Gelombang air di dasar palung Samudera Atlantis bergolak ganas, rumput laut tercabut dari karang-karang dan melayang carut marut di sekeliling kelima manusia yang berasal dari negeri daratan Centurion Land.Semua panik termasuk Raja Edward Forester yang ikut cemas terjebak dalam kekacauan bawah laut itu. Namun, raja yang bijak itu berpikir ada baiknya tetap di sana di dekat tempat Tiram Mutiara Keabadian berada karena situs itu tak mungkin dihancurkan oleh siapa pun jikalau tidak ingin mendapat murka dari Raja Triton.Seusai gelombang badai dalam lautan itu mereda, terlihat jelas apa bahaya yang tengah mengancam mereka. Puluhan makhluk bertubuh separuh pria berekor ikan mengacungkan tombak trisula mengelilingi kelima ksatria itu dari seluruh penjuru mata angin. "Hey, kalian pencuri. Jangan harap bisa keluar dari dasar palung ini hidup-hidup!" seru kasar seekor merman (ikan duyung jantan) yang bertubuh kekar. Nampaknya dia pemimpin dari gerombolan merman yang mengepung kelima ksatria
"Master Oleander, terima kasih!" ucap Raja Edward Forester setelah tersadar sejak keluar dari dasar samudera yang dalam.Keempat ksatria yang menyertainya juga mulai siuman. Mereka nampak pucat dan lemas pasca menyelam ribuan meter selama sekitar sebulan lamanya. Sang raja pun berpesan kepada mereka, "Tolong jangan ceritakan mengenai Mutiara Keabadian kepada rekan-rekan kalian lainnya untuk menghindari iri hati atau kenekadan menyelam ke dasar palung Samudera Atlantis. Kalian pasti mengerti maksudku, bukan?""Baik, Paduka Raja. Kami paham!" jawab Lord Taron Filbert mewakili ketiga rekannya yang segera mengangguk-anggukkan kepala mereka. Di dasar samudera mereka telah menelan Mutiara Keabadian, hadiah dari Raja Edward Forester karena telah membantunya mencapai tujuan yang perjalanannya sulit serta berbahaya.Rombongan itu pun kembali ke Istana Palazzo Vrindavan untuk beristirahat. Namun, dalam hati sang raja ada kerinduan yang meluap-luap. Dia tak bisa menahan untuk melihat pujaan hati
"Para Ksatria Pelindung Centurion Land, aku menitipkan negeri ini kepada kalian. Tujuanku pergi ke masa depan adalah menjemput kekasihku yang akan kunikahi di kerajaan dan kuangkat menjadi Ratu Centurion Land!" tutur Raja Edward Forester di akhir pertemuan konsolidasi penugasan pengikutnya.Viscount Donovan Kurtis pun menyambut dengan penuh semangat, "Itu hal yang penting dan tentu ditunggu oleh seluruh rakyat negeri ini karena akhirnya Paduka Raja Edward akan memiliki pendamping serta keturunan raja!"Ksatria-ksatria lainnya pun bereaksi sama dan turut berbahagia. Mereka berjanji akan melawan Amaraca dan para loyalisnya seandainya datang menyerbu kerajaan.Terakhir kalinya, The Highpriest berpesan kepada sang raja, "Situasi di Centurion Land bagaikan air tenang sebelum badai mengamuk. Saya berharap Anda akan secepatnya kembali, Your Majesty. Perjuangan kami akan lebih baik bila dipimpin langsung oleh Anda!""Baiklah, Guru. Ini adalah situasi yang dilematis juga bagiku. Aku mengerti k
