Dunia ini akan menggambarkan apa yang akan terjadi jika mereka yang jahat terlahir di dunia yang nyaman.
Sementara Emilio beristirahat di kamarnya, Melisa yang turun untuk meminta seseorang menyiapkan sarapan untuk Raoul lagi-lagi menghela napas panjang ketika dia mengingat kembali sifat aneh anaknya pada hari ini. Emilio selalu menjadi anak yang ceria dan jujur. Jika putranya itu memiliki masalah, dia akan langsung menceritakannya pada dia ataupun suaminya. Sikap Emilio yang tampak bingung dan penuh rahasia benar-benar tidak seperti Emilio yang biasanya. Melisa takut karena dia dan suaminya sibuk beberapa hari ini, Emilio telah mendapatkan masalah besar dan memilih untuk memendamnya seorang diri. Bagaimanapun, tidak bereaksi apa-apa bahkan jika kakinya terluka bukanlah pertanda yang baik. Emilio yang biasa bahkan tidak akan tahan saat jarinya tertusuk oleh jarum. Melisa lagi-lagi menghela napas panjang. Dia merasa menyesal karena lebih memilih meninggalkan putranya di saat-saat yang kritis. "Apa yang kamu pikirkan, Sayang?"Melisa menoleh ketika Alister memeluknya dengan erat dari bel
Setelah Emilio tahu bahwa dunia yang kini dia tempati berbeda dengan dunia lamanya, remaja itu mulai bersemangat untuk mempelajari segala hal tentang dunia barunya. Emilio tahu bahwa jika dia ingin mencari Ariana, dia perlu memahami cara kerja dunia baru ini terlebih dahulu. Emilio memanfaatkan waktu absennya dari sekolah untuk mempelajari banyak hal. Dan dengan buku tulis yang dia temukan di kamar barunya, Emilio mulai menulis beberapa poin penting dari kehidupannya yang sekarang. Pertama, orang tuanya yang sekarang maupun 'Emilio' yang lain tampaknya tidak mengenal siapa Ariana atau keluarga Alison. Ketika Emilio menyinggung tentang nama Alison pada satu waktu, baik Melisa maupun Alister langsung menunjukkan wajah bingung mereka. Emilio telah banyak belajar dari kehidupan masa lalunya. Emilio sudah bisa mengetahui jika ibunya mencoba untuk berbohong padanya. Namun kali ini keduanya benar-benar bingung. Mereka tidak tahu siapa keluarga Alison, atau mengapa anak mereka tiba-tiba berta
Setelah Alister sadar bahwa masalah putranya merupakan masalah jatuh cinta, dia segera membicarakan masalah itu dengan istrinya. Sama seperti dia, Melisa juga begitu terkejut sekaligus lega setelah dia mendengar penjelasan Alister. Melisa terkejut karena Emilio tiba-tiba mengatakan dia menyukai seseorang. Dan dia merasa lega karena masalah perubahan sikap Emilio akhir-akhir ini ternyata terjadi karena gadis yang disukai oleh putranya tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak. Begitu permasalahan Emilio menjadi jelas, Melisa juga ikut membantu menggunakan koneksinya untuk mencari gadis bersama Ariana tersebut. Sayangnya karena mereka tidak bisa membiarkan gadis itu tahu bahwa mereka mencarinya, mereka hanya bisa menyewa beberapa detektif profesional untuk mencari keberadaan gadis tersebut. Emilio bisa melihat bahwa orang tuanya berusaha keras untuk membantunya, dan perlahan mulai merasa tenang. Baik Melisa maupun Alister juga ikut merasa bahagia, ketika mereka melihat bahwa putra mereka
