Share

Mengakui

Penulis: QurratiAini_
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seisi lapangan senyap setelah Eva berkata lantang menolak perintah Arta padanya. Anehnya sang Raja tak sedikit pun tampilkan raut marah, ia menaikkan sebelah alis memandang gadis mungil itu. Cengkeraman tangannya sudah terlepas dari pipi itu.

Sementara di lain sisi anggota inti Kompeni asik mengobrol sambil berbisik-bisik takut terdengar. Yoyon menggoda wajah pundung Edo. Cowok itu baru saja bisa berkumpul setelah menempuh perjalanan cukup jauh mengantar sang pacar tersayang. Kapan lagi Yoyon berkesempatan meledek Edo 'kan? Biasanya cowok itu selalu dipuji. Segala kelebihannya itu selalu menjadi bahan perandingan orang-orang terhadapnya. Yoyon tak suka!

"Apakah couple goals Taruna Bangsa akan segera tergantikan??" Pidatonya mengundang cekikikan orang yang mendengar.

Rehan tertawa. Jelas yang dimaksud Yoyo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketua OSIS   Back Or Not

    Seorang gadis berambut pirang yang tengah mengenakan bandana merah menyala sebagai penghias rambut itu menoleh pada gadis sebayanya juga yang mungkin posisinya di sini bisa disebut sebagai ketua mereka walau tak pernah ada sepakat dalam hal itu. Ia menarik kasar bandana itu lalu membuangnya ke sudut ruangan begitu saja. Sebagai pelampiasan emosi yang tak kunjung reda. "Gimana sama lo? Gak pulang masa? Gak yakin gue kalo lo tahan LDR sama Edo," imbuhnya. Aurel mengerjab pelan. Mereka hanya tahu bahwa dirinya sebucin-bucin itu. Padahal alasan terbesar Aurel tak bisa ikut menginap di sini adalah orang tuanya sendiri. Aurel tahan saja berjauhan dengan Edo selama lomba ini berlangsung. Tak apa karena memang ia punya harapan sangat besar untuk meraih mimpi itu. Namun sayangnya ia tak sama dengan gadis-gadis sebayanya yang dapat menghirup udara dengan bebas. Di umurnya yang sudah lebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   Liontari Drakos

    Ruangan yang didominasi warna abu-abu itu menjadi markas resmi anggota geng Kompeni. Hari sudah menjelang sore. Mereka berkumpul di sana membahas suatu hal."Datang nggak nih, Bang?"Salah satu anggota mereka yang masih menduduki bangku kelas 10 bertanya. Pasalnya mereka baru saja membahas party yang diadakan oleh geng Liontari Drakos atau yang lebih dikenal dengan nama geng Liondrak.Sejauh ini, mereka satu-satunya geng motor yang aktif dalam kekompakan membuat konten di aplikasi yang mendunia saat ini, khususnya kalangan anak muda. Apa lagi jika bukan TikTok? Right. Dengan username @Liondrak semua orang sudah bisa menonton konten-konten mereka mulai dari kebobrokan, kejeniusan, kebijaksanaan, atraksi motor yang mengerikan, semua berpadu menjadi satu. Terlebih anggotanya yang good looking da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   Tristan Wales

    Ruangan petak persegi empat itu tampak tersusun dengan rapih karena dua perempuan yang tinggal di dalamnya sangat menyukai kebersihan dan kerapihan. Walau ukurannya kecil dan banyak sekali barang di dalamnya, tetapi jika pandai menyusunnya maka akan nyaman dilihat mata.Wanita berkepala empat di sana tengah menyibukkan diri di dapur. Tak lupa mengenakan celemek sebagai pelindung baju agar tak kotor. Di tangannya terdapat beberapa adonan.Sementara di hadapannya berdiri ponsel layar sentuh yang disandarkan pada dinding. Layar itu menampilkan sosok wanita cantik, kakak kandung dari almarhum suaminya."Itu adonannya sekecil itu gak salah??" Di seberang sana Azka berkomentar.Vina mengangguk mantap. "Ini bakalan ngembang gede tau. Adonannya cukup seupil gini aja."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   Pour Uma

