"Sungguh aku sangat menyukai sifat tulusmu kak, pasti wanita yang kelak menjadi istri mu akan sangat beruntung memilikimu."
"Syahrina, setelah Indah adikku lulus dari sekolah menengah atas, aku dan keluarga ku akan pindah ke Ibu Kota Karta Negara. Itu sebabnya aku memberimu hadiah."
Syahrina yang awalnya ceria kini wajahnya berubah menyedihkan. Matanya mulai berkaca-kaca dan tanpa sadar meneteskan air matanya.
"Jadi kau akan meninggalkan ku di sini sendiri setelah sekian lama kita tak bertemu."
Rian menyeka air mata Syahrina yang membasahi pipinya.
"Kenapa kau menangis, aku pergi ke Ibu Kota bukan ke Surga. Aku harus meneruskan perusahaan keluarga ku."
"Tapi itu sama saja kau meninggalkan ku lagi, aku akan menyusul mu disana."
Rian hanya tersenyum melihat tingkah manja dan kasih sayang dari Syahrina.
"Syahrina, aku punya rencana membangun hotel bintang 5 di sini, aku sudah menemukan sebuah bangunan bekas hotel binta
Saat tiba di loby butik, para penjaga yang melihat mobil pemilik butik menuju mereka langsung hormat dan membukakan ke dua sisi pintu mobil. Mobil pun di parkirkan oleh staf keamanan di tempat khusus milik Syahrina. Saat mereka berdua masuk ke butik, manager butik segera menghampiri dan hormat pada keduanya. Syahrina meminta manager toko membawakan minuman ke ruangan Syahrina. Dan mereka pun menunggu di ruangan yang Syahrina miliki. Rian hanya terpana melihat ruang kerja Syahrina yang penuh dengan desain-desain berbagai jenis pakaian menempel di dinding khusus tempat Syahrina meletakkan hasil gambar desain yang di buatnya. Saat manager toko masuk, Syahrina langsung menarik manager toko dan berbisik padanya. "Sofi, aku ingin kau membungkus 15 jas terbaik satu set dengan ukuran yang sesuai untuk kak Rian seperti ukuran sebelumnya.15 kemeja putih dan 10 kemeja berwarna acak. Juga 4 sepatu terbaik kita serta kaos kakinya 1 lusin." Sofi san
Saat Rian membuka bagasi mobil untuk menurunkan barang yang di berikan Syahrina, Rian kaget karna bagasi di penuhi dengan barang-barang untuknya. "Syahrina, apa kau bercanda dengan semua ini, semua yang kau berikan terlalu banyak. Lemariku tidak akan muat dengan semua pakaian ini." "Kak Rian, pakaian lama mu yang terlihat buruk lebih baik kau buang karna sudah sangat kusam. Jika tidak kau sumbangkan saja ke panti asuhan atau yang membutuhkan. Mulai sekarang kau akan memakai semua barang dari butikku." "Tapi ini terlalu banyak Syahrina." "Apa yang aku berikan ini tidak sebanding dengan apa yang kau berikan padaku, bahkan se per sepuluh dari apa yang kau berikan juga tidak sebanding." Saat mendengar kebisingan dari luar rumah, Dira dan Indah ke luar untuk melihat. Saat melihat begitu banyak bungkusan yang berisi perlengkapan Rian, Indah mengomel pada Rian. "Kak, kenapa kau belanja dengan kak Syahrina tidak mengajakku." "Indah, ak
"I.. Ini benar kalung Sky Dragon Hart" Syahrina melihat kalung itu dengan penuh ke kaguman. Akhirnya impiannya untuk melihat kalung legendaris yang di produksi oleh Jewelry Sky Dragon. Sky Dragon Hart, bukan hanya sangat indah dan mempunyai fungsi yang sangat hebat. Perhiasan ini mampu untuk membeli sebuah pulau. "Tante, jadi selama ini kalung legendaris Sky Dragon Hart ada di tangan tante?" "Tante baru saja di berikan Papanya Rian saat berkunjung tempo hari sebelum acara wisuda Rian." "Pantas saja sepertinya tante terlihat lebih bugar dan energik. Tidak ada kerutan penuaan di wajah tante. Tante melihat kalung ini adalah salah satu impianku." "Terima kasih tante telah mengizinkan ku untuk melihatnya." Setelah Syahrina puas melihat kalung Sky Dragon Hart lalu Syahrina memberikan kalung itu pada Dira dan Dira langsung menyimpan kalung tersebut di kamarnya. Setelah selesai memindahkan barang bawaan dari bagasi mobil Syahrina, Rian
