seakan si beri sebuah berkah tak terduga. Di samping saham MH meroket naik, nama Regan pun ikutan naik kembali. Berbanding terbalik dengan MH, E & A jatuh sesuai apa yang Regan katakan. Sahamnya anjlok, nama E & A pun juga ikut jelek. Banyak dari staf keluar dan tidak pernah kembali. Memilih masuk ke MH yang saat itu tengah membuka lowongan kerja. Tuan Easter di jatuhi hukuman tiga tahun penjara, tapi entah kenapa dia juga mengaku kalau dia adalah pelaku yang meneror Jane saat itu sehingga hukumannya menjadi lima tahun. Sengaja dia melakukannya karena sadar jika Regan mempunyai bukti lagi atas teror yang saat itu terjadi, bisa di pastikan kalau Alice akan di penjara juga. Mendapati ayahnya masuk penjara untuknya, Alice memilih p

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   108. Kembali pulang

    Setelah sekian lamanya, kaki Jane menapak kembali ke rumah besar bercat putih yang dia tinggalkan dengan sengaja. Bujukan Regan kemarin yang menceritakan soal kesehatan ayah mertuanya membuat hati Jane tergerak. Tujuan utama dia pergi, di karenakan dia ingin Tuan Abraham bisa memulihkan kesehatannya. Namun, setelah mendengar kalau dia tidak baik-baik saja, tidak mungkin Jane membiarkannya. Dia pulang, ingin memastikan keadaannya seperti apa yang Regan katakan. Saat kakinya sudah di ambang pintu, Dia berhenti melangkah. Regan yang berada di dekatnya sampai heran,"Ada apa?" Tanyanya. "Tidak. Hanya saja aku merasa takut jika ayah masih marah padaku." Regan tersenyum tipis, menggenggam jemari Jane yang menggantung lantas mengecupnya."Percayalah padaku. Dia sudah sangat mengharapkanmu kembali. Bukan hanya aku, Juan, Yohan, apalagi ayah, merindukan dirimu, Jane." Jane menoleh kebelakangnya. Di sana berdiri Juan dan juga Emely yang kini tersenyum lebar. Bahkan Emely terlihat ingin

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   107. Bertemu kembali

    "Dia sedang mengandung. Jane, hamil anakmu, Kak Regan." Regan membisu, tubuhnya membeku. Dia terduduk kembali dengan badan yang gemetar hebat."Dia hamil? Kau yakin mendengar itu?" "Aku sangat yakin." "Istriku sedang hamil," ucapnya menutup mukanya. Regan menangis, tapi tidak dengan tangisan kesedihan. Namun dia sangat bahagia karena mendengar kabar baik itu. Walau di sisi lain dia sangat menyesali perbuatannya karena tidak segera mencarinya, tapi setelah mengetahui tempatnya sekarang, Dia lega. Pun, saat itu juga Regan langsung memesan dua tiket ke Virginia, untuknya dan untuk Juan. Sengaja Yohan tidak dia ajak karena sejak masalah terakhir itu, kesehatan ayahnya sedikit terganggu. Tuan Abraham berada di rumah dan Yohan berada di sana untuk menjaganya. Butuh waktu tidak begitu lama untuk sampai ke Virginia, apalagi lewat jalur udara. Hanya butuh 1 jam dan hanya naik taksi sebentar yang akhirnya mereka sampai di alamat yang Emely berikan. Saat kedua pria itu turun tak

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   106. Kabar baik 2

    "Nona, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Emely tapi Jane hanya diam saja masih tidak percaya dengan keadaan yang terjadi setelah kepergiannya. "Apa maksudmu?" Lirik Jane mengubah suasana menjadi tidak enak. Emely terkesiap mendengar nada yang berbeda. Jane terdengar tidak suka. "Em...maksud saya, masalah anda sepertinya sudah selesai, Nona. Tuan Regan sangat hebat membalikkan situasi ini. Apakah anda tidak ingin kembali?"Jane menghela napas panjang, menatap ke arah luar jendela lagi."Aku yakin Regan pasti bisa menyelesaikan masalah yang menerpa kami. Kabar soal Tuan Easterlah yang ternyata dalang di balik artikel itu, tentunya membuat ku sedih. Aku sangat menyayangkan sikapnya itu yang berusaha menghancurkan pernikahan kami. Tapi, daripada bertanya bagaimana sekarang, Aku lebih memikirkan keadaan ayah. Dia pasti syok karena di khianati teman baiknya sendiri."Emely menunduk, dia diam saja takut dan segan. "...Aku masih tidak bisa kembali, Emely. Walau masalahku selesai,

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   105. Kabar baik

    "Alice, hubungi pengacara kita dan ceritakan apa yang terjadi padanya." Lanjutnya lantas pergi dari sana di dampingi oleh dua polisi. "Ayah! Tidak! Jangan pergi!" Teriaknya berusaha untuk memberontak dengan mencekal tangan ayahnya namun dengan cepat, Yohan menyahut lengannya dan menariknya kebelakang. Membuat cekalan tangan Alice pada ayahnya terlepas. "Jangan berbuat apapun atau kau akan menyesalinya," tekan Yohan menatap tajam Alice. Sedangkan Tuan Easter sudah turun lebih dulu. Regan hanya terdiam di tempatnya. Sama sekali enggan untuk bicara. Hanya menatap ke arah Alice dan Yohan yang saat ini sedang berseteru. Lagi-lagi Alice menghentakkan tangannya hingga terlepas."Kau yang akan menyesalinya karena berurusan denganku!" Balas Alice dengan mata merah dan sedikit bengkak. "Alice..." panggil Regan dan tatapan Alice teralihkan ke Regan."Aku memaafkanmu, dan berjanji akan menutup mulutku atas apa yang sudah kau lakukan pada Jane karena aku masih menganggapmu sebagai teman. Aku mo