Dari pengamatan yang dia lakukan sebelum kembali ke sekolah, Emilio sebenarnya sudah tahu bahwa 'dia' merupakan anak yang populer di sekolahnya. Emilio yang biasa dikelilingi oleh orang-orang merasa dia bisa menangani kepopuleran itu. Namun begitu jam istirahat berbunyi dan Cornell dengan paksa menyeretnya untuk makan di kantin, Emilio akhirnya sadar bahwa ada perbedaan besar antara kepopuleran dia sebagai Pangeran dengan kepopulerannya saat ini. Emilio pikir, sifat tidak sopan Cornell merupakan satu-satunya pengecualian. Remaja mencoba bertahan karena dia masih membutuhkan informasi dari Cornell tentang Ariana. Namun begitu dia bertemu dengan anak-anak lain, Emilio akhirnya tahu bahwa semua orang memang bicara dengan santai terhadapnya. Beberapa dari mereka bahkan dengan jelas memperlakukan Emilio seperti anak kecil. Emilio tidak tahu apa yang 'dia' lakukan sebelum ini. Namun karena kini tubuh 'dia' telah menjadi miliknya sepenuhnya, Emilio tidak lagi membiarkan semua orang bicara d
Alister seharusnya tahu bahwa perasaan suka Emilio pada gadis bernama Ariana tidak sedangkal yang dia pikirkan. Bahkan jika Emilio jelas terkejut saat menemukan bahwa gadis impiannya hidup di daerah kumuh, putranya itu segera kembali bertekad untuk menemui gadis itu. Alister kembali mengingat betapa mengkhawatirkannya kondisi Emilio beberapa minggu yang lalu. Alister tahu dia tidak bisa melarang anaknya. Jadi satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah segera mengirimkan alamat yang dia dapat pada Emilio. ["Namun Emilio, Ayah tidak bisa tenang sebelum Ayan bisa memastikan keselamatanmu. Daerah kumuh itu bukanlah tempat yang aman. Jika kamu memang ingin menemui gadis itu, setidaknya bawalah beberapa bodyguard untuk menemanimu."]"Aku mengerti."Emilio bukanlah pria yang tidak masuk akal. Setelah sang Ayah menawarkan beberapa perlindungan ekstra, Emilio segera menerimanya tanpa banyak protes. Emilio menutup panggilannya setelah itu. Remaja itu bergegas untuk bersiap, lalu kembali kel
" ... Da!"" ... Muda!""Tuan Muda, tolong hentikan pukulan Anda! Anda benar-benar akan membunuhnya jika Anda tidak berhenti!"Ketika Emilio sadar kembali, remaja itu bisa melihat bahwa salah satu dari dua bodyguard yang ikut masuk bersamanya tengah berusaha untuk memisahkan tubuhnya dari pria yang sudah pingsan karena pukulan Emilio. Namun ketika Emilio sadar bahwa pria itu masih bernapas, dia segera berusaha lagi untuk menghabisi pria tersebut. Di dua kehidupan sebelumnya, pria itu telah merencanakan pembunuhan Ariana. Dan di kehidupan kali ini, pria itu kembali melukai Ariana dengan kedua tangannya. Di saat Emilio melihat tangan besar itu mengenai kulit Ariana, Emilio hanya bisa berpikir bahwa pria itu lagi-lagi ingin membunuh Ariana. Wajah yang akrab saling tumpah tindih ketika Emilio melihat pria tersebut. Emilio tidak merasa dia bisa memaafkan Marquis Daedalus, setelah apa yang pria itu perbuat pada Ariana selama ini. "Biarkan aku membunuhnya! Dia akan membunuh Ariana jika aku
Setelah semua orang memasuki mobil, mereka segera meninggalkan daerah kumuh untuk menghindari keributan yang tidak perlu. Di sepanjang perjalanan, Emilio yang mendudukan Ariana di pangkuannya sana sekali tidak mau melepaskan gadis itu. Kini, pakaian Ariana juga ikut terkena darah karena bersandar pada tubuh Emilio. Namun gadis itu merasa dia tidak bisa marah, apalagi ketika Emilio menatapnya dengan tatapan melankolis. "Apakah sakit?"Ariana mendongkak ketika dia mendengar pertanyaan Emilio. Gadis itu mengingat pukulan lebih parah yang dia terima di masa lalu, dan menggeleng untuk menjawab pertanyaan Emilio. "Tidak terlalu."Walaupun Ariana malu karena Emilio menyentuh wajahnya dengan begitu hati-hati, dia tetap memaksakan dirinya untuk bicara pada pemuda tersebut. Mata jernih Ariana menangkap bahwa Emilio semakin sedih atas jawabannya. Mata Emilio kembali berkaca-kaca, seakan pemuda itu ikut sedih karena luka yang Ariana derita. "Tuan Muda, apakah kita akan ke rumah sakit saat ini?
