Share

Bab 26. Lagi-lagi Kejutan 3

Penulis: Nuri Art
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-01 06:48:59

Hari ini, tepat pesta ulang tahun Laras. Namun, Mas Ezran sama sekali belum menampakkan batang hidungnya sama sekali. Entah apa yang dia lakukan sejak pagi tadi. Pagi-pagi sekali suamiku pergi dengan tergesa seolah ada hal penting yang harus dia lakukan dan darurat.

Padahal, hari ini hari bahagia untuk putri kami.

“Apa mungkin Mas Ezran tak ingat ini hari apa? Atau memang dia sungguh sudah tak peduli lagi terhadap Laras?” gumamku sambil bolak-balik melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan, sambil berkali-kali menghubungi nomor ponsel Mas Ezran. Namun, telepon dariku sama sekali tak diangkatnya. Atau sekedar membalas pesan yang sejak tadi kukirim pun tidak.

Padahal, sepuluh menit lagi acara akan dimulai, pun teman-teman Laras sudah mulai berdatangan ke pesta. Akan tetapi, Mas Ezran menghilang bagai ditelan bumi saat ini.

Aku terus saja bolak-balik dengan gelisah dan berkali-kali melirik ke arah pintu masuk. Siapa tahu Mas Ezran akan segera kembali.

Kulirik Laras putriku yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 27. Sungguh Fatal, Dua Hati Kembali Terluka

    Akan tetapi, beberapa detik kemudian, aku terkesiap melihat Laras merangsek dan maju ke arah Ayahnya. Bukan, putriku berlari menghampiri Sinta dan melakukan hal yang tak terduga.“Dasar wanita perusak rumah tangga orang. Beraninya kamu datang bersama Ayah,” pekik Laras dan langsung menerjang Sinta. Aku membelalakkan mata melihatnya langsung mendorong kekasih Mas Ezran itu sambil membabi-buta. Bahkan, kulihat rambut indah perempuan itu terlihat acak-acakan bekas jambakan dari Laras.Kami semua tak bereaksi satu pun. Sama-sama terkejut dengan semua yang terjadi termasuk Mas Ezran yang hanya sekedar membulatkan matanya sambil mematung di tempat. Sinta memekik kala tubuhnya tak sengaja terhempas dan menghantam sebuah meja berisi hidangan untuk para tamu yang hadir berupa minuman dan camilan. Dia terlihat meringis menahan nyeri. Melihat kekasihnya mengaduh kesakitan, Mas Ezran secepat kilat tersadar dari keterkejutannya dan sekejap itu pula menghampiri Sinta dengan mimik wajah khawatir.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 28. Tragedi Memilukan

    “Lepaskan! Memangnya siapa yang gila? Selingkuhan Ayah yang gila. Akan kuhajar wanita sundal itu! Kalau perlu akan kubuat wajahnya rusak supaya dia tak memiliki muka lagi untuk menampakkan wajahnya.”Aku meraung melihat putriku yang sudah lepas kontrol, menangis meratap pilu dengan yang telah terjadi kini.“Sayang. Dengarkan ucapan Ayah. Berhentilah. Kita bicarakan semuanya baik-baik, Nak!” ucapku kembali memintanya tenang.“Tidak! Aku takkan berhenti sampai Tante Sinta kapok dan berhenti ganggu keluarga kita, Ma. Aku ingin Tante Sinta melepaskan Ayah. Dasar jal*Ng, gund*k, sundal,” teriak Laras. Tak terduga, Laras bisa lolos dari dekapan Mas Ezran yang mengendur dengan menginjak kaki serta menggigit lengan ayahnya. Lalu, kembali menghampiri Sinta dengan emosi dan mencakar tubuh perempuan itu.Namun, kejadian selanjutnya membuatku memekik. Aku menutup mulutku dengan tangan.“Mas ...!” Aku tak kuasa berteriak ketika Mas Ezran membalikkan tubuh putrinya yang tengah meluapkan amarah k