    Ruangan sangat luas didominasi warna oren kemerahan dengan desain api serta bulu-bulu singa itu menjadi markas Liondrak selama setengah tahun terakhir ini. Saat ini semuanya tengah berkumpul untuk membicarakan party anniversary yang akan mereka adakan beberapa hari ke depan.Tristan duduk di atas single sofa sebagai tempat duduk tertahta yang tak dapat diganggu gugat. Dia adalah lord, king of Liondrak.Dari jauh-jauh hari Tristan telah membagi tugas. Mulai dari bagian penyambut tamu dan konsumsi serta seluruh panitia pelaksana seperti pengomando acara, semuanya telah siap dengan sketsa tindakan masing-masing. Bagian dekorasi pun akan mulai membenahi markas pada hari ini.Berbeda dengan yang lain, di mana mereka akan sibuk ketika acara nanti, divisi kestari santai dari hari ini bahkan sampai acara tela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   Please Don't Force

    30 Desember 2021Baby15.02Kmn? Kok gk bales pesan gw?15.1010 mnt lgi gk bales, gw cipok sampe mampus lo15.12Ihh! Kak Rehan!! Bila baru selesai mandi tau15.20Loh? Chat Bila kok cuma diread doang sii??!15.22Gmn, enak didiemin?15.23Apaan sih. Orang Bila l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   HAMIA

    Saya selaku penulis di Hamia membuka kepengurusan untuk membantu saya mengkoordinir seluruh pasukan Hamia yang insyaAllah nanti akan tersebar di seluruh Indonesia maupun negara luar.Format:🌹 Divisiꦿᩡ TugasnyaBerikut beberapa divisi yang sedang dibutuhkan:🌹 CEO (Divisi utama)ꦿᩡ Meng-handle seluruh divisi yang ada di bawah naungan Hamia. Mengatur seluruh aktivitas Hamia, menganalisa, memantau, meninjau, menjalankan, dan bertanggung jawab sepenuhnya atas lancar dan macetnya misi Hamia untuk mencapai visi.🌹 Sekretaris CEO (Divisi utama)ꦿᩡ Mencatat hasil rapat dengan pihak internal maupun eksternal; mencatat administrasi; menunjang kegiatan administratif seperti pengelolaan dan pengarsipan surat, data, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   Hero 1

    Sang penguasa sekolah ini sudah satu langkah maju membuat gadis kecil yang menjadi submisifnya itu perlahan mundur ke belakang. "Gue nggak lagi minta pendapat lo," katanya dengan suara yang berat. Jemarinya terangkat menyentuh pelipis gadis di depannya ini lalu menekan sisi kanannya dengan lembut. "Camkan baik-baik di otak mungil lo ini, setiap yang keluar dari mulut gue ini perintah mutlak buat lo. Paham?" Perasaan dan jantung Eva makin tak karuan dibuatnya. Ia menelan saliva dengan susah payah. Matanya liar memencar pandangan ke segala arah mengumpulkan keberanian. Alam bawah sadarnya seperti terkontraksi untuk mematuhi semua ucapan Arta. "Kalau party kayak gitu pasti nginep 'kan? Gak mungkin cukup satu hari buat kalian ngumpul dan ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ketua OSIS   Perselisihan

