Saat levinia sedang asik dengan hoodie (jaket) dia menoleh kearah niki yang cukup lama dan asik memasukan sayur dan bahan makanan sambil tersenyum sendiri
Sayang kamu kenapa " tanya levinia
Niki agak kaget " haaa .. gak apa apa kok sayang, aku lagi mikir mau masak apa nanti, sayang aku tadi ditempat kerja dapet temen baru loh " ujar niki mengalihkan pembicaraan
Hemm .. cewe " sepontan levinia wajahnya berubah
Cowo sayang, kamu mah mikirnya langsung aja " niki tersenyum
Namanya amar dan arfan, sumpah sayang mereka sosok orang yang hebat banget kalo menurut aku, mereka terlihat sangat menikmati hidup walau dengan keadaan yang sulit, dan teman temannya juga baik baik sama aku " timpa niki mejelaskan kepada levinia
Ya syukur deh kalo cowo, tapi kamu gak ada pikiran mau bertahan disitukan " tanya levinia kepada niki
Aku udah berhenti kok, tapi sayang aku udah janjian besok sama dia, kita bel
Tangan levi terus bergerak dengan lembut sesana dan kesini, saat niki hendak berbicara, bibir levinia langsung menhentikannya dengan mesra, seakan sudah tak mampu untuk mengelak lagi, niki lebih cenderung menjaga pasaknya, agar tidak terlalu terlihat dia mudah digoda, tidak lama dari kejadian itu, suara pintu diketok didepan rumah niki, tapi levinia masih tidak menggubrisnya, tetapi ketika suara pria yang nampak tidak asing terdengan Natan " Niki langsung sadar dan berusaha menghentikan tindakan levinia " sayang ada tamu, maaf ya " niki langsung merapihkan pakaiannya, dan bergegas menghampiri, terlihat sangat terlihat wajah bete dari levinia, karna untuk kedua kalinya dia gagal Iya bentar " niki bergeges dan merapihkan keadaannya Hai .. sorry ya gue ganggu malam malam " ujar yuri tersenyum terlihat dia masih sangat rapih Niki tersenyum " santai saja sih, kapan saja lo boleh dateng yur, sebenernya gue agak lumayan terima
niki kini menjadi bingung, semakin malam levinia terlihat semakin keras tekatnya dan sngat yakin, mungkin kali ini tidak ada lagi cara untuk niki menghindar dari cengkraman levinia, tapi untuk usaha terakhirnya dia pura pura tidak melihat dan langung tidur dikursi ruang tv yang sudah dia siapkan sebelumnya ini adalah usaha terakhirku '' gumam niki dalam hati dan mulai memejamkan mata dengan paksa pura pura tidur setelah hampir lima menit tidak ada respon ataupun pergerakan dari levinia ini cukup membuat niki agak khawatir, dia mulai membuka selimut yang tadi menutupi wajahnya, betapa kagetnya dia ternyata levinia sudah ada disampingnya sedang menunggu respon niki nyariin aku yah '' ujar levinia saat niki pas hendak memutar posisi tidurnya, keposisi lain guna mencari keberadaan levinia niki agak tersentak kaget '' haa .. kamu bikin kagetin aja '' ujar niki yang mulai pasah tak berdaya keadaannya terpojok sekarang tampa berkata kata, bibir
Aku levinia " Oh iya, kalian pasti belum makan siang ya kan, kita makan dulu ya, nanti adik dan kaka saya akan membawakan makanan kesini, jadi kalian tunggu sebentar ya " ujar erika senyum ramahnya sungguh menggambarkan keluarga yang harmonis diantara amar dan erika Tak lama muncullah empat perempuan yang cara berpakaiannya sama seperti erika, dan salah satu diantara keempat wanita itu nampak tidak asing dimata niki dan levinia Assalamualaikum warahmatullhi wabarakatuh " keempatnya kompak mengucapkan salam dan mulai masuk rumah Bella " niki dan levinia kompak bersahutan Ehh .. bu levi, pak niki, gak nyangka ya kita bisa ketemu disini, ternyata dugaan ku benar ka, teman kaka yang kaka ceritaiin itu atasan ku, soalnya hampir hampir mirip jalan ceritanya " ujar bella terlihat semeringah iya gak nyangka ya " amar tersenyum Rumah kamu disini bella " tanya niki juga masih gak menyangka
