Share

25. Paket Misterius

Penulis: thxyousomatcha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-02 14:15:12

Ina memeluk lengan tangan Amir, keduanya baru saja turun dari mobil–melangkahkan kakinya memasuki rumah. Tapi langkah Amir terhenti, ketika sorot matanya menangkap sebuah kotak coklat di dekat pintu, sontak Ina pun ikut berhenti melangkahkan kakinya, mengikuti arah pandang Amir. “Paket,” gumam Ina mulai mendekat, tapi Amir menahannya.

“Bentar, kamu pesen sesuatu?” tanya Amir menatap Ina. Wanita itu menggelengkan kepalanya. “Yaudah kalo gitu, aku aja yang lihat. Kamu diem di sini,” lanjutnya membuat Ina mengangguk patuh.

Amir berjongkok, lalu meraih kotak coklat itu. “Aneh, nggak ada nama pengirimnya. Atau apa pun itu.”

“Coba buka, ai,” kata Ina.

“Kita masuk dulu aja, buka di dalem.”

“Tapi kalo isinya aneh-aneh gimana. Udah di luar aja,” kata Ina takut.

“Kalem, ada aku,” balas Amir mengedipkan sebelah matanya–berniat untuk mencairkan suasana.

“Tapi....”

“Nggak ada yang perlu ditakutin,” balas Amir dengan cepat–menarik pergelangan tangan Ina mengajaknya masuk.

Mereka duduk di atas sofa,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    26. Harta, Tahta, Alaina

    “Kayaknya semalem ada yang bilang mau nemenin sampe jam setengah dua belas,” sindir Ina sembari memasukkan camilan ke dalam mulutnya.Amir yang sedang mengoleskan selai ke atas roti sontak menghentikan aktivitasnya. “Siapa tuh, ai?” tanyanya dengan wajah polos.Ina mengedikkan bahunya. “Tau tuh. Aku juga lupa siapa dia.”“Php banget dia,” bales Amir yang diangguki Ina.“Saking phpnya sampe nggak sadar diri,” imbuh Ina membuat Amir terkekeh.“Tadi malem tuh, udah aku paksain buka mata. Tapi tetep aja nggak kuat,” ujar Amir menjelaskan. “Tau sendiri, kan aku lemah dalam hal begadang.”“Lemah apaan. Kalo begadang tapi berhubungan dengan jatah aja betah,” balas Ina mengejek.Amir terbahak mendengar jawaban tidak terduga istrinya. “Wah itu udah beda cerita, ai.”“Beda cerita apanya, sama aja itu,” balas Ina.“Nggak dong. Bedanya, kan kalo begadang karena jatah jadi lebih semangat," balas Amir tidak mau kalah membuat Ina mendengus keras.“Bisa aja jawabnya,” ujar Ina meniru kalimat Amir sep

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    27. Sandiwara

    Sejak turun dari mobil hingga sudah mengganti pakaiannya, Ina masih diam seribu bahasa enggan membuka suara dan tetap juli pendiriannya. Sedangkan Amir, pria itu diam di tempatnya di atas kasurnya dengan pandangan mata yang tidak lepas dari istrinya, Ina. Amir terus menatap setiap gerak-gerik Ina dan tidak mengalihkan pandangannya sedetik pun. Bahkan hingga Ina naik ke atas kasur dan mulai membaringkan tubuhnya, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya hingga leher. Dan ketika Ina membalikkan badannya untuk membelakangi Amir, membuat pria itu mendesah kasar. “Ai, jangan belakangin aku dong,” gumam Amir mengusap bahu Ina yang tidak tertutup kain. Ina bergeming di tempatnya. Ia sedang berusaha menahan tawa agar tidak pecah seketika karena suaminya itu sedang merayu padanya. Ah menggemaskan. Batin Ina. Ia suka ketika melihat Amir yang sedang merajuk tetapi tidak mungkin bukan jika ia melakukan sandiwaran ini lebih lama. Ia tidak bisa dan tidak tahan jika harus menahan semua ini, melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    28. Pengganggu

