Jikalau air mata memang bisa mengusir kegundahan dan kekecewaan maka menangislah. Jikalau kata-kata memang bisa menghapus luka maka ungkapkanlah, bicarakanlah! Mungkin seseorang bisa membantu melepas masalah yang dihadapi. Namun, jikalau ternyata seseorang yang kau anggap tepat tuk membantumu memang tak bisa mengobati gelisah di jiwa maka berdoalah. Jika diam tak bisa mengusir keresahan maka berwudulah dan lantunkan ayat-ayat suci sebagai syifa' dalam hati.
(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)
***
Kenzo masih berdiri melihat Amirah mendorong kursi roda seorang wanita paruh baya menelusuri koridor rumah sakit. Namun, ia tidak melihat jelas wajah wanita yang duduk di kursi roda itu, Kenzo penasaran dan berusaha mengikuti Amirah.
"Siapa yang bersamanya, apakah wanita yang ada di kursi roda itu ibunya?" batin Kenzo. Masih mengikuti Amirah.
Amirah dan Ambar sampai di ruangan terapi dokter ortopedi. Ambar segera melakukan terapi jalan sesuai instruksi
Hidup akan selalu melontarkan tuntutan dan tantangan kepada siapa pun hamba yang ada di dunia ini. Ada yang sebagai ujian, atau pun sebagai teguran atau sebagai amanah diri. Saat seseorang melakukan kebaikan dengan tulus tanpa mengharap apa pun maka Allah akan membalas kebaikan itu dengan mengirim seseorang yang lebih baik untuknya. Hadiah akan selalu terbungkus dengan indah. Namun juga terkadang Allah membungkusnya dengan masalah, ujian yang diri hadapi tapi percayalah di dalamnya selalu ada berkah.(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)***Dokter Yusuf menjelaskan pada Ambar yang masih awam tentang dunia kesehatan, wanita paruh baya itu masih terlihat sedih dan terpukul, bahkan sisa air matanya belum kering di pipinya, sedangkan Kenzo dan Abizar mereka berdua sudah paham apa yang diterangkan Dokter Yusuf. Ambar menyuruh Dokter Yusuf memberikan penanganan yang baik pada Amirah dan cucunya. Begitu juga Kenzo. Perhatian Kenzo membuat Abizar melihatnya tidak suka.
Layaknya roda kehidupan yang terus berputar. Terkadang diri sering merasa masalah yang kita hadapi itu berat dan membuat diri berpikir bahwa masalah tersebut tidak akan berlalu. Namun, percayalah! Di dunia ini tidak ada yang permanen. Suatu saat semua akan berlalu. (Abizar – Ketulusan Hati Amirah) *** Sudah dua minggu Amirah terbujur di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang tertancap di tubuhnya. Amirah memang masih bertahan hidup, tetapi Amirah kehilangan kesadaran, ia harus bernafas melalui mesin khusus. Setelah Dokter Yusuf menyatakan bahwa Amirah mengalami koma usai operasi. Entah sampai kapan Amirah akan bangun? Kondisi janin yang ada di perutnya juga masih berdetak tanda masih ada kehidupan di sana. Dengan bantuan obat penguat janin yang disuntikkan dalam cairan infus, janin tersebut bisa bertahan hingga saat ini. Setiap hari Ambar keluar masuk rumah sakit tempat Amirah dirawat, rasa lelah ia abaikan, Ambar hanya berharap ada
***Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Terkadang ia datang setelah diri lelah tersakiti oleh seseorang yang tak pernah tahu cara untuk menghargai. Menghadirkan cinta yang tulus dihati, membuka tabir hati yang telah tertoreh beribu luka yang menghiasi hari. Dengan ketulusannya mampu membawa hati terbang mencari cinta yang telah terkubur direlung jiwa karena tertancap rasa kecewa. Terkadang kesulitan harus dirasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang menjemput diri.