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 29. Terluka

    Kulihat guratan penyesalan tercetak jelas di wajah suamiku, matanya terlihat sendu dan sarat akan rasa bersalah mulai menitikkan air mata. Namun, itu tidak dapat membuatku merubah keputusan atau sekedar iba padanya. Keputusan ini telah final seiring luka batin yang putriku dapatkan.Kalau saja, Laras tak pernah terluka karena hubungan mereka. Mungkin, aku bisa saja menekan perasaan sakitku dan mau tak mau menerima Sinta menjadi madu. Akan tetapi, ibu mana yang akan terima jika perasaan putrinya dengan berkali-kali disakiti dan terhempas hanya karena ulah mereka, terutama Ayah kandungnya sendiri. Orang yang seharusnya melindungi. “Hubungan kita sudah tak sehat lagi. Pernikahan ini tak mungkin bisa kupertahankan kembali. Aku lelah, Mas. Kumohon, demi kebaikanku dan putri kita, lepaskan ikatan ini.”Mas Ezran lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Tak hilang akal, aku yang putus asa segera bersimpuh dan berlutut di hadapannya. Dengan air mata yang kembali merebak, aku lagi-lagi memohon kepa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 30. Keputusan Akhir

    “Ya, Mas akan melepasmu dan kita akan bercerai. Mulai saat ini, Mas talak kamu dan kita bukan lagi suami istri ...,” ucap suamiku dengan nada yang lemah dan tercekat di akhir kalimatAkhirnya kata-kata cerai dari Mas Ezran keluar, tetapi kenapa rasanya tetap sakit meski aku sudah menyiapkan hati jauh-jauh hari ini untuk momen tersebut.**Ternyata, hubungan yang kami jalin selama belasan tahun tak cukup kuat untuk membangun fondasi rumah tangga kokoh. Hanya dengan hadirnya sosok Sinta di antara kami, membuat Mas Ezran berubah menjadi seratus delapan puluh derajat. Perjuanganku sekian lama telah kalah oleh hubungan suamiku dengan kekasih barunya yang hanya berjalan beberapa bulan ini. Itu membuktikan, ternyata cinta mantan suamiku tak sekuat yang kukira selama ini. Padahal, telah ada Laras di antara kami. Buah cinta yang menjadi satu-satunya yang tersisa dari robohnya puing-puing rumah tangga aku dan Mas Ezran.Tak apa. Aku harus berusaha kuat. Mungkin, jodoh kami sampai di sini saja.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 31. Keputusan Akhir 2

    Dapat kutangkap, wajah Mas Ezran memerah. Entah karena tersinggung setelah mendengar kata-kata Laras, ataukah dia malu karena putrinya sendiri tahu banyak tentang kesedihanku selama ini karena ulahnya?“Kamu yakin enggak apa-apa?” “Sangat yakin, Ma. Oh iya, Yah. Laras harap, mulai saat ini. Ayah tak perlu lagi datang ke sini. Aku sudah tak butuh Ayah lagi. Bagiku, Ayah sudah meninggal dan tak akan kembali lagi,” celetuk Laras membuatku melongo tak percaya.Aku tak menyangka, putriku akan mengeluarkan kata-kata pedas untuk sang Ayah. Begitu kecewakah dia sampai seolah tak Sudi lagi menganggap Mas Ezran sebagai Ayahnya kembali?Kupandangi Mas Ezran yang mulai mengepalkan tangan di atas meja. Mungkinkah dia marah karena merasa terhina atas ucapan putrinya? Kuharap, mantan suamiku itu bisa mengendalikan amarahnya dan harus mengerti kalau mental Laras sedang tak baik-baik saja. Emosi putriku sedang tak stabil sekarang karena kejadian demi kejadian yang telah menimpanya.“Sayang. Jangan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 32. Ada apa dengan Laras?

