Orang menangis bukan karena mereka lemah. Itu karena mereka terlalu tangguh untuk waktu yang lama.***Pengajian selesai pada pukul 15.30. Afika dan bu Rani segera membereskan piring-piring kotor setelah acara tadi. Nanti malam acara puncaknya, pesta syukuran hari jadi Rayyan.Afika dengan sigap membawa piring-piring kotor ke dapur dan mencucinya."Fik, ibu sangat senang lihat kamu pakai hijab, kamu makin terlihat cantik lho sayang," ucap Bu Rani saat ia mencuci piring bersama Afika."Alhamdulillah, doakan ya Bu, insyaallah segera dan istiqomah Afika memakai hijabnya sesuai perintah agama kita ya Bu, karena sudah sejak dulu Afika juga ingin berhijab. Namun, bapak tidak memperbolehkannya, sampai ibu diam- diam membelikan Afika gamis dan hijab tanpa sepengetahuan bapak," ucap Afika."Aamiin, ibu doakan yang terbaik buat kamu anak baik," bisik Bu Rani.Afika tersenyum. "Terima kasih Bu."Ambar diberitahu Kenzo bahwa gadis yang seminggu yang lalu menolongnya ada di sini, Ambar begitu ingi
Patah hati itu seperti menderita patah tulang. Dari luar semuanya terlihat baik baik saja, tapi untuk bernapas saja sakit.***Rayyan masih melihat ke arah Afika dan Renata yang masih tak henti-hentinya digoda Arka. Bahkan tamu yang mengucapkankan selamat tidak ia hiraukan. Entah kenapakenapa tiba-tiba Rayyan reflek mengepalkan tangannya ketika dengan lancangnya tangan Arka menarik tangan Afika, padahal gadis itu tidak menghiraukan sedikit pun godaan Arka. "Bang, jangan nggak sopan ya! Nyentuh-nyentuh kak Afika, bukan muhrim tau nggak sih ...," ucap Renata sengit sambil menarik tangan Afika yang disentuh Arka. "Maaf-maaf ... maaf nona cantik, saya terlalu terbawa suasana jadi nggak sopan nih," ucap Arka sambil melepas tangan Afika merasa keki. "Nak Afika, kalau sudah bantu ibu lagi ya," ucap bu Rani tiba-tiba mendekati mereka. "Iya Bu. Maaf tadi saya diajak Renata ke kamarnya dan dipinjami bajunya," ucapnya menjelaskan. "Nggak apa kok Nak, gaunnya bagus, cocok dipakai Nak Afika,
Malam ini, aku merindukanmu untuk alasan tertentu. Dalam sujud disepertiga malamku. Air mata membasahi wajahku ketika aku mengenangmu dalam hatiku. Aku sadar aku sudah terlalu banyak menyakitimu. Mungkinkah ada cela untukku meminta maaf dengan tulus padamu. Ataukah kau akan terus menjauhiku, sampai penyesalan ini menyakitkan bagiku. Seringkali cinta tidak menyadari kedalamannya hingga saat perpisahan dan kehilangan orang yang berarti dalam hidup ini. Kita baru menyadari berharganya orang itu untukmu, saat rasa itu hadir, kamu sudah terlambat. (Rayyan Hilman Alfatikh Adinata)*** Rayyan dengan langkah lebarnya menuju garasi untuk mengambil mobil kesayangannya. Afika dan Bu Rani yang ditemani Amirah, Renata dan Arka menunggu di depan pintu. Rayyan keluar dari mobilnya untuk ikut membantu memasukkan barang bawaan mereka. "Lho Kak, kok bawa mobil Kakak sih! Bawaan Bu Rani dan Afika banyak lho, pakai mobil bunda atau ayah saja, Kak, nanti mereka duduk di mana?" tanya Amirah. "