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)***Siang ini keluarga Amirah sampai di Jakarta. Mereka dijemput oleh sopir keluarga Abizar atas perintah Ambar. Sesampainya di Jakarta mereka langsung dibawa pak Agus ke rumah sakit tempat Amirah dirawat. Di rumah sakit sudah ada Kenzo yang menemani Ambar, sehingga ia bisa sedikit menghilangkan amarahnya pada sang putra tadi malam.Ambar mengatakan pada Kenz
Ucapkan syukur untuk setiap penderitaan, karena disitu Allah hadirkan kesabaran, ucapkan syukur untuk setiap ujian, karena disitu Allah hadirkan kekuatan.(AMIRAH - KETULUSAN HATI AMIRAH)***Ambar berharap Amirah segera bangun. Ia akan meminta bahkan memohon pada sang putra untuk memperbaiki hubungan mereka. Namun, entah apa yang diinginkannya akan dikabulkan atau tidak oleh sang putra yang sudah terlanjur cinta buta pada Amanda, bahkan Abizar sendiri tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk untuk hidupnya sendiri.Ambar membujuk sang besan untuk pulang bersamanya. Istirahat di rumah dan besok ke sini lagi. Awalnya mereka menolak. Namun, Ambar terus membujuk sehingga mereka tidak enak hati untuk menolak.Ambar menyuruh Abi untuk menunggu Amirah di rumah sakit. Abizar ingin menolak. Namun, ia melihat isyarat dari sang mama yang melotot ke arahnya membuatnya mau tak mau menuruti kemauan sang mama."Lihat tuh! Bisa-bis
Pagi ini setelah sarapan pagi Ambar mengajak kedua orang tua Amirah kembali ke rumah sakit, kedua orang tua Amirah sangat senang bisa melihat Amirah kembali. Sampai di rumah sakit Ambar segera mencari keberadaan sang putra, tetapi Ambar tidak menemukannya, ia malu dan kecewa pada Abi. Merasa tidak enak pada kedua orang tua Amirah."Anak itu keterlaluan sekali disuruh jaga semalam saja, tidak mau malah sekarang menghilang," batin Ambar.Melihat kegelisahan Ambar, Rianti dan Syaifuddin mulai menenangkan sang besan.Sedangkan Abizar yang ada di hotel, ia baru saja bangun, karena tidur hampir jam 03.00 pagi membuat ia kesiangan. Melihat jam rolex yang ada di tangannya, begitu terkejutnya. Ia langsung berlari menuju kamar mandi, setelahnya ia bergegas ke rumah sakit tempat Amirah dirawat, kalau tidak mamanya bisa marah besar. Membuka pintu ruangan sudah ada sang mama dan kedua mertuanya. Sang mama menatap horror, Abizar tahu kesalahannya semakin menumpuk pada s
Dalam hidup, kamu akan menemukan sesuatu yang mengecewakan. Dari situ kamu bisa belajar bagaimana mendewasakan diri dan bersikap lebih bijak.(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)***Setelah pembicaraan itu kedua orang tua Amirah hanya diam. Ada raut wajah yang teramat kecewa di muka keduanya. Ambar berusaha memecahkan keheningan di ruangan itu, mencoba mengajak berbicara serta menawarkan makanan untuk kedua orang tua Amirah, yang hanya diangguki dan dibalas dengan senyuman keduanya. Ambar sudah mengatakan berkali-kali maaf pada kedua orang tua Amirah, dan bercerita kepada keduanya kalau ia tidak tau apa-apa. Kedua orang tua Amirah memaklumi itu. Mereka mencoba menerima takdir sang putri berusaha tidak marah, bahkan memaafkan apa yang telah terjadi. Ambar sangat malu, kecewa, sakit hati kepada anak semata wayangnya. Bahkan setelah keputusan yang diberikan abah kemarin Abizar tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.Kenzo masuk ruangan itu setelah