    “Aku udah beliin baju tidur, dipake aja.” Amir memberikan tas berwarna coklat pada Ina. “Ada handuk sama peralatan mandi.”Tanpa banyak bicara, Ina menerimanya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Amir memilih untuk duduk di balkon kamar sembari menikmati udara malam. Ia mengambil rokok di saku celananya. Ya, perlu kalian ketahui jika Amir adalah perokok, tetapi tidak sesering orang-orang pada umumnya. Amir hanya merokok jika dia ingin saja atau sedang merasa banyak pikiran. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa banyak dirinya merokok dalam satu bulan. Paling banyak yang dilakukannya selama ini sampai lima batang rokok saja.Alia Sasmitha: HaiBunyi notifikasi membuat Amir dengan gerak cepat menatap layar ponselnya yang menyala. Nama Alia Sasmitha terlihat jelas. Wanita itu mengirim dm padanya. Setelah itu, Amir hanya mengabaikan. Ia tidak memiliki niat untuk membalas, bahkan sekedar membacanya saja. Sangat tidak penting baginya untuk menanggapi hal seperti it

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    29. Alia Sasmitha

    “Gimana ai, udah siap?” Amir masuk ke dalam kamar. Entah sudah berapa kali pria itu kembali masuk hanya untuk mengecek apakah istrinya sudah siap atau belum.Ina menyengir hingga memperhatikan giginya. “Bentar, dikit lagi.”Amir menggelengkan kepalanya, terkekeh kecil. “Udah sejam setengah lebih aku cuma nunggu kamu selesai semuanya.”“Ya harap maklum, ai. Namanya juga perempuan. Tau sendiri kan,” balas Ina membela diri. “Padahal nggak perlu lama-lama dandannya juga udah cantik, kamu itu.” Puji Amir yang bersandar di dinding sembari menatap istrinya.Ina memutar bola matanya, lalu berdiri dan menatap Amir. “Kalo cantik mah, dari dulu juga udah. Nggak perlu diperjelas lagi,” ujarnya percaya diri.“Kamu ini. Udah ayo, keburu telat. Aku nggak enak sama pak bos,” ujar Amir meraih tangan Ina untuk digenggam. Mereka cukup serasi malam ini. Karena memang nyatanya juga mereka selalu saja serasi di mana dan kapan pun itu mereka berada. “Naik motor apa mobil?” tanya Ina saat mereka sudah bera

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    30. Fashion Show

    Selesai bekerja, Amir tidak langsung pulang. Ia berniat untuk mampir terlebih dahulu ke toko bunga yang dekat dengan kantornya bekerja. Ia memang sudah memesan sebuah buket bunga dan juga kejutan kecil lainnya untuk istrinya, karena nanti malam peragaan busana yang memang sudah dipersiapkan oleh istrinya itu akan dimulai malam nanti. “Selamat sore ... selamat datang di Lembayung's Florist. Ada yang bisa Saya bantu?” Amir menatap salah satu pegawai yang menyapanya. “Saya mau mengambil pesanan buket bunga atas nama Amir Habiburrahman.”“Oh, Pak Amir. Silakan, Pak. Buket bunganya sudah siap sesuai dengan keinginan.” Pegawai itu langsung saja mengantarkan Amir untuk melihat pesanannya yang sudah jadi. Di atas meja sebuah buket berukuran sedang bunga mawar merah berjumlah lebih dari 100 tangkai bunga terlihat cantik. Amir menatap puas, lalu menatap pegawainya merasa senang. “Langsung saja saya bayar sisanya.”“Baik, Pak,” ujar si pegawai. “Tiga ratus lima puluh ribu.”Setelah melakukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    31. Tamu Tak Terduga

    “Mau teh, ai?" tanya Ina menawarkan. Sore ini, hujan mengguyur Kota Bogor. Sudah sejak dua jam yang lalu, hujan sudah turun. Amir juga pulang lebih awal dari biasanya, sedangkan Ina memang tidak pergi ke butik. Karena dirinya memang sudah memutuskan untuk mengurangi aktivitas di butik apalagi semalam baru saja ada acara pagelaran busana. Amir yang sedang duduk di teras sembari menikmati rintikan hujan yang sudah mulai gerimis dan tidak sederas tadi menoleh. Ia tersenyum mengangguk. “Boleh, mie rebus pake telor ditambah sama cabe enak nih, ai,” balasnya memberi usulan membuat Ina tersenyum lebar.“Cocok tuh ai, sama hawanya,” ujar Ina bersemangat. “Yaudah aku masak dulu, ya.”Sembari menunggu Ina selesai memasak, Amir kembali sibuk pada tab yang ada di tangan kirinya. Ia sedang membuat desain untuk sebuah resto bergaya tradisional. Di tengah kesibukannya, membuat Amir tidak menyadari jika sebuah mobil memasuki pekarangan rumahnya.Seorang wanita turun dari mobil dengan payung hitamny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    32. Pegawai Baru