    Pekarangan kantor majelis guru tampak sesak dipenuhi oleh murid Taruna Bangsa yang hendak melihat kepergian anggota inti Kompeni. Betapa apresiatifnya mereka karena tahun ini Kompeni unjuk diri keluar mewakili Taruna Bangsa terlebih dalam ajang lomba basket. Salah satu bidang olahraga yang digilai para cewek-cewek apabila ada cowok yang bermain olahraga tersebut karena membuat tingkat ketampanan mereka bertambah berkali-kali lipat!Rehan membiarkan teman-temannya masuk lebih dulu karena melihat Uma yang berlari kecil datang menghampirinya. Setelah sampai di hadapan Rehan, Uma hanya bisa diam sembari merunduk dalam. Pikirannya berkecamuk. Uma takut jika ada salah. Dirinya sangat tidak tahan didiamkan seperti ini.Namun perasaan takut Uma segera terobati kala Rehan mengusak keningnya yang berkeringat akibat berlari kecil di bawah sengatan matahari tersebut dengan tangan kekar Rehan sendiri. Itu artinya Rehan sudah kembali perhatian lagi kepadanya, tidak abai seperti kemarin walau Rehan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ketua OSIS   Night

    Tristan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua saudara perempuannya tidak tinggal serumah dengan orang tuanya. Tertinggal hanya Tristan yang masih duduk di bangku kelas 12 di SMA Garuda, salah satu SMA unggulan di Bandung. Kakak pertamanya menikah dengan seorang prajurit nasional yang bergabung dengan angkatan laut. Dia saat ini sedang mengandung keponakan pertama Tristan. Sedangkan adik keduanya sedang menjalani semester akhir pendidikan kedokteran di Spanyol."Kak Keinara belum lahir? Aku belum pernah mendengarnya," ucap Eva merasakan betapa sepinya rumah sepupunya.Betapa tidak, Tristan yang kerap berada di markas karena menjabat sebagai ketua geng motor membuat orang tuanya harus selalu menyendiri di rumah. Beruntung om Abian dan tante Azka bekerja di bidang yang sama. Mereka sukses membuka cabang restoran yang mereka kelola di pusat kota setiap provinsi di Indonesia. Bahkan untuk rencana ke depan, mereka akan memperluasnya hingga ke luar negeri.“Tujuh bulan lagi, Eva,” uc

  • Ketua OSIS   Savage

    Baru saja pikiran Eva terganggu karena sikap Bima yang tetap jahat padanya padahal Eva sudah berbesar hati hendak berdamai dengan cowok itu, kini Eva dikejutkan kembali dengan keadaan kelasnya yang jauh dari kata baik-baik saja.Kursi di sebelahnya, artinya tempat duduk teman sebangkunya. Telah habis diorat-oret menggunakan tinta hitam hingga tampak kotor sekali. Pelakunya adalah seorang cheerleader Taruna Bangsa. Tahu? Merusak satu aset saja milik Taruna Bangsa maka akan dikenakan denda yang tak main-main. Mungkin bagi mereka para anak orang kaya ini, hal itu bukanlah sesuatu yang dipermasalahkan karena mereka sangat mampu. Namun Uma? Bisa saja mereka yang merusak, tapi justru Uma yang diwajibkan membayar denda karena bangku ini adalah bangku Uma.Eva sangat tahu persis bagaimana sulitnya ekonomi sahabatnya itu. Membayar sekolah saja sudah mati-matian bahkan sering tak bawa uang jajan. Sering melihat Uma setiap hari membawa bekal ke sekolah? Itu karena dia tak bawa uang. Ingat dia p

  • Ketua OSIS   Markas Liondrak

    Baik Arta maupun Tristan, keduanya sama-sama membatu dan saling melempar tatapan tak menyangka satu sama lain. Bagaimana mungkin Arta baru mengetahui bahwa Eva adalah adik Tristan? Ternyata ada banyak informasi tentang Eva yang Arta belum ketahui. Ia pikir Eva hanyalah siswi miskin biasa yang kebetulan menjadi ketua OSIS. Rupanya Eva tidak sesederhana itu."Lo temen adek gue?" kelakar Tristan tak dapat menutupi rasa terkejutnya."Dia adek kelas gue," ralat Arta segera sembari menunjuk Eva yang hanya setinggi bahunya itu dengan dagunya. "Nyokap Eva nitipin Eva ke gua," lanjutnya kemudian dengan aura keposesifan yang sangat kental. Selebihnya agar Tristan tidak salah paham saja, kenapa adik kelas dan kakak kelas bisa sedekat ini.Mendengar hal itu Tristan semakin terkejut. "Oh lo deket sama adek gue?" berondongnya pada Arta seraya menatap Eva bangga. Pintar juga adiknya ini cari circle. Sementara Eva menyengir polos merespon tatapan abangnya."Kak Arta!" panggil Eva pada Arta, membuat ke

