Share

Kembali Berteman

“Sepia …,” panggil Panji sambil berlari kecil menyusul langkah Sepia.

Suara musik yang memiliki volume semakin keras membuat Sepia tidak mendengar panggilan laki-laki itu. Sepia bahkan tidak menduga bahwa Panji akan menghentikannya dengan cara menyentuh pergelangan tangannya. Ia kembali membalikan badan sambil terkejut bukan kepalang, ia pikir Yana yang mengganggunya lagi tapi ternyata Panji. Hampir saja Sepia menepis tangan Panji, tapi pandangan mereka yang malah berpapasan dalam beberapa detik membuat waktu yang mereka miliki seolah membeku dan mematung sesaat.

“Maafkan aku,” kata Panji sambil melepaskan genggaman tangannya.

“A-ada apa lagi?” tanya Sepia. Ia berusaha menghilangkan rasa canggung dan debaran yang tiba-tiba muncul dalam dirinya.

“Antingmu terjatuh,” jelas Panji sambil mengangkat liontin berwarna violet itu.

Refleks Sepia langsung meraba telinganya dan benar saja, anting telinga kanan memang tidak ada.

“Oh, terima kasih.” Ia mengambil anting itu dari Panji dan langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status