Share

91 Menghancurkan Dirinya Sendiri

Penulis: Setia_AM
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-24 23:56:11
“Dia sudah berusaha menculik anakku, Nek. Aku tidak akan mengampuninya, biar pihak berwajib yang mengusut semua.”

Mutia melipat kedua tangannya di dada.

“Kamu serius kamu tega?”

“Kenapa aku harus tidak tega, Nek?”

“Bukankah kamu sangat mencintai wanita itu?”

“Dulu mungkin iya, tapi sekarang tidak lagi. Aku benar-benar membenci pengkhianatan, tapi Nia justru yang melakukannya di belakangku.”

Mutia menatap Gio lurus-lurus. Meskipun dia sempat tidak suka dengan sikap keras kepala cucunya, tapi tetap saja ada sedikit rasa kasihan saat mengetahui jika kita telah dikhianati.

“Sekarang kamu baru bisa paham kan kenapa nenek sangat merekomendasikan Lila?”

Gio tidak segera menjawab ketika sang nenek melontarkan pertanyaan tentang mantan istri keduanya.

“Nenek bisa melihat ketulusan di wajah Lila, meski baru sebentar mengenalnya.” Mutia menambahkan. “Dia menerima perjodohan ini bukan karena harta, terbukti kan?”

Gio menarik napas. “Sepertinya begitu, Nek. Selama meni
Setia_AM

ramaikan buku Mantanku, Kakak Iparku juga ya. terima kasih :)

| 6
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    92 Meluluhkan Hati Kalila

    “Aku ... masih memikirkannya, Arka.” “Setidaknya aku ingin melindungi kamu dan Noah dari kejahatan seperti kemarin, Lil.” Kalila menatap Arka. “Aku hargai niat baik kamu, tapi ... aku juga tidak ingin buru-buru mengambil keputusan. Kamu berhak bahagia, Arka.” “Bahagiaku adalah bersama kamu dan Noah.” Arka balas menatap Kalila tanpa berkedip. “Tapi ... aku belum kepikiran untuk menikah lagi, terlebih dalam waktu dekat ini.” “Apa karena kamu memikirkan komentar orang?” kejar Arka lagi. “Secara aku masih sepupunya Gio?” Kalila menggeleng. “Aku hanya merasa diriku belum siap untuk berumah tangga lagi, aku harap kamu mengerti.” Sunyi sejenak, Kalila sampai merasa tidak enak hati karena khawatir Arka merasa tersinggung kepadanya. “Baiklah kalau begitu ....” “Tapi kamu jangan marah, jangan juga tersinggung ya?” “Buat apa aku tersinggung? Aku seperti ini juga karena aku benar-benar serius sama kamu, Lil.” “Terima kasih, Arka. Aku harap setelah ini pertema

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    93 Kesalahan Kamu Sangat Fatal

    “Gio, tidak ada salahnya memberi kesempatan bagi orang lain yang berdosa untuk menebus kesalahannya kan?” bujuk mantan mertua Gio. “Tuhan saja maha pengampun, masa kalian tidak mau memaafkan Nia?” Gio menarik napas panjang. “Aku tidak bisa memutuskannya sendiri, karena Lila juga berhak.” Nia dan ibunya saling pandang. “Lakukan saja,” kata ibu tanpa suara. Nia hanya mampu menarik napas panjang. “Jadi ... kamu ingin aku melakukan apa?” tanya Nia takut-takut sambil menatap Gio. “Apa saja akan aku lakukan untuk mendapatkan maaf darimu ....” “Bukan hanya maafku saja yang harus kamu perjuangkan,” tukas Gio. “Jadi? Aku harus apa?” “Aku lihat dulu apakah Lila mampu memaafkan kamu atau tidak.” “Tapi ...” Nia sebetulnya keberatan, karena dia hanya peduli pada pemberian maaf dari Gio saja. Bukan Kalila. “Sudah, lakukan saja.” Ibu ikut membujuk. “Minta maaf kepada wanita itu ....” “Lila namanya,” tegas Gio kepada mantan mertua. “Ah, itu maksudnya. Jadi apakah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    94 Pembelaan dari Gio