    Setelah kata talak terucap dari mulut Mas Ezran. Selama itu pula, ia tak pernah datang ke rumah yang kami tempati dulu. Hanya aku dan Laras yang tinggal di sini. Sedangkan, yang kudengar, mantan suamiku itu diam di salah satu apartemen yang dia minta.Untuk nafkah, setiap bulannya ia hanya mengirimkan lewat transferan dan mengabari via telepon. Pun, empat bulan setelah menalakku, surat putusan perceraian akhirnya datang. Dan saat itu pula, aku telah sah secara agama maupun negara bercerai dengan Mas Ezran serta menyandang status baru, menjadi seorang janda. Perceraian ini tak dipersulit pengadilan karena kami sama-sama telah sepakat sebelumnya. Pun, aku dan Mas Ezran memakai jasa pengacara yang sama agar lebih praktis. Toh, tak ada perdebatan apa pun di antara kami, baik tentang harta gono-gini atau pun anak. Jelas-jelas Mas Ezran menyerahkan hak asuh Laras kepadaku. Apalagi putriku itu memang lebih memilih tinggal denganku dibandingkan dengan ayahnya. Aku masih bisa melihat kekecew

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 33. Luka Anak Korban Broken Home

    POV LarasAh takdir. Siapa yang bisa memilih hidup seperti apa yang harus dilalui? Seperti diriku. Akhirnya Ayah dan Mama telah memutuskan untuk berpisah. Aku marah. Aku kecewa. Kenapa ini semua terjadi kepada keluarga kecil kami yang sebelumnya bahagia?Ayah yang kubanggakan di hadapan semua orang, nyatanya orang yang pertama kali menebar luka di dalam hatiku. Dia begitu membuat diri ini pilu. Sungguh, saat ini aku merasa tengah digelindingkan ke dasar jurang yang terjal. Sakit dan hancur seketika.Aku tak bisa memaksa Mama untuk bertahan setelah pengkhianatan yang Ayah lakukan. Namun, aku pun tak rela kalau Ayah dan wanita itu dengan mudah bisa bersama. Apalagi, merajut kebahagiaan di atas hancurnya hidup kami.Aku benci Ayah, sangat benci. Kalau saja diriku bisa memilih siapa yang orang tuaku. Mungkin saja, aku takkan pernah mau menjadi putri dari pria yang kali ini kupanggil Ayah.Kukira, setelah perpisahan orang tuaku selesai, masalahku berakhir. Namun, itu semua justru baru awal

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 34. Bohong

    “Jangan pernah bicara macam-macam lagi tentang Mama. Dan ya, aku enggak mau kejadian ini sampai tembus ke salah satu guru, apalagi guru BK. Kalau tidak, bukan hanya aku yang hancur dan kena hukuman. Tapi kamu juga.“Aku tahu kalau kamu menyogok petugas kebersihan untuk mencuri soal ulangan semester kemarin, kan? Lebih baik jaga mulutmu kalau kamu mau selamat dari hukuman,” bisikku di telinga Sofia saat mengatakan hal yang terakhir. Sebuah rahasia hanya aku saja yang tahu di kelas ini.Kulihat wajah Sofia yang menyebalkan itu terlihat memucat. Akan tetapi, dia sama sekali tak bereaksi apa pun. Teman satu kelasku itu hanya mengepalkan tangannya dan menoleh ke arahku saat diri ini yang telah menjauh darinya. Lirikan sinis dan tajam seolah menandakan permusuhan yang sengit di antara kami.Aku hanya mengangkat sebelah bibirku tanda mengejek. Dia tak tahu saja, Laras yang lemah seperti kemarin sudah hilang. Kini hanya ada Laras yang bengis korban keegoisan ayahnya sendiri. Pria yang seumur

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01

Bab terbaru

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 82. Kebahagiaan yang Akhirnya Singgah (Tamat)