***Untuk pertama kalinya aku mulai merasakan penyesalan. Perasaan di mana aku berada di antara kasihan pada diri sendiri dan membenci diriku sendiri, tentang seluruh hidupku yang tersia-sia hanya karena memikirkan kesalahpahaman yang hanya akan berujung melukai. (Rayyan-Takdir cinta(Rayyan-Afika)) ***Gara-gara tidak bisa tidur hingga hampir pukul 2 dini hari, Rayyan bangun kesiangan pukul 5 pagi hari melaksanakan sholat shubuh, selepas sholat Rayyan kembali lagi merebahkan tubuhnya, rasa kantuk masih terasa di pelupuk matanya. Namun rasa kantuk itu hilang seketika saat adik sepupunya yang tengil dengan kasarnya menggedor pintu kamarnya. "Kak, bangun Kak ... aku butuh sesuatu nih, ayo cepetan bukain ...," teriak Arka dari balik pintu sambil terus menggedornya. Dengan kesal Rayyan bangun dan mendekat ke arah pintu. "Ngapain sih pagi-pagi udah teriak-teriak gangguin orang tidur saja," ucap Rayyan kesal. Masih dengan menggunakan sarung dan kaos hitam polosnya yang belum sempat d
Karena keegoisanku dan karena ketakutanku yang tak beralasan menyadarkanku bahwa hidup yang menurutku sudah bahagia dengan semua kemewahan dan keluarga yang penuh kehangatan yang ku dapat ini tak sesempurna dan sebahagia yang orang lain lihat ... apalah artinya sempurna, bila ada yang sederhana. Namun, mampu membuat bahagia, karena sejatinya kebahagiaan bukan milik mereka yang hidup dalam kemewahan, tapi juga milik mereka yang hidup dalam kesederhanaan tapi tak lupa berucap syukur. Sabar dengan apa yang terjadi pada hidupnya, semua kejadian yang dirinya alami membuatnya mampu bertahan di tengah ganasnya badai kehidupan, yang menjadikannya kuat dalam menjalani hidup dan menjadi pribadi yang tangguh, aku yang bodoh telah membenci figur gadis yang begitu tegar dalam menghadapi kerasnya hidup. Bahkan aku telah menyakiti nya sedalam-dalamnya, entah masih adakah celah untuk sebuah maaf untukku di hatinya. ***Bahkan hatiku sudah tertaut dengannya, mimpiku malam itu begitu menyadarkan dirik
Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi. Namun, getarannya dan efeknya jelas sekali. Cinta mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari. Bahkan perbuatan, tindakan tidak sejalan dengan hati. Saat tindakan ingin menolaknya namun tidak dengan hati. ***Setelah selesai makan Afika, Renata dan Arka memutuskan untuk pulang, karena Afika pukul satu harus sudah berangkat bekerja. "Kak, kami antar pulang ke panti tapi kami tunggu ya, biar nanti berangkat kerjanya sekalian kita antar sambil kita pulang, kita kan searah," ucap Renata tulus pada Afika. Saat masih ada di dalam mobil. "Tidak usah Ren, kamu dan kak Arka sudah ngajak aku jalan-jakan saja aku sangat senang, bermain di wahana ice skating yang belum pernah seumur hidupku aku coba, makasih banyak ya, sekali lagi terimakasih," ucap Afika senang. "Iya sama-sama," ucap Renata tersenyum tulus. "Aku janji lain kali akan ngajak kamu jalan-jalan lag
Tangisan adalah cara mata berbicara ketika mulut terbungkam, tak sanggup menjelaskan seberapa hancurnya hati iniTerima kasih karena yang kau buat sudah membuatku kecewa, ini mungkin teguran dari Allah untukku supaya tidak melihat seseorang dari tampilan luarnya saja. ***Sepeninggal semua keluarganya, Rayyan segera bangkit dari tempat duduknya, dirinya langsung masuk ke dalam kamarnya. Mengambil wudhu dan mengerjakan sholat hajat lalu diteruskannya dengan sholat istikhoroh sesuai saran sang ayah, Kenzo. Rayyan menangis saat melaksanakan sholat hajat dan sholat istikhoroh baru kali ini hatinya sangat sakit, entah apa yang membuatnya sesakit ini, bukan karena rasa kecewanya pada Anin karena sudah bersikap kasar dan tidak manusiawi kepada Afikah, tapi justru rasa sakit itu karena dirinya menyesal sudah menyakiti hati Afikah dan membuat Afikah trauma akan dirinya. Rayyan menangis sesenggukan setelah sholat istikharah dan entah sejak kapan matanya terlelep sambil meringkuk di atas sajad
Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan oleh perasaan karena jarak juga hanyalah sebuah letak geografis, bisa ditempuh oleh apa pun demi membayar tuntas kerinduan. ***Sudah tiga hari dirinya memutuskan proses ta'aruf nya dengan Anin. Karena kesibukannya di rumah sakit bertambah, hingga saat ini Rayyan belum sempat bercerita pada ayah dan bundanya. Amirah dan Kenzo juga memahami itu, mereka masih menunggu sang putra menceritakannya pada mereka, untuk saat ini baik Amirah maupun Kenzo masih memberi ruang untuk Rayyan supaya lebih dewasa lagi dalam bersikap, tidak memutuskan sesuatu dengan tergesa apalagi sampai menyakiti hati seseorang. Amirah dan Kenzo tidak mau memaksakan kehendak mereka, justru mereka mendukung apapun keputusan Rayyan, selama keputusan itu baik dan tak merugikan pihak lain. Sedangkan Devan dan Vika juga seperti itu, menyerahkan semua pada Rayyan dan tak segan menasehati sang cucu bila menempuh jalan yang salah, saat ini Vika dan Devan sedang
"Aku mencintaimu bukan karena siapa dirimu, tapi karena apa yang terjadi pada diriku saat bersamamu. Di situ aku paham arti sebuah kenyamanan, karena sebuah kenyamanan hadir dalam hidupku saat bersamamu." (Rayyan ~ Takdir Cinta)"Kamu telah mengganti mimpi burukku dengan mimpi indah, kekhawatiranku dengan kebahagiaan, dan ketakutanku dengan cinta tulus. Kamu hadir membawa secercah harapan. Harapan untuk memulai hidup baru bersamamu. (Afikah ~ Takdir Cinta)***Amirah panik saat ditelepon salah satu panitia penyelenggara pengajian yang biasa diikuti Vika, mengabarkan bahwa terjadi kecelakaan pada sang mertua.Amirah menyudahi rapat bulanan di yayasan dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat sang mertua dirawat, dirinya mencoba tenang dan tidak panik.Amirah sampai di rumah sakit, menanyakan ruangan sang mertua pada pihak resepsionis. "Permisi, mau tanya, dirawat di ruang mana korban penusukan tadi pagi?""Pasien masih ada di ruang IGD.""Terima kasih." Ia langsun
Sama seperti air yang bisa mengikis batu yang paling keras. Keikhlasan dan ketulusan juga bisa melembutkan dan meluluhkan hati yang paling dingin.Percayalah ....Berlaku baik kepada orang yang membenci, bukanlah perilaku palsu, jika hatimu ikhlas dan tulus melakukan kebaikan itu. Karena orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia lakukan karena yakin Allah Maha melihat dan akan membalasnya dengan adil.***Setelah mendapatkan kesepakatan mereka semua pamit pulang. Kesepakatan akad pernikahan akan diadakan satu minggu lagi di masjid depan panti milik bu Rani. Dan satu bulan lagi resepsi pernikahan mereka yang akan diadakan bersama resepsi Niken.Rayyan sangat bahagia tidak hentinya ia memamerkan senyuman di wajah tampannya.Amirah, Kenzo dan Renata turut bahagia melihat kebahagiaan Rayyan."Semoga lancar, sampai hari H ya, Kak," ucapnya."Aamiin ...," jawab semuanya yang ada di dalam mobil."Besok Kakak mampir ke rumah oma Ambar, bilang ke oma, papa dan mama
