Share

Chapter 17

last update Last Updated: 2022-10-17 18:23:22

'Sok kuat nih orang. Bisa-bisanya dia bicara begitu. Bergaya tidak membutuhkan Fernando.

Tuut.. Tuut.. Tuut...

Anggia memutuskan telepon dengan muka masam...

'wanita si*lan,'

Anggia membanting ponsel tersebut ke sofa.

***

Sedangkan di kediaman Melanie,

Wanita itu nampak tersenyum puas.

"Salah siapa nekat menghubungiku? Dia yang menghubungi, dia sendiri yang mematikan panggilan dengan tiba-tiba. Aneh, menggangu malamku saja" Gumam Melanie.

'Huuh, dia pikir aku akan sakit hati atau tidak bisa berbuat apa-apa dengan perselingkuhannya bersama Fernando? Sorry, aku tidak selemah itu." Gumam Melanie.

'Bersenang-senanglah kalian sekarang, tapi malam besok kalian akan menerima sedikit pelajaran. Tunggu saja!" Batin Melanie.

Melanie kembali meletakkan ponsel.

Malam jam berlalu, Melanie pun terlelap dalam tidurnya.

Hingga terdengar samar-samar ada suara yang memanggil-manggil dirinya dari luar rumah.

Melani melirik jam ya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 18

    Chapter 18 Obrolan-obrolan tidak menentu, yang tentu saja mengundang bir*hi, mengiringi pergelutan mereka. Sampai tiba-tiba, Gedubrak... Dengan sangat tiba-tiba pintu kamar terbuka. Beberapa orang berseragam di sana. Aktivitas Fernando dan Anggia terhenti seketika. Keduanya kaget bukan kepalang. Beragam pertanyaan diajukan oleh para petugas berseragam tersebut. Namun naas, mereka tidak bisa menunjukan kartu identitas hubungan suami istri mereka. Karena memang mereka tidak memilikinya. "Bawa dia ke kantor polisi!" Perintah seorang di antara mereka yang sepertinya adalah pemimpin penggerebekan itu. Keduanya dibawa ke kantor polisi fengan paksa.*** Bu Risa yang mendengar berita anaknya di gerebek karena tidur bersama wanita yang bukan istrinya di sebuah hotel, mendadak bingung. "Aku akan menebus anakku. Kami bisa malu kalau berita ini sampai tersebar kemana-mana.Tapi uang darimana ya?" Bu Risa berpikir. "Ah bukannya aku m

    Last Updated : 2022-10-17
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   chapter 19

    chapter 19 Beberapa lama mendekam di jeruji besi, Fernando akhirnya keluar juga. "Syukurlah akhirnya kau terbebas dari penjara. Untuk sementara waktu tinggallah di rumah ibu. Tenangkan otakmu dulu." Saran Bu Risa. "Bagaimana kabar rumah Fernando,Bu? Adakah Ibu melihat-lihat?" "Rumahmu baik-baik saja. Tenang saja, kan si Melanie busuk itu sudah ku usir secara paksa dari sana. Ibu suruh dia angkat kaki dengan segera tanpa membawa apapun. Hahaa... Dia tidak akan menjadi pemusing kepalamu lagi," Bu Risa berujar bangga. "Habis dia gak sopan banget, gara-gara dia kamu mendekam dalam penjara. dia kira aku membiarkannya begitu saja untuk tetap tinggal di rumah yang kau beli dengan uang sendiri. terlalu kecil pikiran tuh anak." "Dia wanita sombong, berani menggugat cerai kamu." Bu Risa nampak bersungut-sungut. "Tidak usah peduliin dia, Bu! Syukurlah kalau dia sudah angkat kaki." Seru Fernando. "Ngomong-ngomong, kemana mereka pergi?" "Ibu nggak tah

    Last Updated : 2022-10-25
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   chapter 20

    chapter 20 Tidak tidak terasa ada setetes dua tetes buliran bening yang keluar dari sudut mata Fernando tanpa mampu untuk ia hentikan. Fernando membutuhkan waktu barang beberapa menit untuk menenangkan kembali hatinya. Sengaja mobil ia hentikan ke pinggiran jalan. Fernando meregangkan tangan berharap bisa mengembalikan rasa rileks. "Anggia, Anggia. Begitu teganya kau," kembali bayangan Anggia bersama laki-laki tampan dan gagah yang tadi bersamanya mengganggu pikiran Fernando. "Wanita itu...! Aaaaah... Uangku sudah banyak habis karenanya. Tapi sekarang dia meninggalkan aku demi laki-laki lain. Tidak ada otak." Untuk mengusir rasa jenuh nya Fernando memainkan ponsel Android, Melihat beranda beranda di beberapa fitur aplikasi media sosial. Matanya terpaku pada sebuah postingan. Postingan dari temannya sendiri. Sebuah postingan yang sedang mencari rumah sewa. Tiba-tiba Fernando memiliki ide. "Bagaimana kalau kukontrakan saja r