Belajar untuk mengendalikan kemarahan, meskipun diri punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti diri dapat berlaku sesuka hati, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Marahnya orang bijak dengan cara yang santun yang akan menciptakan situasi lebih baik. Hati boleh panas tetapi lidah tetap dingin, agar tidak melukai perasaan orang lain.***Kenzo dan abah Syaifuddin masuk ruangan rawat inap Amirah, mengucapkan salam pada tiga wanita yang terlihat bahagia, karena Amirah sudah bangun dari komanya."Abah ...," lirih Amirah mencoba menormalkan tubuh. Tubuh Amirah sedikit kaku karena satu bulan tidak digerakkan sama sekali akibat koma."Alhamdulillah, kamu sudah bangun, Teh," ucap abah sambil mengelus kepala Amirah yang sudah menggunakan hijab instannya."Alhamdulillah, Abah. Allah masih memberikan Amirah kesempatan hidup." Amirah melirik Kenzo yang berada tidak jauh dari sang abah, Kenzo tersenyum hangat padanya, sekilas tatapan mereka beradu. Namun
Kesulitan harus dirasakan terlebih dulu, sebelum kebahagiaan yang sempurna datang. Melabuhkan cinta pada orang yang tepat yang menjaga hati dan menerima semua pengorbanan, yang tulus memberi tanpa mengharap, yang rela berkorban meskipun terabaikan, yang menjunjung kepercayaan dan ketulusan, yang tidak akan pernah tergantikan, walaupun berusaha tuk memisahkan.(Amirah Najwa Syaifuddin)Amirah, Kenzo dan kedua orang tuanya melangkah keluar dari rumah Ambar, mereka segera masuk ke mobil Kenzo, Abah duduk di sebelah Kenzo yang sudah siap di balik kemudi, sedangkan Amirah dan Ummi Rianti duduk di bangku penumpang. Sesekali Amirah melihat keakraban sang abah dengan dokter Kenzo. Kenzo selalu bisa mencairkan suasana dengan banyolan-banyolannya yang ditimpali Abah dengan banyolannya juga. Amirah tidak menyangka di wajah seriusnya Kenzo, dokter muda itu juga humoris. Sesekali Abah dan Kenzo tertawa nyaring membuat Ummi dan Amirah tersenyum melihat dua laki-laki tampan beda usia
"Aku mencintaimu bukan karena siapa dirimu, tapi karena apa yang terjadi pada diriku saat bersamamu. Di situ aku paham arti sebuah kenyamanan, karena sebuah kenyamanan hadir dalam hidupku saat bersamamu." (Rayyan ~ Takdir Cinta)"Kamu telah mengganti mimpi burukku dengan mimpi indah, kekhawatiranku dengan kebahagiaan, dan ketakutanku dengan cinta tulus. Kamu hadir membawa secercah harapan. Harapan untuk memulai hidup baru bersamamu. (Afikah ~ Takdir Cinta)***Amirah panik saat ditelepon salah satu panitia penyelenggara pengajian yang biasa diikuti Vika, mengabarkan bahwa terjadi kecelakaan pada sang mertua.Amirah menyudahi rapat bulanan di yayasan dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat sang mertua dirawat, dirinya mencoba tenang dan tidak panik.Amirah sampai di rumah sakit, menanyakan ruangan sang mertua pada pihak resepsionis. "Permisi, mau tanya, dirawat di ruang mana korban penusukan tadi pagi?""Pasien masih ada di ruang IGD.""Terima kasih." Ia langsun
Sama seperti air yang bisa mengikis batu yang paling keras. Keikhlasan dan ketulusan juga bisa melembutkan dan meluluhkan hati yang paling dingin.Percayalah ....Berlaku baik kepada orang yang membenci, bukanlah perilaku palsu, jika hatimu ikhlas dan tulus melakukan kebaikan itu. Karena orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia lakukan karena yakin Allah Maha melihat dan akan membalasnya dengan adil.***Setelah mendapatkan kesepakatan mereka semua pamit pulang. Kesepakatan akad pernikahan akan diadakan satu minggu lagi di masjid depan panti milik bu Rani. Dan satu bulan lagi resepsi pernikahan mereka yang akan diadakan bersama resepsi Niken.Rayyan sangat bahagia tidak hentinya ia memamerkan senyuman di wajah tampannya.Amirah, Kenzo dan Renata turut bahagia melihat kebahagiaan Rayyan."Semoga lancar, sampai hari H ya, Kak," ucapnya."Aamiin ...," jawab semuanya yang ada di dalam mobil."Besok Kakak mampir ke rumah oma Ambar, bilang ke oma, papa dan mama