Saat Ramli tiba dan melihat Rian di parkiran. Mereka bergegas masuk ke dalam gedung dan menunggu di salah satu ruangan yang sangat besar. Ruangan itu ukup menampung para peserta yang ingin melamar kerja hingga 500 orang.Para pelamar yang datang untuk melamar di PT Indo Logistik semua sangat antusias. Meski hanya tahu bahwa yang akan di terima hanya 20 orang.Ruangan yang hanya mampu menampung 500 orang kini sudah di penuhi hingga lebih dari 600 orang. Rian dan Ramli sangat bersemangat.Rian adalah orang yang mempunyai nilai sangat baik di Univeraitas pesisir Kota. Jadi dia yakin akan di terima.Setelah menunggu lebih dari 3 jam tibalah giliran Rian dan saat salah satu staff penerimaan melihat nilai IP Rian dia sangat puas, apalagi Rian mencantumkan sertifikat mahasiswa terbaik dan berprestasi.Pria paruh baya yang cukup gemuk itu menatap Rian dan mulai menanyainya."Perkenalkan sebelumnya nama saya Baryl, saya adalah staff pener
"Ipit, apa kau melihat Niza? Dari tadi aku mencarinya di sekitar kampus namun tak menemukannya." "Kak Rian ternyata, tadi aku melihat Niza bersama temannya sedang makan di kafetaria kampus. Kenapa kak Rian tidak meneleponnya saja?" Rian mengerutkan alisnya ke atas dengan pertanyaan Ipit. "Niza lagi marah padaku, karna itu semua nomor kontakku di blokirnya. Kemaren aku sudah mencoba untuk datang ke rumahnya namun ia pergi ke rumah tantenya. Terima kasih Ipit, aku akan menyusul Niza ke kafetaria kampus kalau begitu." "Semoga cepat baikan, coba saja lihat di sana mungkin Niza masih ada di sana." Rian langsung menuju kafetaria kampus mereka. Saat Rian tiba di kafetaria kampus, Rian melihat Niza duduk bersama pria lain sambil menikmati hidangan makan siang. Dengan hati yang di penuhi banyak pertanyaan, Rian langsung menghampir Niza dan Pria yang bernampilan rapi dengan setelan kemeja yang cukup mewah serta jam tangan Rolex berwarna emas yan
Dedy pun pergi bersama Niza ke parkiran kampus. Saat tiba di parkiran Dedy membukakan pintu mobil BMW M4 miliknya. Semua gadis yang berada di sekitar kampus merasa iri melihat Niza. "Waw.. Lihat pria itu sangat gagah dan tampan, apa lagi mengendarai mobil mewah BMW M4. Aku ingin sekali menjadi pacarnya walau hanya 1 hari." Para gadis matrek di kampus saling pandang dan sesekali mengedipkan matanya kepada Dedy untuk mencuri perhatiannya. Namun Dedy acuh tak acuh menanggapi mereka. Setelah Niza masuk di bangku samping pengemudi, Dedy langsung membawa Niza pergi dari kampus. Rian mengejar mereka dan saat mobil BMW M4 hitam itu melaju Rian memanggil Niza yang pergi meninggalkannya begitu saja. "Niza tunggu.... Aku merindukanmu." Para gadis yang tadi mengagumi Dedy kini beralih untuk mencibir Rian. "Dasar pria miskim, masih saja berharap dengan wanita secantik Niza. Pasti Niza akan memilih Pria kaya karna dia adalah idola di kampus.