    Last Updated : 2022-10-25
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 21

    Fernando sejenak mengabaikan pertanyaan Topan. Perhatiannya hanya terpaut pada lelaki asing yang kini ada di rumah itu. "Anda siapa, Pak?" Tanya Fernando. "Maaf sebelumnya, sepatutnya aku yang bertanya Anda yang siapa?" "Aku pemilik rumah ini? Lalu bapak ini?" Fernando menaikkan dagu. "Aku pindah sejak beberapa bulan yang lalu. Dan tentu saja aku pemilik baru di sini," Jawab laki-laki tersebut. "Apa iya? Tidak usah bicara ngawur! Sama siapa Bapak mendapatkan hak milik. Toh pemilik sah rumah ini adalah aku," timpal Fernando, "Hahaa... Sepertinya obrolan kamu agak kurang nyambung. Kok bisa mengaku-ngaku jadi pemilik rumah ini?" Lelaki asing tersebut nampak terkekeh lucu. Fernando mendadak merasa di rendahkan dengan ucapan lelaki yang sama sekali belum ia kenal tersebut. "Ngomong apa Anda ini? Atau bapak yang mengalami gangguan jiwa?" Balas Fernando. Mukanya mulai merah padam. Rupanya sifat mudah marah masih begitu melekat pada sosok Fer

    Last Updated : 2022-10-31
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 22

    "Aku ingin melihat dengan jelas jikalau rumah ini memang telah berubah kepemilikan menjadi milik Bapak," ucap Fernando. "Ya oke, tidak masalah. Tunggu di sini sebentar." Laki-laki itu beranjak dari duduknya. Sepeninggal laki-laki itu terlihat Topan dan istrinya memandang tak suka kepada Fernando. "Kamu bagaimana, Fer? mau menipu atau ingin mempermainkan kami? Kok tiba-tiba masalahnya jadi ribet kayak gini?" Topan kesal. "Iya Mas. Kita udah lama nunggu. Udah capek-capek juga datang ke sini eh tahu-tahunya rumah yang jadi tujuan nggak jelas," timpal Mona. "Maaf, ini pasti cuma salah paham. Tidak mungkin Melanie berani menjual rumah ini tanpa sepengetahuanku." Ujar Fernando menenangkan. Tidak lama kemudian lelaki tadi kembali datang dengan menenteng map di tangannya. "Ini Pak, Bapak boleh lihat sertifikat asli rumah ini." Lelaki tersebut membuka map dan menyodorkan sebuah sertifikat yang jelas-jelas saja membuat Fernando terkejut. "Ya amp

    Last Updated : 2022-10-31
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 23

    Chapter 23 "Ini pasti ada sesuatu yang tidak beres," "Apa ada seseorang yang menyebar fitnah? Tapi siapa?" Fernando tidak habis pikir. "Ah sepertinya aku harus datang langsung ke kantor untuk mengecek video apa yang dimaksud mereka?" Fernando memasukkan ponsel ke dalam tas yang biasa menemaninya ke mana-mana. "Mau ke mana lagi kamu?" Tanya Bu Risa. "Mau ke kantor." Jawab Fernando pendek. "Apa kamu sudah diterima bekerja kembali di sana?" "Entahlah." "Lhaa, kalau kamu masih belum tahu kenapa pergi ke kantor jam segini?" Fernando mulai geram dengan banyaknya rentetan pertanyaan dari mulut sang ibu. "Datang ke sana untuk bertanya Bu, kalau aku cuma diam dirumah saja mana tahu aku. Ah ibu terlalu cerewet. Bosan aku mendengarnya." Fernando menggerutu. Bu Risa geleng-geleng kepala melihat aksi Fernando. Mobil yang dikendarai oleh Fernando meluncur menuju ke perusahaan dimana selama ini ia bekerja. Di tengah perjalanan, Fer

    Last Updated : 2022-10-31
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 24

