"Maaf nama kamu siapa?" tanya Clara.
"Saya Neta Bu!"
"Jangan panggil ibu mba aja saya masih muda lagian biar kedengaran akrab saja!"
"Baik mba Clara."
"Sekarang kamu isi data ini dulu yah!" terang Clara.
Neta mengisi data yang diberikan Clara padanya. Setelah selesai mengisi data Neta di wawancarai dengan di tanya mengenai keseriusannya bekerja disini.
"Nama kamu Neta Sayidina, dipanggil Neta yah?" tanya Clara.
"Iya mba Clara," sahut Neta.
"Sekarang saya nanya seandainya kamu saya suruh kerja hari ini juga bisa kah? dan dengan di gaji sebesar Rp 2.500.000,- belum umr karena belum ada pengalaman dan tiga bulan masa percobaan akan saya naik kan gajinya sekitar Rp 200.000,- bagaimana apa kamu sanggup atau tidak?" tanya Clara tersenyum.
"Saya sanggup mba Clara dan hari ini saya langsung kerja juga bol
"Makasih bang Alex udah ngajak makan disini, Clara suka banget sama suasananya kaya di pedesaan!" seloroh Clara berbinar-binar."Sama-sama Clara!"Alex dan Clara menikmati alunan musik yang ada di Saung Sunda ini."Hmm, kapan-kapan aku ajak Bella kesini ah!" celetuk Clara riang."Ajak lah Bella atau teman kamu yang lain," seru Alex."Kamu mau makan apa silakan pilih-pilih menu yang kamu sukai!" tutur Alex antusias."Clara pilih gurame bakar dan cumi saos Padang nasi dan minumnya jus alpukat! Abang mau makan apa?" terang Clara."Saya udang saos Padang sama kerang saus tiram dan minumnya es teh manis aja!" sahut Alex kepada pelayan yang mencatat pesenannya."Nasinya berapa pak?""Nasinya dua aja dulu mba, makasih yah!""Baik pak ditunggu pesanannya."Sambil menunggu pesanannya Clara dan Alex berbincang-bincang tentang kesukaan dan menu favorit masing-masing. Alex tersenyum dan semakin mengagumi Clara.
Andre meninggalkan Alex dan Clara.Tak terasa hampir sore. Bella menghubungi Clara lewat chat.[Lo dimana mak kok tumben lama baliknya gue iseng nih gak ada yang bisa di ajakin ribut, hehehe][Peaa, gini-gini gue bos lo Panjul][Nah gitu dong ngegas jangan diem-diem bae][Emang gue jualan gas buaaammbaaang][Oh kirain][Suee][Gue mah apa atuh cuma rempahan reggina][Preeeet lah]"Kenapa sih neng senyum-senyum sendiri abang dicuekin!" Alex menyindir Clara yang asyik dengan ponselnya."Eh abang maaf, ini si Bella nanyain Clara lagi di mana kok gak balik-balik ke Cafe!" elak Clara cengar-cengir."Kenapa malah cengar-cengir sih neng abang jadi takut," ledek Alex terkekeh melihat tingkah Clara yang mulai tidak canggung lagi terhadapnya."Iya bang.""Clara nikah yuk!" gumam Alex tak jelas."Hah apa bang maaf Clara kurang dengar!" seloroh Clara."Gak untung kamu gak dengar," celetuk Ale
Sampai di kantor Alex buru-buru menghampiri Dimas dan Rianti dekat pintu lift."Tuh dia bos datang!" teriak Dimas."Alhamdulillah akhirnya datang juga!" Rianti lega campur khawatir, Rianti menghela napas berat."Maaf telat macet parah!" elak Alex."Iya deh gue paham bos!" sindir Dimas cengegesan."Terus gimana ini apa kita langsung ke ruang meeting atau gimana Anti?" tanya Alex tertantang."Hmm, langsung aja bos soalnya pak Hermawan udah nunggu dari tadi!" cicit Rianti."Oke mari kita ke sana!" ajak Alex.Rianti, Alex dan Dimas memasuki ruangan meeting yang sudah ditunggu oleh Hermawan dari PT. Angkasa group."Maaf saya terlambat dan membuat pak Hermawan menunggu lama!" ungkap Alex kikuk."Engga apa-apa bos saya maklum, saya aja yang datangnya kecepatan dsn mendadak gak bikin
Alex diam tak mau banyak bicara biar lah mereka berspesifikasi tentangnya."Hmm, gue rasa juga gitu sih Man! tapi masih gue lihatin sama mana Alex!" Alex dapat sindiran pedas dari Kevin sangat telak."Dimas nanti malam gue mau kumpulin anak buah berkumpul di tempat biasa, gue dengar juga lo Lex menyembunyikan tentang Handoko, gue mau lo bawa anak Handoko nanti malam!" teriak Kevin berlalu pergi meninggalkan Alex yang terkesima sangat kaget luar biasa.Kevin, Herman dan Alya pergi meninggalkan kantor Alex dengan penuh amarah. Bagai di sambar petir di siang bolong Alex kaget dan terdiam cukup lama."Bos lo kenapa?" tanya Dimas sembari memapah Alex ke tempat duduknya.Dimas panik langsung memanggil Rianti dan menyuruhnya masuk ke ruangan Alex."Anti kamu ke sini!" Panggil Dimas khawatir.Rianti datang dengan tergopoh-gopoh."Ada apa pak?" tanya Rianti masuk."Astaghfirullah bos kenapa?" Rianti melihat bingung."Kamu