    Kalila berpikir sebentar. Dia sudah merasa dirugikan karena ternyata Nia bisa bebas dengan uang jaminan, tentu dia tidak ingin rugi lagi untuk kesekian kalinya. “Aku akan memaafkanmu asal kamu menandatangani perjanjian ini,” ujar Kalila setelah dia menghabiskan waktu untuk membuat surat kesepakatan. “Apa ini?” Nia menerima surat itu dan membacanya dengan teliti, sementara Gio tidak sedikitpun ingin ikut campur. “Kalau kamu setuju, silakan tanda tangan. Kalau tidak, maka aku akan memperpanjang kasus ini sekaligus melaporkan orang yang sudah menjamin kamu sehingga kamu bisa bebas begitu saja.” Nia menatap tak percaya ke arah Kalila. “Denda macam apa ini, jumlahnya tidak kira-kira ...!” “Kamu hampir menculik Noah dan juga sudah bikin aku terluka, kamu kira pengobatanku gratis?” “Tapi jumlah ini sangat tidak masuk akal! Ibuku bahkan harus mengeluarkan banyak uang dan kebebasanku ....” “Oh, jadi ibumu yang sudah menjamin kebebasan kamu? Kalau begitu cocok, kamu dan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    95 Kebebasan Kamu akan Terwujud

    Nia tersenyum. “Makanya kalau mau bebas, kamu harus dukung setiap rencanaku. Dengan surat pernyataan ini, Mas Gio akan percaya kalau aku benar-benar bertobat. Setelah aku berhasil rujuk sama dia, aku akan membebaskan kamu dengan jaminan.” “Aku tidak mengerti. Kamu minta surat pernyataan menikah resmi dariku, kemudian kamu akan rujuk sama mantan suami kamu ....” “Sudah, tanda tangani saja. Kamu tinggal terima beres,” tukas Nia sebal. Dengan wajah tidak ikhlas, Joey segera membubuhkan tanda tangannya di surat pernyataan bermaterai itu. “Nah, begini kan enak. Segalanya akan berjalan lancar kalau kamu menuruti semua rencanaku,” komentar Nia dengan nada puas. “Jangan jumawa dulu kamu, aku tetap tidak akan tinggal diam kalau kamu sampai mengesampingkan aku di sini dan tidak ada usaha untuk membebaskanku ....” “Diam saja kalau kamu tidak ngerti apa-apa, aku tidak akan melupakan kamu seandainya urusanku berjalan lancar. Intinya adalah aku bisa rujuk lagi dengan Mas Gio, maka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    96 Gio tidak Bergerak Sedikitpun

    “Ya, hiduplah dengan lebih baik lagi bersama keluarga kecil kamu.” Gio mengangkat tangannya sebagai isyarat bagi Nia untuk segera pergi. Sesaat setelah Nia keluar, sebuah taksi menepi di depan Kafe dan Kalila melangkah turun. “Aku sudah sampai, nih ... Masih lama? Ya sudah, aku tunggu!” Kalila mengakhiri percakapan dengan seseorang, kemudian menyimpan kembali ponsel miliknya ke dalam tas. Namun, langkah Kalila sontak terhenti saat seseorang menabraknya tepat setelah dia melangkah masuk ke dalam kafe. “Gio! Kok main tabrak saja?” Kalila terhuyung sebentar sebelum akhirnya bisa menyeimbangkan diri. “Hati-hati kalau jalan!” imbuhnya sedikit kesal. Gio menyipitkan matanya. “Mentang-mentang kita sudah bercerai, apa harus kamu seangkuh ini di depanku?” Kalila balas menatap Gio yang wajahnya sedikit memerah. “Aku tidak mengerti kamu ngomong apa.” Kalila bergegas pergi menjauh untuk mencari meja yang masih kosong. Jika sesuai rencana, seharusnya Zia akan menyus

