Beranda / Romansa / Ketika Istri Berubah cantik / Kisah Eliana dan Reindra

Share

Kisah Eliana dan Reindra

Penulis: Purwa ningsih
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-26 01:19:17

Eliana membiarkan semikir angin membelai lembut wajahnya. Desirannya sungguh merdu terdengar, ditambah deburan ombak yang memecah pantai. Perpaduan keduanya bak alulan musik yang menentramkan jiwa. Menghadirkan simpang yang begitu syahdu. 

Senja mulai menguning suasana pantai terlihat begitu indah ketika sunset terlihat dari tepian pantai. melihat laut terbentang luas juga udara yang begitu menyejukkan hati, kebersamaan Eliana juga Reindra adalah momen yang sangat indah, Rein mengabadikan kebersamaan dengan foto berdua. 

"Seru Mas, ini indah sekali, lama aku tak seprti ini. Terima kasih buat semuanya."

"Sama-sama, kau harus berjuang El?"

Eliana terdiam. "Aamiin, semoga ya, aku bisa melawannya."

Eliana menggangguk. "Iya."

Mereka masih duduk memandang sunset, rasa nyaman dan hangat kembali hadir. Eliana merasakan kenyamanan yang luar biasa. 

"Bagaimana, kita pulang kasian Sonya seharian jagain Daffa."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketika Istri Berubah cantik   Putusan pengadilan

    Putusan pengadilanLangit cerah, tetapi tidak terik. Awan putih terlihat tertengger jauh di atas sana. Dedaunan nyiur melambai-lambai tertiup angin. Semua menjadi satu padu menciptakan kedamaian untuk Rendra. Sejenak, suasana tentram ini membuat Reindra melupakan kesedihan yang mendera jiwanya.Reindra kembali berjalan mendekati ruang kerjanya. Ia menarik kursi mendekati meja, menatap layar laptopnya jari jemarinya bermain cantik di atas keyboard laptopnya. Sesaat mengalihkan pandangan dari layar di depannya, kemudian sedikit mendorong kursi menjauh dari meja saat salah satu mahasiswanya masuk berada tepat di depannya.Sonya, salah satu mahasiswi tempat Reindra mengajar berdiri di depan mejanya dan menatap Reindra dosennya."Iya, Sonya ada apa?""Pak Reindra di panggil ke ruangan, Pak Setiyawan," ucap Sonya"Baiklah, Sonya.""Oh ya, Pak ... terima kasih oleh-olehnya banyak sekali semalam."Reindra

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Ketika Istri Berubah cantik   Terlambat

    Maaf persidangan atas nama Eliana dan Satria jam berapa Pak?" tanya Satria cemas."Maaf, Pak. sudah satu jam yang lalu.""Apa ... ?""Astaga ... apa ini. Ini terjadi padaku." Lirih Satria kesal.Satria berjalan tanpa tenaga tubunya lunglai ke lantai. Geram, rasanya ingin sekali menumpahkan rasa panas yang menggelegak di dalam hati. Akan tetapi Satria bisa apa? Semuanya sudah terlambat.Jantung Satria berdegub lebih kencang dari sebelumnya. Satria tahu jika ia salah ini salah. Namun, ia terlanjur terjebak semakin dalam. Dalam rasa yang tak ia mengerti apa namanya.Entah kini cintanya telah menghilang, hal sepele yang dia lakukan Satria kadang membuat pipinya memanas. Rasanya mengenaskan sekali nasib Satria ini. Ia tertawa dalam hati. Permainan hidupnya ini sungguh membuatnya entah. Ingin menangis, ingin melampiaskan semua amarah yang ada."Pak, Kenapa baru ke sini?Satria dengan cepat berdir

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Ketika Istri Berubah cantik   Berusaha Tegar

    Berusaha tegarEliana menatap bunga Lili yang begitu indah, putih bersih, bunga Lily nan cantik ... butiran embun melekat di kelopak mata membiarkan mentari bebas untuk berkaca. Kaulah lambang keindahan alam semesta, bunga yang sangat cantik Eliana menyukai bunga lili yang berwarna putih, begitu menakjubkan ibarat cinta yang tanpa ternoda.Walaupun terkadang kesedihan itu diutarakan dengan tangisan, tapi Eliana kuat akan bangkit dengan segera. Eliana mampu menghadapi ujian hidup, tidak suka sembarang mengeluh, dan pantang menyerah. Adanya semangat membuat Eliana tetap bisa bertahan hingga saat ini.Eliana akan bersyukur dan lebih percaya diri lagi. Dengan begitu ia bisa melangkah maju dan menghadapi setiap masalah yang datang silih berganti."El, ini untukmu...." Reindra memberikan bingkisan kotak untuk Eliana."Apa ini, Mas?" tanya Eliana penasaran."Bukalah...!"Eliana menaikkan satu alisnya, tak tahu a

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Ketika Istri Berubah cantik   Tak seindah yang dibayangkan.