Kerusuhan tak terhindari dari dua kubu Alex dan kubu Kevin mereka saling menyerang."Cukuuuupp berhentiii...kalian ini teman kenapa jadi saling menyerang gitu sih, bang Kevin tolong dong lerai jangan sampai kaya gini!" teriakan Alya yang parau menghentikan kegaduhan kedua belah pihak.Alex dan Kevin tak bergeming mendengar teriakan Alya yang berusahauntuk melerainya."Alex mending lo bawa anak buah lo pergi dari sini!" maki Alya.Alex dan anak buahnya keluar dari base camp mereka. Kevin menatap tak suka ke arah mereka."Dasar pecundang!" maki Herman sembari membuang ludahnya ke arah Alex.Alex tak menghiraukan Herman yang memakinya. Dimas menghentikan mobil di suatu taman yang lumayan agak sepi.Dan memarkirkan mobil di ikuti beberapa anak buahnya."Bos lo gak apa-apa kan?" tanya Dimas prihatin."Gue gak apa-apa Dimas!""Untuk yang lebih memilih gue dari pada Kevin gue ucapin terima kasih kalian bole
Dimas dan Anwar meninggalkan Alex di rumah sakit di titipkannya Alex kepada dokter dan perawat agar mereka menghubungi kalau Alex sudah sadar."Dok maaf kami mau keluar sebentar mau ke pemakaman teman yang meninggal hari ini, tolong kalau ada apa-apa segera hubungi saya!" pinta Dimas memohon."Baik lah pak Dimas saya akan menghubungi bapak bila pak Alex sadar," seru perawat yang bertugas di ruangan Alex."Baik terima kasih suster!"[Lo dimana Al gue sama Anwar mau ke sana][Gue masih di pemakaman belum selesai][Oke gue ke sana]Alya tergugu seorang diri karena gimana pun Kevin sangat lah sayang padanya apa pun pasti akan di kabulkan bila Alya yang meminta. Kipli berusaha menenanginya."Gimana kabar Alex Pli?" tanya Alya."Saat ini gue gak tau Alex dimana gue terlalu malu untuk menghubunginya!" sahut Kipli pelan."Hmm."Alex sadar dan melihat keadaan dirinya buru-buru ia memanggil perawat dan dokter menanya
Alex bangkit dan merasakan perutnya yang lapar. Di edarkan padangan sekeliling ruangannya sudah rapi perlahan Alex menuju dapur karena mencium aroma yang sangat menggugah selera dan rak ayal lagi perutnya bunyi minta di isi. Di tatapnya Dimas yang sedang masak di sana sembari menuang air putih meminumnya hingga tandas."Tau dari mana lo gue di sini?" Alex bertanya tanpa melihat ke arah Dimas."Bos lo udah bangun sejak kapan duduk di situ?" Dimas balik bertanya kepada Alex."Barusan! kebiasaan lo kalau di tanya malah balik nanya!" gerutu Alex sewot."Maaf habis gue senang banget lo udah sadar bos!" Dimas cengar-cengir memperlihatkan giginya yang putih."Bos kenapa lo gak bilang-bilang kita kalau lo keluar dari rumah sakit sih!" Anwar mengagetkan Alex dengan cerocos gak ada hentinya."Bacot lo! ngagetin gue aja lo datang-datang ngoceh gak jelas!" gumam Alex memandang Anwar keki."Iya-iya maaf gue tuh senang banget lo udah sadar hampir a
Sesampainya di Cafe masih sepi hanya ada dua orang karyawan yaitu Bella dan Faris aja. Clara menghampiri Bella."Assalamualaikum," sapa Clara."Waalaikum salam hai cinta lo udah masuk aja emang udah gak sakit apa?" tanya Bella melihat Clara yang udah sehat."Alhamdulillah udah mendingan Bu!" sahut Clara berlalu masuk ke ruangannya.Faris hanya tersenyum."Bella gue minta minum dong, haus kalau bis jus alpukat yah,hehehe!" teriak Clara cengengesan."Masih pagi juga kelleuss! lo beneran mau jus alpukat cinta?" tanya Bella."Hmm, tar aja deh teh manis hangat aja!" sahut Clara."Tuh kan ganti lagi!" cicit Bella mencebik.Bella datang dengan segelas teh manis hangat masuk ke ruangan Clara.Ceklek..."Nih teh manisnya bos qu ada yang perlu gue banting?" tanya Bella."Hmm, gak ada lagi sih Bell," Clara menyeruput teh manis buatan Bella."Oke gue balik yah!"Bella meninggalkan ruangan Clara dan
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sekarang Bella belum juga move on sedangkan Nino udah ke mana tau ceweknya banyak.""Dua tahun bang gue sama Nino pacaran cukup lama juga susah
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya Mar gue di suruh sama bang Alex untuk kuliah di biyain bang Alex.""Oh emang lo bukannya sarjana yah.""Gue sarjana Mar cuma gue mau memperdalam ilmu tata boga gue biar mantab lah.""Terus waktu itu lo kuliah ngambil jurusan apa kalau boleh gue tau.""Hmm, jurusan tata boga juga sih makanya gue berani terjun kerja di sebuah Cafe dulu gue sebagai koki terus diangkat sama bos gue orang Malaysia karena kenalan bokap gue juga akhirnya gue di angkat jadi Manager sampai sekarang.""Oh jadi Cafe itu bukan punya lo Cla.""Bukan punya sahabat bokap gue orang Indonesia sih tapi dia menetap di Malaysia ikut kenegaraan suaminya gak punya anak jadi Cafenya di serahin sama gue.""Oh gitu jadi lo kuliah ngambil S2 gitu Cla.""Yups, seperti itu lah Mar gue ngelanjutin kuliah S2 gue karena dari dulu emang gue mau kuliah lagi jadi