Jika seseorang diminta menggambarkan secara singkat bagaimana kehidupan Ariana selama ini, mereka mungkin hanya bisa menggambarkan Ariana sebagai gadis cantik yang malang. Ariana harus tinggal bersama paman yang tidak segan memukulinya tiap kali dia tidak patuh. Dan sekalipun Ariana sebenarnya terlahir pintar, dia terpaksa tidak pernah sekolah karena pengaturan aneh yang dibuat oleh pamannya. Ariana tidak diijinkan keluar dari rumah tanpa seijin pamannya. Dia juga tidak diijinkan untuk melakukan apa pun pada tubuhnya, termasuk memotong rambutnya seperti yang dia lakukan hari ini. Sepanjang hidupnya, Ariana harus hidup dalam ketakutan karena sifat agresif pamannya itu. Sejak kecil, Ariana telah belajar untuk bersikap waspada agar tidak membuat pamannya kesal dan kembali memukulinya. Namun obsesi pamannya mulai semakin marah saat dia mulai melihat Ariana dengan cara yang berbeda tahun ini. Pamannya mulai Ariana sebagai wanita dewasa, dan itu membuat Ariana tidak bisa mendapatkan istira
Aku pikir aku harus membuat bab penjelasan, sehingga aku dapat menjelaskan apa yang telah terjadi dalam cerita ini. Pertama-tama, mereka yang kembali ke masa lalu atau melakukan perjalanan ke dunia lain tidak begitu saja mengirimkan jiwa mereka untuk melakukannya. Mereka tidak melakukannya. Mereka hanya mengirimkan sebagian dari jiwa mereka untuk memperbaiki penyesalan terbesar mereka yang belum terselesaikan. Tidak semua orang juga bisa kembali ke masa lalu seperti Ariana atau Emilio. Hanya mereka yang memiliki penyesalan terbesar, atau bertanggung jawab atas kematian banyak nyawa, yang dapat kembali ke masa lalu atau pindah ke dunia lain untuk memperbaiki kesalahan mereka. Aku harap itu menjelaskan mengapa jiwa Raoul tidak berpindah di arc terakhir. Ya, dia juga mungkin membunuh banyak orang untuk mengambil alih tahta. Namun Raoul sudah puas dengan kehidupan yang dia jalani, jadi dia tidak bertransmigrasi atau kembali ke masa lalu setelah dia meninggal. Lalu, adakah yang menyadari
["Apa ujianmu berjalan dengan lancar? Aku dengar dari Bibi Melisa bahwa kamu baru pulang dari perjalanan bisnis ketika musim ujian dimulai. Emilio, bahkan jika kamu ingin sesegera mungkin terjun dalam dunia bisnis seperti orang tuamu, memaksakan diri untuk melakukannya juga bukan sesuatu yang baik."]Emilio tersenyum lembut ketika dia mendengar omelan kekasihnya dari earphone yang dia gunakan. Pria itu merasa beruntung karena di dunia ini, meskipun mereka kini terpisahkan oleh jarak, keduanya tetap bisa berhubungan seakan mereka selalu bersama selama ini. Tatapan Emilio melembut ketika dia menatap Ariana yang melakukan video call dengannya sambil berbaring di tempat tidur besarnya. Setidaknya dengan melihat bahwa Ariana nyaman saat bersama keluarganya sendiri, Emilio merasa pilihan yang dia ambil dua tahun yang lalu memanglah pilihan yang tepat. "Semua berjalan dengan lancar, Ariana. Namun tetap saja ... Aku hampir tidak percaya kekasihku sudah bisa mengomeliku saat ini."Ariana terta