    "Bang, jika Mama kamu kesini bagaimana? El takut dari dulu beliau kurang suka sama El?"Sesaat pandangan Reindra ke arah Eliana dan tersenyum."Kan itu dulu El ... siapa tahu sekarang berubah."Sebenarnya Reindra juga merasakan hal yang sama, namun ia berusaha untuk membuat hati Eliana tenang."Iya juga sih, Mas."Lagian juga Eliana tertawa dalam hatinya, kalaupun beliau tak suka ya sudahlah. Tak mungkin kan Reindra akan menikahinya. Ini hal konyol yang diucapkan Eliana ke Reindra saat ini."Kau ini El terlalu berhalusinasi."Eliana mengulum senyum, terlihat gigi putihnya yang rata. "Hehe ... Iya, Mas."Reindra mengatur degub jantungnya yang tak beraturan. Menatap wanita disampingnya yang makin hari makin cantik."Ayo berangkat?""Iya."Mobil. Mengantarkan Reindra juga Eliana menuju Elindra florist, terlihat toko sudah dibuka dan terlihat sangat rapi. Reindra dan Eliana terke

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • Ketika Istri Berubah cantik   Berbalik 90°

    "Mas!"Reindra menghela napas barat, lalu menatap wajah sahabatnya yang begitu pucat."Kita hadapi bersama, El."Sesaat Eliana merasa seperti ada yang hilang. Entahlah begitu berat jika ia harus berpisah dengan Reindra kali ini."Ayo turun kita sudah sampai," ucap Reindra menenangkan Eliana.Eliana mengangguk. "Iya, Bang."Namun, ada rasa resah yang bersemayam dihati Eliana. Kemudian ia mengingatkan dirinya bahwa memang sudah seharusnya ia mulai membiasakan diri. Agar nantinya tak terlalu sakit saat harus melepas sahabatnya ini.Eliana masuk bersama Reindra suara degub jantung yang tak beraturan menemani mereka berdua, sesaat Reindra menggenggam tangan Eliana yang begitu dingin. Reindra tahu jika Eliana begitu takut dan trauma bertemu dengan Mamanya.Wanita setengah baya sudah menuggunya beliau duduk di atas kursi furniture jati asli tebal berwarna coklat clasic. Memakai jilbab besar

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • Ketika Istri Berubah cantik   Memulai hal baru

    Tiga minggu berlalu, tinggal beberapa hari lagi pernikahan mereka. Baru kali ini, Reindra merasa menyukai seseorang dengan begitu dalam. Tak pernah muncul perasaan main-main, meski Reindra tidak tahu apa alasannya. Berbanding terbalik dengan dulu, masih sama sampai saat ini hanya nama Eliana yang terukhir di dalam hatinya.Rutinitas kesibukan keduanya, sehari-hari mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing masing membuat Reindra jarang berkomunikasi dengan Eliana. Reindra agak gelisah, takut terjadi sesuatu dengan pernikahan mereka yang tinggal menghitung hari. Dan, lebih gelisah lagi saat Satria masih begitu menginginkan Eliana, ia membayangkan saja sudah membuatnya sangat cemburu.Senja akan selalu seperti itu. Datang dengan keindahannya, dan lalu akan pergi begitu saja dengan sangat cepat, tergantikan dengan kehampaan malam yang sunyi. Reindra menghembuskan nafas dan mengeluarkanya dengan begitu kasar. Persiapan pernikahan hampir delapan puluh

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • Ketika Istri Berubah cantik   Janji suci

    Eliana tahu dasarnya cinta bukanlah sesuatu yang kotor dan hina. Manusialah yang seringkali mengotori dan menghinakan cinta dengan perilakunya atas nama cinta yang sesungguhnya tidak sesuai dengan nilai norma. Eliana akan mentaati untuk menjaga kesucian cinta itu meski entah perjalanan pernikahannya nanti seperti apa.Hari pernikahan tiba, Eliana merasakan gugup yang luar biasa, menikahi sahabatnya akankah nanti ia akan bahagia. Ya setidaknya dulu ia sangat bahagia ketika mau menikah dengang Satria namun nyatanya endingnya bikin semuanya menyakitkan. Mudah mudahan untuk saat ini meskipun hatinya masih ragu Rein akan menjaganya hingga mereka menua.Eliana menatap cermin ada seorang MUA yang merias wajahya. Eliana itu yang tadinya terlihat biasa menjadi semakin cantik setelah dirias. Penampilannya semakin cantik dengan balutan kostum nikah dengan kebaya putih tulang, serta tiara menawan sebagai hiasan di kepalanya.Dagub jantung Eliana ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • Ketika Istri Berubah cantik   Berlibur ke pantai