    7 tahun kemudian.“Sayang. Gimana anak-anak? Sudah ngasih tahu kalau mereka sebentar lagi punya adik?” kecup Mas Egi di puncak kepalaku dengan hangat.“Sudah, Mas. Tapi aku cemas. Aku kan sudah enggak muda lagi. Usiaku saja sudah lebih dari kepala empat. Gimana kalau aku tak bisa melahirkan normal?” ujarku sedikit khawatir. Pasalnya, kehamilanku sekarang sungguh tak biasa.Aku malah kebobolan dan hamil di usia pernikahanku yang menginjak tahun ketujuh. Apalagi, sekarang kami berdua sama-sama sudah tak muda lagi. Aku takut ini malah beresiko untuk janin di dalam kandunganku.Bahkan, Laras sekarang sudah berumur 24 tahun. Apa kata orang, bukannya dapat cucu malah memberikan adik lagi buat putra putri kami.“Tenang saja sih. Kan sekarang zamannya sudah canggih. Alat-alat penunjang kesehatan pun sudah lengkap. Jadi, kamu tak perlu khawatir. Semuanya pasti lancar. Tenang, ya,” ucap Mas Egi menenangkan.Awalnya, Laras memang terkejut dan syok akan mendapatkan adik di usia yang sudah sebesar

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 81. Kewajiban yang Akhirnya Tertunaikan

    Semenjak semalam, memang tak ada yang berubah dari sikap Mas Egi. Dia tetap menjadi suami dan ayah yang hangat untuk anak-anak. Bahkan, karena kebiasaan Fian yang memanggil suami baruku ini dengan sebutan Abi, anak-anak lain mengikutinya. Sampai dengan, kepergian kami ke Singapura pun berjalan dengan lancar. Di sana, aku, Mas Egi serta anak-anak menginap di hotel yang hanya berjarak 15,66 km dari Bandar Udara Internasional Changi Singapura.Aku sengaja menyewa dua kamar, satu untukku dan Mas Egi, lalu kamar lainnya untuk anak-anak dan Kiki. Untunglah, di hotel ini tersedia kamar yang terdapat dua kasur dalam satu ruangan, sehingga cukup untuk tidur anak-anak. Bagaimana tidak, kami berangkat satu keluarga ditemani Kiki juga. Total semuanya sekitar tujuh orang. “Sayang. Kita istirahat dulu, yuk. Mama dan Abi juga sudah lelah,” ajak Kiki kepada anak-anak sesaat setelah kami tiba di hotel. Asisten rumah tangga yang sudah kuanggap keluarga sendiri itu pun seolah mengerti situasiku sekar

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 80. Pasca Menikah

    “Mama. Yeeey akhilnya Fian bisa ketemu Mama. Fian kangen, pengen peluk,” pekik Fiandra dengan aksen cadelnya. Putra semata wayang Mas Egi dan sekarang juga sudah menjadi anakku pun menghambur ke dalam pelukan. Dia melingkarkan tangannya ke leher sambil sesekali mencium pipi, mau tak mau aku juga mencium gemas pipi putra sambungku ini.“Mama cantik banget, kaya peri yang ada di buku,” celetuk Fiandra membuatku tersenyum. “Makasih. Fian juga hari ini ganteng,” jawabku.“Fahri ganteng enggak?” tanya Fahri yang masih memandang ke arahku dan Fian. “Ganteng dong. Fian sama Fadil sama-sama anak Mama yang ganteng. Kalau gitu, peluk dong.”Fadil kembali memelukku bersamaan dengan Fiandra. Aku bersyukur, Mas Egi tak keberatan kalau aku tetap mengasuh Fadil dan Ana serta mengadopsi mereka, menjadikan keduanya bagian dari keluarga kami sekarang. Mas Egi sama sekali tak keberatan, bahkan dia cukup senang kalau keluarga kami akan banyak anak-anak. Menurutnya, Ana dan Fadil, mereka sama-sama anak