Sesamapinya dirumah levinia, waktu sudah cukup larut Kamu gak mau mampir dulu " tanya levinia Kayanya enggak deh, sudah terlalu larut, aku langsung pamit saja ya " ujar niki wajahnya terlihat sangat lelah Ya udah kamu hati hati ya, kabarin kalo sudah sampai " levinia memegang pipi niki Iya, kamu langsung istirahat ya " niki menyalahkan motornya dan langsung bergegas Assalamualaikum warahmatullhi wabarakatuh " niki mulai meninggalkan rumah levinia Walaikumsalam warahmatullhi wabarakatuh " dan levinia pun masuk Keesokan harinya pengumuman sudah diumumkan, bahwa levinia diangkat menjadi wakil persdir dan niki menggantikan posisi levinia Sayang nanti siang kita makan siang ya " ujar levinia walau terlihat agak berat, tapi dia harus bisa terima demi kebaikan keduanya Iya sayang " niki memegang tangan levinia hendak menyemagati Ya sudah aku keruanganku dulu
Saat masuk jam makan siang levinia dan niki memutuskan hanya makan dikantin, sebelum kekantin tak lupa mereka menjalankan kewajiban mereka sebagai muslim, saat dimusolah perempuan lia dan melani agak kaget dengan kedatangan levinia kemusolah perempuan Hai .. " levinia menyapa dengan lembut, senyum terbias Iya bu " keduanya kompak menjawab, terlihat keduanya masih kebingungan Kenapa, kalian kaget ya, saya solat " ujar levinia paham dengan keadaan, keduanya hanya tersenyum, menjawab pertannyaan levinia Saya sudah masuk islam kok, baru saja saya bersyahadat " timpa levinia terlihat dia sekarang semakin banyak tersenyum, berbeda dengan beberapa minggu yang lalu Alhamdulillah " ujar lia dan melani kompak keduanya Ya sudah yuk kita solat, udah mulai tuh " ujar levinia bergegas masuk keruangan perempuan Setelah mereka menyelesaikan solat, merek bertiga bergegas menuju kantin, levinia bertanya kepada
wahh niki curang nih, kita kita gak pernah diajak main kerumah loh, melani aja yang diajak '' ujar lia semakin meperburuk keadaan levinia yang terlihat wajahnya semakin tak bersahabat, bukan hal aneh kenapa lia berkata seperti itu, karna bisa dikatakan orang yang datang kerumah niki memang baru levinia, melani dan juga yuri, selainnya belum pernah, jadi niki ini tergolong orang yang saat tertutup untuk kehidupan pribadinya, bukan tampa sebab, karna kekhawatiran niki kalo identitasnya terbongkar, tapi untuk sekarang sepertinya tidak ada kecurigaan berlebih dari teman temannya, dan juga keluarganya sekarang tidak seperti dulu, sangat aktif mencari niki, semenjak perusahaan dipegang adiknya, dan niki menelpon mamahnya, sekarang keluarganya sudah tidak seagresif dulu, dirasa sekarang niki bisa lebih tenang dalam hal identitasnya Bukannya begitu, rumahku kecil, kalo gue ajak kalian semua pikirku gak akan muat, tapi ternyata persepsiku salah, ukuran ruangan bukanlah batas ke
sayang, bukannya aku bermaksud apa apa, aku cuma sangat khawatir dengan keselamatan kamu " ujar levinia expresi wajahnya kini sangat khawatir aku tau sayang, aku mengerti apa yang kamu rasakan saat ini, begitu juga keluargaku, mereka mati matian mencoba menghalauku dari pikiran ini, tapi aku bukan orang yang seperti itu sayang, aku bukan orang yang mudah digoyahkan, aku orang yang sangat keras kepala, ini soal keyakinan sayang, aku yakin berita yang tersebar itu gak seperti kenyataannya, aku gak main main soal ini, kita gak akan tau rasa sakit kalo kita belum merasakannya " ujar niki memegang tangan levinia hendak meyakinkannya levinia menarik tangan " apa kamu bilang barusan, aku ini korban sayang, aku korban, mereka udah rebut orang tua, kakaku (kakanya yang lain) mereka dibunuh saat aku masih kecil, aku hidup sebatang kara sejak kecil dengan kaka lilian, apa itu belum cukup, hidupku dan kakaku dibuat menderita, itu belum cukup, kakaku sampai saat ini b