    Eliana mendengar suara azan menggema dari sudut kamar, tangannya melingkar kesebuah benda yang tebal, ia kaget saat ia bangun ternyata hanya sebuah guling, kemana perginya suaminya? Ternyata Eliana melihat punggung suaminya sedang berada di atas sajadah. Eliana beringsut ke kamar mandi dan mengikuti di belakang suaminya menjalankan dua rakaat salat subuh sudah di tunaikan.Reindra mengaji sementara Eliana membantu Simbok beres-beres. Di ruang makan, Mama Hani sama kakaknya Gio sudah menunggu sambil minum teh. Di piring ada beberapa potong pisang goreng juga singkong rebus yang di beli si Mbok dari pasar, yang sudah disiapkan beserta teh hangat juga kopi. "Minum teh dulu, Reindra."Reindra mengangguk sambil menarik kursi di sebelah Mamanya."Mas, kapan pulang? Di sini dulu ya jangan buru-buru pulang."Gio mengangguk. "Mungkin kalau ngak besuk lusa, aku masih kangen sama kamu juga, Reindra," jawab Gio. "Benar ya? Nanti temani aku ke toko bunga aku," pinta Eliana."Oke.""Memang kalian

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29

Bab terbaru

  • Ketika Istri Berubah cantik   Ending Menua bersamamu

    Pov ElianaYa Allah, di pagi yang syahdu ini semoga Engkau memberikan kesehatan untukku juga keluargaku. Seperti biasa hari ini aku dan Bibi masak sambal goreng kentang dan juga ayam semur, makanan sudah siap di atas meja makan. Aku memanggil semua untuk sarapan. Rutinitas pagi memang selalu begitu, berkumpul untuk sarapan pagi."Mas, jadi gimana rencana hari ini?" tanyaku pada suamiku sambil menyuapi Azka yang lagi manja padaku."Kita pergi sendiri sayang, karena Mang Usep izin dan meminjam mobil kita buat lamaran keponakannya, jadi kita pakai mobil satunya ya," ucap Mas Haris padaku."Oh gitu baiklah, Mas," jawabku padanya."Ayah, ga capek jadi supir jauh lo, Ayah?" tanya Dimas pada Ayahnya."Kan ada Dimas yang gantiin Ayah ... lagian sudah besar begitu harusnya kan.""Tuh dengerin dek apa kata, Ayah," ucap Jingga pada Dimas, dan Dimas hanya nyengir kuda.Aku begitu bahagia, melihat putra putriku tumbuh dewasa dan menjadi anak yang soleh juga soleha."Bagaimana setuju kan semua kalau

  • Ketika Istri Berubah cantik   Ulah Sekar

    "Mas, perasaan, Lintang kok ga enak ya?" tanyaku pada suamiku sambil aku duduk bersender dibahunya."Sama sayang, Mas juga sangat cemas, dada Mas enggak tenang ada apa ini." Sesaat aku terdiam ucapan Mas Haris membuatku takut."Kita doakan saja semoga tidak terjadi apa apa pada keluarga kita, Mas.""Aamiin ... iya sayang."Rasa cemas itu kembali datang, aku berharap kami semua baik baik saja. Ya Allah berikanlah perlindunganmu untuk suami dan putra-putri kami dan hambaMu ini. Jauhkanlah orang orang yang berbuat jahat kepada keluarga hamba."Ma, Azka nagis jatuh dari sepeda." Nisa bicara membuat kami terkejut."Ya Allah, Azka kok bisa? Luka ga sayang adiknya?" tanyaku pada Nisa dan berlari turun tangga dan menghampiri Hilmy. "Mana yang sakit sayang, ga papa kan Azka?" tanyaku membuat aku kaget namun alhamdulillah hanya tergores sedikit. "Perih, Ma. sakit hik ... hik.""Sudah anak laki-laki harus jadi jagoan ga boleh cengeng sayang.""Bener sayang kata, Mama. Harus kuat lagian juga cu