    Chapter 24 Fernando berlalu dari tempat pusat perbelanjaan itu dengan muka bersemu merah. Tapi ia masih merasa patut untuk bersyukur, untung tidak dijerat tuntutan hukum atas tindakan sembrononya tadi. Cuma sebatas diberi peringatan saja. "Rupanya Melanie sudah menikah? Ah lelaki yang tadi itu? Mengapa justru dia lebih tampan? Atau mereka hanya berpura-purasaja? Hanya ingin membuat hatiku panas?" tebak Fernando. Sebenarnya Fernando menuai rasa malu yang begitu besar akibat pertemuan dengan Melanie dan suami barunya yang sama sekali tidak terduga-duga. Ada rasa rendah diri, ada rasa kalah, ada juga rasa minder pada kenyataan itu. Namun, untuk mengakuinya secara langsung, rasa gengsilah yang menyiksa. Masih terbayang dengan amat jelas sosok lelaki yang merupakan suami Melanie tadi. Postur tubuh yang bahkan lebih dari cukup untuk bisa dikatakan tampan dan gagah. Ditambah lagi dengan penampilan yang bisa dipastikan jika laki-laki itu cukup mapan. Semu

    Last Updated : 2022-11-15
  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 25

    Chapter 25 "Bagaimana Fernando? Apakah kau masih diterima di perusahaan itu?" Tanya Bu Risa. "Fernando akan cari pekerjaan di tempat lain aja Bu." Jawab Fernando. "Lhoo...? kok gitu?" Bu Risa mengernyitkan dahi. "Ya gitu aja Bu. Udah ah Fernando capek," Fernando melangkah ke tempat peristirahatan. tanpa mengganti pakaian kerja atau mandi terlebih dahulu, Fernando menghempaskan tubuhnya ke sofa. Terpuruk dalam pandangan yang menatap jauh ke luar jendela, dengan lamunan yang melanglang buana. Ditengah lamunannya. Bayangan Melanie kembali datang menyelip ke sela-sela hatinya. "Mengapa Melanie terlihat begitu cantik? Mengapa dulu tatkala ia masih bersamaku ia terlihat begitu lusuh? Setan apa yang menguasaiku sehingga kembali mengingat sosok Melanie?"*** Dari toilet, Melanie berjalan linglung. Kedua tangannya berpegangan pada dinding. Pemandangan itu membuat suaminya khawatir. "Kenapa, Ma?" Lelaki yang telah berpakaian rapi dengan paka

    Last Updated : 2022-11-15

Latest chapter

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 26

    Chapter 26 "Bu, aku berangkat dulu," Pamit Fernando. "Ya, semoga lekas mendapatkan pekerjaan yang layak, Nak!" Bu Risa berucap dengan hati mengharap. "Amin, doain ajah, Bu. Aku sudah bosan mencari pekerjaan via online. Tidak pernah diterima. Mending kucari secara langsung saja" Fernando segera meraih tas hitam berisi beberapa berkas penting sebagai persyaratan untuk melamar kerja. Mobil Fernando melaju meninggalkan rumah. "Tidak kusangka hidupku akan berubah dalam waktu yang lebih cepat. Fernando, tenangkan hatimu. Kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Dasar itu si Pak Surya, kesombongannya keterlaluan," Sepanjang perjalanan Fernando menggerutu. Setelah beberapa saat, Fernando mengarahkan mobilnya ke dalam suatu area perkantoran perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan. "Maaf Pak, ada maksud apa kemari ya?" Tanya satpam yang berjaga. "Kelihatannya Bapak bukan pegawai di sini?" Lanjut satp

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 25

    Chapter 25 "Bagaimana Fernando? Apakah kau masih diterima di perusahaan itu?" Tanya Bu Risa. "Fernando akan cari pekerjaan di tempat lain aja Bu." Jawab Fernando. "Lhoo...? kok gitu?" Bu Risa mengernyitkan dahi. "Ya gitu aja Bu. Udah ah Fernando capek," Fernando melangkah ke tempat peristirahatan. tanpa mengganti pakaian kerja atau mandi terlebih dahulu, Fernando menghempaskan tubuhnya ke sofa. Terpuruk dalam pandangan yang menatap jauh ke luar jendela, dengan lamunan yang melanglang buana. Ditengah lamunannya. Bayangan Melanie kembali datang menyelip ke sela-sela hatinya. "Mengapa Melanie terlihat begitu cantik? Mengapa dulu tatkala ia masih bersamaku ia terlihat begitu lusuh? Setan apa yang menguasaiku sehingga kembali mengingat sosok Melanie?"*** Dari toilet, Melanie berjalan linglung. Kedua tangannya berpegangan pada dinding. Pemandangan itu membuat suaminya khawatir. "Kenapa, Ma?" Lelaki yang telah berpakaian rapi dengan paka