Mungkin aku bukan yang terbaik bagimu, tapi yakinlah akan ketulusanku karena bagiku, mencintaimu adalah bahagiaku.Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena mencintaimu merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu. Engkau laksana mentari yang memberi sinar menemani hariku, mencerahkan hidupku dan laksana pelangi yang memberi warna dalam hidupku, teruslah bersamaku hingga menuju surgaNya kelak. (Rayyan~ Takdir Cinta)***Mentari indah bersembunyi dalam peraduannya, malu- malu menampakkan sinarnya. Pagi ini Rayyan seperti biasanya sudah rapi dengan kemeja navy dan celana bahannya bersiap untuk bekerja, pikirannya sudah tenang setelah ayah dan bundanya memberi keputusan akan mengantarnya untuk mengkhitbah Afikah hari ini. Tentunya tanpa sepengetahuan omanya. Biar kan oma nya menjadi urusan kedua orang tuanya.Setelah menghabiskan sarapannya Rayyan dan Renata segera bersiap untuk berangkat. Tak lupa mereka berpamitan kepada keempat orang yang sang
Aku ingin mengatakan padamu bahwa di mana pun aku berada, apapun yang terjadi, aku akan selalu memikirkanmu, dan waktu yang telah kita habiskan bersama adalah waktu yang paling membahagiakan untukku, apalagi saat trauma itu hilang darimu.Aku tidak merencanakan untuk jatuh cinta padamu. Semua terjadi begitu saja. Cinta datang tanpa kuundang dan mencintaimu mengalihkan sebagian duniaku. (Rayyan- Takdir Cinta) ***"Maaf sebelumnya aku ganggu kamu," ucapnya. "Tidak mengganggu kok," jawab Afikah. "Se-sebenarnya aku ke sini ingin mengatakan sesuatu pada mu hal yang sejak dulu tersimpan di sini," ucapnya sambil menunjuk dadanya.Afikah heran dengan apa yang dikatakan Rayyan. "Maksud pak dokter?""Aku hanya ingin kamu tau kalau aku jatuh cinta padamu," ungkapnya. Afikah spechlesh. Ia terkejut dengan pernyataan Rayyan. "Ma-maaf apa pak dokter yakin?" tanyanya terbata."Bismillah atas izin Allah, saya yakin dengan perasaan ini, aku jatuh cinta padamu dan berniat mengkhitba
Cinta bukanlah memiliki dan dimiliki. Namun cinta adalah pengorbanan dan perjuangan. Bahkan cinta mengajarkan arti kesabaran dan juga pengorbanan yang tulus karena semua itu akan mendapatkan timbal balik darinya.***Satu minggu berlalu.Hari ini haru Minggu. Hari ini adalah jadwal terapi Afikah yang pertama. Gadis itu menunggu Renata di depan gerbang panti. Sebelumnya Renata sudah menelponnya dan menyuruhnya untuk segera bersiap. Tidak mau Renata malah balik menunggunya dirinya segera bersiap.Selang beberapa menit menunggu mobil Rayyan sudah sampai tepat di depan Afikah. Renata segera keluar dari mobil itu dan diikuti Rayyan."Assalamu'alaikum, Kak. Maaf menunggu lama ya! Apa kak Afikah sudah siap?" tanya Renata."Wa'alaikumussalam, nggak lama kok, iya saya sudah siap!" jawab Afikah."Ayo, kita berangkat sekarang! Kebetulan dokter Brian sudah menunggu," ucap Rayyan.Afikah mengangguk.Renata membuka pintu belakang dan langsung duduk dengan santainya. Afikah yang melihat pintu mobil