  • Ketika Istri Berubah cantik   jatuh cinta

    Sayub-sayub terdengar suara adzan berkumandang menggema hingga ke rumah. Aku bergegas ke kamar mandi dan mengambil air wudhu, tanpa aku sadari suamiku itu sudah berada dalam musholla kecil keluarga kami. Terlihat punggungnya dengan cepat aku mengikuti dari belakang sebagai makmum, bersama putra putri kami, ini sudah menjadi rutinitas kami setiap hari.Memang aku akui, bahwa wajah suamiku makin hari semakin begitu tampan. Mas Haris lelaki dewasa yang begitu mempesona, aku mendengarkan lantunan ayat-ayat Allah dibacanya dengan sangat fasih, itu hampir tiap hari, dan seketika itu pula jantungku berdetak tak karuan melihat suara indah Mas Haris menggema Musholla kecil kami. Asli aku jatuh cinta dengan suaranya saat melantunkan ayat-ayat Allah. Mereka bergantian mencium takzim punggung tangan Mas Haris dengan sangat sopan. Mas Haris menyuruh putra putrinya untuk membaca Al Quran kadang Mas Haris membenarkan jika ada tajwid yang masih salah, Mas Haris lalu mencontohkan bagaimana membaca yan

  • Ketika Istri Berubah cantik   Bahagia

    Beberapa puluh purnama berlalu, kami sudah menjadi keluarga yang sangat bahagia. Meski selalu mendapat ancaman dari Sekar namun, kami sangat ketat menjaga putra-putri kami sehingga Sekar tidak mendapatkan celah untuk menyerang kami. Papa dan Mama juga sehat sampai hari ini, mereka selalu menjagaku.Azka anak lelaki kami yang sekarang usianya sudah tujuh tahun, Jingga yang sudah menggantikanku di butik. Nisa yang sudah kuliah, dan sudah magang bersama Ayahnya di sekolah, dan Dimas yang sudah berada dibangku SMA serta Azka yang masih duduk kelas satu SD, hari-hari kami lalui dengan begitu bahagia, melihat putra putri kami yang tumbuh menjadi anak yang soleh juga sholeha.Mas Haris mendidik mereka, dibentengi agama yang kuat agar kelak mereka memaknai apa arti kehidupan dan rasa syukur kita terhadap Sang pencipta. Semakin hari rasa sayangku buat Mas Haris makin bertambah, bagaimana tidak ia selalu menjadikanku wanita yang sangat berharga."Mama, Mas Dimas mana?" "Mas Dimas, masih keluar

  • Ketika Istri Berubah cantik   Malam Perjamuan

    Aku merasa jika Mas Haris selalu menjagaku dan menjadikanku wanita yang begitu berharga. Sesaat bulir bening jatuh ke pipiku segera aku mengelapnya. Aku merasa di manja oleh seorang suami. Aku melihat sekilas wajah yang begitu bahagia dengan senyum mengembang di dalam wajah suamiku. Saat fotografer mengambil gambar kami. Mungkin aku sedang tersenyum ke arah Ma Haris. Asyik bukan. "Aku tinggal sebentar gapapa ya, sayang."Aku mengangguk. "Iya, Mas gapapa kok.""Lintang ...."Aku bergeming sesaat beku, astaga kenapa ada Sekar segala. Kekecewaan yang teramat dalam membuat bibirku seakan kelu. "Wah, hebat ya kau bisa disini, dikalangan orang berduit. Oh ini wanita lusuh yang bertansformasi menjadi wanita berkelas," ejeknya padaku. Aku terdiam, menatap Mas Haris yang sibuk bicara dengan Pak Kepsek. "Oh, sudah mulai sombong rupanya," ucap Sekar diriingi getaran pada suaranya. Aku menarik napas pelan, mengurai sakit yang membelit di dalam dadaku. Aku kembali memalingkan wajah, bersama

  • Ketika Istri Berubah cantik   Mengharu biru

    Sampai di rumah. Aku sedikit lelah dan berbaring di atas ranjang, mungkin Mas Haris cemas dengan kandunganku. Mas Haris izin untuk menjemput Jingga di butik. Jika Sekar terus saja menggangguku maka kehamilanku pun akan terganggu. "Ma, Mama sakit ya?" tanya Nisa kepadaku."Maaf sayang, Mama hanya sedikit capek, sudah pulang sekolah. Ayo Mama temani makan." "Dimas, juga ayo makan sayang?""Iya, Ma."Kegiatan di meja makan berlanjut tanpa banyak percakapan. Semua lebih banyak bungkam dan menikmati hidangan. Setelahnya terdengar suara mobil digarasi depan rumah. Mas Haris sudah pulang menjemput Jingga, mereka masuk dan kami berkumpul di ruangan santai dekat televisi, Mas Haris duduk di sampingku. "Sayang, dengarkan, Ayah. Mau bicara sebentar lagi kalian akan punya adik baru, dan saat ini, Mama kalian hamil." Jelas Mas Haris pada kami. "Alhamdulillah ... selamat ya, Mama." Mereka mendekatiku lalu mencium pipiku."Iya, sayang. Makasih sudah mendukung Mama."Aku bahagia sekali, punya ke