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 24

    Chapter 24 Fernando berlalu dari tempat pusat perbelanjaan itu dengan muka bersemu merah. Tapi ia masih merasa patut untuk bersyukur, untung tidak dijerat tuntutan hukum atas tindakan sembrononya tadi. Cuma sebatas diberi peringatan saja. "Rupanya Melanie sudah menikah? Ah lelaki yang tadi itu? Mengapa justru dia lebih tampan? Atau mereka hanya berpura-purasaja? Hanya ingin membuat hatiku panas?" tebak Fernando. Sebenarnya Fernando menuai rasa malu yang begitu besar akibat pertemuan dengan Melanie dan suami barunya yang sama sekali tidak terduga-duga. Ada rasa rendah diri, ada rasa kalah, ada juga rasa minder pada kenyataan itu. Namun, untuk mengakuinya secara langsung, rasa gengsilah yang menyiksa. Masih terbayang dengan amat jelas sosok lelaki yang merupakan suami Melanie tadi. Postur tubuh yang bahkan lebih dari cukup untuk bisa dikatakan tampan dan gagah. Ditambah lagi dengan penampilan yang bisa dipastikan jika laki-laki itu cukup mapan. Semu

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 23

    Chapter 23 "Ini pasti ada sesuatu yang tidak beres," "Apa ada seseorang yang menyebar fitnah? Tapi siapa?" Fernando tidak habis pikir. "Ah sepertinya aku harus datang langsung ke kantor untuk mengecek video apa yang dimaksud mereka?" Fernando memasukkan ponsel ke dalam tas yang biasa menemaninya ke mana-mana. "Mau ke mana lagi kamu?" Tanya Bu Risa. "Mau ke kantor." Jawab Fernando pendek. "Apa kamu sudah diterima bekerja kembali di sana?" "Entahlah." "Lhaa, kalau kamu masih belum tahu kenapa pergi ke kantor jam segini?" Fernando mulai geram dengan banyaknya rentetan pertanyaan dari mulut sang ibu. "Datang ke sana untuk bertanya Bu, kalau aku cuma diam dirumah saja mana tahu aku. Ah ibu terlalu cerewet. Bosan aku mendengarnya." Fernando menggerutu. Bu Risa geleng-geleng kepala melihat aksi Fernando. Mobil yang dikendarai oleh Fernando meluncur menuju ke perusahaan dimana selama ini ia bekerja. Di tengah perjalanan, Fer

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 22

    "Aku ingin melihat dengan jelas jikalau rumah ini memang telah berubah kepemilikan menjadi milik Bapak," ucap Fernando. "Ya oke, tidak masalah. Tunggu di sini sebentar." Laki-laki itu beranjak dari duduknya. Sepeninggal laki-laki itu terlihat Topan dan istrinya memandang tak suka kepada Fernando. "Kamu bagaimana, Fer? mau menipu atau ingin mempermainkan kami? Kok tiba-tiba masalahnya jadi ribet kayak gini?" Topan kesal. "Iya Mas. Kita udah lama nunggu. Udah capek-capek juga datang ke sini eh tahu-tahunya rumah yang jadi tujuan nggak jelas," timpal Mona. "Maaf, ini pasti cuma salah paham. Tidak mungkin Melanie berani menjual rumah ini tanpa sepengetahuanku." Ujar Fernando menenangkan. Tidak lama kemudian lelaki tadi kembali datang dengan menenteng map di tangannya. "Ini Pak, Bapak boleh lihat sertifikat asli rumah ini." Lelaki tersebut membuka map dan menyodorkan sebuah sertifikat yang jelas-jelas saja membuat Fernando terkejut. "Ya amp