Mungkin aku bukan yang terbaik bagimu, tapi yakinlah akan ketulusanku karena bagiku, mencintaimu adalah bahagiaku.Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena mencintaimu merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu. Engkau laksana mentari yang memberi sinar menemani hariku, mencerahkan hidupku dan laksana pelangi yang memberi warna dalam hidupku, teruslah bersamaku hingga menuju surgaNya kelak. (Rayyan~ Takdir Cinta)***Mentari indah bersembunyi dalam peraduannya, malu- malu menampakkan sinarnya. Pagi ini Rayyan seperti biasanya sudah rapi dengan kemeja navy dan celana bahannya bersiap untuk bekerja, pikirannya sudah tenang setelah ayah dan bundanya memberi keputusan akan mengantarnya untuk mengkhitbah Afikah hari ini. Tentunya tanpa sepengetahuan omanya. Biar kan oma nya menjadi urusan kedua orang tuanya.Setelah menghabiskan sarapannya Rayyan dan Renata segera bersiap untuk berangkat. Tak lupa mereka berpamitan kepada keempat orang yang sang
Aku ingin mengatakan padamu bahwa di mana pun aku berada, apapun yang terjadi, aku akan selalu memikirkanmu, dan waktu yang telah kita habiskan bersama adalah waktu yang paling membahagiakan untukku, apalagi saat trauma itu hilang darimu.Aku tidak merencanakan untuk jatuh cinta padamu. Semua terjadi begitu saja. Cinta datang tanpa kuundang dan mencintaimu mengalihkan sebagian duniaku. (Rayyan- Takdir Cinta) ***"Maaf sebelumnya aku ganggu kamu," ucapnya. "Tidak mengganggu kok," jawab Afikah. "Se-sebenarnya aku ke sini ingin mengatakan sesuatu pada mu hal yang sejak dulu tersimpan di sini," ucapnya sambil menunjuk dadanya.Afikah heran dengan apa yang dikatakan Rayyan. "Maksud pak dokter?""Aku hanya ingin kamu tau kalau aku jatuh cinta padamu," ungkapnya. Afikah spechlesh. Ia terkejut dengan pernyataan Rayyan. "Ma-maaf apa pak dokter yakin?" tanyanya terbata."Bismillah atas izin Allah, saya yakin dengan perasaan ini, aku jatuh cinta padamu dan berniat mengkhitba
Cinta bukanlah memiliki dan dimiliki. Namun cinta adalah pengorbanan dan perjuangan. Bahkan cinta mengajarkan arti kesabaran dan juga pengorbanan yang tulus karena semua itu akan mendapatkan timbal balik darinya.***Satu minggu berlalu.Hari ini haru Minggu. Hari ini adalah jadwal terapi Afikah yang pertama. Gadis itu menunggu Renata di depan gerbang panti. Sebelumnya Renata sudah menelponnya dan menyuruhnya untuk segera bersiap. Tidak mau Renata malah balik menunggunya dirinya segera bersiap.Selang beberapa menit menunggu mobil Rayyan sudah sampai tepat di depan Afikah. Renata segera keluar dari mobil itu dan diikuti Rayyan."Assalamu'alaikum, Kak. Maaf menunggu lama ya! Apa kak Afikah sudah siap?" tanya Renata."Wa'alaikumussalam, nggak lama kok, iya saya sudah siap!" jawab Afikah."Ayo, kita berangkat sekarang! Kebetulan dokter Brian sudah menunggu," ucap Rayyan.Afikah mengangguk.Renata membuka pintu belakang dan langsung duduk dengan santainya. Afikah yang melihat pintu mobil