Houston, Masa Kini."Apa Edu akan sampai di sini malam ini?" ujar Stefany Rowland mondar-mandir gelisah dengan piyama kotak-kotak merah bergaris kuning vertikal horisontal dalam kamar tidurnya. Jam dinding menunjukkan pukul 23.11 waktu Texas. Namun, gadis berambut hitam panjang sepunggung itu masih sulit tidur menantikan kekasihnya dari masa lalu berteleportasi dengan portkey yang seharusnya muncul di perapian rumahnya."Lebih baik aku tidur di sofa ruang tengah saja malam ini!" putus Stefany lalu membawa bantal dan selimut kain flanelnya turun ke lantai bawah.Nyonya Victoria Rowland telah pergi tidur di kamarnya yang berada di sebelah dapur. Hanya satu lampu penerang bohlam kuning di meja sofa yang dinyalakan dan memberi efek remang-remang. Stefany melangkah dengan hati-hati menuju ke sofa panjang di seberang televisi. Perapian rumahnya ada di sisi kiri televisi itu dan masih nampak senyap tak ada tanda-tanda pergerakan."Edu, kuharap kau akan tiba di tujuan yang tepat dan tidak ny
"Stefy, kenapa para pemuda itu membawa karangan bunga dan kotak hadiah warna merah muda untuk pacar mereka?" tanya Raja Edward Forester yang telah berubah wujud dari kucing menjadi seorang pria tampan di dinding belakang perpustakaan yang terlindung dari pandangan orang lain yang mungkin lewat di dekat sana.Stefany mengikuti arah pandangan mata Edu dan tertawa kecil, dia menjawab, "Mungkin karena ini hari kasih sayang atau lebih populer disebut Valentine's Day. Biasanya pasangan kekasih saling memberi kado yang manis seperti bunga, cokelat, atau bingkisan lain untuk menyenangkan kekasih mereka sebagai perwujudan ungkapan cinta!"Sang raja baru mengetahui ada hari semacam itu. Dia pun bertanya, "Tanggal berapa hari ini, Stefy? Apa perayaan hari kasih sayang itu diperingati rutin setiap tahun?" "Ya, selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari, Edu. Memangnya ada apa? Sepertinya kamu tertarik!" balas Stefany sembari melangkah bersebelahan dengan kekasihnya menuju pintu masuk Houston
"Permisi, Sir. Saya ingin bertemu dengan Miss Stefany Rowland!" ujar Raja Edward Forester yang membawa buket bunga mawar pink, sekotak cokelat berbentuk hati, dan boneka Tedy Bear putih yang imut. Dia menghadap petugas sekuriti di pos jaga depan pintu masuk Houston Public Library.Mister Benigno Kunis menatap pria di hadapannya dari atas ke bawah. Keningnya berkerut seraya menjawab, "Hmm ... apa kamu seorang kurir pengantar barang atau pacarnya Stefany, Sir? Siapa nama kamu? Akan saya panggilkan ke dalam!""Saya Edu, pacar Miss Stefany Rowland. Terima kasih, Sir!" jawab Raja Edward lalu menunggu satpam itu masuk ke dalam perpustakaan untuk memanggilkan gadis kesayangannya.Tak lama setelahnya, Stefany melangkah lurus menuju Raja Edward dengan mulut terperangah. Dia pun tertawa riang. "Astaga, Edu. Bagaimana kamu bisa mendapatkan kado yang romantis ini?" serunya terheran-heran sambil menerima ketiga hadiah Valentine dari pacarnya."Itu rahasia, tapi yang terpenting adalah kamu senang d
Sepulang dari pekerjaannya di Houston Public Library, Stefany telah ditunggu kekasih tampannya. Raja Edward Forester duduk di bangku kayu yang ada di taman samping perpustakaan. Banyak muda mudi dan juga lansia berkumpul di sana mengobrol maupun bermain skateboard. "Edu!" panggil Stefany seraya berlari-lari kecil melambaikan tangan kanannya sementara tangan kirinya memeluk boneka Tedy Bear dan buket bunga pemberian sang raja.Pria bertubuh tegap itu segera bangkit dari bangku kayu taman dan menyambut Stefany dengan pelukan erat. "Menunggumu membuatku rindu, Darling!" ujar Raja Edward lalu mengecup bibir kekasihnya."Senang bisa memeluk dan menciummu lagi, Edu. Rasanya masih seperti sedang bermimpi setelah setahun ini kulalui sendirian tanpamu!" ujar Stefany seraya mendongak menatap wajah Raja Edward yang berada di atas kepalanya."Kita tak akan terpisahkan lagi, Dear Stefy. Oya, ke mana kita pergi sekarang? Langsung pulang atau ingjn jalan-jalan sebentar?" Raja Edward merangkul bahu