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    97 Kalian Tinggal Rujuk Saja

    “Tentu saja, Pak.” Kalila melirik Gio yang terbaring bisu di tempat duduk belakang, perlakuan bejatnya hari itu tidak akan pernah dia lupakan. Setibanya di klinik terdekat, Gio segera mendapatkan tindakan oleh para petugas medis yang bekerja. “Tenanglah, Gio pasti akan sembuh.” Arka yang mengira jika Kalila kalut memikirkan mantan suami, berusaha menghiburnya. Meski dalam hati, dia ikut terenyak juga dengan bekas yang tercetak jelas di leher Kalila .... Arka pikir semuanya sudah cukup jelas, Kalila kemungkinan akan rujuk kembali dengan Gio. “Bukan itu yang aku permasalahkan,” keluh Kalila dengan suara berat. “Kalau Gio sudah bangun nanti dan ... dia menuntut tanggung jawabku, bagaimana?” “Ya kalian tinggal rujuk saja, kenapa repot?” Kalila menatap Arka tidak percaya. “Kamu suruh aku rujuk ...?” “Kenapa, bukanlah kamu dan Gio tadi sudah ....” Arka dan Kalila saling pandang dengan asumsi masing-masing. “Aku tidak mengerti kenapa kamu berpikir kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    98 Nasib Kalila Dipertaruhkan

    Gio hanya memejamkan mata, malas berdebat dengan ibu kandungnya. “Arka, kamu harus jujur sama Tante.” Soraya terus menekan Arka begitu mereka duduk di luar. “Baik, Tante ....” “Itu Dano kenapa? Tante akan lapor polisi kalau memang dia dirampok orang.” Menyadari jika nasib Kalila dipertaruhkan, Arka buru-buru memikirkan kalimat yang tepat untuk menjelaskan kepada Soraya. “Hasil pemeriksaan dokter, kepala Gio terbentur benda keras dan terluka ... Tapi Tante tidak perlu khawatir, dokter sudah memastikan kalau tidak ada luka dalam di kepala.” “Kok bisa kepala Dano terbentur?” selidik Soraya tidak percaya. “Tante kok merasa kalau dia mengalami penganiayaan ya?” Arka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia tidak mungkin mengatakan jika Gio jadi seperti itu karena Kalila mencoba mempertahankan diri. “Aku juga tidak lihat langsung kejadiannya kok, Tante.” “Nah, terus?” “Aku hanya menyampaikan apa yang dokter katakan saja, lagipula Gio juga terlihat masih pusing

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    99 Ikatan Batin Ayah dan Anak

    Gio menatap Arka dengan tegang. “Rekaman kamera pengawas itu, harus segera dimusnahkan!” Malam itu, di rumah yang disewa Kalila .... Ponsel yang tiba-tiba berdering, membuat jantung Kalila nyaris keluar dari tempatnya. “Halo, Arka? Kenapa kamu baru menghubungi aku?” “Bagaimana perasaan kamu, Lil? Aku pikir kamu butuh waktu untuk menenangkan diri ....” “Tentu saja aku tidak bisa tenang! Gio bagaimana, dia masih hidup kan?” Arka tertawa pelan. “Tentu saja masih, dia hanya terbentur dan bukan kena bom.” “Tidak lucu, Arka.” “Baiklah, kali ini aku serius. Aku dan Gio sedang berusaha untuk menyelesaikan masalah kalian ....” “Menyelesaikan bagaimana? Apa Gio ingin meneruskan kejadian itu ke pihak berwajib?” tanya Kalila gelisah. “Gio sudah paham kalau kamu tidak bersalah, tapi ... Tante Soraya telanjur dengar saat kami sebut-sebut nama kamu.” Kalila mengaduh. “Terus bagaimana nasibku? Mantan mertua pasti marah besar!” “Begitulah, tapi kamu tidak usah terlal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01

Bab terbaru

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    162 (TAMAT) S2: Akad Nikahnya Batal?