Ketika Ariana membuka matanya lagi, kali ini gadis itu langsung disambut oleh cahaya terang dari lampu ruangan yang serba putih. Gadis itu mendengar beberapa langkah kaki yang datang untuk mendekatinya. Ariana perlahan mengubah pandangannya, dan melihat Emilio, Melisa, dan Alister sama-sama menghampirinya dengan raut wajah terkejut sekaligus lega. Ah, aku masih hidup. Itu yang Ariana langsung pikirkan ketika dia sadar bahwa dia berada di rumah sakit selama ini. Jantung Ariana seakan diremas ketika dia melihat Emilio menangis dan memegang tangannya dengan erat. Walaupun Emilio tidak mengatakan apa pun, Ariana tahu pria itu merupakan orang yang paling beryukur dia sadar pada saat ini. "Kamu akhirnya sadar, Ariana," ujar Emilio dengan suara bergetar. Pria itu mengigit bibirnya kuat-kuat. Meskipun Emilio telah setuju untuk mengikuti sesi konseling yang bertujuan untuk mengurangi obsesi tidak sehatnya pada Ariana, Emilio tetap saja merasa napasnya tercekik ketika dia melihat Ariana telah
"Ariana yang selama ini kita kenal merupakan putri keluarga Alison yang hilang selama ini. Emilio, keluarga Ariana masih hidup, dan mereka masih mencari anak mereka sampai saat ini."Pikiran Emilio berantakan ketika dia mendengar ucapan ayahnya. Selama ini, walaupun dia terdengar jahat, Emilio merasa bahagia ketika dia mendengar bahwa Ariana tidak lagi memiliki siapa pun di dunia ini. Emilio pikir tidak akan ada lagi yang merebut Ariana darinya mulai sekarang. Namun kini, dia harus menerima fakta bahwa seseorang bisa saja mengambil Ariana darinya kapan pun mereka mau. Jika Ariana diminta memilih antara keluarga atau kekasihnya, pilihan Ariana selalu jelas dalam dua kehidupan sebelumnya. Emilio menatap Ariana dengan tatapan gelap. Pikiran buruknya naik kembali, ketika dia mulai merencanakan bagaimana cara menyembunyikan Ariana dari keluarga Alison. Begitu Alister dan Melisa melihat tatapan jahat yang terlihat dari mata Emilio, mereka akhirnya semakin yakin dengan pilihan mereka. Kedua
Dengan diculiknya Ariana, Alister dan Melisa yang seharusnya pergi selama seminggu untuk urusan bisnis akhirnya mempersingkat urusan mereka dalam tiga hari. Keduanya mengambil penerbangan paling awal, dan tiba di rumah sakit pada pagi hari. Di ruang rawat Ariana, keduanya bertemu dengan Ian, dan beberapa bodyguard yang terlihat seperti mereka tidak tidur selama beberapa hari. Yang terlihat paling parah tentu saja Ian. Pria berkacamata yang biasanya selalu tampak rapi itu kini tampil dengan rambut berantakan. Bahkan kacamatanya yang biasa terpasang dengan benar tampak sedikit miring karena Ian terburu-buru dalam memperbaikinya. "Selamat datang kembali, Tuan Alister, Nyonya Melisa."Mereka dengan serempak menyambut kedatangan Alister dan Melisa sambil sedikit menunduk. Alister mengangguk lalu memberi tanda agar mereka bisa duduk lagi. Pria itu tidak tega melihat mereka berdiri ketika mereka sudah tampak seperti mayat hidup. "Ian, di mana Emilio ketika Ariana ada di sini?"Begitu merek
Dor! Ariana menutup matanya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Namun setelah sekian lama, rasa sakit dan kematian yang dia harapkan tidak terjadi juga. Sebaiknya, Ariana bisa merasakan bahwa cengkeraman pria bertopeng yang memegangnya semakin melemab seiring berjalannya waktu. Ariana membuka matanya, lalu melihat luka mengerikan di bagian samping kepala pria itu. "Polisi, jangan bergerak!"Tidak jauh dari posisi mereka, Ariana melihat bahwa Emilio baru saja melepaskan tembakan demi menyelamatkan Ariana. Di belakang remaja itu, sekumpulan polisi tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Sebagian polisi bergerak cepat untuk melawan anggota perampok yang bersenjata, sementara sebagian yang lain segera mengamankan para sandera. Ariana yang terluka parah terjebak di tengah-tengah kekacauan tersebut. Dia bisa mendengar seseorang berjalan mendekat lalu memanggil namanya. Ariana tersenyum kecil. Tidak salah lagi, orang yang tengah menghampirinya ini merupakan orang yang sama den