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 79. Pernikahan Kedua

    “Bukannya Ezran mau minta rujuk sama kamu?” cetus Mas Egi dengan nada suara yang seperti kesal.Hah? Dari mana Mas Egi tahu niat sebenarnya mantan suamiku tadi datang? Atau ini hanya kebetulan saja?“Dari mana Mas Egi tahu?”Aku terhenyak mendengarkan ucapan dari Mas Egi. Penasaran bagaimana dia bisa tahu maksud Mas Ezran databg ke sini? Padahal, jelas-jelas tak ada dia saat mantan suamiku itu meminta rujuk tadi.“Tebakan saja. Lagi pula, kami ini sama-sama laki-laki, jadi bisa tahu apa yang ada di pikirannya,” ujarnya sambil menyalakan mobil dan fokus ke depan.“Hmmm ... tapi ... aku tak mungkin kembali lagi padanya.” Mas Egi menoleh, alisnya menukik tajam.“Kenapa? Bukannya kamu masih mencintainya? Aku takkan menghalangimu, kamu masih bisa memikirkan segalanya sebelum pernikahan kita terjadi dan semuanya terlambat,” ketusnya.“Maksud Mas Egi ini apa? Aku memang sudah memaafkannya, tetapi untuk kembali kepada Mas Ezran itu mustahil. Aku sama sekali sudah tak merasakan apa pun untuk

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 78. Permintaan Rujuk

    “Diminum dulu, Mas, tehnya,” ucapku demi mengurai ketegangan yang ada.Mas Ezran mengangguk, kemudian meneguk teh hangat yang dihidangkan Kiki tadi. Menyesap kemudian meminumnya beberapa tegukan.“Jadi, berita rencana pernikahan kalian yang kudengar beberapa hari yang lalu di kantor polisi itu benar? Maaf, aku tak sengaja mendengar obrolan bawahan Mas Egi di sana saat menanyakan kasus Sinta.”“Iya, Mas. Aku dan Mas Egi memang memutuskan untuk menikah. Kami berdua sudah mendaftarkan surat-surat izin sebagai persyaratan. Hari ini, Mas Egi dan aku akan menghadiri sidang BP4R untuk mendapatkan pemberian izin nikah dari atasan Mas Egi,” jelasku.“Apa kamu yakin untuk menikah dengannya?” tanya Mas Ezran tiba-tiba. Membuatku sontak memandang heran.“Maksud Mas Ezran apa?” “Apa tak ada kesempatan kita ... untuk kembali lagi, Ras?” Akhirnya, aku tahu maksud pertanyaan Mas Ezran. Dia ingin memintaku untuk rujuk dan kembali berumah tangga kembali dengannya.Jujur, setelah semua yang telah terj

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 77. Kedatangan Ezran

    “Nyonya. Ada Pak Ezran datang,” panggil Kiki ketika aku tengah merias diri karena habis mandi.“Suruh masuk, Ki. Sebentar lagi aku ke sana. Oh iya, Bi. Laras masih belum berangkat, kan?”“Belum nyonya. Non Laras masih nunggu temannya di teras,” jelas Kiki. Pasalnya, putriku itu akan pergi bersama Alisa untuk kerja kelompok. Untuk Mas Ezran, aku tak tahu ada perlu apa dia datang ke rumah ini hendak menemuiku. Mungkin saja, ada kepentingan tentang Laras yang mendesak sehingga harus mengobrol denganku. Biasanya, mantan suamiku itu hanya mampir ke rumah untuk menemui Laras saja. Itu pun tak lama, mampir sebentar lalu Mas Ezran dan putriku akan pergi keluar bersama-sama. Mungkin saja menghabiskan waktu berdua yang jarang dilakukan karena kesibukan mantan suamiku itu.Tak seperti biasanya, seminggu bisa meluangkan waktu dua kali untuk bertemu dengan Laras, sekarang dia hanya datang dua minggu sekali. Lalu, sekarang Mas Ezran berniat menemuiku? Sebenarnya ada apa?“Ya sudah, Ki. Sebentar