    “Gio pasti mencariku!” Kalila agak kesulitan turun karena sudah mengenakan kebaya warna maron. “Kamu akan tetap di sini,” tegas Arka, mencekal pergelangan tangan Kalila. “Aku tidak bisa, mana ponselku? Aku harus pesan taksi!” “Aku bawa mobil, tidak usah pesan taksi.” Karena tidak ada pilihan lain, terlebih karena ponsel juga tidak dalam jangkauannya, Kalila terpaksa mengikuti saran Arka. Sebenarnya apa yang terjadi, batin Kalila saat mobil Arka mulai melaju. Dia ingat betul bahwa terakhir kalinya ada di gedung dan bersiap melangsungkan akad nikah dengan Gio, lalu saat berganti pakaian .... Sepertinya ada yang membekapku, sambung Kalila dalam hati. “Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Arka memecah keheningan. “Tidak apa-apa!” Kalila buru-buru menggeleng. “Kamu ... hadir di acara Gio?” “Aku datang mewakili ayahku, tidak enak juga kalau tidak datang.” Kalila diam, ada setitik rasa curiga terhadap Arka. Namun, dia tidak ingin menampakkan rasa curiganya itu secara teran

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    161 S2: Pernikahan Tidak Bisa Terlaksana

    “Sudah terlambat, percuma saja.” “Kenapa percuma, Mas? Aku akan bujuk Lila kalau itu yang kamu inginkan!” Arka menoleh dan menatap Sofi dengan penuh benci. “Sudah ada laki-laki lain yang akan merujuk Lila, sepupuku sendiri!” Sofi tercenung. “Jadi ... kita sudah terlambat?” Arka mendengus, merasa muak dengan sikap Sofi yang terkesan lemah. “Tapi ... apakah Lila benar-benar tidak bisa dibujuk lagi?” “Bujuk saja kalau kamu bisa,” pungkas Arka datar. Sofi masih berdiri membeku dengan pakaian dinas yang melekat di tubuhnya. Sepertinya ini bukan saat yang tepat, pikir Sofi muram. Suasana hati Arka jelas sedang buruk, sehingga akan sangat egois jika dia tetap meminta keinginannya. “Arka, akhir-akhir ini ayah perhatikan kamu semakin parah saja.” Sandy berkomentar di hadapan Sania dan Sofi saat sarapan pagi. “Pergilah berlibur kalau memang kamu membutuhkannya.” Arka menatap Sandy dengan sorot mata redup. “Ayah tahu apa yang aku inginkan.” “Arka, kamu bukan anak kecil lag

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    160 S2: Arka Tidak Memiliki Hasrat?

    Ayah dan ibu Kalila saling pandang. “Kamu serius?” “Pernikahan ini tidak untuk main-main, kamu sadar?” “Aku sangat serius, dan aku sadar itu.” Gio menatap kedua orang tua Kalila bergantian. “Kamu pernah menduakan putri kami,” ungkit ayah Kalila, seolah hal itu belum lama terjadi. “Sekali lagi aku minta maaf, Yah. Tapi kali ini aku jamin, aku tidak akan mengecewakan Lila. Dia hanya jadi satu-satunya istri jika kami rujuk nanti.” Ayah Kalila menarik napas panjang dan tidak menjawab. “Lila sendiri bagaimana?” tanya ibu ingin tahu. “Kami sudah bertemu dan Lila menyerahkan sepenuhnya kepada Ayah dan Ibu.” “Kalau begitu kami juga harus membicarakannya dengan Lila terlebih dahulu,” pungkas ayah. “Kamu tidak bisa mengambil keputusan sepihak, karena nantinya Lila yang akan menjalani ini semua.” Gio mengangguk, menurutnya pertemuan ini tidaklah terlalu buruk dari yang dia bayangkan. Kalila sedang ikut mengepak pesanan reseller ketika ponselnya berdering nyaring. “Izin seb