Cinta itu penuh pemberian, bukan meminta untuk diberikan. Cinta itu penuh ketulusan, bukan penuh dengan paksaan.Saat seseorang mencintai, mereka tak harus mengatakannya. Karena dengan perlakuannya kita akan menyadari bahwa dia mencintaimu.***Rayyan menggendong tubuh Afikah dan memasukkannya ke dalam mobilnya, di dalam mobil sudah ada Renata yang siap untuk memangku kepala Afikah. Selang beberapa saat mereka sampai di rumah sakit milik keluarga mereka. Setelah sampai Rayyan kembali menggendong Afikah. Rayyan segera memanggil perawat laki-laki untuk menyiapkan brangkar. Afikah kini berada di ruang IGD dan segera mendapatkan perawat.30 menit Afikah mendapatkan perawatan, dokter jaga yang menanganinya keluar."Bagaimana keadaannya, Dok," tanya Rayyan khawatir. "Alhamdulillah, pasien tidak apa-apa, sekarang sudah siuman, setelah di infus tadi. kalau dokter Rayyan mau melihatnya silahkan," ucap dokter Rendi. Dokter Rendi heran melihat Rayyan yang terlihat sangat panik apalagi selama
Cinta bukan mengajarkan kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Buya Hamka)Perasaan cinta terkadang memang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata karena saat jatuh cinta, perasaan kita akan terasa campur aduk tak karuan. Bahkan membuat tindakan berlawanan dengan hati.***Rayyan melajukan mobilnya menuju kafe tempat Afikah bekerja bersama Renata. Sengaja langsung datang ke kafe karena jam segini mereka tau Afikah bekerja di kafe.Selang beberapa menit mereka sampai di kafe. Rayyan dan Renata memasuki kafe, mereka mencari tempat duduk dan memanggil pegawai kafe untuk memesan minuman. Renata segera menanyakan keberadaan Afikah pada pegawai kafe yang melayaninya."Permisi, Kak. Kak Afikahnya ada?" tanya Renata."Afikah ya? sepertinya hari ini dia izin nggak masuk, tadi denger dari Mbak Ayin, katanya Afikahnya sakit," ucap pegawai kafe itu.
Kala hati sedang gelisah memikirkannya. Jalan satu-satunya yang ku tempuh adalah mengambil wudhu. Di atas sajadah aku bersimpuh pada Robbku. Berselimutkan kelabu sayup-sayup ku sebut namamu dalam sujud panjangku. Tersembunyi dalam hati, harapan ku yang suci. Melantunkan dzikir dan doa. Berharap kamu lah wanita yang dikirim Allah untuk mendampingiku sebagai penyempurna ibadahku, berjalan bersama beriringan menggapai jannahNya.(Rayyan Hilman Alfatikh Adinata ~Takdir cinta)***Pukul 3 pagi Rayyan sudah terjaga. Ia langsung bangun dari tidurnya. Melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, melaksanakan sholat malam seperti biasanya. Bermunajat pada sang pemilik kehidupan dan pengatur jodoh. Yang maha membolak balikkan hati setiap makhluknya. Dalam sujud panjangnya tak hentinya ia berdoa untuk diberikan kemudahan untuk meluluhkan hati Afikah. Juga berdoa mohon kesembuhan untuk Afikah dari trauma yang disebabkan olehnya.Setelah melaksanakan sholat malam ia lanjutkan dengan
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat dengan melakukan hal yang baik untuknya. Mencoba untuk berbicara dari hati, maka ketulusan hati kita akan tersalurkan ke lawan bicara kita lewat kata-kata. ***Rayyan segera menyalahkan mesin mobilnya dan melajukannya. Afikah memalingkan mukanya ke arah luar kaca jendela mobil. Suasana di dalam mobil terasa sangat hening, Rayyan mencoba menyalahkan musik kesukaannya untuk memecahkan keheningan. Berulang kali melirik ke arah Afikah yang sibuk dengan pemandangan luar. "Apa setiap hari kamu pulang jam segini?" tanyanya. Ia mengenyahkan getaran yang ada di dadanya hanya untuk memecahkan suasana canggung di dalam mobilnya. Afikah melirik ke arah Rayyan sekilas sambil tersenyum sedikit terpaksa, jujur rasa takut pada Rayyan masih ada, namun Afikah mencoba untuk menetralisirnya. Afikah hanya ingin menghargai niat baik Rayyan, tidak