    Hari ini, Amir berangkat lebih awal dari biasanya. Karena bosnya itu menyuruh para tim yang ada di bawah pimpinannya untuk datang lebih awal karena ada yang mau dibicarakan. “Ai, aku berangkat dulu,” ujarnya berpamitan.Ina yang baru saja membereskan-bereskan meja makan mendongak. Tersenyum hangat, ia berjalan menghampiri Amir untuk mencium tangan suaminya itu. “Iya, ai. Hati-hati ya.”Amir mengusap kepala Ina lembut, mengangguk. “Iya, ai. Assalamualaikum.”“Waalaikumussalam, ai.”Jarak dari rumah ke kantor tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai. Kali ini, Amir membawa mobil karena sejak kemarin hujan turun di saat sore hari. Di mana orang-orang pulang bekerja. Jalanan masih sepi, karena dirinya berangkat sedikit lebih pagi dari biasanya. Sesampainya di kantor, Amir berjalan memasuki gedung itu. Saat berpapasan dengan orang maupun yang dikenal atau tidak, ia menyapanya. Selain berprestasi, dirinya memang terkenal ramah di kantor ini. Bahkan saking ramahnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    33. Teror Kecil

    Sesuai agenda yang sudah direncanakan. Akhir pekan, Ina dan Amir berniat untuk berkebun di pagi hari. Ada beberapa lahan yang masih kosong di halaman depan dan belakang. Niatnya mereka akan menanam bunga dan sayuran di sana. Mereka juga sudah selesai sarapan. "Mau sekarang, ai?" tanya Amir.Ina yang sedang merebahkan dirinya di sofa, memberi kode Amir. "Bentar deh, masih kekenyangan."Amir terkekeh, mengangguk mengerti. Ia memutuskan untuk menyiapkan semua alat-alat berkebun dan juga bibit, tanaman. "Yaudah istirahat dulu, ai. Aku mau siap-siapin semuanya."10 menit berlalu, Amir sudah selesai menyiapkan semuanya. Ia juga berniat untuk memulai terlebih dulu, daripada menunggu istrinya yang entah mau sampai kapan beristirahat bahkan sebelum memulai. Tapi tidak apa, Amir tidak mempermasalahkannya. Rencananya pada halaman depan pada lahan yang kosong akan mereka tanam bunga. Sedangkan halaman belakang akan ditanam beberapa macam sayur. Amir akan memulai pada halaman depan terlebih dahul

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28

Bab terbaru

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    Esktra Part: I Love You

    Agenda saat malam minggu tiba bagi keluarga kecil Amir adalah menonton film bersama di rumah. Ya, mereka memang membuat family time setiap akhir pekan sejak kelahiran Abi dan Aira. Saat malam minggu, mereka akan nonton film bersama di rumah dengan menyulap ruang keluarga menjadi bioskop mini. Sedangkan saat minggu, berkebun di halaman rumah atau pergi keluar—tergantung dengan yang diinginkan oleh anak-anak. Abi dan Aira terlihat sangat bersemangat. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menata semuanya. Film yang akan ditonton kali ini adalah sebuah film yang berasal dari Korea dan pernah ramai pada masanya. Sampai-sampai ada beberapa negara yang mengadaptasi film tersebut. Dari beberapa versi memiliki ending yang sedih, tetapi hanya 1 versi yang berasal dari Turki yang endingnya dibuat bahagia. Kali ini mereka akan menonton yang berasal dari versi negara aslinya, Korea. Judulnya adalah Miracle in Cell No. 7. “Ibu, apa film ini endingnya sedih?” tanya Aira tiba-tiba menggunakan

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    Ekstra Part: Syabian & Jennaira

    "Ibuuuu, Abi nakal!" Aira berlari menghampiri Ina yang sedang menyirami tanaman. Dua tahun yang lalu, ternyata dirinya sedang mengandung bayi kembar laki-laki dan perempuan. Tentu saja, setelah kesedihan dan luka yang terjadi, tidak berselang lama semuanya digantikan oleh kebahagiaan di saat mendengar suara pecah tangis dua bayi sehat tanpa kekurangan apa pun yang baru saja Ina lahirkan. Lalu mereka memberinya nama Syabian Alan Habiburrahman dan Jennaira Alana Habiburrahman.Syabian yang berarti penghuni surga, Alan adalah gabungan nama dari Amir dan Alaina, lalu Habiburrahman yang diambil dari nama belakang Amir. Sedangkan Jennaira berarti calon penghuni surga yang bersinar, sama seperti Alan, Alana adalah gabungan dari Amir dan Alaina, begitu juga dengan Habiburrahman yang diambil dari nama belakang Amir."Kenapa sayang?" tanya Ina menatap Aira yang sudah berdiri di sampingnya."Abi, jail banget. Masa ngatain Aira gendut," ujarnya kesal sembari memajukan bibirnya. "Tapi, kan, eman