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    159 S2: Jangan Mencari Kekuranganku

    Sesaat setelah mobil Gio melaju pergi, mobil Arka justru baru saja menepi di depan outlet Zideka. “Sepertinya Lila serius mau rujuk sama Gio,” gumam Arka nyaris putus asa. “Ya ampun, aku harus bagaimana?” Ingin rasanya Arka membuntuti mereka, tapi dia tidak kuat menyaksikan kebersamaan mantan istrinya. “Sudah kamu pertimbangkan matang-matang?” tanya Gio begitu dia dan Kalila sudah berada di dalam kafe miliknya. “Pertimbangkan apa?” “Rujuk lah!” Kalila mengerutkan keningnya. “Itu serius? Tidak, kan? Aku tahu kamu mengatakannya spontan saja karena terbatasnya waktu untuk berpikir, sekarang jadi seperti ini kan ...” Giliran Gio yang mengerutkan keningnya, dia tidak mengira jika Kalila menganggap apa yang dia katakan di media tempo hari adalah sebuah ketidaksengajaan. “Kita bisa menjadikannya benar-benar serius,” cetus Gio, tapi malah mendapat tatapan tajam dari Kalila. “Demi Noah, tentu saja!” imbuh Gio buru-buru supaya Kalila tidak salah paham. “Anak keci

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    158 S2: Laki-laki itu Sama Saja

    Kalila untuk sementara tidak mau pusing-pusing memikirkan berita yang beredar tentang dirinya dan Gio. Namun, tetap saja dia merasa kebingungan juga saat ibunya menelepon untuk mengonfirmasi kebenaran itu. “Kamu serius mau rujuk sama Gio?” Kalila menarik napas panjang, tidak tahu harus memulai dari mana untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. “Belum pasti kok, Bu ...” “Kok belum pasti, bagaimana sih? Jangan jadikan pernikahan sebagai permainan, Lil!” “Bukan maksudku begitu, tapi memang semua ini serba mendadak dan belum pasti. Aku tidak menganggap serius ucapan Gio di depan media, mungkin biar meredam kesalahpahaman saja.” “Salah paham seperti apa sampai kalian harus bicara dusta di depan orang-orang?” Kalila lagi-lagi bingung jika harus menjelaskan kejadian yang bermula di rumah kontrakannya. “Ceritanya panjang, Bu. Mungkin Ibu bisa hubungi Gio karena dia pertama kali punya ide bilang rujuk di depan orang-orang,” usul Kalila, mau tak mau harus menumbalkan Gio.

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    157 S2: Kehadiran Gio Merusak Segalanya

    “Jelaskan ini, Dan! Apa maksudnya?” Dengan suara melengking miliknya, Soraya mengintrogasi sang putra begitu mereka bertemu. “Jelaskan soal apa, Bu?” “Itu, berita yang sedang beredar! Kamu bilang kalau kamu akan rujuk dengan mantan istri kedua kamu kan?” Gio menatap Soraya sekilas. “Doakan saja, Bu.” “Maksud kamu apa? Kalian betulan mau rujuk?” “Kalau memang itu takdirku, mau bagaimana lagi?” “Kamu jangan bercanda, Dan! Kalau kamu sudah ada keinginan untuk menikah lagi, kenapa tidak cari orang lain saja?” “Memangnya kenapa, Bu? Lila kan ibu dari anakku juga ...” “Tapi ibu tidak setuju! Apa kamu tidak ingat bagaimana dia berkeras untuk cerai dari kamu, jadi buat apa sekarang kamu rujuk sama dia? Buang-buang waktu, tenaga, dan pastinya uang!” Gio menarik napas. “Entahlah, kita lihat saja nanti. Setidaknya Lila bukanlah orang lain dalam keluarga kita.” Tidak puas dengan jawaban Gio, Soraya mencebikkan bibirnya. Susah payah dia mencarikan calon yang sesuai untuk Gio

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    156 S2: Anda Berdua Akan Rujuk?