  • Ketua OSIS   Dinner In Restaurant Luxury

    Eva menyukai suasana sejuk dan tenang di malam hari. Ia baru saja selesai mandi. Masih dengan gulungan handuk di kepala, merasa lebih segar dan lebih baik. Mabuk di dalam bus selama perjalanan benar-benar menguras tenaga. Eva lemas sekali dibuatnya.Eva duduk di pinggiran kasur dengan tangan aktif menggosok-gosokkan handuk pada rambut agar cepat kering. Dalam satu kamar ini terdapat empat orang anak OSN, termasuk Eva sendiri.Mereka duduk berkumpul di sofa seraya memakan berbagai macam cemilan yang Eva sendiri ngiler melihatnya. Tentu saja perutnya lapar keroncongan. Seharian ia hanya makan satu gembung pemberian Arta di bus tadi. Namun, untuk minta Eva malu. Dirinya tidak dekat dengan mereka. Pun hendak ngumpul bareng, Eva segan sendiri. Akhirnya ia sok sibuk dengan rambutnya."Gue ada hairdryer tuh di dalam tas kalo mau make," celetuk Cia salah satu teman sekamar Eva di hotel ini.Eva tersenyum kaku. Eva tahu bahwa itu adalah alat untuk mengeringkan rambut. Namun, Eva tidak tahu car

  • Ketua OSIS   Peringatan

    Aurel bersama dua adik kelasnya, Eva dan Uma saling bersenda gurau dan membicarakan hal random untuk mereka bahas. Hingga di mana Selin beserta dua temannya datang memasuki kantin dan duduk di salah satu bangku kosong yang berada di pojok kiri, Eva langsung melirik Aurel memberikan isyarat lewat tatapan mata. Aurel mengangguk pasti menanggapinya. Dia berdiri sembari membawa gelas minumannya yang masih terisi setengah. Tentu saja tindakannya itu diikuti oleh Eva. Sementara Uma yang tidak tahu apa-apa hanya menatap kedua orang itu dengan mata mengerjab bingung. Pada akhirnya ia hanya ikut-ikutan Aurel dan Eva saja menuju bangku di mana Selin bersama dua temannya itu berada. "Hai, Aurel!" sapa salah satu teman Aurel dengan senyum manis tetapi penuh manipulatif. "Are you wanna join here?" tanyanya sok asik. Sayangnya sapaan basa basi tersebut tidak mendapat gubrisan apapun dari Aurel. Justru Aurel mendengus remeh memandang ketiga orang itu dengan tatapan jijik yang sangat kentara. Aurel

  • Ketua OSIS   Menandai

    Jika hendak menganalisa akun lambe turah masing-masing sekolah favorit di Jakarta Selatan ini, maka sudah pasti Taruna Bangsa akan menjadi miss dalam mencari sensasi. Followers dan jumlah upload-nya nyaris sebanding, terus bertambah setiap hari karena pasti selalu ada saja hal-hal mengejutkan yang diposting oleh adminnya. Diketahui bersama pula bahwa admin akun gosip SMA ternama tersebut tidak hanya segelintir orang saja, tetapi hampir seluruh siswi dari kelas 12. Oleh karena itu sulit bagi mereka yang tidak punya kekuasaan untuk mencari tahu dalang yang sebenarnya jika terjadi sesuatu.Tak peduli hanya kabar burung yang belum pasti kebenarannya seperti separuh video yang dapat mengundang salah paham bahkan menciptakan kontroversi, yang mereka tahu hanya memposting itu semua dan menyebarkannya untuk menarik perhatian para netizen! Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena gila kepopuleran sehingga berbagai cara dilakukan sampai kehausan sensasi!Usai menenangkan Eva yang bersedih,