Entah berapa lama pasangan kekasih itu melayang-layang dalam pusaran lorong waktu yang seakan tak berujung. Stefany terkadang bangun dari tidur lelapnya masih dipeluk erat oleh Raja Edward. "Apa masih jauh perjalanan kita, Edu?" tanya gadis itu dengan jarak wajah berdekatan."Tidak dapat dipastikan, Stefy. Bersabarlah, mungkin tak lama lagi kita sampai di tujuan!" jawab Raja Edward yang merasa lorong waktu itu semakin berubah warna menjadi lebih terang dibanding ketika mereka berangkat dari Houston di masa depan.Stefany mengecup bibir sang raja, dia bahagia bisa berada di dekapan pria yang dirindukannya selama setahun lebih belakangan. Pantulan permukaan air dari bejana porselen ajaib miliknya tak cukup mengobati setiap rasa rindu itu menyerang. Kini dia dapat menyentuh serta mencium Raja Edward, itu sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.Sang raja pun memiliki perasaan cinta yang menggebu-gebu untuk Stefany dalam hatinya sekalipun pembawaannya sangat kalem dan tenang. Dia akan memast
Cuaca siang itu di Centurion Land cerah dan mentari bersinar terik di atas langit yang biru terang dihiasi gugusan awan putih. Stefany mengangkat telapak tangannya untuk menghindari sinar yang menyilaukan matanya. Kemudian Raja Edward Forester mengucap mantra kreasi pembuat payung dengan tangannya. "Wow, keren sekali, Edu!" Stefany bertepuk tangan lalu mengecup bibir suaminya yang menudungi kepala mereka berdua dengan payung buatan sihir."Perjalanan kita berkeliling negeri masih jauh, Dear Stefy. Kereta kencana ini akan melaju ke Pantai Karang Bernyanyi, ada ritual menabur garam untuk memberi tahukan kabar bahagia pernikahan pemimpin kerajaan ke penguasa beserta penghuni lautan!" tutur sang raja seraya menyelipkan anak rambut yang terlepas dari penjepit riasan kepala ke balik daun telinga Stefany.Ratu muda itu pun bertanya penasaran, "Lantas apa penghuni lautan itu akan menemui kita nanti?" "Maaf, aku tak bisa menjawab pertanyaanmu ini, Sayang. Pernikahan kerajaan baru terjadi sek
Pengaturan pernikahan mendadak yang dikehendaki oleh Raja Edward Forester dipimpin oleh Perdana Menteri Andres Wilbur. Seisi Istana Palazzo Vrindavan diliputi aura kebahagiaan, tak ada satu pun yang pernah menduga raja mereka tercinta akan menikahi seorang gadis setelah hidup berabad-abad tahun lamanya melajang.Sahabat sang raja yaitu Lord Estefan Riddler tersenyum lebar ketika mengobrol mengenai acara pernikahan yang akan digelar pemberkatan janji sucinya di Basilica Thousand Angels Sing. Situs suci yang berlokasi di tepi Sungai Ademarine itu dikelilingi hutan pohon Cherry blossom sehingga nampak sangat elok dengan warna merah muda bunganya dari kejauhan. Sayangnya tak sembarang pasangan pengantin yang diizinkan menikah di tempat suci itu. "Paduka, sejak semalam seisi istana begadang mempersiapkan acara pernikahan termegah setelah berabad-abad berlalu. Kudengar kabar burung, ribuan rakyat berjalan kaki menuju ke basilica hanya untuk melihat kereta kencana lewat membawa calon mempel