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    50. Bersamamu

    Bersamamu melewati momen yang terjadi setiap detik begitu berarti bagiku.Bagiku, kamu adalah kebahagiaanku dan sebagian dari jiwaku.Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana hidupku tanpamu, semua akan terasa hampa, tidak berarti dan menyedihkan.Dalam hidup berumah tangga, aku percaya selalu ada pasang surut di setiap perjalanannya, tapi aku percaya, aku dan kamu selalu bisa melewatinya.Aku mencintaimu, dulu, sekarang, bahkan nanti di masa yang akan datang.Perasaanku padamu akan tetap selalu sama, tidak berkurang, tapi semakin bertambah setiap detiknya.Percayalah, Ina-ku aku sedang tidak membual.Ina-ku, terima kasih untuk warna yang kamu berikan padaku, terima kasih sudah selalu mencintai dan menyayangiku dengan segenap hatimu, terima kasih juga karena sudah memberi kesempatan untuk rumah tangga kita bertahan.Ah, terima kasih karena sudah kembali padaku. Selamat datang, sayang! Aku selalu percaya, kamu milikku dan akan selamanya begitu. Te Amo, Mi AmorSuamimuIna membaca surat

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    49. I'm Sorry

    Amir menatap sendu ke arah pintu, berharap jika seseorang yang begitu ia rindukan dan sangat ia nantikan kehadirannya datang, lalu memeluknya dengan hangat. Alainanya, ia sangat merindukan wanitanya. Untuk beberapa saat jauh dengan Ina, membuat hati Amir begitu tersiksa. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika mereka benar-benar bercerai. Karena itu artinya Amir akan jauh dari Ina. Ia tidak akan bisa lagi melihat wajah cantik dan berseri istrinya itu 24 jam. Ia juga tidak bisa melihat tumbuh kembang anaknya nanti dan tidak bisa menemani selama pertumbuhannya. Akan ada banyak hal yang akan Amir lewatkan, setelah mereka resmi bercerai. Sakit rasanya, hanya dengan membayangkannya saja. Sesekali juga Amir selalu menyalahkan dirinya perihal kelumpuhan yang terjadi. Menjadi pria tidak berguna membuatnya tidak berdaya. Ina yang meninggalkan, membuat Amir kecewa dengan diri sendiri. Andai saja ia tidak cacat, Ina pasti tidak akan meninggalkannya. Wanita itu tetap akan setia berada

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    48. Diary Amir

    Setelah bertemu Alia, Ina juga menyempatkan diri untuk bertemu Hilmi tadi. Karena ia berpikir jika semua yang sudah terjadi harus segera ia akhiri dan menjelaskannya pada Hilmi. Ketika Ina menjelaskan semuanya pada Hilmi, pria itu hanya diam. Lalu saat Ina berkata untuk mengakhiri semua, awalnya pria itu menolak. Hilmi merasa Ina tidak boleh melakukan itu dan meninggalkan dia. Hilmi juga berkata jika dia benar-benar mencintai Ina, akan membahagiakan Ina dan menganggap bayi yang ada di dalam kandungan Ina sebagai anaknya. Namun, Ina menegaskan kembali jika semuanya salah dan tidak seharusnya mereka melanjutkan hubungan salah itu. Lagipula, Ina juga kembali sadar jika Hilmi adalah pria beberapa tahun lalu yang juga pernah melukainya dengan berselingkuh dengan wanita yang menjadi mantan istri pria itu. Terkadang jika mengingat kejadian beberapa hari lalu membuat Ina merutuki dirinya, betapa bodohnya ia kemarin.Sekarang ia sedang berada di kamar Amir. Menyiapkan beberapa keperluan yang

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    47. Wejangan Ibu

    Sebenarnya Asih tidak suka ikut campur mengurusi masalah rumah tangga putrinya, tetapi entah kenapa ia merasa hatinya resah dan firasat buruk telah terjadi. Apalagi melihat gerak-gerik Ina yang menurutnya sangat membuatnya curiga saat ditanyai perihal Amir, putrinya itu selalu menghindar. “Ibu nggak tau, apa yang lagi terjadi antara kamu sama Amir. Ibu juga nggak mau ikut campur, tapi ngeliat kamu yang menghindar setiap kali ibu menyinggung nama Amir, ngebuat ibu nggak bisa tinggal diam.”Ina diam, ia terkejut saat mendengar pernyataan ibunya yang secepat ini. Ina pikir, ia akan memberitahukan kepada Asih saat ia dan Amir resmi bercerai. Namun sepertinya, rencananya berubah dan ia harus mengatakan lebih cepat dari seharusnya. “Sebenernya apa yang terjadi antara kamu sama Amir?” tanya Asih to the point.Ina menarik napas dan menghembuskan perlahan, sebelum mengatakan semua kepada ibunya itu. “Ina sama Amir mau cerai.”Asih terlihat tenang, juga merasa tidak terkejut sedikit pun. Sepert