  • Ketua OSIS   Terbongkar

    Wajah Eva muram karena buku diary-nya tak kunjung ketemu hingga sekarang. Eva menelungkupkan wajahnya di meja makan. Menghela napas berusaha mengingat-ingat kembali dengan otaknya yang mungil itu di mana buku diarynya, kenapa tidak ditemukan di manapun juga."Mama liat diary aku nggak?" tanya Eva penuh harap kepada mamanya yang baru datang ke dapur."Terakhir kamu taruh di mana emangnya?" jawab Vina tenang dengan mata yang sudah menyorot barang-barang anaknya yang diletakkan begitu saja di atas meja.Eva menghela napas lelah. "Seinget aku terakhir aku taruh di dalam tas. Tapi aneh banget bisa nggak ada!" Tak kunjung mendapat respon dari mamanya, Eva kesal berakhir menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan dan mulai menangis. Eva kesal, sangat. Siapa yang sudah mengambil barang rahasianya itu?"Eh, kamu bawa apa nih?" Vina segera mengambil duduk di samping putrinya, berupaya mengalihkan perhatian Eva agar tak bersedih lagi.Eva berdecak kasar karena keadaan hatinya yang buruk. Namun ka

  • Ketua OSIS   Gifts

    Eva membingkai kotak kado dari Arta. Bungkusnya menggemaskan dengan dihiasi pita-pita kecil. "Ini siapa yang ngebungkus, Kak? Gemoy banget bungkusannya!" celoteh Eva dengan senyum lucu terpatri di bibirnya."Sabila," jawab Arta singkat sembari memperhatikan Eva yang mulai membuka bungkus kado darinya tersebut.Mata Eva membulat kaget. "Seals!" jeritnya tertahan membekap mulutnya sendiri. Eva sampai mengerjab menoleh pada Arta berulang kali.Sebuah boneka anjing laut berwarna cream dengan bentuk yang sangat menggemaskan masih terbungkus plastik sudah berada di tangan Eva sekarang. Ini adalah boneka yang sama persis Eva lihat ketika pergi ke pasar bersama mamanya maupun ketika pergi ke mall bersama Arta kemarin.Hati Eva menghangat melihat tatapan lembut yang Arta berikan padanya. Arta baik sekali sampai bisa mengerti Eva sejauh ini. Eva benar-benar merasa terharu. Pasalnya di umur yang ke-17 tahun ini Eva belum pernah mempunyai boneka. Eva ingin memilikinya walaupun hanya satu. Namun h

  • Ketua OSIS   Go To School

    Berjejer rapih moge di parkiran markas Kompeni. Arta bersama rekan anggota inti yang lainnya sudah duduk siap di atas motor mereka masing-masing. Saat ini mereka akan pergi ke sekolah untuk latihan basket sebagai persiapan lomba nanti. Tak ada yang berhak untuk pergi mendahului sebelum ketua mereka pergi. Karena Arta masih sibuk mengutak-atik ponselnya, yang lain pun hanya duduk diam di atas motor masing-masing menunggu Arta selesai dengan urusannya.Sebelum melajukan motornya, Arta menelpon Eva lebih dulu menanyakan kondisi cewek itu sekarang. Apakah masih sibuk dengan urusan rumah tangganya itu atau sudah selesai. Hari pun sudah siang, sesuai dengan perjanjian Arta pada Eva sebelumnya bahwa ia akan datang ke rumah Eva sekarang ini.Saat panggilan terangkat, terdengar suara malu-malu Eva yang menyapanya. Arta tersenyum mendengar itu. "Lo hari ini ke sekolah nggak buat latihan atau belajar gitu untuk olimp MTK besok?"Di sana Eva mengernyit bingung Arta menanyakan hal itu padanya. "N

DMCA.com Protection Status