"BLAZZTT!" Kilatan cahaya putih menyilaukan melesat cepat ke arah Raja Edward Forester. Semua ksatria menatap cemas dan berharap raja mereka dapat lolos dari serangan berbahaya dari Amaraca.Sang raja terbang di atas punggung Alamus Eldoran menuju ke atas angkasa menjauhi istananya. Amaraca mengejar dari belakang dengan cepat. Setibanya mereka di balik awan, segera kedua musuh bebuyutan itu melancarkan serangan masing-masing.Cahaya berbagai warna berpendar di langit karena pertarungan sihir tingkat tinggi itu, sungguh mereka berdua tak ada yang mengalah. Baik Amaraca maupun Raja Edward merapal mantra sihir dengan tenaga alam semesta yang bertabrakan kekuatannya."DUAARRR!" "ZIIINGGG!" "BLAAZTT!""BUUUMM!" Cahaya-cahaya dari atas langit tertangkis hingga melesat ke permukaan bumi di atas samudera luas dan juga ke pegunungan tinggi."Tunetul universului!" Raja Edward meneriakkan mantra untuk melawan kekuatan mematikan yang datang.Angin kencang berpusar di sekeliling Raja Edward de
Severus Serpentine berbagi raganya yang berwujud naga merah bersama majikannya yaitu Amaraca. Sosok hewan sakti itu bertubuh monster naga besar dengan dua sayap terbentang lebar dan tubuh panjang berotot kekar dibalut sisik merah berkilauan. "Yang Mulia Amaraca, bagaimana cara kita memasuki Istana Palazzo Vrindavan?" tanya Celestial, salah satu penyihir sakti pengikut setianya.Amaraca pun menatap kristal es yang memantulkan sinar matahari sore yang menyilaukan matanya. Dia lalu berkata, "Lelehkan satu titik untuk jalan masuk kita ke istana dengan sihir bersama-sama. Ayo kita coba sekarang!"Sekitar lima puluh penyihir sakti merapal mantra dan menyerang satu titik yang disepakati. Cahaya merah, hitam, dan ungu membaur menjadi satu. Lapisan kristal es tebal yang dibuat beberapa ksatria pelindung Centurion Land mulai menipis dan meleleh oleh panas yang dibuat sihir gerombolan penyihir yang dipimpin Amaraca."Distruge stratul de gheață!!" seru Amaraca seraya melepaskan mantra penghancur
"Stefy Darling, kau sangat mempesona!" ucap Raja Edward Forester terkesima menatap penampilan kekasihnya yang sangat berbeda setelah didandani selayaknya seorang putri. Sepasang mata beriris hitam senada warna rambut gadis itu berbinar indah seiring senyuman yang terkembang di bibir Stefany. "Kamu juga sangat gagah dan tampan, My King!" balasnya seraya menekuk lututnya memberi tanda hormat di hadapan penguasa Centurion Land.Raja Edward sedikit jengah karena perlakuan berbeda dari gadis pustakawati itu. Mungkin karena para penghuni istana yang mengajarinya cara memberi hormat demikian. Apa pun selama itu tidak membuat kekasihnya repot, dia akan menerimanya dengan senang hati."Ayo kita ke ruang makan istana, Stefy. Ada para ksatria di sana dan para petinggi kerajaan juga. Aku akan memperkenalkanmu secara resmi, okay?" ujar Raja Edward sembari menggandeng tangan kekasihnya di lekuk lengan kekarnya."Baik, Edu. Kuharap aku bisa mengingat nama mereka sekalipun mungkin tidak semuanya bil
Entah berapa lama pasangan kekasih itu melayang-layang dalam pusaran lorong waktu yang seakan tak berujung. Stefany terkadang bangun dari tidur lelapnya masih dipeluk erat oleh Raja Edward. "Apa masih jauh perjalanan kita, Edu?" tanya gadis itu dengan jarak wajah berdekatan."Tidak dapat dipastikan, Stefy. Bersabarlah, mungkin tak lama lagi kita sampai di tujuan!" jawab Raja Edward yang merasa lorong waktu itu semakin berubah warna menjadi lebih terang dibanding ketika mereka berangkat dari Houston di masa depan.Stefany mengecup bibir sang raja, dia bahagia bisa berada di dekapan pria yang dirindukannya selama setahun lebih belakangan. Pantulan permukaan air dari bejana porselen ajaib miliknya tak cukup mengobati setiap rasa rindu itu menyerang. Kini dia dapat menyentuh serta mencium Raja Edward, itu sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.Sang raja pun memiliki perasaan cinta yang menggebu-gebu untuk Stefany dalam hatinya sekalipun pembawaannya sangat kalem dan tenang. Dia akan memast