Mobil BMW M4 Hitam milik Dedy pun melaju ke butik terkenal itu, saat tiba di butik Niza mengerutkan alisnya ke atas saat membaca nama butik. "Syahrina beautique, sepertinya aku familir dengan nama ini." "apa yang kau katakan, apa kau pernah kesini sebelumnya?" "Aku belum pernah kesini, namun nama Syahrina seperti nama seseorang yang menyukai Rian pacarku." "Mungkin semua itu hanya kebetulan saja, ayo kita masuk kedalam. Butik ini sangat terkenal, kau pasti suka dengan semua pakaian yang berada di dalam. Hanya kalangan menegah ke atas yang datang kesini." Niza hanya mengangguk setuju, Niza melihat mobil yang berada disana semua adalah mobil-mobil mewah yang terparkir di depan butik. Saat masuk ke dalam penjaga toko langsung menyambut mereka dengan hangat. "Selamat datang di Syahrina Beautique tuan dan nona. Silahkan melihat apa saja yang anda suka." "Nona, aku ingin membelikan pakaian terbaik untuk gadis cantik yan
Niza lalu mulai memilih gaun yang terpajang, bak melihat sekuntum bunga yang mekar. Hatinya di penuhi dengan kebahagiaan, karna ia tak pernah bermimpi memakai pakaian yang sangat bagus. Saat Niza mengambil Dress minj yang berwarna putih. Ia takjub dengan kelembutan kain dari pakaian tersebut. Jika Dress mini ini di pakainya pasti akan memperlihatkan kaki indahnya yang mulus. Tak butuh waktu lama Niza langsung ingin mencoba, saat melihat bandrol harga di dress itu, ia langsung tersentak dengan harganya. "12 Juta Rupiah, mahal banget, pakaian seperti ini sampai semahal ini." Saat Dedy memperhatikan Niza yang melirik harga gaun itu langsung mendekati dan menghibur Niza. "Niza, jangan sungkan untuk mencobanya. Dress ini sangat bagus untukmu, aku akan membayar berapapun harga belanjaanmu jangan hawatirkan masalah harga. Pilih saja apa yang kau suka, aku akan membelikan semua untukmu." Niza bahagia dengan ucapan Dedy, dia menoleh Dedy
"Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga
"Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap
Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t
Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw
Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang
Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s
Setelah Delia berpamitan dengan Gubernur dan yang lainnya Delia segera menuju Royal Cafe.Setelah sampai di Royal Cafe Delia segera memesan makanan dan menunggu Rian di meja VIP yang telah di siapkan untuknya.Setelah pemilik Royal Cafe mengetahui bahwa yang memesan tempat adalah Delia yang saat ini banyak di bicarakan di media sosial.Siapa yang tak ingin kehadiran tamu spesial seperti Delia sang artis sosial media. Tentu saja pemilik Royal Cafe memberikan pelayanan khusus untuk Delia.Hanya dengan memamerkan kehadiran Delia di Royal Cafe ke sosial media, tentu akan banyak tamu yang segera menuju Cafenya.Meja VIP hanyalah hadiah kecil yang di berikan para pemilik Cafe untuk Delia. Saat Delia sedang duduk di meja menunggu hidangan, orang kepercayaan dari pemilik Royal Cafe langsung mengambil foto Delia.Benar saja banyak tamu yang berada di sekitar tempat tersebut berdatangan. Apa lagi saat itu adalah jam makan siang, banyak karyawan dari berbagai perusahaan segera bergegas ke Royal
Delia menoleh ke pria mesum yang dari tadi membuatnya jijik. "Bukankah tadi kau memintaku untuk memanggil seseorang untuk menyelesaikan semua masalah ini?""Apa Gubernur Rivai dan 2 lainnya sudah cukup untuk meyakinkan mu? Atau apa aku harus memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya?""Jabatan yang lebih tinggi?"Coky sang polisi mesum dan korup gemetar dan wajahnya mulai pucat.Pria di hadapannya saja sudah sangat tinggi jabatannya, jika Delia ingin memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya dari mereka, mungkin Delia akan meminta seorang Mentri yang akan hadir. "Maaf nona aku salah mencurigai dirimu, tolong beri aku kesempatan untuk berubah.""Kesempatan untuk berubah!""Hahahaha.. "Delia menoleh ke arah tiga pria yang baru saja hadir di hadapannya. Gubernur Rivai menoleh ke kepala Polisi kota Pesisir dan kepala kantor Pajak yang berada di sebelahnya.Keduanya langsung mendekati Delia dan memberikan Sebuah amplop yang berisi surat izin mendirikan bangunan dan sura
Delia segera di bawa untuk menemui polisi dan pihak pejabat kantor pajak. "Ada apa ini, kenapa semua kegiatan konstruksi anda hentikan?"Saat Coky sang polisi yang menghentikan semua berbalik melihat Delia langsung terpesona. Dia segera membuka kaca mata hitamnya dan membuang rokok yang sedang di hisapnya ke tanah lalu menginjaknya. "Wah nona cantik, apa anda yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan ini.""Ya benar, apa ada masalah?"Coky pria beeumur 40 an yang suka akan gadis muda dan selalu berteman baik dengan orang kaya kini mulai menunjukkan tajinya."Sebelumnya Coky sudah di suap oleh pemilik restoran bintang 3 yang berada di sekitar daerah konstruksi, Wiliam sangat hawatir jika berdirinya hotel dan restoran di sekitar hotel miliknya, pasti hotel dan restorannya akan gulung tikar akibat tidak akan ada orang yang akan datang mengunjungi hotelnya lagi.Coky telah di suap oleh Wiliam dan Wiliam telah berjanji jika semua yang ia inginkan terpenuhi, Coky akan di service o