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 76. Dukungan Laras

    Aku dan Mas Egi yang tengah sibuk dengan pikiran masing-masing tersentak mendengar panggilan dari Dokter yang baru saja keluar ruangan operasi. Mas Egi langsung berdiri dan menghampiri serta mencecar Dokter tersebut, menanyakan keadaan Tante Ambar sekarang. “Tenang Pak Egi. Tenangkan diri dulu,” ujar dokter tersebut dengan raut wajah lelah dan sendu. Pria yang usianya seperti tak jauh denganku itu menghela napas panjang. Tiba-tiba saja firasatku tak enak. “Ibu Ambar mengalami luka robek yang cukup parah dan telah mengeluarkan darah dengan banyak, beliau telah berusaha berjuang untuk sembuh. Kami pun pihak medis rumah sakit ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan beliau, tetapi Tuhan berkehendak lain. Bu Ambar tak bisa bertahan lagi dan mengembuskan napas terakhirnya sesaat setelah operasi berjalan dengan lancar,” papar Dokter tersebut .Dunia seketika mendung. Mas Egi langsung berlari dan Masuk ke dalam ruangan operasi. Aku kembali terduduk dengan lemas di kursi. I

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 75. Permintaan Tante Ambar

    “Rasti, Tante sudah menganggapmu putri kandung sendiri,” ucapnya dan langsung terjeda karena Tante Ambar terlihat meringis kesakitan.Aku dan Mas Egi bahkan meminta dokter kembali menanganinya, tetapi segera dihentikan oleh Tante Ambar. Beliau tetap kekeh memintaku untuk mendengarkan ucapannya.“Tante takut ini ucapan Tante yang terakhir buat kamu,” bisiknya dengan suara yang semakin lemah.“Bisakah Tante meminta satu hal terakhir kepadamu, Ras?”Aku tak kuasa menahan pilu melihat keadaan wanita yang sudah kuanggap pengganti orang tuaku ini, dengan air mata yang semakin merebak, aku mengangguk dan siap mendengarkan apa yang hendak Tante Ambar ucapkan. “Tante ingin kamu menjaga Fiandra. Satu lagi, Ras. Bisakah kamu menerima cinta Egi dan menikah dengannya? Dengan begitu, kamu bisa dengan leluasa menjaga Fiandra, begitu pun Laras tak perlu lagi menerima orang baru sebagai Papa sambungnya. Dia juga sudah setuju kalau kamu menikah lagi, apalagi dengan Egi. Laras sangat senang dan setuju

  • Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh   Bab 74. Kabar Tante Ambar

    Aku terduduk dengan lemas sambil memangku Fiandra. Begitu pun Mas Egi. Kami berdua tak bisa berkata-kata melihat keadaan Tante Ambar.“Mas. Apa Tante Ambar akan baik-baik saja?” tanyaku kepada Mas Egi yang saat ini tengah menutup wajah dengan telapak tangannya. Terlihat sekali kekalutan di wajah pria itu.“Semoga saja, Ras,” gumamnya lirih.Hening, kami berdua hanya diam setelahnya sambil menimbang-nimbang pertanyaan yang harus kusampaikan kepada Mas Egi.“Mas ....”Sepupuku itu bergumam dan mengangkat wajahnya memandangku. “Apa yang Tante Ambar katakan benar?”Mas Egi mengangguk, dia tersenyum masam. “Iya. Tapi ... lupakan saja, Ras. Aku tak mungkin memaksamu untuk menerimaku, bukan? Mama memang yang mengatakan perasaanku sebenarnya kepadamu. Tapi ... aku paham jika kamu memang belum siap menerima pria lain untuk menjadi suami. Tenang saja, aku akan berusaha untuk mengubur perasaan ini.” Ucapan Mas Egi terdengar menyakitkan. Benarkah dia sungguh memiliki perasaan padaku? Bukankah

DMCA.com Protection Status