Sepulang dari pekerjaannya di Houston Public Library, Stefany telah ditunggu kekasih tampannya. Raja Edward Forester duduk di bangku kayu yang ada di taman samping perpustakaan. Banyak muda mudi dan juga lansia berkumpul di sana mengobrol maupun bermain skateboard. "Edu!" panggil Stefany seraya berlari-lari kecil melambaikan tangan kanannya sementara tangan kirinya memeluk boneka Tedy Bear dan buket bunga pemberian sang raja.Pria bertubuh tegap itu segera bangkit dari bangku kayu taman dan menyambut Stefany dengan pelukan erat. "Menunggumu membuatku rindu, Darling!" ujar Raja Edward lalu mengecup bibir kekasihnya."Senang bisa memeluk dan menciummu lagi, Edu. Rasanya masih seperti sedang bermimpi setelah setahun ini kulalui sendirian tanpamu!" ujar Stefany seraya mendongak menatap wajah Raja Edward yang berada di atas kepalanya."Kita tak akan terpisahkan lagi, Dear Stefy. Oya, ke mana kita pergi sekarang? Langsung pulang atau ingjn jalan-jalan sebentar?" Raja Edward merangkul bahu
"Permisi, Sir. Saya ingin bertemu dengan Miss Stefany Rowland!" ujar Raja Edward Forester yang membawa buket bunga mawar pink, sekotak cokelat berbentuk hati, dan boneka Tedy Bear putih yang imut. Dia menghadap petugas sekuriti di pos jaga depan pintu masuk Houston Public Library.Mister Benigno Kunis menatap pria di hadapannya dari atas ke bawah. Keningnya berkerut seraya menjawab, "Hmm ... apa kamu seorang kurir pengantar barang atau pacarnya Stefany, Sir? Siapa nama kamu? Akan saya panggilkan ke dalam!""Saya Edu, pacar Miss Stefany Rowland. Terima kasih, Sir!" jawab Raja Edward lalu menunggu satpam itu masuk ke dalam perpustakaan untuk memanggilkan gadis kesayangannya.Tak lama setelahnya, Stefany melangkah lurus menuju Raja Edward dengan mulut terperangah. Dia pun tertawa riang. "Astaga, Edu. Bagaimana kamu bisa mendapatkan kado yang romantis ini?" serunya terheran-heran sambil menerima ketiga hadiah Valentine dari pacarnya."Itu rahasia, tapi yang terpenting adalah kamu senang d
"Stefy, kenapa para pemuda itu membawa karangan bunga dan kotak hadiah warna merah muda untuk pacar mereka?" tanya Raja Edward Forester yang telah berubah wujud dari kucing menjadi seorang pria tampan di dinding belakang perpustakaan yang terlindung dari pandangan orang lain yang mungkin lewat di dekat sana.Stefany mengikuti arah pandangan mata Edu dan tertawa kecil, dia menjawab, "Mungkin karena ini hari kasih sayang atau lebih populer disebut Valentine's Day. Biasanya pasangan kekasih saling memberi kado yang manis seperti bunga, cokelat, atau bingkisan lain untuk menyenangkan kekasih mereka sebagai perwujudan ungkapan cinta!"Sang raja baru mengetahui ada hari semacam itu. Dia pun bertanya, "Tanggal berapa hari ini, Stefy? Apa perayaan hari kasih sayang itu diperingati rutin setiap tahun?" "Ya, selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari, Edu. Memangnya ada apa? Sepertinya kamu tertarik!" balas Stefany sembari melangkah bersebelahan dengan kekasihnya menuju pintu masuk Houston