Ketika semua orang tengah sibuk untuk mencari keberadaan sandera yang dibawa oleh para perampok, Ariana yang sebelumnya dibawa oleh sang Paman akhirnya terbangun karena goncangan tidak normal yang dia rasakan sejak tadi. Begitu mata gadis itu terbuka, Ariana terkejut saat mendapati dia tenyata berada di mobil yang bergerak cepat selama ini. Tubuhnya yang lemas dihimpit di tengah-tengah dua pria dengan badan yang besar. Kedua tangannya terikat dengan erat, sementara mulutnya disumpal menggunakan kain yang ditutup plester agar dia tidak bisa bicara apalagi berteriak. Di kursi sebelah supir, Daedalus yang menyadari gerakan dari Ariana berbalik untuk menatap gadis itu. Wajahnya yang semula diselimuti kemarahan kini telah kembali terlihat lembut. Pria tersebut tersenyum kecil, ketika dia berbicara dengan nada lembut pada Ariana. "Ariana, kamu bisa tidur lebih lama, kamu tahu. Kita akan pergi ke tempat yang begitu jauh setelah ini. Paman telah memikirkannya dengan benar. Agar tidak ada la
Perampokan yang terjadi di ibu kota tersebut termasuk sebagai kejadian paling mengejutkan bagi polisi, termasuk kejadian paling memalukan bagi mereka. Kompleks apartemen elit yang seharusnya memiliki pengamanan tertinggi ternyata dengan mudah mampu dibobol. Dan polisi yang diharapkan datang dengan cepat nyatanya malah terlambat menyelamatkan sandera. Efek dari kejadian itu begitu besar sampai banyak orang mulai berkumpul di sekitar kawasan apartemen itu untuk melihat kemajuan situasi di tempat itu. Masyarakat melihat bagaimana polisi berada dalam tekanan, apalagi ketika kekasih dari anak satu-satunya raja dunia bisnis ikut dijadikan sebagai sandera kali ini. Dengan bantuan Alister dan Melisa yang segera mengerahkan kekuatan mereka, dalam waktu satu jam setelah Ariana diculik, para elit dari negara mereka telah berkumpul untuk melacak komplotan perampok tersebut. Bantuan dari Alister telah membuat pekerjaan anggota kepolisian ibu kota menjadi lebih mudah. Dengan kerja sama yang baik,
Sejak Emilio selesai dengan kerja kelompoknya, pemuda itu tidak berhenti mengecek teleponnya dengan dahi berkerut. Tidak biasanya Ariana mengabaikan panggilannya seperti ini. Sejak Melisa membelikan ponsel baru untuk gadis itu, Ariana selalu siap menjawab panggilan mereka bahkan jika gadis itu tengah tertidur. Namun kali ini, Emilio tidak juga mendapatkan jawaban yang dia inginkan bahkan jika dia telah menelepon puluhan kali. Perasaan pemuda itu mulai tidak enak, sehingga dia akhirnya meminta Ian untuk memberikannya nomor telepon dari bodyguard yang diminta menjaga Ariana di rumahnya. [Nomor yang Anda tujui, tidak dapat dihubungi.]Emilio semakin tidak sabar ketika dia tidak juga mendapat jawaban positif dari orang-orang di sekitar Ariana. Pemuda itu memanggil semua nomor yang dia tahu. Namun pada akhirnya, hanya Bibi May yang menjawab dan mengatakan bahwa dia telah pulang ke rumahnya sendiri sejak matahari telah terbenam. "Ian, percepat perjalanan pulang kita. Lalu, katakan pada A