  • Ketika Istri Berubah cantik   Positif hamil

    Aku menggeleng tak percaya. "Papa, astaga papa.""Kenapa, Papa keren, kan?"Aku terdiam menatap Papa merapikan kemejanya. "Papa hebat.""Dua kali lipat, Papa tak akan terima jika ada yang menyakitimu, Lintang."Aku terkejut. Bahkan mengembalikan posisi ekspresi wakahku yang begitu syok. Di butuhkan waktu untuk aku percaya baru saja yang aku lihat. Aku merekamnya dalam ingatanku. Sebagai seorang anak yang kagum akan penjagaan dari seorang Papa kepada anaknya. "Entah jika tak ada, Papa nasib, Lintang. Akan seperti apa? Padahal Papa Dosen lo ko bisa sih berkelahi.""Jangan salah, Lintang. Aku tak suka jika ada orang bermain-main dengan, Papa."Aku menghamburkan pelukan ke dada bidang, Papa. "Jadi. Kenapa, Sayang ketakutan?""Keluarga Lintang diteror, Pa.""Apa? Sama siapa? Kenapa baru bilang sayang.""Takut, Papa dan Mama cemas.""Lintang gak boleh begitu."Aku menceritakan semuanya. Papa lalu bergegas mengantarku dan menemui Mas Haris di sekolah. Aku minta sama Papa agar merahasiakan h

  • Ketika Istri Berubah cantik   Penjagaan Ayah

    Kalau saja aku tak menyaksikan sendiri bagaimana lembutnya sikap Papa dan Mama, pasti aku tak percaya jika orang lain yang mengatakannya. Aku merasa Papa dan Mama memiliki kepribadian yang luar biasa. Bersikap lembut, segitunya Mama dan Papa perhatian denganku. Mana mungkin aku tega bercerita jika ada seseorang yang mengancam kami. Aku menyuapi dengan telaten Mama dengan rendang. Beliau tertawa lepas sekarang. Duduk dan berbicara kesana kemari. Papa duduk di bibir sofa tempatku bekerja di bawah kaki Mama. Memijatnya dengan lembut, sembari bercerita mengenai banyak hal. Tidak terkecuali menceritakan sikap Bian yang kadang membuat Mama tertawa lirih. Sedangkan aku dan Ayah hanya menjadi pendengar. Setelahnya mereka pamit pulang. -Matahari mulai tenggelam pertanda petang telah tiba, aku dan Mas Haris mampir ke mall untuk membeli sembako juga bahan masak lainnya, Mas Haris yang membawa troli dan membeli beberapa sayuran juga berbagai sembako. Tak lupa membeli peralatan sabun juga shamp

  • Ketika Istri Berubah cantik   Berulah lagi

    Aku menggunakan waktu untuk beristirahat. Sebuah mobil yang sangat aku kenal datang di depan butik, aku tersenyum meliahat Ayah dan Mama datang mengunjungiku, aku memeluk mereka lalu mencium punggung tangan Mama dan Ayah. "Lintang, Mama sampai ... rindu.""Padahal baru dua hari kan Lintang ke rumah, Mama?" "Entahlah, Mamamu itu dari pagi ngomel-ngomel minta kesini, Nak."Aku menghela napas dalam. Aku tahu Mama begitu cemas padaku. "Masih sibuk, sayang. Mama bawakan makanan kesukaan kamu lo.""Apa, Ma?""Mama masak rendang kesukaan kamu juga Nak Haris.""Mama, kenapa jadi repot begini, sih. Nanti Mama capek gimana?"Aku lagi-lagi tak percaya, Mama memperlakukan aku seprti anaknya yang masih kecil. Aku memeluknya lalu mencium pipinya.""Ayah ... jangan biarkan Mama kecapekan."Terdengar Ayah menghela napas berat. "Tadi malah, Ayah yang ikut masak.""Serius, Ayah?" tanyaku tak percaya. Ayah mengangguk pelan. "Ya itu. Karena Ayah tak mau, Mama kamu kecapean.""Ya ampun Ayah. Makasih y

DMCA.com Protection Status