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    46. Saat Kesetiaan Diuji

    Ina mengendarai mobilnya sendiri tanpa sopir. Entah apa yang terjadi pada dirinya juga, pergi begitu saja meninggalkan Amir sendiri di rumah. Ina hanya merasa, ada yang salah dengan dirinya. Niatnya ia akan pergi ke rumah ibunya. Sudah lama juga dirinya tidak berkunjung. Namun, sebelum itu ia akan terlebih dulu bertemu dengan Hilmi di tempat biasa mereka bertemu. Ia turun dari mobil, saat masuk ke kafe pandangannya menangkap sosok Hilmi yang ternyata sudah datang. "Maaf nunggu lama," ujar Ina saat sudah duduk di hadapan Hilmi."Santai aja, gue juga baru nyampe.""Lo keliatan nggak baik-baik aja. Kenapa?" Lanjut Hilmi bertanya, saat melihat raut Ina yang memang terlihat tidak baik-baik saja. "Gue mau nyeraiin Amir," gumam Ina menjawab sedikit tidak yakin. Hilmi yang mendengar itu tentu terkejut. Sangat mendadak baginya, meskipun di sisi lain ia merasa senang. Karena dengan begitu, kesempatan untuk mendapatkan Ina sangat besar. "Mendadak banget, Na. Lo sama dia kenapa?" Ina menggele

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    45. Pergi Dari Rumah

    Semalam, begitu istrinya pulang dan untuk pertama kalinya Amir berhadapan langsung dengan pria itu. Melihat dengan jelas bagaimana wajahnya. Tadi malam juga pertama kali, istrinya itu membawa pria selain keluarga masuk ke dalam rumah. Sebenarnya tidak masalah, hanya saja Amir merasakan ada hal janggal. Saat ditanya pun siapa pria itu, Ina hanya menjawab temannya. Namun, Amir merasa ada hal yang tidak biasa dari hubungan mereka meskipun masih bersifat abu. Mendengar sekilas juga Ina memanggil nama pria itu, nama yang sama seperti orang dari masa lalu istrinya. Cara mereka berinteraksi juga sudah seperti teman lama, sangat akrab. Saking akrabnya Amir sampai bingung bagaimana harus menilai dan membuatnya semakin memiliki pikiran yang tidak-tidak tentang istrinya. Apalagi pagi-pagi sekali, Amir sudah tidak mendapati Ina di rumah. Entah ke mana istrinya itu pergi, ia tidak tau. Saat Amir menanyakan keberadaan Ina pada art-nya pun, beliau juga tidak tau."Mas, ada tamu. Nyariin Mas Amir ka

  • Kesetiaan Di Antara Pengkhianatan    44. Hubungan

    Sebuah hubungan akan bertahan jika ada kepercayaan di dalamnya. Namun, jika salah satu di antara keduanya mengingkari kepercayaan itu. Apakah hubungan akan tetap bertahan atau justru kandas di tengah jalan?- author.*****Tawa Ina berderai mendengar lelucon dari pria di hadapannya, Hilmi. Ina tertawa karena pria dari masa lalu yang telah menyakitinya. Hanya dalam 1 jam, saat Ina memberikan kesempatan beberapa saat lalu, ia mampu memaafkannya. Ini memang tentang waktu dan sekeras usaha yang dilakukan. Namun, bukan berarti kita mampu membenarkan usaha Hilmi dalam merebut Ina kembali. Tentu saja itu sudah sangat jelas jika salah. Entah apa yang membuat Ina menjadi sedikit goyah dan tidak lagi membatasi jarak dengan Hilmi. Padahal awalnya, Ina sudah melakukan hal yang benar dengan menghindari pria itu. "Shella suka banget sama kado pilihan lo," ujar Hilmi. "Makasih ya, Na."Ina mengangguk tersenyum. "Sama-sama."Siang ini mereka sedang berada di kafe yang berada tidak jauh dari rumah In

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status