    Kalila memijat-mijat kepalanya yang terasa pening, di sebelahnya ada Bik Nuri yang sedang menyeduh secangkir teh lemon untuknya. “Jangan terlalu dipikirkan, Nyonya. Saya saksinya kalau Nyonya dan Tuan tidak berbuat seperti apa yang mereka tuduhkan ...” hibur Bik Nuri seraya menghidangkan teh buatannya. “Tapi kan masalahnya mereka lihat sendiri bagaimana Tuan ada di rumah ini, kami tidur hanya dengan Noah sebagai pembatas ... Saya malu, Bik. Orang-orang di luar sana pasti berpikiran macam-macam tentang kami ...” Bik Nuri mengusap-usap bahu Kalila untuk meredakan kegelisahannya. “Kita memang tidak bisa memaksa orang untuk percaya dengan apa yang kita jelaskan, Nyonya. Mereka cenderung mempercayai apa yang mereka lihat saja,” ujar Bik Nuri. “Mungkin butuh beberapa waktu lagi sampai kejadian ini mereka lupakan ...” Kalila menatap tehnya. Apa mungkin mereka akan lupa kejadian tadi seiring berjalannya waktu? Dia tidak yakin karena beberapa orang dari mereka bahkan secara terang-ter

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    155 S2: Kalian Kumpul Kebo?

    Noah terbangun dengan kaget dan kebingungan melihat keberadaan banyak orang di depannya. “Sebentar, sebentar ... ada apa ini?” Gio yang baru terbangun dari tidurnya, tampak bingung dengan situasi ruang tamu yang kini penuh orang. “Ada apa, ada apa, ada yang mesum di lingkungan ini!” “Mesum?” “Jangan pura-pura tidak tahu, kamu bukan warga sini kan?” Melihat Noah yang bingung sekaligus ketakutan, Kalila mengisyaratkan kepada Bik Nuri untuk memeluknya. “Saya cuci muka sebentar,” kata Kalila tegas. “Tidak bisa begitu, kamu pasti mau kabur ya?” “Kalian harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian!” Suara-suara ribut terus terdengar di seluruh ruangan. “Paling tidak jangan membuat anak ini takut!” seru Bik Nuri sambil mendekap Noah erat-erat. “Ini hanya salah paham, berikan kesempatan pada majikan saya untuk menjelaskan. Paling tidak biarkan nyonya saya cuci muka dulu!” “Nanti dia kabur ...” “Untuk apa saya kabur? Rugi, saya sudah membayar sewa rumah ini

  • Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya    154 S2: Dikira Pasangan Mesum

    Ketika hari mulai malam, demam di tubuh Noah semakin meninggi. “Minum obat dulu, ya?” bujuk Kalila. “Habis ini Noah tidur ...” “Ayah kapan datang, Bu?” Kalila tidak segera menjawab. “Telepon ayah ...” pinta Noah pelan, wajah yang biasanya ceria itu kini terlihat sayu. Sumpah demi apapun, Kalila tidak tega melihat Noah sakit seperti ini. Apa dia betul-betul harus menelepon Gio? Tapi ini kan sudah malam, batin Kalila tidak mengizinkan. “Noah tidur dulu ya, besok baru ibu telepon ayah.” “Gak mau, aku mau ayah sekarang ...” Kalila tidak mendengarkan dan malah berbaring di samping Noah, di dekatnya sang putra dengan erat dan berharap panas itu berpindah ke tubuhnya saja. “Sama ibu dulu, nama Harus istirahat biar cepat sembuh.” “Mau ayah sekarang ... Ayah ...” Kalila terlihat bimbang, dia tentu segan jika harus menghubungi Gio malam-malam begini. Namun, melihat keadaan Noah yang sedang terbaring demam, membuatnya tidak tega untuk tetap menolak keinginannya. “Halo?

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status