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 21

    Fernando sejenak mengabaikan pertanyaan Topan. Perhatiannya hanya terpaut pada lelaki asing yang kini ada di rumah itu. "Anda siapa, Pak?" Tanya Fernando. "Maaf sebelumnya, sepatutnya aku yang bertanya Anda yang siapa?" "Aku pemilik rumah ini? Lalu bapak ini?" Fernando menaikkan dagu. "Aku pindah sejak beberapa bulan yang lalu. Dan tentu saja aku pemilik baru di sini," Jawab laki-laki tersebut. "Apa iya? Tidak usah bicara ngawur! Sama siapa Bapak mendapatkan hak milik. Toh pemilik sah rumah ini adalah aku," timpal Fernando, "Hahaa... Sepertinya obrolan kamu agak kurang nyambung. Kok bisa mengaku-ngaku jadi pemilik rumah ini?" Lelaki asing tersebut nampak terkekeh lucu. Fernando mendadak merasa di rendahkan dengan ucapan lelaki yang sama sekali belum ia kenal tersebut. "Ngomong apa Anda ini? Atau bapak yang mengalami gangguan jiwa?" Balas Fernando. Mukanya mulai merah padam. Rupanya sifat mudah marah masih begitu melekat pada sosok Fer

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   chapter 20

    chapter 20 Tidak tidak terasa ada setetes dua tetes buliran bening yang keluar dari sudut mata Fernando tanpa mampu untuk ia hentikan. Fernando membutuhkan waktu barang beberapa menit untuk menenangkan kembali hatinya. Sengaja mobil ia hentikan ke pinggiran jalan. Fernando meregangkan tangan berharap bisa mengembalikan rasa rileks. "Anggia, Anggia. Begitu teganya kau," kembali bayangan Anggia bersama laki-laki tampan dan gagah yang tadi bersamanya mengganggu pikiran Fernando. "Wanita itu...! Aaaaah... Uangku sudah banyak habis karenanya. Tapi sekarang dia meninggalkan aku demi laki-laki lain. Tidak ada otak." Untuk mengusir rasa jenuh nya Fernando memainkan ponsel Android, Melihat beranda beranda di beberapa fitur aplikasi media sosial. Matanya terpaku pada sebuah postingan. Postingan dari temannya sendiri. Sebuah postingan yang sedang mencari rumah sewa. Tiba-tiba Fernando memiliki ide. "Bagaimana kalau kukontrakan saja r

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   chapter 19

    chapter 19 Beberapa lama mendekam di jeruji besi, Fernando akhirnya keluar juga. "Syukurlah akhirnya kau terbebas dari penjara. Untuk sementara waktu tinggallah di rumah ibu. Tenangkan otakmu dulu." Saran Bu Risa. "Bagaimana kabar rumah Fernando,Bu? Adakah Ibu melihat-lihat?" "Rumahmu baik-baik saja. Tenang saja, kan si Melanie busuk itu sudah ku usir secara paksa dari sana. Ibu suruh dia angkat kaki dengan segera tanpa membawa apapun. Hahaa... Dia tidak akan menjadi pemusing kepalamu lagi," Bu Risa berujar bangga. "Habis dia gak sopan banget, gara-gara dia kamu mendekam dalam penjara. dia kira aku membiarkannya begitu saja untuk tetap tinggal di rumah yang kau beli dengan uang sendiri. terlalu kecil pikiran tuh anak." "Dia wanita sombong, berani menggugat cerai kamu." Bu Risa nampak bersungut-sungut. "Tidak usah peduliin dia, Bu! Syukurlah kalau dia sudah angkat kaki." Seru Fernando. "Ngomong-ngomong, kemana mereka pergi?" "Ibu nggak tah

  • Ketika Rasa Hormat Istri Telah Sirna   Chapter 18

    Chapter 18 Obrolan-obrolan tidak menentu, yang tentu saja mengundang bir*hi, mengiringi pergelutan mereka. Sampai tiba-tiba, Gedubrak... Dengan sangat tiba-tiba pintu kamar terbuka. Beberapa orang berseragam di sana. Aktivitas Fernando dan Anggia terhenti seketika. Keduanya kaget bukan kepalang. Beragam pertanyaan diajukan oleh para petugas berseragam tersebut. Namun naas, mereka tidak bisa menunjukan kartu identitas hubungan suami istri mereka. Karena memang mereka tidak memilikinya. "Bawa dia ke kantor polisi!" Perintah seorang di antara mereka yang sepertinya adalah pemimpin penggerebekan itu. Keduanya dibawa ke kantor polisi fengan paksa.*** Bu Risa yang mendengar berita anaknya di gerebek karena tidur bersama wanita yang bukan istrinya di sebuah hotel, mendadak bingung. "Aku akan menebus anakku. Kami bisa malu kalau berita ini sampai tersebar kemana-mana.Tapi uang darimana ya?" Bu Risa berpikir. "Ah bukannya aku m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status