Iya, aku ngerti sayang kenapa kamu begitu, dan itu sangat wajar, aku harusnya berterima kasih sama kamu, karna kamu sudah mau mengerti aku " ujar niki sambil pegang bahu levinia Tapi tolong kamu hati hati ya dalam hal hal seperti itu " ujar levinia air mata tak terbendung menetes Iya, aku akan berusaha menjaga diriku dengan baik " ujar niki menyeka air matanya levinia Janji ya " levinia menatap niki dengan padangan imutnya Niki tersenyum " iya janji " Oh iya Sayang biar kamu gak sedih lagi nanti sore sebelum makan malam sama yang lain, kita keluar dulu yuk, aku kebetulan bisa selesai lebih awal hari ini " timpa niki Boleh, memang mau kemana " ujar levinia masih berusaha untuk lebih tenang Ada deh nanti juga kamu tahu " ujar niki menatap levinia dan memancing rasa penasaran levinia Ihh kamu mah gitu " Pokoknya kamu pasti suka, lihat aja nanti " ujar niki tersenyum
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim
Eh .. melani " ujar bianka yang juga agak bingung dengan kedatangan melani Masuk mel " ujar niki dari dalam terlihat sedang sibuk memasak, karna memang mereka sudah membuat janji, jadi niki tahu melani pasti akan datang Iya mel masuk " ujar bianka mempersilahkan melani masuk, walau pun didalam kepalanya banyak sekali pertanyaan yang mengganjal Dia ngapain ya kesini, ganggu aja sih " gumam bianka dalam hati senyum yang terlihat dipaksakan Sebentar ya mel, dikit lagi nih selesai " ujar niki masih sibuk dengan masakannya, karna memang niki sendiri sudah sangat berniat untuk masak, guna menyambut kedatangan melani Iya gak apa apa kok pak, santai aja " ujar melani duduk disofa penuh rasa canggung, disisi melani hampir sama dengan yang dirasakan bianka Kembali ke beberapa jam sebelumnya, saat niki hendak kembali setelah selesai dengan semua pekerjaannya " aduh akhirnya " ujar niki berjalan keluar kantor sambil m
Apaan sih dyon " terlihat wajah melani kaget dan berusaha mengelak Ya entah lo mau denger atau enggak, mending lo ngomong biar hati lo tenang, percaya deh lega banget rasanya, hasilnya lo akan tahu belakangan mel " ujar dyon terlihat paham betul keadaan melani, karna memang dyon pernah ada diposisi itu apaan sih loh, sok tau bener deh, gua gak apa apa kok dyon dan gak kenapa kenapa " ujar melani berusaha meyakinkan, meskipun yang dikatakan dyon itu benar Ya sudah, tapi kalo saran gue sih lebih baik lo ngomong aja, biar hati lo merasa lega mel " dyon mengedipkan salah satu matanya, expresi agak meledek Dalam benak melani berfikir " Apa gue ngomong aja ya " gumam melani dalam hati, berfikir keras dan mencoba menimbang dengan semua konsekuensinya Setelah berfikir beberapa saat akhirnya melani memutuskan " Sepertinya dyon ada benernya juga deh, biar hati gue ngerasa lega gue harus bicara, apapun hasilnya itu " timpany
Kaka jahat, kaka ninggalin aku sendiri, kaka kemana aja sih ka, aku khawatir tau ka " helena sudah tidak bisa menahan tangisnya, kecamuk dihatinya seperti mau meledak saat ini juga Iya, maafin kaka ya, kaka gak kemana mana kok, kaka gak ada maksud ninggalin kamu sendiri, kaka selalu memperhatikan kamu dari jauh de " ujar niki mengajak helena duduk agar obrolan lebih tenang Tapi kanapa kaka gak pulang pulang sih " ujar helena mencoba menghentikan tangis tetapi belum bisa Kaka paham apa yang kamu rasain saat ini " ujar niki mencoba menenangkan Ya sudah kalo gitu kaka ayo kita pulang ka, untuk apa kaka bersembunyi didaerah konflik seperti ini, ini sangat berbahaya ka " ujar helena menimpai saat niki sedang berbicara Niki tersenyum " kamu masih sama aja, gak pernah berubah " niki memegang kepala helena Aku khawatir, aku gak mau terjadi apa apa sama kaka " ujar helena dengan tatapan serius I