Cinta itu penuh pemberian, bukan meminta untuk diberikan. Cinta itu penuh ketulusan, bukan penuh dengan paksaan.Saat seseorang mencintai, mereka tak harus mengatakannya. Karena dengan perlakuannya kita akan menyadari bahwa dia mencintaimu.***Rayyan menggendong tubuh Afikah dan memasukkannya ke dalam mobilnya, di dalam mobil sudah ada Renata yang siap untuk memangku kepala Afikah. Selang beberapa saat mereka sampai di rumah sakit milik keluarga mereka. Setelah sampai Rayyan kembali menggendong Afikah. Rayyan segera memanggil perawat laki-laki untuk menyiapkan brangkar. Afikah kini berada di ruang IGD dan segera mendapatkan perawat.30 menit Afikah mendapatkan perawatan, dokter jaga yang menanganinya keluar."Bagaimana keadaannya, Dok," tanya Rayyan khawatir. "Alhamdulillah, pasien tidak apa-apa, sekarang sudah siuman, setelah di infus tadi. kalau dokter Rayyan mau melihatnya silahkan," ucap dokter Rendi. Dokter Rendi heran melihat Rayyan yang terlihat sangat panik apalagi selama
Cinta bukan mengajarkan kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Buya Hamka)Perasaan cinta terkadang memang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata karena saat jatuh cinta, perasaan kita akan terasa campur aduk tak karuan. Bahkan membuat tindakan berlawanan dengan hati.***Rayyan melajukan mobilnya menuju kafe tempat Afikah bekerja bersama Renata. Sengaja langsung datang ke kafe karena jam segini mereka tau Afikah bekerja di kafe.Selang beberapa menit mereka sampai di kafe. Rayyan dan Renata memasuki kafe, mereka mencari tempat duduk dan memanggil pegawai kafe untuk memesan minuman. Renata segera menanyakan keberadaan Afikah pada pegawai kafe yang melayaninya."Permisi, Kak. Kak Afikahnya ada?" tanya Renata."Afikah ya? sepertinya hari ini dia izin nggak masuk, tadi denger dari Mbak Ayin, katanya Afikahnya sakit," ucap pegawai kafe itu.
Kala hati sedang gelisah memikirkannya. Jalan satu-satunya yang ku tempuh adalah mengambil wudhu. Di atas sajadah aku bersimpuh pada Robbku. Berselimutkan kelabu sayup-sayup ku sebut namamu dalam sujud panjangku. Tersembunyi dalam hati, harapan ku yang suci. Melantunkan dzikir dan doa. Berharap kamu lah wanita yang dikirim Allah untuk mendampingiku sebagai penyempurna ibadahku, berjalan bersama beriringan menggapai jannahNya.(Rayyan Hilman Alfatikh Adinata ~Takdir cinta)***Pukul 3 pagi Rayyan sudah terjaga. Ia langsung bangun dari tidurnya. Melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, melaksanakan sholat malam seperti biasanya. Bermunajat pada sang pemilik kehidupan dan pengatur jodoh. Yang maha membolak balikkan hati setiap makhluknya. Dalam sujud panjangnya tak hentinya ia berdoa untuk diberikan kemudahan untuk meluluhkan hati Afikah. Juga berdoa mohon kesembuhan untuk Afikah dari trauma yang disebabkan olehnya.Setelah melaksanakan sholat malam ia lanjutkan dengan
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat dengan melakukan hal yang baik untuknya. Mencoba untuk berbicara dari hati, maka ketulusan hati kita akan tersalurkan ke lawan bicara kita lewat kata-kata. ***Rayyan segera menyalahkan mesin mobilnya dan melajukannya. Afikah memalingkan mukanya ke arah luar kaca jendela mobil. Suasana di dalam mobil terasa sangat hening, Rayyan mencoba menyalahkan musik kesukaannya untuk memecahkan keheningan. Berulang kali melirik ke arah Afikah yang sibuk dengan pemandangan luar. "Apa setiap hari kamu pulang jam segini?" tanyanya. Ia mengenyahkan getaran yang ada di dadanya hanya untuk memecahkan suasana canggung di dalam mobilnya. Afikah melirik ke arah Rayyan sekilas sambil tersenyum sedikit terpaksa, jujur rasa takut pada Rayyan masih ada, namun Afikah mencoba untuk menetralisirnya. Afikah hanya ingin menghargai niat baik Rayyan, tidak