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   104. Penangkapan Tuan Easter

    "Maafkan saya, Nona. Tapi ada polisi di depan. Mereka mencari Presdir."Tuan Easter dan Alice kaget. Mereka saling berpandangan."Polisi?" Gumam mereka hampir bersamaan."Kau bilang apa barusan? Polisi?" Ulang Tuan Easter. "Iya, Presdir. Mereka mencari anda."Tuan Easter bingung sekaligus khawatir. Kenapa polisi datang mencari dirinya? Padahal dia tidak melakukan apa-apa.Begitu sekretarisnya keluar, dua orang polisi masuk ke dalam ruangan. Mereka berbadan tinggi tegap dan berpakaian biasa. "Tuan Easter?" Panggil salah satunya. "Iya. Saya Easter. Ada perlu apa kalian mencariku?""Bisakah anda ikut kami ke kantor polisi?""Apa? Kenapa aku harus ikut kalian kesana? Apa yang sudah aku lakukan?""Anda di laporkan atas tindakan pencemaran nama baik tanpa bukti. Silahkan ikut kami ke kantor polisi untuk di mintai keterangan."Alice terkejut bukan main, sedangkan Tuan Easter melotot tak percaya."Apa?! Siapa yang dengan lancang melaporkanku ke polisi, hah?! Dasar kurang ajar!" Teriaknya ma

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   103. Memulai aksi

    Lusanya...Regan mengadakan jumpa pers setelah mempertimbangkan banyak hal. Dia sudah meminta izin pada ayahnya, dan Tuan Abraham pun tidak banyak berkomentar. Dia hanya diam namun tidak mencoba untuk melarang. Mungkin di dalam hatinya yang terdalam, Tuan Abraham tidak setuju dengan tindakan Regan yang akan mengungkap kejadian sebenarnya, tapi di sisi lain, Dia sudah terlanjur sakit hati dengan kelakuan teman dekatnya itu yang diam-diam ingin menikamnya dari belakang. Seakan baru saja mendapatkan berita besar, kala itu banyak wartawan yang hadir di sana. Bahkan tidak hanya Regan, ada Yohan dan Juan yang menemani. Regan tidak ragu sama sekali dan sangat yakin dengan tindakan yang akan dia lakukan. Pukul 12.30, semua sudah berkumpul. Sudah setengah jam yang lalu wartawan dari segala media sudah menunggu. Regan masuk di dampingi oleh seorang pengacara, juga Yohan di belakangnya. Melihat sosok Yohan, banyak wartawan saling bertatapan. Dia tak pernah melihat sosok asing yang kini menge

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   102. Tawaran terakhir

    Pagi itu Regan tidak pergi bekerja. Dia sengaja meliburkan diri hanya untuk menemui Tuan Easter di perusahaan miliknya, yaitu E & A Grup.Dari awal datang, tak sekalipun Regan mengatakan apapun pada Alice. Niat ini juga tanpa sepengetahuan ayahnya. Namun dengan ucapannya semalam menunjukkan kalau ayahnya tidak akan melarang apa pun yang akan di lakukan oleh Regan. Entah itu masalah Jane, atau masalahnya dengan Tuan Easter.Melihat bagaimana ekspresi ayahnya semalam, Regan sangat yakin kalau dia sudah sangat kecewa pada temannya itu. Pun ayahnya tidak akan melarang jika seandainya dia tahu apa yang akan dilakukannya setelah ini."Apa Paman Easter ada di ruangannya?" Tanya Regan langsung saat dia berada di depan sekretaris. "Presdir ada di dalam, tapi sedang tidak bisa di ganggu. Kalau boleh tahu, anda siapa? Dan apa keperluan anda? Saya akan menjadwalkan pertemuan dengannya."Regan tidak menjawab, dia langsung saja melangkah ke arah ruangan Tuan Easter. "Anda mau kemana?! Tunggu, Tua

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   101. Pengakuan Regan yang sebenarnya

    Di lain tempat, Tuan Easter menutup pintu mobilnya keras, lebih tepatnya membanting pintunya keras. Dia kesal setengah mati mendengar semua ucapan itu dari mulut Regan dan berpikir bagaimana caranya dia tahu kalau dialah orang yang memberi informasi pada reporter itu.Alice nampak sangat tenang. Padahal ayahnya sedang kalut luar biasa. Mereka masuk ke dalam rumah. Tuan Easter melepaskan kancing bagian atas kemejanya lantas duduk di sofa ruang tamu. "Ayah terlihat sangat khawatir," ucap Alice ikut duduk di seberang ayahnya. Kedua kakinya ia silangkan. Dia tersenyum saat melihat ayahnya seperti itu."Tentu saja aku khawatir. Berani-beraninya Regan mengatakan semua itu di depan Abraham. Dan lagi, Reporter sialan itu sudah mengkhianatiku. Sialan! Aku akan memberi pelajaran padanya.""Ayah, bukankah dia sudah tak lagi berada di apartemennya?""Apa? Bagaimana bisa kau tahu?""Aku hanya menebaknya. Kalau Regan sudah menemuinya, kemungkinan besar dia akan menghilang. Seperti halnya ayah Jane

DMCA.com Protection Status